Analisis varians atau variance analysis adalah teknik akuntansi manajemen yang penting untuk mengukur biaya dan profitabilitas produk.
Manajer dan pemilik bisnis menggunakan analisis varians untuk membuat keputusan tentang biaya tenaga kerja dan bahan yang dikeluarkan untuk membuat produk atau memberikan layanan. Teknik ini juga membantu pemilik bisnis dalam melakukan forecasting penjualan dan produksi.
Jika Anda adalah seorang pemilik bisnis, Anda harus memahami setiap jenis varians, dan bagaimana varians yang menguntungkan dan varians yang tidak menguntungkan dihitung.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai variance analysis dan juga cara menghitungnya.
Apa itu Variance Analysis?
Variance analysis atau analisis varians adalah perbandingan antara hasil yang diprediksi dan hasil aktual.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memprediksi sejumlah penjualan untuk tahun depan dan membandingkan jumlah yang diprediksi dengan jumlah aktual pendapatan penjualan yang diterimanya.
Pengukuran varians dapat dilakukan secara bulanan, triwulanan, atau tahunan, tergantung pada preferensi bisnis masing-masing.
Semakin sering perusahaan mengukur varians ini, semakin besar kemungkinan untuk menemukan tren dalam datanya.
Keberhasilan suatu varians dapat bergantung pada jenis analisis varians yang Anda hitung dan prediksi varians yang diharapkan perusahaan.
Sebagai contoh, jika biaya aktual lebih rendah daripada biaya standar untuk bahan baku, dengan asumsi volume bahan yang sama, hal ini akan menghasilkan varians harga yang menguntungkan (yaitu penghematan biaya).
Namun, jika kuantitas standar adalah 10.000 lembar bahan dan 15.000 lembar diperlukan dalam produksi, ini akan menjadi varians kuantitas yang tidak menguntungkan karena lebih banyak bahan yang digunakan daripada yang sudah direncanakan.
Perusahaan dapat menggunakan jenis analisis ini untuk menghitung varians dalam kategori berikut:
- Varians pembelian
- Varians penjualan
- Varians overhead
- Varians material
- Varians tenaga kerja
- Varians efisiensi
Baca juga: Pengertian Audit Kepatuhan, Manfaat, dan Cara Melakukannya
Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Variance Analysis
Berikut adalah beberapa istilah yang berguna untuk membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang analisis varians:
- Biaya overhead: Biaya overhead dapat merujuk pada biaya operasional bisnis, seperti biaya sewa ruang kantor atau biaya asuransi. Perusahaan dapat mengaudit biaya operasional mereka untuk menghemat uang dan membantu mengurangi biaya overhead.
- Anggaran: Anggaran adalah rencana keuangan yang dapat digunakan perusahaan untuk mengalokasikan pengeluaran secara internal dan mencegah pengeluaran yang berlebihan. Seperti halnya biaya overhead, perusahaan dapat merevisi anggaran sesuai kebutuhan untuk memastikan bahwa anggaran tersebut memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.
- Varians harga dan tarif variabel: Varians harga dan tarif variabel mengacu pada perubahan biaya untuk suatu produk atau layanan. Perubahan tersebut tidak dapat diprediksi, dan perusahaan dapat mengubah nilai biaya ini untuk mencerminkan permintaan konsumen atau tingkat pasokan saat ini.
- Varians kuantitas dan varians efisiensi: Varians kuantitas dan efisiensi variabel mengacu pada perbedaan fiskal antara input bahan dan tenaga kerja aktual perusahaan dengan jumlah input bahan dan tenaga kerja yang diizinkan secara keseluruhan.
- Varians anggaran tetap: Varians anggaran tetap mengacu pada perbedaan fiskal antara biaya overhead tetap yang termasuk dalam anggaran perusahaan dan jumlah aktual biaya overhead untuk suatu periode varians.
- Varians volume tetap: Varians volume tetap adalah perbedaan fiskal antara jumlah biaya overhead tetap yang diterapkan perusahaan selama periode varians dan jumlah tetap biaya overhead yang dicatat dalam anggaran perusahaan.
Baca juga: Mengenal Days Payable Outstanding (DPO) dalam Manajemen Arus Kas
Manfaat Variance Analysis
Melakukan analisis varians dalam laporan keuangan memberikan beberapa manfaat penting bagi suatu entitas. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari analisis varians:
Identifikasi perubahan dan tren
Analisis varians membantu dalam mengidentifikasi perubahan signifikan dalam kinerja keuangan suatu entitas.
Dengan membandingkan angka aktual dengan angka standar, kita dapat melihat tren dan pola yang muncul dari waktu ke waktu.
Hal ini membantu manajemen dalam memahami perubahan yang terjadi dan mengambil tindakan yang tepat.
Pengendalian biaya
Analisis varians biaya membantu dalam mengendalikan pengeluaran perusahaan. Dengan memahami perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yang diharapkan, manajemen dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih dan mengambil tindakan perbaikan.
Hal ini membantu dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan efisiensi operasional.
