Audit Operasional: Definisi,Tujuan, dan Tahapannya

audit operasional

Apakah bisnis Anda sudah melakukan audit operasional secara berkala? Jika belum, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan audit operasional sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan efisiensi bisnis Anda.

Audit operasional adalah proses evaluasi terhadap efektivitas, efisiensi, dan keandalan operasi bisnis. Audit ini mencakup berbagai aspek bisnis, seperti manajemen risiko, kontrol internal, kepatuhan, dan pelaporan keuangan.

Dalam audit operasional, tim auditor akan melakukan analisis mendalam terhadap proses operasional bisnis untuk mengidentifikasi potensi masalah dan peluang peningkatan.

Audit ini membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi risiko.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang bagaimana melakukan audit operasional yang efektif dan bagaimana hasil audit dapat membantu meningkatkan kinerja bisnis Anda.

Jadi, ayo baca artikel ini sampai habis dan temukan cara terbaik untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja bisnis Anda!

Pengertian Audit Operasional

pengertian audit operasional

Audit operasional adalah proses evaluasi dan pengujian terhadap efektivitas, efisiensi, dan keandalan operasi bisnis.

Audit ini membantu mengidentifikasi potensi masalah dan peluang peningkatan dalam operasi bisnis. Sehingga bisnis dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi risiko.

Biasanya audit dilakukan oleh tim auditor yang independen dan terlatih secara khusus untuk melakukan evaluasi terhadap proses operasi bisnis.

Baca juga: Apa itu General Ledger? Berikut Pengertian, Contoh, dan Tahapan Membuatnya

Apa Saja Tujuan Audit Operasional?

Tujuan umum dari audit operasional adalah untuk memastikan bahwa operasi bisnis berjalan secara efektif, efisien, dan terpercaya.

Beberapa tujuan spesifik dari audit operasional meliputi:

  1. Mengevaluasi efektivitas operasi bisnis dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
  2. Mengevaluasi efisiensi penggunaan sumber daya bisnis, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan.
  3. Menilai manajemen risiko dan kontrol internal yang terkait dengan operasi bisnis, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
  4. Memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan hukum yang berlaku.
  5. Mengidentifikasi area di mana efektivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
  6. Mengevaluasi kinerja operasional bisnis dan memberikan umpan balik kepada manajemen untuk meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
Banner 2 kledo

Baca juga: Burden Rate Adalah: Cara Hitung Beserta Contoh Kasusnya

Apa Saja Jenis Audit Operasional?

Terdapat beberapa jenis audit operasional yang dapat dilakukan, berikut penjelasan singkat tentang masing-masing jenis audit tersebut:

Audit berbasis risiko

Jenis audit ini dilakukan dengan fokus pada penilaian risiko bisnis. Auditor akan melakukan identifikasi potensi risiko dan dampaknya terhadap bisnis, kemudian mengembangkan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko tersebut.

Audit berbasis risiko dapat membantu bisnis mengidentifikasi risiko-risiko potensial yang dapat mengganggu operasi bisnis dan menemukan cara untuk mengatasi risiko tersebut sebelum menjadi masalah yang lebih besar.

Audit kepatuhan

Jenis audit ini dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana bisnis telah memenuhi persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku.

Auditor akan memeriksa apakah bisnis telah mengikuti persyaratan hukum dan peraturan terkait, serta melakukan tindakan yang diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan tersebut.

Audit kepatuhan biasanya dilakukan untuk meminimalkan risiko kepatuhan dan potensi sanksi yang dapat diterima bisnis.

Baca juga: Market Growth Rate Adalah: Faktor, Rumus, dan Contohnya

Audit efisiensi

Jenis audit ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana bisnis telah menggunakan sumber daya dengan efisien dalam menjalankan operasi bisnis.

Auditor akan mengevaluasi bagaimana bisnis menggunakan sumber daya serta mengidentifikasi area di mana bisnis dapat meningkatkan penggunaan sumber daya untuk meningkatkan efisiensi.

Audit efektivitas

Jenis audit ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana tujuan dan strategi bisnis telah tercapai dan memberikan manfaat bagi bisnis.

Auditor akan mengevaluasi apakah bisnis telah mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan dan memeriksa apakah tujuan bisnis sesuai dengan strategi bisnis yang dijalankan.

Audit efektivitas dapat membantu bisnis mengidentifikasi apakah tujuan bisnis telah tercapai dan memberikan manfaat yang diinginkan.

Baca juga: Akun Riil: Pengertian Lengkap dan Perbedaannya dengan Akun Nominal

Audit keandalan

Jenis audit ini bertujuan untuk mengevaluasi keandalan sistem dan prosedur bisnis, serta menemukan area yang memerlukan peningkatan dalam proses bisnis.

Auditor akan mengevaluasi sejauh mana sistem dan prosedur bisnis dapat dipercaya dan menemukan area di mana bisnis dapat meningkatkan keandalan sistem dan prosedur.

Audit khusus

Jenis audit ini dilakukan untuk mengevaluasi area tertentu dalam bisnis, seperti manajemen keamanan informasi atau manajemen risiko.

