Analisis biaya adalah proses membandingkan biaya yang berbeda untuk mendapatkan wawasan tentang manfaat dari berbagai bentuk pengeluaran.
Perusahaan biasanya menganalisis biaya mereka dengan melakukan analisis biaya manfaat untuk menentukan apakah manfaat proyek lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan.
Memahami jenis biaya yang dianalisis dan bagaimana cara melakukannya adalah kunci untuk mengevaluasi nilai biaya bisnis secara akurat dan efektif.
Dalam artikel ini, kami mendefinisikan analisis biaya, menjelaskan kapan menggunakannya, memberikan langkah-langkah untuk melakukan analisis biaya, dan memberikan contoh untuk membantu Anda mempelajari lebih lanjut.
Apa yang Dimaksud Analisis Biaya?
Analisis biaya adalah proses menghitung dan membandingkan perbandingan biaya untuk menentukan apakah biaya bermanfaat bagi bisnis.
Penggunaan yang paling umum untuk jenis analisis pengeluaran ini adalah analisis biaya manfaat, yang mengungkapkan apakah biaya dapat memberikan ROI yang tinggi.
ROI yang tinggi berarti bahwa perusahaan menerima lebih banyak nilai daripada uang yang dibelanjakan untuk investasi tertentu. Misalnya, jika sebuah bisnis menghabiskan Rp. 1 juta untuk memasang iklan di koran lokal, yang menghasilkan peningkatan keuntungan sebesar Rp. 2 juta, maka bisnis mempunyai ROI yang tinggi.
Fokus analisis biaya ini adalah untuk menentukan apakah suatu biaya memiliki hasil yang menguntungkan. Hal ini bisa berupa ROI yang tinggi dalam hal keuntungan atau perusahaan mencapai tujuan bisnis lainnya.
Biaya secara luas masuk ke dalam dua kategori, variabel dan tetap. Biaya variabel adalah biaya yang berubah dengan fluktuasi tingkat aktivitas bisnis, sedangkan biaya tetap tidak bervariasi dengan output perusahaan dan tetap sama.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis biaya tersebut:
Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang terjadi sekali dan tetap sama sepanjang siklus bisnis. Biaya tetap dapat berupa biaya sewa, gaji, iklan, atau asuransi.
Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang totalnya bervariasi dalam kaitannya dengan aktivitas bisnis. Misalnya, sebuah pabrik es krim membeli susu untuk membuat produknya.
Susu ini adalah biaya variabel, karena total biaya bisnis bergantung pada jumlah es krim yang dihasilkannya. Jika pabrik memiliki tingkat aktivitas yang rendah, hanya memproduksi 1000 unit, maka biaya susu bagi perusahaan jauh lebih rendah dibandingkan jika memproduksi 20.000 unit.
Anda dapat menentukan biaya variabel total dengan rumus berikut:
biaya variabel total = kuantitas output total x biaya per unit output
Baca juga: Biaya Variabel: Pengertian, Contoh, Cara Hitung dan Bedanya dengan Biaya Tetap
Mengapa Harus Melakukan Analisis Biaya?
Analisis biaya membantu Anda memilih proyek terbaik saat menghadapi banyak pilihan. Di sini Anda bisa membandingkan laba yang diperoleh dari setiap proyek dengan nilai saat ini dan memilih proyek dengan laba tertinggi.
Analisis ini memiliki beberapa memberi manfaat lain, di antaranya:
- Membenarkan pemilihan proyek
- Membantu untuk membandingkan biaya yang diinvestasikan dan manfaatnya
- Memberikan dasar untuk membandingkan opsi yang tersedia
- Membandingkan pendapatan masa depan dengan nilai uang hari ini
- Membantu memilih proyek yang paling menguntungkan
Baca juga: Pengertian Biaya Produksi, Kategori, Jenis dan Cara Menghitungnya
Apa Saja Jenis Analisis Biaya?
