Memahami strategi pricing dalam restoran adalah hal yang sangat penting. Menjual produk kuliner dengan harga yang tepat adalah taktik bisnis untuk menarik konsumen.
Jika Anda mematok harga yang terlalu murah, konsumen mungkin akan tertarik. Tetapi lama kelamaan, restoran Anda berpotensi untuk merugi karena tidak bisa menutup biaya operasional dan bahan baku. Sementara itu, jika terlalu mahal, pelanggan Anda akan memilih restoran lain yang lebih murah.
Oleh karena itu, sebagai pemilik bisnis restoran, sangat penting untuk memahami strategi pricing dan cara menerapkannya. Dengan strategi yang tepat, kita bisa menentukan harga makanan yang pas, menarik pelanggan, sekaligus mempertahankan keuntungan.
Artikel ini akan membahas tentang strategi pricing bisnis restoran yang paling tepat untuk meningkatkan penjualan Anda. Simak, ya!
Pentingnya Memiliki Strategi Pricing Untuk Bisnis Restoran
Strategi pricing memiliki dampak yang besar pada semua lini bisnis, termasuk di antaranya adalah bisnis restoran.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai pentingnya strategi pricing untuk bisnis Anda:
Menarik hati pelanggan
Harga memiliki pengaruh besar bagi pembeli. Mereka bisa saja batal membeli makanan Anda jika merasa harga yang Anda tawarkan tidak sepadan dengan rasanya.
Oleh karena itu, Anda memerlukan strategi pricing untuk meyakinkan konsumen agar memilih makan di restoran dibandingkan pesaing Anda.
Strategi pricing yang tepat dalam pemasaran bisnis restoran adalah kunci dalam menentukan pendapatan penjualan dan keuntungan. Dengan harga yang pas, konsumen tidak akan ragu untuk membeli produk Anda. Konsumen yang terus kembali kemungkinan akan menjadi pelanggan di masa depan.
Menentukan kualitas produk
Beberapa pembeli menganggap harga makanan yang murah berarti produk itu tidak enak dan bahan bakunya juga tidak berkualitas.
Sedangkan, makanan yang mahal berarti memiliki rasa yang enak, bahan baku yang berkualitas, serta pengemasan atau tata penyajian yang menarik. Jadi, tentukan harga yang mencerminkan kualitas produk Anda.
Menentukan keuntungan
Perlu Anda ingat bahwa pada akhirnya, Anda membuka bisnis untuk mencari keuntungan dan penghidupan. Harga bahan baku, gaji karyawan, dan biaya operasional adalah faktor yang harus Anda perhatikan dalam menentukan harga.
Jangan sampai Anda terlalu berfokus memenuhi harapan pembeli dalam menyusun strategi bisnis sehingga Anda tidak mendapat keuntungan sama sekali.
Baca Juga: 10 Cara Menarik Pelanggan untuk Meningkatkan Penjualan Bisnis
Cara Membuat Strategi Pricing Bisnis Restoran
Berikut adalah beberapa cara untuk membuat strategi pricing yang efektif untuk meningkatkan penjualan di restoran Anda:
Mengevaluasi potensi harga
Buatlah strategi yang optimal, unik, dan memaksimalkan potensi bisnis Anda. Potensi harga suatu produk sendiri adalah perkiraan harga yang berpotensi dicapai bisnis Anda dengan memerhatikan harga bahan baku, permintaan, dan lain sebagainya.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi potensi harga:
- Biaya operasional
- Perubahan permintaan pembeli
- Keuntungan Anda dibanding kompetitor
- Data demografis
Menentukan persona konsumen
Anda harus menentukan harga berdasarkan buyer persona yang berpotensi mengunjungi restoran Anda. Anda harus memiliki gambaran mengenai konsumen ideal dan membuat strategi dengan memerhatikan mereka.
Lakukanlah interview dengan pembeli untuk mencari tahu apa yang mereka sukai, lalu mintalah feedback pada mereka. Perhatikan beberapa poin ini dalam melakukan interview:
- Apakah mereka bersedia untuk membayar produk Anda? Jika ya, berapa banyak?