Baca juga: Spend Analysis: Pengertian dan Tahapan Melakukannya dalam Bisnis
Pengambilan keputusan yang informasional
Analisis varians memberikan informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan.
Dengan memahami penyebab perbedaan antara angka aktual dengan angka standar, manajemen dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan strategis dalam merespons perubahan pasar dan lingkungan bisnis.
Peningkatan kinerja
Variance analysis membantu dalam mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan atau peningkatan kinerja.
Dengan mengetahui penyebab variasi, manajemen dapat mengambil tindakan yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, meningkatkan pendapatan, atau memperbaiki kinerja keuangan secara keseluruhan.
Pelaporan yang lebih baik
Hasil dari analisis varians dapat digunakan dalam pelaporan keuangan yang lebih komprehensif dan informatif.
Informasi tentang penyimpangan dari angka standar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan, seperti manajemen, pemegang saham, atau pihak eksternal. Hal ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan.
Dengan melakukan analisis varians secara teratur, bisnis juga dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang kinerja keuangan mereka, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.
Baca juga: Pengertian Analisis Operasional, Cara Kerja, Manfaat, dan Tips Melakukannya
Jenis Variance Analysis dan Rumus Hitungnya
Jenis variance analysis yang Anda lakukan tergantung pada informasi yang Anda periksa. Berikut adalah tiga jenis analisis varians yang berbeda:
Varians material
Varians material membantu perusahaan mengidentifikasi di mana mereka mungkin menggunakan lebih banyak material daripada yang sebenarnya mereka butuhkan.
Sebagai contoh, jika perusahaan memesan ulang bahan karena masalah kualitas, biaya tambahan dapat menunjukkan varians dalam analisis.
Perusahaan dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah akan terus menggunakan pemasok material yang sama atau mencari pemasok baru.
Proses analisis ini dapat memerlukan penggunaan rumus-rumus material berikut ini untuk menemukan varians individual dan keseluruhan:
Varians kuantitas = (Kuantitas aktual x Harga standar) – (Kuantitas standar x Harga standar)
Varians harga = (Kuantitas aktual x Harga standar) – (Kuantitas aktual x Harga standar)
Varians keseluruhan = Varians kuantitas + Varians harga
Varians tenaga kerja
Varians tenaga kerja membantu perusahaan mengidentifikasi seberapa efisien mereka menggunakan tenaga kerja dan efektivitas penetapan harga.
Misalnya, jika perusahaan menghitung varians dan menemukan ketidakefisienan atau harga tenaga kerja yang lebih tinggi, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk melakukan perubahan untuk tahun fiskal yang akan datang.
Informasi ini dapat membantu perusahaan merampingkan operasinya dan menghemat uang. Berikut adalah rumus-rumus yang digunakan untuk mencari varians individu dan keseluruhan untuk varians tenaga kerja:
Varians tarif = (Jam kerja aktual x Tarif aktual) – (Jam kerja aktual x Tarif standar)
Varians efisiensi = (Jam kerja aktual x Tarif standar) – (Jam kerja standar x Tarif standar)
Varians keseluruhan = Varians tarif + Varians efisiensi
Varians biaya overhead tetap
Varians biaya overhead tetap membantu perusahaan mengidentifikasi perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan, yang dapat ditentukan berdasarkan volume produksi, dan jumlah biaya overhead yang digunakan.
Sebagai contoh, jika perusahaan ingin meninjau kembali rencana anggarannya, perusahaan dapat menggunakan varians overhead tetap untuk menentukan apakah perusahaan dapat mengurangi anggaran yang telah dialokasikan saat ini.
Informasi ini dapat membantu perusahaan menghemat atau mengalokasikan uang ke area bisnis lainnya. Berikut adalah rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung varians biaya overhead tetap:
Biaya overhead tetap yang dianggarkan = Tingkat aktivitas penyebut x Tarif standar
Varians anggaran = Biaya overhead tetap aktual – Biaya overhead tetap yang dianggarkan
Biaya overhead tetap yang diterapkan pada persediaan = Jam standar x Tarif standar
Varians volume = Biaya overhead tetap yang dianggarkan – Biaya overhead tetap yang diterapkan pada persediaan
Varians keseluruhan = Varians anggaran + Varians volume
Baca juga: Cara Melakukan Analisis Vertikal dalam Laporan Keuangan & Manfaatnya
Contoh Variance Analysis
Berikut adalah beberapa contoh perhitungan analisis varians:
Contoh varians material
Feminine Fashionista, sebuah perusahaan pakaian, tertarik untuk menghitung varians bahan secara keseluruhan.
Perusahaan ini memiliki jumlah aktual 30.000 lembar kain dengan harga standar 650 per lembar kain dan jumlah standar 25.000 lembar kain dengan harga aktual 500 per lembar kain.