Ada beberapa cara untuk menganalisis biaya yang membantu mengembangkan strategi untuk bisnis. Hasil analisis akan menentukan apakah proyek tersebut layak secara finansial atau apakah Anda harus mengejar proyek lain.
Jenis-jenis analisis biaya yang bisa digunakan dalam bisnis yaitu:
Analisis perkiraan
Saat merencanakan produk atau layanan baru, penjualan biasanya akan memperkirakan ekspektasi biaya mereka dan kemudian memvalidasinya dari waktu ke waktu dengan data aktual.
Analisis biaya siklus hidup
Analisis biaya siklus hidup menghitung manfaat yang bisa diberikan aset dari waktu ke waktu pada perusahaan. Analisis ini adalah alat yang hebat untuk merencanakan pembelian besar seperti gudang, mesin, atau bahkan perekrutan strategis.
Analisis biaya manfaat
Analisis biaya manfaat membandingkan manfaat keputusan dengan biaya keputusan itu. Teknik ini mempertimbangkan jumlah pengembalian investasi serta periode pengembalian.
Analisis efisiensi
Langkah-langkah efisiensi biaya biasanya didasarkan pada rumus : Output : Input x 100.
Analisis efektivitas biaya
Anda dapat membelanjakan uang untuk mencoba meningkatkan kebahagiaan tetapi kebahagiaan bukanlah hasil finansial. Efektivitas biaya mengukur metrik kesuksesan lainnya seperti pengiriman tepat waktu dan kepuasan pelanggan.
Biaya bahan, overhead, dan tenaga kerja
Daftar biaya bahan menggabungkan biaya per unit untuk suatu produk di tiga kategori: tenaga kerja, bahan, dan overhead. Biaya ini berharga berguna untuk memahami margin unit, menetapkan target penjualan, dan merencanakan pertumbuhan.
Baca juga: Komponen dan Elemen Biaya Produksi
Cara Menggunakan Analisis Biaya
Cara paling sederhana untuk melakukan analisis biaya adalah dengan mengurangkan biaya dari nilai manfaatnya. Untuk melakukan analisis yang lebih komprehensif tentang manfaat atau efek dari suatu keputusan, ada beberapa langkah lagi yang diperlukan.
Berikut adalah lima langkah yang diperlukan untuk melakukan analisis biaya:
1. Membuat kerangka analisis
Untuk memulai analisis biaya, Anda dapat menetapkan parameter dasar dari keputusan yang akan dibuat. Hal ini mungkin merupakan diskusi tentang masalah yang ingin dipecahkan oleh proyek, dan deskripsi terperinci tentang bagaimana solusi menyelesaikannya.
Diskusi semacam ini membantu menetapkan nilai proyek, siapa yang menanggung biayanya, dan manfaatnya. Melalui langkah ini, Anda dapat menguraikan dampak potensial proyek kepada semua anggota tim dan pemangku kepentingan yang relevan.
Baca juga: Rumus Biaya per Unit, Cara Hitung di Excel dan Tips Mengoptimalkannya
2. Identifikasi biaya dan manfaat proyek
Untuk melakukan analisis biaya, langkah selanjutnya adalah membuat daftar manfaat dan biaya proyek atau keputusan. Biaya proyek dapat mencakup sumber daya fisik, uang, tenaga kerja, pelatihan, atau usaha.
Manfaat proyek dapat berupa manfaat finansial yang dapat diukur, atau manfaat kualitas, seperti kepuasan karyawan, perlindungan lingkungan, kepuasan pelanggan, atau kesehatan dan keselamatan.
Anda dapat mengklasifikasikan biaya dan manfaat ke dalam kategori berikut:
- Nyata: Biaya dan manfaat nyata meliputi bahan baku dan tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi barang.
- Berwujud: Manfaat dan biaya yang beruwjud mudah diukur dan diukur dalam bentuk nilai moneter. Mereka dapat diidentifikasi dengan jelas, seperti sewa, pembelian, dan penggajian.
