Anticipation Inventory: Pengertian dan Cara Menerapkannya

anticipation inventory banner

Anticipation inventory, yang juga dikenal sebagai speculation inventory atau seasonal stock, adalah persediaan tambahan berupa bahan baku maupun barang jadi yang diperoleh bisnis untuk mempersiapkan diri menghadapi peningkatan permintaan di masa mendatang.

Misalnya, sebuah retailer akan menambah stok perlengkapan sekolah menjelang musim kembali ke sekolah, atau produsen permen cokelat membeli lebih banyak bahan cokelat sebelum periode Valentine.

Anticipation inventory membantu bisnis melindungi diri dari potensi kenaikan harga atau kelangkaan pasokan.

Dalam blog ini, kita akan membahas apa itu anticipation inventory, bagaimana caramemanfaatkannya secara efektif, serta kelebihan dan kelemahannya.

Perbedaan Anticipation Inventory dan Safety Stock

Misalnya, bisnis dapat menimbun persediaan tertentu untuk mengamankan harga yang lebih rendah sebelum kenaikan harga mulai berlaku.

Sekilas ini tampak sangat mirip dengan konsep safety stock.

Keduanya sama-sama merupakan teknik manajemen persediaan yang bertujuan memastikan bisnis selalu memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Meski begitu, ada beberapa perbedaan penting antara keduanya. Berikut penjelasannya:

  • Safety stock adalah persediaan buffer yang dibeli untuk melindungi bisnis dari gangguan rantai pasok. Misalnya keterlambatan pengiriman yang tidak terduga atau lonjakan permintaan konsumen yang tiba-tiba.
  • Anticipation inventory dibeli untuk memenuhi lonjakan permintaan atau kenaikan harga yang sudah diprediksi sebelumnya.

Baca Juga: Pengertian Average Inventory, Cara Hitung, dan Penggunaannya

Mengapa Bisnis Memerlukan Anticipation Inventory?

Anticipation inventory diperlukan untuk membantu perusahaan mengurangi risiko kehabisan stok, kehilangan penjualan, dan munculnya pelanggan yang tidak puas.

Selain itu, strategi ini juga melindungi bisnis dari potensi kenaikan biaya bahan baku atau kelangkaan material penting.

Perusahaan yang membeli persediaan lebih banyak daripada kebutuhan jangka pendek untuk mengantisipasi kenaikan harga atau kekurangan material bisa memperoleh sejumlah manfaat.

Misalnya, dengan menyimpan anticipation inventory, pabrik dapat menjaga fasilitas produksi tetap beroperasi pada kapasitas yang stabil.

Dengan menghindari periode produksi yang melambat dan kemudian melakukan peningkatan produksi mendadak, perusahaan dapat mengurangi biaya lembur dan menjaga efisiensi operasional.

Baca Juga: Pengertian Days Sales Inventory (DSI), Cara Hitung, dan Manfaatnya

5 Kelebihan Anticipation Inventory

anticipation inventory 1

Memproduksi dan menyimpan anticipation inventory memberikan sejumlah manfaat penting bagi bisnis:

  1. Membantu bisnis memenuhi peningkatan permintaan yang sudah diprediksi, sehingga meminimalkan risiko kehabisan stok, kehilangan penjualan, dan kekecewaan pelanggan.
  2. Menjaga produktivitas karyawan selama periode sepi. Dengan demikian, karyawan tidak perlu banyak lembur atau bisnis harus merekrut tenaga tambahan ketika permintaan mencapai puncaknya.
  3. Mengamankan biaya produksi. Ketika bahan baku atau komponen mengalami fluktuasi harga, perusahaan dapat membeli anticipation inventory saat harga sedang rendah.
  4. Mencegah keterlambatan produksi. Bisnis bisa merencanakan jadwal produksi dan mengoptimalkan tenaga kerja serta sumber daya, karena tidak perlu khawatir kehabisan bahan baku di tengah proses.
  5. Mendukung kepuasan pelanggan. Ketersediaan produk adalah salah satu faktor terpenting yang memengaruhi kepuasan pelanggan. Dengan ini, Anda bisa menghindari stock out yang menjengkelkan.

