Saat keuangan bisnis belum baik entah karena kondisi ekonomi atau hal lainnya, bisnis harus menghemat berbagai biaya seperti operasional dan pemasaran.
Karena pemasaran merupakan bagian penting dalam pertumbuhan bisnis, tentu akan sulit ketika harus meminta tim pemasaran untuk menekan atau menghemat biaya.
Anda harus memikirkan cara untuk menghemat biaya pemasaran secara strategis, artinya menyeimbangkan fokus utama Anda sambil mempertahankan operasional yang efisien.
Pada artikel ini, kami akan membahas tips menghemat biaya pemasaran tanpa menurunkan kualitas untuk bisnis Anda.
Tips Menghemat Biaya Pemasaran
1. Lakukan tinjauan atau audit pemasaran

Jika Anda sedang memangkas biaya bisnis, Anda perlu tahu mana yang bisa Anda kurangi tanpa memberikan dampak buruk pada bisnis di kemudian hari.
Meninjau pemasaran saat ini dapat membantu Anda mengidentifikasi mana yang bisa dipangkas dan mana yang tidak.
- Susun daftar semua pengeluaran yang direncanakan untuk sisa tahun fiskal berjalan. Sertakan semua biaya pemasaran, komunikasi, dan pengembangan bisnis. Misalnya pemasaran, iklan, komunikasi, jamuan dan hiburan, biaya transportasi/kendaraan, perangkat lunak, riset, langganan, biaya POS, signage, dan lain-lain.
- Identifikasi hubungan dengan vendor, pastikan apa saja komitmen yang terikat, serta ketentuan penghentian kontrak (misalnya pemberitahuan 30 hari, dan sebagainya).
- Evaluasi kinerja semua taktik pemasaran. Cari tahu seberapa efektif masing-masing taktik.
- Konfirmasi apakah penjualan dapat langsung dikaitkan dengan aktivitas pemasaran tertentu. Jika memungkinkan, tentukan ROI untuk setiap aktivitas pemasaran.
- Tentukan apakah setiap taktik pemasaran sesuai dengan strategi atau tidak. Artinya, apakah aktivitas tersebut benar-benar membantu Anda mencapai tujuan strategis bisnis atau tidak.
- Untuk aktivitas yang berhubungan dengan brand, reputasi, dan positioning, coba perkirakan berapa lama Anda bisa menundanya sebelum memberikan dampak pada bisnis. Hal yang sama berlaku untuk riset dan pengembangan produk.
Memang, tidak semua bisnis memiliki waktu luang untuk melakukan audit pemasaran yang lengkap dan formal.
Namun, paling tidak lakukan tinjauan sederhana berdasarkan perkiraan terbaik dari staf yang paling berpengalaman.
2. Batalkan semua acara tatap muka untuk sementara waktu dan ganti dengan video
Jika Anda masih melakukan pemasaran dengan acara tatap muka, Anda bisa menghemat biaya pemasaran dengan membatalkan acara tatap muka.
Contoh acara tatap muka seperti open house, sesi berbicara, seminar, pameran dagang, konferensi, dan kunjungan klien serta pertemuan atau penawaran penjualan secara langsung.
Ini merupakan salah satu cara tercepat untuk memangkas biaya pemasaran. Waktu dan sumber daya yang dihemat dari pembatalan acara ini dapat dialihkan ke hal lain.
Anda bisa mengganti acara tatap muka dengan webinar dan video conferencing melalui Zoom.
Jika mereka benar-benar “partner”, mereka akan memahami situasi ini dan berusaha bekerja sama dengan Anda.
Bahkan, Anda mungkin akan terkejut melihat vendor yang bersedia menawarkan fleksibilitas agar dapat mempertahankan klien.
Baca Juga: Biaya Promosi: Arti, Jenis, Contoh, Cara Hitung, dan Jurnalnya
3. Kurangi jumlah kampanye dan saluran pemasaran yang sedang berjalan
Mulailah dengan menentukan apa yang harus Anda pertahankan dibandingkan dengan yang harus dipangkas. Jangan takut memangkas taktik pemasaran yang tidak memberikan hasil.