- Tidak berwujud: Biaya dan manfaat tidak berwujud lebih subyektif dan non-moneter, seperti perubahan kepuasan pelanggan atau tingkat produktivitas.
- Langsung: Biaya dan manfaat ini berhubungan langsung dengan produksi, seperti proyek, layanan, atau produk.
- Tidak langsung: Manfaat dan biaya ini tidak berhubungan langsung dengan produksi, seperti keamanan dan administrasi.
3. Tentukan nilai biaya dan manfaat
Setelah Anda membuat daftar biaya dan manfaat, Anda dapat menetapkan nilai uang (Rupiah) untuk masing-masing komponen.
Pada biaya, Anda dapat mempertimbangkan biaya tak terduga dan biaya proyek dasar. Untuk manfaat, sebaiknya konsultasikan dengan tim tentang cara terbaik untuk menilai manfaat tak berwujud. Anda dapat meninjau proyek serupa serta misi dan tujuannya untuk mengetahui nilai biaya atau manfaat tertentu.
Mengukur nilai dan manfaat langsung biasanya lebih mudah dibandingkan nilai dan manfaat yang tidak berwujud. Namun, jangan khawatir, karena saat ini ada banyak pilihan software untuk memantau bagaimana pergerakan arus kas bisnis.
Salah satunya adalah Kledo, di mana Anda bisa mengelompokkan pengeluaran transaksi, memantau project tetap on track dan memastikan bahwa cashflow bisnis tetap terjaga.
Coba software akuntansi Kledo sekarang juga dan dapatkan free trial selama 14 hari dengan mengunjungi gambar banner di bawah ini. Anda juga bisa menjadwalkan demo dengan Tim Hebat Kledo guna memperoleh informasi yang lebih mendalam.
4. Bandingkan biaya dan manfaat proyek
Langkah selanjutnya dalam analisis biaya adalah membandingkan biaya dan manfaat. Anda dapat mengurangi biaya proyek dari keuntungannya untuk menentukan seberapa layak proyek tersebut, atau apakah bisnis mampu menyelesaikannya.
Rumus untuk proses ini adalah sebagai berikut:
Nilai proyek = manfaat total – biaya total
Jika nilai bersih atau keseluruhan proyek di bawah nol, itu menunjukkan bahwa perusahaan menghabiskan lebih banyak sumber daya atau kehilangan lebih banyak uang daripada keuntungannya.
Jika hasilnya positif, ini berarti proyek tersebut kemungkinan besar akan menghasilkan keuntungan bagi bisnis. Dengan menganalisis biaya seperti ini, Anda menemukan indikasi sederhana tentang nilai dasar positif atau negatif dari proyek atau keputusan tersebut.
5. Hitung waktu pengembalian
Terakhir, saat menentukan nilai rill dari suatu proyek atau keputusan, sangat penting untuk menghitung waktu pengembalian, yaitu waktu yang diperlukan agar manfaat proyek dapat membayar kembali biayanya.
Ini juga bisa disebut sebagai titik impas, ketika nilai manfaat sama dengan biaya yang harus dikeluarkan
. Setelah proyek impas, biaya terbayar dengan investasi awal, dan pendapatan dapat mengembalikan ROI positif. Untuk menghitung waktu pengembalian, Anda dapat menentukan potensi pendapatan proyek per periode waktu, misalnya satu tahun. Berikut rumus untuk menghitung waktu pengembalian:
Periode pengembalian = biaya total / pendapatan tahunan bersih
Ketika Anda mengetahui periode pengembalian, atau berapa tahun sebelum proyek Anda dapat menghasilkan keuntungan, Anda dan pemangku kepentingan lainnya memahami proyek tersebut dalam konteks yang sensitif terhadap waktu.
Investor mungkin menginginkan pengembalian dalam jangka waktu tertentu, jadi menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi adalah penting.
