Sebagai seorang pemilik bisnis, Kawan Kledo tidak boleh abai terkait pembahasan mengenai ilmu ekonomi ya.
Sebab, sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara sangat erat hubungannya dengan ekosistem bisnis.
Perekonomian dan bisnis saling mempengaruhi satu sama lain, tanpa memandang besar kecilnya bentuk usaha yang Kawan Kledo miliki.
Microeconomics dan macroeconomics adalah dua cabang ilmu ekonomi yang membantu Anda memahami informasi penting terkait peristiwa terkait keuangan dalam lingkup lokal maupun global.
Penasaran dengan perbedaan dari kedua cabang ilmu ekonomi ini? Yuk kita bahas satu per satu hingga konsep dasar hubungannya, agar Kawan Kledo lebih paham ya!
Berkenalan dengan Ekonomi Mikro

Sederhananya, ekonomi mikro (microeconomics) membahas keputusan-keputusan finansial yang dibuat oleh konsumen individu dan kelompok kecil, seperti keluarga atau perusahaan.
Keputusan ini biasanya terkait alokasi sumber daya atau keputusan penetapan harga barang dan jasa yang mereka jual.
Bidang ini juga mempertimbangkan pajak, regulasi, dan undang-undang pemerintah.
Mikroekonomi berfokus pada penawaran dan permintaan, serta kekuatan lain yang menentukan tingkat harga dalam perekonomian.
Pendekatan yang digunakan adalah bottom-up, yaitu menganalisis perekonomian dengan mencoba memahami pilihan manusia, pengambilan keputusan, dan alokasi sumber daya.
Mikroekonomi mencakup beberapa prinsip utama, antara lain:
- Penawaran, permintaan, dan keseimbangan: Harga ditentukan oleh hukum penawaran dan permintaan. Pemasok menawarkan harga yang sama dengan yang diminta konsumen dalam pasar persaingan sempurna. Hal ini menciptakan keseimbangan ekonomi.
- Teori produksi: Studi mengenai bagaimana barang dan jasa diciptakan atau diproduksi.
- Biaya produksi: Teori ini menyatakan bahwa harga barang atau jasa ditentukan oleh biaya sumber daya yang digunakan dalam proses produksi.
- Ekonomi tenaga kerja: Prinsip ini menelaah hubungan antara pekerja dan pemberi kerja untuk memahami pola upah, tingkat pekerjaan, dan pendapatan.
Contoh Ekonomi Mikro
Tahukah Anda bahwa hidup kita dipenuhi dengan keputusan terkait ekonomi mikro? Contoh termudah adalah bagaimana Anda memutuskan untuk menggunakan waktu Anda.
Misalnya, Anda bisa saja scroll sosmed, menonton Netflix, atau memperbarui profil Instagram Anda. Anda bisa bermain game atau keluar bersama teman.
Tetapi kenyataannya tidak—Anda membuat sebuah pilihan, sebuah keputusan, untuk meluangkan waktu membaca artikel ini.
Pilihan Anda tersebut adalah keputusan ekonomi. Ilmu ekonomi mempelajari bagaimana kita menghadapi berbagai tuntutan yang saling bersaing atas waktu, uang, dan sumber daya lainnya.
Anda hanya memiliki 24 jam setiap hari, sehingga waktu Anda terbatas. Setiap hari Anda harus membagi waktu tersebut untuk hal-hal yang ingin atau perlu dilakukan: tidur, makan, bekerja, belajar, membaca, bermain video game, nongkrong di kedai kopi, dan sebagainya.
Setiap kali Anda memutuskan melakukan satu hal dan bukan hal lain, berarti Anda telah membuat keputusan ekonomi.
Saat mempelajari ekonomi, Anda akan memahami bagaimana Anda dan orang lain membuat pilihan semacam itu, dan juga bagaimana cara membuat keputusan yang lebih baik.
Ruang Lingkup Ekonomi Mikro
Ruang lingkup ekonomi mikro tidak hanya seputar finansial dan keuangan, dari sebuah perusahaan maupun rumah tangga.
Karena selain hal tersebut, microeconomics juga mengajarkan hal-hal sebagai berikut:
- Teori Harga, proses awal dari pembentukan penerimaan dan permintaan, dari barang maupun jasa, di mana menjadi acuan harga atas produk yang akan dijual. Kawan Kledo diwajibkan untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum menetapkan harga.