- Customer Lifetime Value atau estimasi potensi pendapatan yang dapat diharapkan oleh bisnis untuk dihasilkan oleh pelanggan selama periode waktu bisnis mempertahankan pelanggan tersebut.
- Customer Pain Points atau masalah yang pembeli alami selama menggunakan produk Anda.
Baca juga: Apa itu Bundle Pricing? Jenis dan Strategi Membuatnya
Analisis data historis
Lakukan peninjauan ulang pada strategi bisnis yang sudah Anda terapkan sebelumnya. Hitunglah berapa keuntungan, jumlah item yang terjual, hingga data churn (seberapa banyak pembeli yang tidak kembali ke restoran Anda) berdasarkan strategi pricing yang sudah restoran Anda terapkan.
Dari strategi-strategi itu, pilihlah satu strategi yang paling sukses sebagai landasan strategi penetapan harga bisnis Anda berikutnya.
Tentukan titik tengah antara nilai dan tujuan bisnis
Hal terpenting dalam menentukan strategi harga adalah memastikan bahwa harga yang nantinya Anda tetapkan sesuai dengan persona pembeli dan keberlangsungan bisnis Anda.
Dengan berkompromi seperti ini, restoran Anda akan terbantu dalam beberapa hal:
- Meningkatkan profitabilitas
- Meningkatkan cash flow
- Penetrasi pasar
- Memperluas pasar
- Menambah jumlah pembeli
Lihat strategi kompetitor
Anda tidak akan bisa menyusun strategi pricing yang baik tanpa melakukan riset terlebih dahulu terhadap kompetitor Anda. Jika Anda dan kompetitor menjual produk yang sama dengan harga berbeda, Anda akan berhadapan dengan dua pilihan:
- Mengalahkan Harga Kompetitor: Jika harga yang kompetitor Anda tawarkan lebih mahal dari harga Anda, maka buat harga Anda menjadi lebih terjangkau
- Mengalahkan Nilai Kompetitor: Anda bisa menawarkan harga menu yang lebih mahal jika rasa, kualitas, atau tata penyajian produk Anda lebih baik daripada kompetitor.
Baca Juga: Analisis Kompetitor: Pengertian, Manfaat, dan Tips Melakukannya
Tipe Strategi Pricing Bisnis Restoran
1. Psychological pricing
Sesuai dengan namanya, strategi ini menyasar psikologi manusia untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini memerlukan pengetahuan yang mendalam terhadap target pasar Anda untuk memberikan hasil yang maksimal.
Contoh:
Menurut teori 9-digit effect, Anda bisa menjual segelas teh seharga Rp9.999. Meskipun teh itu sebenarnya setara dengan harga Rp10.000, tetapi banyak pembeli yang merasa teh tersebut lebih murah dari itu, karena adanya angka 9.
Sebagai tips, Anda bisa menggunakan permainan font, ukuran, hingga warna pada tampilan menu untuk meningkatkan penjualan.
2. Premium pricing
Strategi ini biasanya berfungsi untuk memberikan kesan bahwa produk yang dijual memiliki nilai dan kualitas tinggi.
Dengan begitu, pembeli akan memiliki persepsi bahwa produk tersebut terlihat eksklusif atau lebih prestis.
Namun tentunya, klaim yang Anda tawarkan juga harus sesuai dengan kualitas nyata produk.
Anda bisa mengimplementasikan strategi ini untuk target pasar yang memiliki daya beli tinggi dan menghargai kualitas.
Contoh
Restoran steak yang mengusung strategi premium akan memasarkan steak mereka sebagai makanan berkualitas tinggi dengan teknik memasak khusus, bahan baku berkualitas, lalu menggunakan bahan baku premium seperti daging impor atau daging wagyu.
3. Value-based pricing
Strategi penetapan harga ini berdasarkan persepsi nilai yang konsumen rasakan terhadap produk Anda. Dalam konteks restoran, nilai ini bisa mencakup berbagai aspek seperti kualitas bahan baku, rasa, pengalaman makan, dan pelayanan.