Sekarang bukan saatnya untuk menguji banyak ide dan taktik pemasaran baru.
Jangan hentikan pemasaran sepenuhnya, tetapi fokuskan hanya pada satu hingga dua hal yang memberikan hasil terbaik dengan biaya paling rendah, lalu curahkan waktu dan dana sebanyak mungkin pada hal tersebut.
Tetapkan tolok ukur menggunakan strategi pemasaran yang paling konsisten dan ukur semua aktivitas berdasarkan patokan ini.
Lalu, sebaiknya hentikan segala sesuatu yang kinerjanya di bawah standar tersebut. Ini bisa sangat membantu dalam memangkas biaya pemasaran.
Terkait saluran, segera tunda atau hentikan apapun yang tidak memberikan performa baik.
4. Gunakan kembali konten lama

Salah satu cara paling mudah untuk memangkas biaya pemasaran adalah mengurangi biaya dan tenaga dalam membuat konten baru.
Dalam jangka pendek, Anda bisa mengurangi biaya desain dan produksi dengan cara menggunakan kembali konten lama.
Perbarui atau adaptasi konten lama ke dalam media atau format lain. Misalnya, Anda bisa mengubah artikel blog menjadi postingan media sosial atau skrip untuk klip video pendek.
Bagikan ulang posting lama yang masih relevan dengan tambahan pesan terbaru.
5. Cari alternatif gratis atau lebih murah untuk tools pemasaran
Tips selanjutnya dalam menghemat biaya pemasaran adalah memangkas biaya tools atau langganan yang mahal.
Misalnya, Anda berlangganan software otomatisasi marketing yang mahal dari platform terkenal.
Software ini memang bagus, tetapi ada pilihan lain di luar sana yang menawarkan fungsi serupa dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Jadi, buatlah daftar semua tools yang Anda gunakan, lalu tentukan apakah Anda benar-benar perlu mempertahankannya, apakah ada alternatif yang lebih murah, dan berapa biaya yang diperlukan jika harus berpindah.
Baca Juga: Download Contoh Anggaran Pemasaran, Komponen, & Cara Membuatnya
6. Fokus pada referral marketing
Metode ini memang membutuhkan waktu, tetapi bisa Anda lakukan dengan biaya yang relatif rendah.
Pastikan semua sumber referral sudah tercatat di CRM (customer relationship management), serta buatlah rencana untuk terus membangun hubungan dengan mereka.
Seperti halnya dengan klien, pastikan Anda menghubungi setiap sumber referral secara personal. Telepon mereka, atau lebih baik lagi, lakukan video conference.
Tanyakan kabar mereka secara pribadi maupun profesional. Cari tahu kondisi klien mereka dan bagaimana mereka membantu kliennya, dan lihat peluang untuk memberikan nilai tambah.
Pertimbangkan untuk mengadakan webinar bersama mitra referral Anda. Misalnya, akuntan, banker, dan pengacara bisa bersama-sama mengadakan webinar tentang kondisi ekonomi.
Masing-masing pihak memberikan konten dan keahlian spesifik, lalu mengundang klien serta jaringan mereka.
Bahkan, Anda bisa menjadikannya sebagai seri berkelanjutan, misalnya mingguan, dua mingguan, atau bulanan untuk jangka pendek.
7. Menghentikan kampanye dan keyword dengan performa rendah
Pengeluaran iklan sebenarnya memang harus ditinjau secara berkala, tetapi saat ini adalah waktu yang tepat untuk benar-benar kritis terhadap kampanye iklan dan media yang Anda gunakan.
Jika ada kampanye iklan, keyword, iklan, atau landing page yang tidak memberikan hasil, sekarang saatnya untuk menghentikannya.
Langkah ini berisiko rendah, karena jika nanti Anda berubah pikiran, Anda bisa menjalankan iklan kembali dengan cepat.