Baca juga: Cara Menghemat Biaya Operasional Agar Bisnis Untung
Contoh Analisis Biaya
Berikut adalah contoh melakukan analisis biaya untuk membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang konsep tersebut:
Richard sedang menciptakan bisnis e-niaga tempat dia menjual berbagai produk. Dia sedang mempertimbangkan untuk menyewa desainer web untuk membantunya membangun mereknya dan meningkatkan kesadaran merek.
Layanan ini berharga Rp. 4 juta dan kemungkinan akan meningkatkan traffic pelanggan dan meningkatkan pendapatan sebesar Rp. 10 juta. Richard melakukan analisis biaya dengan cara menghitung:
10.000.000 – 4.000.000 = 6.000.000
Ini berarti proyek dapat menghasilkan laba Rp. 6 juta. Richard memutuskan bahwa ini adalah proyek yang ingin dia lakukan. Di sini, analisis biaya Richard dengan jelas menunjukkan bahwa keputusan ini bermanfaat, dan menunjukkan perolahan laba atas investasi.
Baca juga: Tips Pembukuan Biaya bagi Bisnis UMKM, Mudah!
Kapan Analisis Biaya Digunakan?
Akan berguna untuk menganalisis biaya bisnis saat mencoba menentukan apakah suatu biaya dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Menganalisis kisaran biaya untuk bisnis dapat membantu tim dan pemimpin mereka membuat keputusan di berbagai sektor, termasuk keuangan, pemerintahan, pengembangan perangkat lunak, TI, pendidikan, dan perawatan kesehatan.
Manajer proyek sering menggunakan analisis biaya untuk menentukan tindakan yang paling menguntungkan untuk proyek berdasarkan manfaat biaya yang ditawarkan setiap opsi.
Analisis biaya adalah alat mendasar untuk menentukan nilai hasil potensial dari biaya. Anda bahkan dapat menggunakan analisis biaya untuk menginformasikan keputusan pribadi, seperti menyewa apartemen atau membeli mobil.
Berikut adalah beberapa situasi di mana perusahaan dapat menggunakan analisis biaya:
- Membandingkan manfaat dari berbagai proyek
- Mengembangkan strategi bisnis baru
- Mempertimbangkan untuk mengubah proses bisnis
- Menilai karyawan baru
- Mempertimbangkan untuk membuat program
- Mengalokasikan sumber daya
- Memutuskan apakah akan memperluas penjualan ke wilayah baru
- Memutuskan apakah akan melakukan pembelian
- Memutuskan apakah akan memperluas ruang bisnis
- Memutuskan apakah akan merelokasi organisasi
- Mengevaluasi kembali kebijakan
- Menilai peluang investasi
Baca juga: Laporan Biaya Produksi: Pengertian, Cara Hitung, dan Contohnya
Kekurangan Analisis Biaya
Analisis biaya memiliki beberapa kekurangan. Teknik ini berguna untuk proyek-proyek kecil yang berumur pendek. Semakin lama umur proyek, teknik ini menjadi lebih kompleks dan berat.
Seiring dengan semakin kompleksnya proyek, biaya dan manfaat yang tidak berwujud pun meningkat. Mengkonversi biaya dan manfaat ini ke dalam bentuk moneter bukanlah tugas yang mudah. Inflasi memainkan peran penting dalam proyek yang lebih lama. Selain itu, semakin besar durasi proyek, semakin besar risikonya.
Nah, itulah pengertian hingga cara menggunakan analisis biaya dalam bisnis. Analisis ini merupakan pendekatan sistematis untuk menghitung biaya investasi dan manfaat yang diterima.
Ini adalah teknik sederhana yang memungkinkan Anda tahu apakah Anda harus melanjutkan proyek atau proyek mana yang harus Anda pilih di antara banyak proyek.
Semoga bermanfaat!
- Cara Kelola Keuangan Bisnis dengan Corporate Card, Lebih Efisien! - 9 Desember 2024
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024