Baca Juga: Akuntansi Persediaan: Pengertian, Jenis Valuasi, dan Manfaatnya

5 Kekurangan Anticipation Inventory

Meskipun anticipation inventory dapat membantu bisnis mengelola fluktuasi permintaan, strategi ini juga memiliki sejumlah risiko dan biaya:

  • Inventaris yang tidak terjual sesuai ekspektasi dapat menimbulkan kerugian. Selain harus menurunkan harga untuk menghabiskan stok, dana yang terikat pada inventaris berlebih tidak dapat dialokasikan untuk kebutuhan bisnis lain yang lebih penting.
  • Sulit memprediksi perubahan permintaan secara tepat. Jika bisnis membeli anticipation inventory lebih banyak dari yang dibutuhkan, mereka mungkin harus menjualnya dengan harga lebih rendah dan menanggung kerugian.
  • Menyimpan persediaan membutuhkan biaya tambahan berupa carrying costs. Perusahaan harus membayar biaya pembelian persediaan, ruang penyimpanan, peralatan pemindahan barang, serta tenaga kerja dan software untuk memantau stok. Selain itu, dana yang terikat pada inventaris tidak dapat digunakan untuk proyek lain.
  • Risiko keusangan (obsolescence). Jika persediaan tidak terjual dalam waktu yang tepat, barang dapat menjadi usang dan tidak dapat dijual dengan harga penuh.
  • Risiko penumpukan stok berlebih pada jenis barang tertentu. Misalnya, retailer memprediksi permintaan bunga mawar naik 20% pada Hari Valentine, tetapi kenyataannya hanya meningkat 10%. Bunga yang tidak terjual biasanya harus didiskon besar-besaran sebelum akhirnya tidak layak jual. Risiko ini lebih kecil untuk produk dengan permintaan stabil seperti cokelat, atau barang yang tidak mudah rusak.

Baca Juga: Inventory Tracking: Pengertian, Tantangan, dan Tips Mengelolanya

Contoh Penggunaan Anticipation Inventory dalam Bisnis

Anda bisa memanfaatkan anticipation inventory dalam berbagai cara, terutama dalam industri retail dan manufaktur.

Berikut beberapa penggunaan yang paling umum:

1. Permintaan musiman

Penggunaan anticipation inventory yang paling sering adalah untuk produk musiman.

Menjelang hari raya atau acara tertentu, biasanya permintaan untuk produk tertentu akan meningkat tajam.

Sebagai contoh, menjelang Lebaran, permintaan untuk baju muslim, mukena, dan bahan-bahan makanan akan meningkat.

anticipation inventory 2

2. Acara diskon dan promosi

Penjualan besar, peluncuran produk, atau event seperti tanggal kembar dapat menimbulkan lonjakan permintaan yang bersifat sementara namun dapat diprediksi.

Persaingan pada hari-hari tersebut sangat sengit. Toko besar hingga toko kecil semuanya berlomba mendapatkan perhatian pembeli.

Untuk memaksimalkan peluang di tanggal-tanggal ini, retailer harus melakukan persiapan sejak jauh hari.

Anda harus memastikan ada stok yang cukup untuk memenuhi permintaan, sambilmempersiapkan strategi pemasaran yang membuat brand tampil menonjol di tanggal kembar itu.

3. Gangguan rantai pasok

Gangguan dalam rantai pasok dapat menyebabkan kekacauan secara global, seperti yang terjadi selama pandemi COVID.

Peristiwa cuaca ekstrem juga dapat menghambat pergerakan barang dari titik A ke titik B.

Meskipun sulit memprediksi gangguan rantai pasok secara akurat, mengantisipasi potensi gangguan, dapat memberikan manfaat besar bagi bisnis Anda.

4. Fluktuasi harga

Anticipation inventory juga berfungsi membantu bisnis mengantisipasi kenaikan biaya.

Dengan membeli barang atau bahan baku sebelum harga diperkirakan naik, perusahaan dapat mengamankan harga yang lebih rendah dan menjaga margin keuntungan mereka.