8. Cari cara untuk mempromosikan brand tanpa iklan dan sponsorship mahal
Menghemat biaya pemasaran bukan berarti Anda harus menghilangkan aktivitas brand sepenuhnya.
Anda tetap bisa memangkas biaya pemasaran sekaligus berinvestasi dalam menjaga brand. Ini memang akan sulit, tetapi bisa Anda lakukan jika Anda meluangkan waktu dan usaha.
Tingkatkan online presence Anda dan pastikan brand image Anda sesuai dengan yang ingin ditampilkan. Pertimbangkan bagaimana Anda muncul pada:
- Hasil pencarian di Google
- Website Anda
- Google My Business
- Direktori lain
- Profil pribadi dan perusahaan di media sosial (Facebook, LinkedIn, Instagram, Twitter)
- Ulasan pelanggan online
- Grup dan forum online
Cari cara untuk terlibat dan berinteraksi dengan target audiens Anda secara online, baik di media sosial maupun forum diskusi atau selenggarakan webinar online.
Baca Juga: Partnership Marketing: Pengertian, Strategi, Tantangan, dan Contohnya
Tantangan yang Akan Anda Hadapi Saat Menghemat Biaya Pemasaran
1. Menjaga volume produksi konten
Departemen marketing selalu sibuk, salah satunya karena satu brand biasanya memiliki lebih dari satu saluran untuk terhubung dengan audiens, membangun visibilitas, dan mengembangkan bisnis.
Meskipun tidak semua saluran relevan dengan bisnis Anda, strategi Anda hampir pasti mencakup beberapa saluran sekaligus, dan memanfaatkannya secara maksimal biasanya membutuhkan banyak waktu serta sumber daya.
Ketika harus menghemat biaya, tim pemasaran harus mempertahankan tingkat produksi yang sama dengan proses konvensional.
Harus ada pengorbanan, baik dalam bentuk pengurangan jumlah saluran yang digunakan maupun frekuensi pembuatan konten di setiap saluran.
Dalam produksi content marketing, tim harus selalu mengerjakan hal yang repetitif dan memakan waktu.
Ini akan semakin parah saat terjadi pemotongan anggaran dan kapasitas produksi menurun.
Jika alur kerja tidak efisien dan tim terlalu sering membuat aset dari nol, maka waktu yang dibutuhkan untuk meninjau pekerjaan dan melakukan revisi akan terlalu lama.
Saat konten sudah selesai, peluang marketing sudah menghilang.
Mengatasi hambatan semacam ini bisa membuat perbedaan besar terhadap kelincahan tim marketing serta kemampuan mereka merespons tren penting di pasar.
2. Lebih sedikit waktu untuk perencanaan dan strategi
Salah satu konsekuensi dari penghematan anggaran adalah kurangnya koordinasi dan komunikasi, karena semua orang sibuk bekerja dengan lebih keras.
Kondisi ini bisa membuat satu pihak tidak mengetahui apa yang sedang pihak lain lakukan. Dari sinilah duplikasi pekerjaan sering terjadi.
Bukan hanya waktu dan sumber daya yang berharga terbuang, kondisi ini juga dapat menimbulkan rasa frustrasi dan ketidakpuasan pada anggota tim.
Hal terakhir yang Anda butuhkan di situasi sulit adalah tim yang performanya menurun karena ketidakpuasan dan disfungsi.
Lebih jauh lagi, biaya mengganti karyawan yang memutuskan keluar hanya akan menambah beban pada anggaran marketing Anda.
Jika tidak segera diatasi, hal ini akan berdampak negatif pada output marketing. Semakin lama dibiarkan, semakin buruk dampaknya bagi semua pihak.
Yang Anda butuhkan adalah cara sederhana untuk mendapatkan gambaran menyeluruh (bird’s-eye view) atas operasional, sehingga Anda bisa memastikan setiap upaya benar-benar mendukung tujuan perusahaan tanpa ada sumber daya yang terbuang.