- Teori Produksi, di sinilah inti dari hal yang harus dilakukan sebelum menetapkan harga. Kawan Kledo harus melakukan analisa biaya produksi untuk menghitung proyeksi keuntungan yang akan diterima kedepannya. Jangan lupa untuk memperhitungkan kualitas dan kuantitas bahan dasar dari produk yang akan dijual.
- Teori Distribusi, menjelaskan terkait pengeluaran yang harus ditanggung oleh pemilik usaha. Yaitu terkait pembagian hasil, pemberian upah tenaga kerja, hingga segala beban lain yang dikeluarkan untuk membuhi kebutuhan belanja perusahaan.
Baca Juga: Distribusi Pendapatan: Pengertian, Penyebab, Indikator & Strateginya
Mengenal Lebih Dekat Ekonomi Makro

Berbeda dengan ekonomi mikro, macroeconomics mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dan besar.
Ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, kinerja, perilaku, dan proses pengambilan keputusan ekonomi di tingkat nasional.
Macroeconomics menggunakan pendekatan top-down. Ilmu ekonomi ini berusaha memahami perubahan yang terjadi terhadap Gross Domestic Product (GDP, dalam bahasa Indonesia – PDB) suatu negara, proyeksi inflasi dan deflasi, pengeluaran, penerimaan, dan pinjaman tingkat pemerintah (terkait kebijakan fiskal), serta kebijakan moneter.
Jangan salah, ekonomi makro tidak hanya menganalisis pemasukan dan pengeluaran negara, tapi juga dampak baik dan buruk di baliknya, seperti tingkat pengangguran.
Macroeconomics lebih menekankan penafsiran dan analisa keadaan perekonomian suatu negara secara keseluruhan.
Dengan begitu, kebijakan dapat dirumuskan pada tingkat yang lebih tinggi. Ekonomi makro melakukan analisis pada seluruh sektor industri tanpa kecuali.
Jelas sangat berbeda lingkup dengan microeconomics, yang hanya berfokus pada rumah tangga dan perusahaan.
Contoh Ekonomi Makro
Salah satu indikator makroekonomi yang paling menonjol, misalnya, adalah tingkat pengangguran, yaitu metrik yang dihitung setiap bulan.
Indikator ini mengukur proporsi orang yang tidak bekerja tetapi secara aktif mencari pekerjaan.
Sebagai indikator makroekonomi, tingkat pengangguran memberikan gambaran tentang bagaimana upah dapat berfluktuasi, bagaimana tren pengeluaran konsumen berkembang, dan bahkan bagaimana kinerja bisnis secara keseluruhan.
Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Ekonomi makro ini berfokus pada hal terkait dengan tingkat pengangguran, ketersediaan lapangan kerja, inflasi, dan deflasi.
Kesalahan kecil perhitungan dan pengambilan keputusan dalam macroeconomics dapat berdampak buruk bagi negara lho, Kawan Kledo.
Sebelum memutuskan dan mengambil tindakan, terdapat 3 (tiga) kebijakan harus dipertimbangkan terlebih dahulu oleh pemerintah, yang terdiri atas Kebijakan:
- Fiskal, merupakan suatu aturan yang mengatur tentang pendapatan dan pengeluaran suatu negara. Pendapatan sendiri biasanya didapat melalui pajak, non-pajak (denda, lelang, dan gratifikasi), maupun hibah dari negara lain. Pengeluaran bisa berupa impor barang untuk kebutuhan dalam negeri, dan lain sebagainya. Ingin mengulik lebih dalam tentang kebijakan fiskal? Kawan Kledo bisa baca di Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, dan Komponennya.
- Moneter, yaitu suatu aturan yang mengatur tentang seberapa banyak Bank Sentral (Bank Indonesia untuk negera Indonesia) harus mengeluarkan uang yang beredar di masyarakat. Semakin banyak perputaran uang yang beredar di masyarakat, biasanya harga produk juga semakin tinggi. Keadaan tersebut dapat diartikan sebagai inflasi. Sebaliknya, semakin sedikit perputaran uang yang terjadi di masyarakat, maka harga produk yang dijual di pasar juga akan menurun. Kondisi tersebut biasa disebut dengan deflasi.