Sebagai contoh, ketika harga linen meningkat hampir 20%, banyak retailer pakaian yang segera mengambil langkah untuk mengamankan stok mereka lebih awal.

Strategi ini memungkinkan mereka menjaga margin, sekaligus menghindari keharusan menaikkan harga jual kepada konsumen.

Perencanaan strategis seperti ini membantu bisnis tetap kompetitif di pasar yang volatil.

Baca Juga: Rumus Menghitung Inventory Turnover dan Contoh Kasusnya

Cara Menerapkan Anticipation Inventory dengan Tepat

Mengingat berbagai risiko yang telah kami bahas sebelumnya, bisnis perlu menggunakan praktik terbaik ketika memanfaatkan anticipation inventory.

Berikut beberapa langkah dan tips penting untuk menerapkannya secara efektif.

1. Melakukan demand forecasting secara akurat

Risiko kelebihan maupun kekurangan stok cukup tinggi dalam penggunaan anticipation inventory, sehingga Anda harus melakukan peramalan permintaan yang akurat untuk mengetahui kebutuhan persediaan secara jelas.

Peramalan inventaris yang baik bergantung pada data pesanan historis dalam jumlah besar.

Carilah pola dari penjualan di tahun-tahun atau musim sebelumnya untuk memahami bagaimana permintaan meningkat dari waktu ke waktu.

  • Apakah ada periode tertentu ketika permintaan melonjak untuk produk tertentu?
  • Apakah pola ini terjadi setiap tahun?
  • Berapa banyak unit yang biasanya terjual setiap kali lonjakan terjadi?

Informasi tersebut akan membantu Anda menyelaraskan kebutuhan inventaris dengan perilaku konsumen secara lebih tepat.

2. Berkoordinasi dengan supplier

Menjalin koordinasi erat dengan pemasok dan produsen akan memudahkan Anda mendapatkan pembaruan informasi secara tepat waktu, termasuk peringatan dini mengenai kemungkinan gangguan atau kenaikan harga.

Dengan begitu, Anda dapat mengantisipasi perubahan dan mengelola rantai pasok dengan lebih baik.

Koordinasi ini juga memungkinkan Anda merencanakan restock sebelum periode permintaan tinggi serta membeli anticipation inventory yang cukup untuk bertahan selama terjadi gangguan rantai pasok.

3. Mendistribusikan persediaan ke berbagai fulfillment center

Keterbatasan ruang penyimpanan sering menjadi kendala utama ketika bisnis menimbun anticipation inventory.

Di sinilah strategi inventaris terdistribusi menjadi solusi efektif, karena memungkinkan bisnis menyimpan stok di beberapa fulfillment center sekaligus.

Menggunakan lebih dari satu pusat pemenuhan pesanan memberikan beberapa keuntungan:

  • Mempermudah penyimpanan stok tambahan tanpa membebani satu lokasi.
  • Menempatkan inventaris lebih dekat dengan area pelanggan yang paling membutuhkannya.
  • Mengirim pesanan dari lokasi yang paling efisien, sehingga mempercepat waktu pengiriman.
  • Mengurangi jarak tempuh pengiriman dan menurunkan biaya untuk menawarkan layanan premium seperti pengiriman 2 hari dengan harga terjangkau.

Semua keuntungan ini pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan pelanggan, mendorong pembelian ulang, dan memperkuat loyalitas terhadap bisnis Anda.

Baca Juga: Persediaan Barang: Pengertian, Jenis, dan Metode Penilaiannya

4. Optimalkan ruang gudang untuk menampung anticipation inventory

anticipation inventory 3

Anda dapat mengoptimalkan tata letak gudang untuk menampung anticipation inventory tanpa meningkatkan biaya secara berlebihan.

Langkah pertama adalah memanfaatkan ruang penyimpanan vertikal yang masih tersedia untuk menyimpan persediaan tambahan.

Sementara itu, gunakan ruang yang tingginya sejajar dengan mata atau lebih rendah untuk inventaris utama.

Pertimbangkan juga untuk menyediakan area khusus di luar ruang penyimpanan utama agar tidak memakan terlalu banyak ruang.