Contoh
Contoh penetapan strategi ini adalah dalam restoran dengan konsep “Healthy Food“. Restoran dengan konsep ini menyajikan menu-menu sehat dengan bahan-bahan organik dan tanpa pengawet.
Harga makanan dan minuman di restoran seperti ini cenderung lebih tinggi bahkan dibandingkan dengan harga makanan di kafe biasa, tetapi mengapa banyak orang masih membeli makanan mereka?
Hal ini karena restoran menawarkan beberapa nilai istimewa yang tidak akan pembeli jumpai pada kafe lainnya, seperti gaya hidup sehat, serta rasa aman mengkonsumsi makanan tanpa bahan kimia.
4. Competitive pricing
Competitive pricing adalah strategi penetapan harga yang berdasar pada harga yang kompetitor Anda tawarkan.
Tujuannya adalah untuk membuat menu Anda lebih menarik bagi konsumen dengan menawarkan harga yang lebih kompetitif atau sama dengan pesaing, namun tetap menguntungkan bisnis Anda.
Contoh
Contohnya, ada dua restauran keluarga di kota yang sama. Untuk menarik pembeli, restoran A menawarkan nasi goreng dengan harga yang sama dengan restoran B, namun dengan porsi yang lebih banyak.
5. Price skimming
Price skimming adalah strategi penetapan harga di mana bisnis restoran meluncurkan menu baru dengan harga yang sangat tinggi di awal. Setelah itu, seiring berjalannya waktu atau ketika pesaing muncul, mereka menurunkan harga secara bertahap.
Contoh
Anda ingin menjual menu baru di restoran Anda, contohnya menu truffle. Menu ini unik dan Anda adalah satu-satunya yang menjual menu itu di kota.
Anda bisa mematoknya dengan harga setinggi mungkin dengan mengklaim bahwa proses pembuatannya rumit, memakan waktu, serta menggunakan bahan-bahan impir. Dengan taktik ini, orang-orang yang penasaran dengan truffle akan datang dan mencobanya.
Setelah beberapa waktu, permintaan truffle menurun. Inilah saat yang tepat bagi restauran untuk memaksimalkan potensi keuntungan dengan menurunkan harga dan menarik lebih banyak konsumen yang belum sempat mencoba karena terhalang oleh harga yang mahal.
6. Cost-plus pricing
Cost plus pricing adalah metode penetapan harga produk dengan cara menambahkan persentase keuntungan tertentu ke dalam total biaya produksi.
Sederhananya, harga jual produk dihitung berdasarkan biaya untuk memproduksi produk tersebut, ditambah dengan margin keuntungan yang diinginkan.
Contoh
Misalnya, Anda memiliki bisnis restoran khusus makanan jamur. Untuk membuat sepiring nasi goreng jamur, Anda membutuhkan:
- Beras: Rp 2.000
- Jamur: Rp 1.500
- Telur: Rp 2.000
- Bumbu-bumbu: Rp 4.000
- Minyak goreng: Rp 1.000
Jadi, total biaya produksi untuk sepiring nasi goreng adalah Rp 10.500. Jika Anda ingin mendapatkan margin keuntungan sebesar 40%, maka harga jual nasi goreng tersebut akan menjadi:
- Harga jual = Biaya produksi + (Biaya produksi x Margin keuntungan)
- Harga jual = Rp 10.500 + (Rp 10.500 x 40%)
- Harga jual = Rp 10.500 + Rp 4.200
- Harga jual = Rp 14.700
Jadi, harga jual sepiring nasi goreng jamur Anda adalah Rp 14.700.
7. Penetration pricing
Di pasar yang sangat kompetitif, sulit bagi usaha baru untuk memulai. Salah satu cara untuk memperkenalkan produk baru mereka adalah dengan menawarkan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan pesaing. Inilah yang disebut dengan penetration pricing.
Tujuan utama dari strategi ini adalah untuk menarik sebanyak mungkin pelanggan baru dan mendapatkan pangsa pasar yang besar dengan cepat.
Contoh
Anda berencana untuk membuka restoran keluarga dalam waktu dekat. Masalahnya, sudah ada banyak restoran keluarga seperti ini di lingkungan Anda.