- Segi Penawaran, berperan untuk membuat neraca keuangan suatu perusahaan tetap stabil. Dengan kata lain, kebijakan ini dibuat untuk mengatur kegiatan produksi dengan menekan anggaran. Akan tetapi, pemilik usaha tetap akan mendapatkan barang (bahan baku) yang berkualitas. Tidak selalu demi keuntungan, namun juga terkait masalah gaji buruh. Biasanya setiap tanggal 1 Mei bertepatan dengan Hari Buruh Nasional, Pemerintah Indonesia akan menggunakan kebijakan ini.
Baca Juga: Tindakan Ekonomi: Ini Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenisnya
Alasan Mengapa Bisnis Harus Mempelajari Ekonomi Mikro dan Makro
Bisnis perlu memahami ekonomi mikro dan makro karena keduanya memberikan wawasan penting yang membantu dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan strategi bisnis.
Ekonomi mikro
Ekonomi penting bagi bisnis untuk:
- Mengenali kebutuhan pasar
- Mengelola penggunaan sumber daya secara optimal
- Mengambil keputusan operasional yang tepat seperti penentuan harga jual dan pengelolaan produksi sesuai permintaan pasar.
Ekonomi makro
Makroekonomi penting untuk bisnis karena:
- Membantu memahami kondisi ekonomi secara keseluruhan yang memengaruhi investasi, konsumsi, dan tabungan.
- Menilai risiko dan peluang dari kebijakan pemerintah seperti fiskal dan moneter, yang memengaruhi tingkat suku bunga, inflasi, dan perpajakan.
- Merencanakan strategi yang efektif dan mengantisipasi perubahan pasar.
Singkatnya, pemahaman makroekonomi memberikan gambaran kondisi ekonomi besar yang memengaruhi bisnis secara luas, sedangkan mikroekonomi membantu bisnis fokus pada keputusan dan strategi di tingkat individu dan operasional.
Keduanya saling melengkapi agar bisnis dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan ekonomi yang dinamis.
Baca Juga: Lingkungan Bisnis: Definisi, Ciri, Fungsi, Jenis dan Komponennya
Hubungan Ekonomi Mikro dan Makro

Seperti yang sudah disampaikan di atas, bahwa macroeconomics dan microeconomics saling memiliki ikatan yang cukup erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Dalam sebuah negara dengan pondasi ekonomi yang kuat—ditandai dengan nilai mata uang yang stabil, laju pertumbuhan ekonomi yang konsisten positif, dukungan kebijakan pemerintah terhadap investasi, serta kondisi sosial ekonomi yang kondusif—akan tercipta peluang besar bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya.
Ketika bisnis berkembang, arus investasi pun semakin meningkat. Dampaknya pun, penyerapan tenaga kerja meningkat sehingga pengangguran dapat ditekan.
Selain itu, situasi bisnis dan investasi yang kondusif berdampak positif pada pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang akan bertambah melalui pajak.
Dengan demikian perekonomian negara akan semakin kuat. Luar biasa bukan hubungan micro dan macroeconomics?
Pertumbuhan Ekonomi dan Ekosistem Bisnis
Jika ditelusuri lebih jauh, pertumbuhan GDP dan GNP juga sangat berpengaruh terhadap dunia bisnis lho, Kawan Kledo.
Gross Domestic Product (GDP, dalam bahasa Indonesia – PDB) dan Gross National Product (GNP, dalam bahasa Indonesia – PNB) berkaitan dengan pendapatan nasional.
Tinggi rendahnya pendapatan nasional sangat berpengaruh terhadap ekosistem bisnis. Bagaimana, tuh?
Jika pendapatan nasional tinggi
Jadi, semakin tinggi peningkatan pendapatan nasional dibanding periode sebelumnya, menandakan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara tersebut.
Dengan demikian, tingkat kesejahteraan penduduknya akan semakin meningkat, karena pendapatan masyarakat juga semakin meningkat.
Meningkatnya pendapatan ini akan berbanding lurus dengan daya beli penduduknya yang juga meningkat.
Oleh sebab itu, sektor bisnis semakin berkembang, penjualan akan meningkat, dan profit yang didapatkan pemilik usaha ikut naik.
Jika pendapatan nasional rendah
Sebaliknya, ketika suatu negara mendapatakan PDB atau PNB rendah, akan menyebabkan perekonomian menjadi lesu dan daya beli masyarakat menurun.
Bisnis juga semakin lesu dengan tidak kondusifnya sektor investasi di negara tersebut. Padahal bisnis merupakan salah satu solusi untuk mengurangi tingkat pengangguran.
Semakin sedikit bisnis yang dijalankan, maka akan semakin sedikit lapangan pekerjaan yang dibuka. Dengan begitu, jumlah pengangguran di suatu negara pun meningkat.