Informasi ini memungkinkan perusahaan untuk pertama-tama menghitung varians kuantitasnya:
Varians kuantitas = (30.000 x 650) – (25.000 x 650) = 19.500.000 – 16.250.000 = 3.250.000
Selanjutnya, perusahaan menggunakan angka-angka tersebut untuk menghitung varians harga:
Varians harga = (30.000 x 650) – (30.000 x 500) = 19.500.000 – 15.000.000 = 4.500.000
Terakhir, menambahkan varians kuantitas sebesar 3.250.000 dan varians harga sebesar 4.500.000 akan memberikan varians keseluruhan kepada Feminine Fashionista:
Varians keseluruhan = 3.250.000 + 4.500.000 = 7.750.000
Ini berarti perusahaan memiliki varians material keseluruhan sebesar 7.750.000.
Contoh varians tenaga kerja
Bluelow Builders, sebuah perusahaan konstruksi, ingin menghitung varians tenaga kerja secara keseluruhan.
Jam kerja aktual perusahaan adalah 5.000 jam dengan tarif aktual 15.000 per jam, dan jam kerja standarnya adalah 4.800 jam dengan tarif standar 12.000 per jam.
Dengan menggunakan angka-angka ini, Bluelow Builders menghitung varians tarif:
Varians tarif = (5.000 x 15.000) – (5.000 x 12.000) = 75.000.000 – 60.000.000 = 15.000.000
Selanjutnya, perusahaan menghitung varians efisiensi:
Varians efisiensi = (5.000 x 12.000) – (4.800 x 12.000) = 60.000.000 – 57.600.000 = 2.400.000
Terakhir, menambahkan varians tarif sebesar 15.000.000 dan varians efisiensi sebesar 2.400.000 akan memberikan varians keseluruhan kepada Bluelow Builders:
Varians keseluruhan = 15.000.000 + 2.400.000 = 17.400.000
Hasil varians tenaga kerja sebesar 17.400.000 mungkin tidak menguntungkan jika perusahaan tidak mengharapkan untuk mengeluarkan uang tambahan untuk biaya tenaga kerja.
Bluelow Builders dapat memilih untuk meninjau biaya tenaga kerja dan rencananya untuk memastikan tidak mengeluarkan biaya berlebih di tahun fiskal mendatang.
Baca juga: Metode Analisis Persediaan atau Inventory Analysis, KPI, dan Tipsnya
Contoh biaya overhead tetap
Digimaya adalah agensi pemasaran dan hubungan masyarakat yang ingin menemukan varians overhead tetap secara keseluruhan.
Tingkat aktivitas organisasi adalah 8.000 jam dengan tarif standar 10.000 per jam dan 6.300 jam standar dengan biaya overhead tetap aktual sebesar 82.200.000.
Mengalikan tingkat aktivitas penyebut 8.000 jam dengan tarif standar 10.000 per jam memberikan Digimaya biaya overhead tetap yang dianggarkan:
Biaya overhead tetap yang dianggarkan = 8.000 x 10.000 = 80.000.000
Perusahaan kemudian menghitung varians anggarannya:
Varians anggaran = 82.200.000 – 80.000.000 = 2.200.000
Selanjutnya, Digimaya menemukan biaya overhead tetap yang dibebankan ke persediaan:
Biaya overhead tetap yang dibebankan pada persediaan = 6.300 x 10.000 = 63.000.000
Setelah itu, perusahaan menghitung varians volume:
Varians volume = 80.000.000 – 63.000.000 = 17.000.000
Terakhir, menambahkan varians anggaran sebesar 2.200.000 dan varians volume sebesar 17.000.000 akan menghasilkan varians keseluruhan bagi Digimaya:
Varians keseluruhan = 2.200.000 + 17.000.000 = 19.200.000
Dari perhitungan ini, Digimaya menentukan bahwa mereka memiliki varians overhead tetap secara keseluruhan sebesar 19.200.000.
Baca juga: 17 Cara Melakukan Analisis Prediktif dalam Bisnis Retail
Kesimpulan
Dalam akuntansi biaya, standar adalah tolok ukur atau “norma” yang digunakan dalam mengukur kinerja. Di banyak organisasi, standar ditetapkan untuk biaya dan kuantitas bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead yang diperlukan untuk memproduksi barang atau menyediakan layanan.
Standar kuantitas menunjukkan berapa banyak tenaga kerja (misalnya, dalam jam) atau bahan (misalnya, dalam kilogram) yang harus digunakan dalam memproduksi satu unit produk.
Sebaliknya, standar biaya menunjukkan berapa biaya aktual dari jam kerja atau bahan yang seharusnya. Standar, pada dasarnya, adalah perkiraan harga atau jumlah yang akan dikeluarkan perusahaan.
Sebagai pemilik bisnis atau akuntan, penting bagi Anda mengetahui variance analysis untuk mengetahui setiap standar biaya yang ada dalam proses produksi dan operasional bisnis.
Untuk mengetahui setiap biaya dalam bisnis lebih mudah dan transparan, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi online seperti Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Cara Hitung Barang Jadi dalam Akuntansi: Rumus dan Contohnya - 5 November 2024
- Tahapan Melakukan Supply Chain Audit, Tips, dan Tantangannya - 5 November 2024
- Contoh Laporan Laba Rugi Restoran dan Templatenya - 1 November 2024