5. Memantau dan menyesuaikan tingkat persediaan

Menjaga keseimbangan persediaan bisa menjadi tantangan karena adanya kemungkinan fluktuasi permintaan dan perubahan pasar yang tidak terduga.

Oleh karena itu, penting untuk memantau tingkat persediaan secara cermat agar Anda mengetahui posisi inventaris saat ini dan dapat menyesuaikan strategi dengan tepat.

Dengan wawasan inventaris secara real time, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih proaktif untuk meningkatkan pengendalian stok.

Baik itu menambah persediaan ketika permintaan meningkat ataupun mengoptimalkan ruang penyimpanan untuk mengakomodasi kebutuhan tambahan, pemantauan real time memungkinkan Anda beradaptasi mengikuti perubahan permintaan dan mengatur tingkat inventaris dengan lebih efektif.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Persediaan dalam Banyak Bisnis

Bagaimana Software Akuntansi Kledo Membantu Menyiapkan Anticipation Inventory

Menyiapkan anticipation inventory membutuhkan perencanaan yang matang, data yang akurat, dan kontrol persediaan yang konsisten.

Kledo, sebagai software akuntansi berbasis cloud dengan fitur inventaris yang komprehensif, dapat membantu bisnis Anda mengelola seluruh proses ini dengan lebih efisien.

1. Memberikan laporan penjualan lengkap

Kledo menyimpan dan menyajikan data penjualan historis secara lengkap. Laporan ini mencakup:

  • Tanggal transaksi
  • Produk yang dijual
  • Jumlah unit
  • Harga per unit
  • Total pembayaran
  • Informasi pelanggan

Dari sini, Anda dapat memantau kinerja penjualan secara real-time, membantu mengidentifikasi produk yang paling laku, memahami pola pembelian pelanggan, hingga analisis penjualan berdasarkan periode waktu tertentu.

2. Memantau persediaan secara real-time

Fitur manajemen inventaris Kledo memungkinkan Anda melihat stok di gudang secara real-time, tanpa perlu menunggu akhir bulan.

Dengan ini, Anda bisa memantau setiap pergerakan stok dan tidak perlu khawatir risiko barang hilang tak terlacak.

3. Mengirim notifikasi reorder otomatis

Kledo dapat mengirim pengingat otomatis ketika stok mendekati batas minimum.

Hal ini membantu Anda:

  • Menghindari risiko kehabisan stok menjelang periode permintaan tinggi
  • Melakukan pembelian lebih awal sebelum harga bahan baku naik
  • Menyusun anticipation inventory tepat waktu

4. Mendukung pengelolaan multi-gudang

Jika bisnis Anda menggunakan lebih dari satu gudang atau fulfillment center, Kledo memudahkan Anda untuk memantau stok di setiap lokasi, hingga transfer stok antar gudang.

Ini sangat membantu ketika Anda menumpuk anticipation inventory dan perlu mengoptimalkan ruang penyimpanan.

Nah, sangat membantu bukan? Jika Anda ingin mencoba Kledo, klik gambar di bawah ini ya:

kledo banner 2

Baca Juga: Rumus dan Cara Menghitung Persediaan Awal dengan Mudah

Kesimpulan

Jadi, itulah penjelasan mengenai anticipation inventory. Anticipation inventory adalah persediaan tambahan yang bisnis beli untuk bersiap dalam menghapi lonjakan permintaan di masa depan.

Namun, menyetok persediaan ini secara berlebihan bisa menimbulkan risiko, terutama karena ada risiko barang menjadi usang, penumpukan barang, hingga menambah carrying cost.

Untuk menerapkan anticipation inventory, sebaiknya lakukan demand forecasting terlebih dahulu, koordinasi dengan supplier, distribusikan persediaan, optimalkan ruang gudang, lalu pantau dan sesuaikan tingkat persediaan.

Dengan pengelolaan inventaris yang baik, Anda bisa memesan anticipation inventory dengan terencana, sehingga bisnis tidak akan pernah kekurangan stok lagi dan pelanggan bisa puas karena stok yang mereka inginkan selalu tersedia.

salsabilanisa

Tinggalkan Komentar

9 − 2 =