Baca Juga: Sistem Ekonomi: Definisi, Jenis, dan Contoh Implementasi di Berbagai Negara
Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro

Sebenarnya microeconomics dan macroeconomics mengeksplorasi elemen yang sama, akan tetapi dari sudut pandang berbeda.
Yuk, kita bahas lebih lanjut perbedaan ekonomi mikro dan makro:
Apakah masih ada perbedaan lainnya? Jelas ada dong, mari kita bagi dalam 3 (tiga) karakteristik agar lebih detail. Berikut perbedaan dari ekonomi mikro dan makro dilihat dari kategori:
1. Harga Komoditas Barang
Komoditas merupakan produk, atau suatu benda nyata yang mudah diperdagangkan atau dapat ditukar dengan produk sejenis yang biasanya bisa dijual atau dibeli oleh investor lewat bursa berjangka.
Karakteristik harga dari komoditas ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar.
Ekonomi Mikro | Ekonomi Makro | |
Bentuk Komoditas | Komoditas bisa berupa produk sehari-hari atau kebutuhan tersier, seperti bahan pangan maupun alat transportasi. | Komoditas berbentuk barang yang lebih besar dengan cakupan lebih luas, yaitu negara. |
Contoh | Harga kopi, harga gula, harga komputer, harga motor, dan sebagainya. | Indeks harga konsumen (IHK) sebagai agregat harga barang dan jasa dalam suatu negara. |
Baca Juga: Harga Keseimbangan: Pengertian Lengkap dan Cara Hitungnya
2. Unit Analisis
Unit analisis adalah batasan yang harus dinilai dalam sebuah perincian ekonomi.
Ekonomi Mikro | Ekonomi Makro | |
Arah Analisis | Lebih membahas kegiatan ekonomi secara individual, yaitu sebagai rumah tangga konsumsi (konsumen), sedangkan perusahaan sebagai rumah tangga produksi (produsen). | Membahas agregat perekonomian secara keseluruhan dalam suatu negara |
Contoh Analisis | Permintaan dan penawaran, pasar, biaya dan laba rugi dari perusahaan. | Inflasi, deflasi, pendapatan nasional, investasi, dan pertumbuhan ekonomi. |
3. Tujuan Analisis
Selain unitnya, tujuan analisis dari ekonomi mikro dan makro juga berbeda lho, Kawan Kledo. Dasar dari tujuan, bergantung pada unit yang dipelajari kan?
Ekonomi Mikro | Ekonomi Makro | |
Tujuan Analisis | Berpusat pada cara mengalokasikan sumber daya yang dimiliki supaya bisa mencapai hasil yang memuaskan. Dalam arti pengeluaran yang serendah-rendahnya untuk mendapatkan penghasilan yang setinggi-tingginya. | Berpusat pada pengaruh atas kegiatan ekonomi yang dilakukan dalam perekonomian secara menyeluruh untuk sebuah negara. |
Baca Juga: Ekonomi Manajerial: Komponen, Konsep, Prinsip, dan Ruang Lingkupnya
Kesimpulan
Setelah mengenal micro dan macroeconomics, Kawan Kledo pasti jadi sedikit lebih paham betapa pentingnya memahami ilmu perekonomian.
Secara tidak langsung, ada hal-hal di luar sana yang bisa memberikan pengaruh bahkan berimbas secara negatif ke bisnis yang Kawan Kledo rintis.
Maka dari itu, sangat perlu melakukan pengelolaan bisnis dengan baik dan tepat. Sistem yang terkomputerisasi dibutuhkan untuk menjalankan bisnis di era digital.
Perlu software akuntansi? Jangan lupa pilihlah perangkat lunak berbasis Cloud, di mana data akan tersimpan dengan aman, serta bisa diakses kapanpun dan dimanapun Kawan Kledo berada.
Kledo memfasilitasi Kawan Kledo untuk mengakses informasi, laporan, dan analisa bisnis secara real time lho. Yuk daftar Kledo sekarang!
- Sistem Ekonomi: Definisi, Jenis, dan Contoh Implementasi di Berbagai Negara - 1 Oktober 2025
- Cara Mengukur dan Meningkatkan 7 KPI Keuangan Bisnis Retail - 9 September 2025
- Cara Membuat Invoice Pembayaran dan 10 Tips Mengelolanya - 29 Agustus 2025