Nah, salah satu cara agar pembeli mau mengunjungi restoran adalah dengan menerapkan strategi ini. Anda bisa memberikan diskon promosi besar-besaran selama beberapa hari pertama untuk menarik perhatian pembeli.
8. Economy pricing
Dengan strategi ini, Anda menetapkan harga jual produk yang sangat rendah. Tujuannya adalah menarik konsumen yang sensitif terhadap harga.
Fokus utama strategi ini adalah mencapai volume penjualan yang tinggi dengan margin keuntungan per unit yang kecil.
Contoh
Bisnis restoran Anda menyasar masyarakat dengan daya beli rendah atau menengah. Anda bisa menyajikan porsi yang lebih kecil dengan harga yang lebih rendah, cocok untuk pelanggan yang ingin mencoba berbagai menu.
Selain itu, Anda juga bisa menawarkan kombinasi makanan dan minuman dengan harga yang lebih murah dibandingkan membeli secara terpisah.
9. Loss leader pricing
Strategi ini menggunakan cara promosi dan melibatkan satu produk yang didiskon untuk mendesak konsumen membeli produk lain yang lebih murah.
Tujuan strategi ini adalah meningkatkan rata-rata penjualan dengan cara menarik hati konsumen untuk membeli menu lain yang margin keuntungannya lebih tinggi.
Contoh
Restoran seringkali memberikan diskon untuk pembelian makanan atau minuman secara paket. Contohnya, mereka akan memberikan diskon es teh sebesar 50% jika Anda membeli ayam geprek.
Dengan begitu, konsumen akan mempertimbangkan untuk membeli ayam geprek dan es teh sekaligus. Jika strategi ini sukses, maka penjualan kedua produk akan meningkat sekaligus.
Baca Juga: 9 Contoh Inspirasi Foto Makanan dan Tips Membuatnya
Rekomendasi Strategi Pricing Bisnis Restoran
Menetapkan strategi harga untuk bisnis restoran cukup menantang karena harus memperhatikan biaya layanan, biaya overhead, biaya bahan-bahan, dan lain sebagainya.
Anda juga harus memerhatikan basis pembeli, tren penjualan di daerah Anda, hingga rata-rata harga makanan. Sebab, hal-hal ini terus berfluktuasi seiring waktu berjalan.
Karena itu, kami merekomendasikan strategi cost-plus pricing, premium pricing, dan value-based pricing untuk bisnis restoran karena sangat cocok untuk model bisnis seperti ini.
Kesimpulan
Mengelola bisnis restoran sambil memikirkan strategi penetapan harga tentu melelahkan. Anda harus menjaga kualitas makanan, mengelola karyawan, hingga memastikan pelanggan puas.
Untungnya, ada solusi praktis yang bisa membantu Anda, yaitu aplikasi kasir. Salah satu aplikasi kasir yang bisa Anda gunakan adalah Kledo POS.
Kledo POS adalah aplikasi kasir pintar yang memudahkan Anda untuk mengatur harga menu, membuat promo menarik, dan melacak penjualan secara real-time. Anda bisa dengan cepat menyesuaikan harga berdasarkan tren pasar atau bahan baku yang fluktuatif.
Selain itu, Kledo juga menyediakan berbagai fitur menarik lainnya. Anda bisa membuat laporan penjualan secara rinci, mengelola inventori bahan baku, hingga mencetak struk pembelian. Semua fitur ini terintegrasi dalam satu platform yang user-friendly, sehingga Anda bisa mengaksesnya kapan saja dan di mana saja. Dengan Kledo, Anda bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Jadi, tunggu apa lagi? Dapatkan kemudahan dalam mengelola bisnis restoran Anda dengan Kledo POS melalui tautan ini.
- Apa itu Stock Out? Pengertian dan Cara Mencegahnya - 17 Desember 2024
- 100+ Ide Kata-Kata Jualan Online untuk Menarik Pembeli - 17 Desember 2024
- Tips Memilih Hardware POS Terbaik untuk Bisnis - 16 Desember 2024