Baca Juga: 10 Jenis Strategi Pemasaran yang Wajib Bagi Pebisnis Baru
3. Sumber daya terbatas untuk membuat konten yang kuat namun mahal seperti video

Tidak diragukan lagi bahwa konten video terbukti efektif hampir di semua konteks dan platform marketing.
Video selalu menarik perhatian dan menjadi cara yang menyenangkan bagi audiens untuk menyerap informasi.
Sayangnya, video juga cenderung mahal dan membutuhkan banyak sumber daya untuk produksi daripada konten lain yang lebih sederhana.
Karena itu, video sering kali menjadi hal pertama yang dipangkas ketika harus menghemat biaya pemasaran.
Alih-alih menghentikan semua proyek video, ada baiknya mempertimbangkan pendekatan yang lebih terukur.
Mungkin daripada membuat video “unggulan” yang penuh detail dan mahal, Anda bisa lebih sering membuat video sederhana yang direkam dari kamera ponsel serta sedikit sentuhan desain dan editing sederhana.
4. Menjaga konsistensi brand di bawah tekanan waktu
Tantangan selanjutnya yang akan Anda hadapi adalah memastikan konsistensi brand terjaga dalam setiap aset dan konten yang dipublikasikan.
Jika Anda tidak memiliki brand manager khusus, kemungkinan besar tanggung jawab ini jatuh ke pimpinan marketing.
Ketika waktu sudah sangat terbatas dan pimpinan marketing lebih sibuk dari biasanya, akan sangat sulit bagi mereka memastikan setiap detail sesuai dengan panduan brand, di samping tugas-tugas penting lainnya.
Riset menunjukkan bahwa konsistensi brand dapat meningkatkan pendapatan hingga 23%.
Dampak ekonomi dari kehilangan potensi pendapatan tentu bukan sesuatu yang Anda inginkan, terlebih dengan faktor eksternal lain yang sudah memengaruhi profit bisnis Anda.
Hal ini membuat dilema. Anda bisa memilih mengalokasikan waktu dan biaya untuk menjaga konsistensi brand, dengan konsekuensi menurunnya output.
Atau, Anda bisa mengorbankan konsistensi brand untuk sementara demi fokus pada upaya marketing lain, sampai kapasitas memungkinkan untuk kembali menanganinya. Ini adalah keputusan sulit.
Di satu sisi, Anda harus tetap berusaha menjaga pertumbuhan semaksimal mungkin meskipun pasar sedang melemah.
Namun di sisi lain, mengorbankan konsistensi brand bisa menimbulkan dampak jangka panjang yang membayangi brand Anda jauh setelah masa sulit ekonomi berakhir.
Baca Juga: Contoh Strategi Pemasaran Terbaik dan Cara Membuatnya
Kesimpulan
Menghemat biaya pemasaran memang bukan hal yang menyenangkan, terlebih karena pemasaran adalah aspek yang mendukung pertumbuhan bisnis.
Namun, dengan mengikuti tips-tips dan waspada terhadap tantangan yang sudah kami jabarkan di atas, Anda bisa menghemat biaya tanpa mengorbankan kualitas.
Gunakan aplikasi kasir Kledo POS yang bisa mencatat transaksi dan menghasilkan laporan penjualan, sehingga Anda tahu produk mana yang paling laris dan siapa pelanggan yang paling loyal.
Kledo POS juga terintegrasi dengan software akuntansi, sehingga Anda bisa mengelola keuangan dan pembukuan bisnis dengan lebih efektif.
Nah, jika Anda ingin menggunakan Kledo POS, Anda bisa klik tautan ini sekarang juga untuk mencobanya.
- Strategi Penagihan Invoice untuk Arus Kas Bisnis Lebih Lancar - 16 September 2025
- 7 Tips Manajemen Staff Retail yang Efektif - 16 September 2025
- 10 KPI Keuangan Bisnis Jasa dan Tips Memilihnya - 15 September 2025