Auditor akan fokus pada area tertentu dalam bisnis dan melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa area tersebut berjalan dengan baik dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Baca juga: Cara Memperbaiki Selisih Kas, Dampak, dan Jurnalnya dalam Pembukuan

Ruang Lingkup Audit Operasional

Ruang lingkup audit operasional mencakup berbagai aspek operasional bisnis, termasuk namun tidak terbatas pada:

Pengelolaan risiko

Audit operasional dapat membantu bisnis dalam mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko yang berkaitan dengan operasi bisnis. Hal ini meliputi pengelolaan risiko keuangan, operasional, dan strategis.

Efisiensi operasional

Audit operasional dapat membantu bisnis dalam mengevaluasi seberapa efisien penggunaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan dalam menjalankan operasi bisnis.

Keandalan dan keamanan sistem

Audit dapat membantu bisnis dalam mengevaluasi keandalan dan keamanan sistem, termasuk sistem informasi, sistem produksi, dan sistem pemasaran.

Keuangan dan akuntansi

Audit dapat membantu bisnis dalam mengevaluasi sistem akuntansi dan keuangan, termasuk akurasi laporan keuangan, kepatuhan terhadap standar akuntansi, dan pengelolaan keuangan bisnis.

Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan

Audit dapat membantu bisnis dalam memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku, termasuk kepatuhan terhadap persyaratan lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja.

Pengelolaan sumber daya manusia

Audit operasional dapat membantu bisnis dalam mengevaluasi kebijakan dan praktik manajemen sumber daya manusia, termasuk kebijakan rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, serta evaluasi kinerja.

Pengendalian kualitas

Audit operasional dapat membantu bisnis dalam mengevaluasi sistem pengendalian kualitas, termasuk pengendalian kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh bisnis.

Baca juga: Pendapatan Marginal (Marginal Revenue) Adalah: Ini Pembahasan Lengkapnya

Tahapan Audit Operasional

gambar 3

Audit merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi operasi bisnis. Tanpa berlama-lama lagi, berikut adalah tahapan-tahapan audit operasional yang harus Anda ketahui:

Menentukan Tujuan dan Ruang Lingkup Audit

Tahap pertama dalam audit operasional adalah menentukan tujuan dan ruang lingkup audit. Tujuan audit harus jelas dan spesifik, dan harus terkait dengan tujuan bisnis. Ruang lingkup audit juga harus spesifik, dan mencakup proses dan aktivitas yang akan dinilai.

Mengumpulkan Informasi

Setelah menentukan tujuan dan ruang lingkup audit, tahap berikutnya adalah mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk audit. Informasi ini dapat berupa dokumen, catatan, dan wawancara dengan staf operasional.

Menganalisis Informasi

Setelah mengumpulkan informasi, tahap selanjutnya adalah menganalisis informasi tersebut. Informasi harus diorganisir dan dianalisis untuk mengidentifikasi masalah dan peluang perbaikan. Analisis juga harus mencakup perbandingan kinerja dengan standar yang ditetapkan.

Baca juga: Mengenal 3 Standar Audit yang Berlaku di Indonesia

Membuat Laporan Audit

Setelah menganalisis informasi, tahap berikutnya adalah membuat laporan audit. Laporan audit harus memberikan kesimpulan dan rekomendasi untuk perbaikan.

Laporan harus ditulis dengan jelas dan ringkas, dan harus menyediakan bukti yang mendukung temuan dan rekomendasi.

Baca juga: Balanced Scorecard: Pengertian Lengkap dan Cara Membuatnya

Melakukan Tindak Lanjut

Tahap terakhir dalam audit operasional adalah melakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi dalam laporan audit. Tindak lanjut harus dilakukan oleh manajemen yang bertanggung jawab atas proses atau aktivitas yang diperiksa.

Tindak lanjut harus dilakukan secepat mungkin dan harus dilacak untuk memastikan bahwa perbaikan telah dilakukan.

Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Persediaan dalam Banyak Bisnis

Kelebihan Audit Operasional

Buat Anda yang penasaran tentang kelebihan audit operasional, yuk simak penjelasan berikut ini!

Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Bisnis

Audit dapat membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis dengan mengidentifikasi masalah dan peluang perbaikan dalam proses dan aktivitas bisnis.

Dengan menemukan dan memperbaiki masalah, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional.

Menjaga Kepatuhan Terhadap Peraturan

Audit juga dapat membantu perusahaan untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan aturan yang berlaku.

Dalam audit, auditor akan mengevaluasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan aturan yang relevan dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan jika diperlukan.

Meningkatkan Pengawasan dan Kontrol

Audit dapat meningkatkan pengawasan dan kontrol dalam bisnis. Dengan melakukan audit operasional secara teratur, perusahaan dapat mengetahui jika ada kelemahan dalam sistem pengawasan dan kontrol mereka.

Dengan menemukan dan memperbaiki kelemahan ini, perusahaan dapat mengurangi risiko kecurangan dan penyalahgunaan.

Memberikan Informasi yang Dibutuhkan untuk Pengambilan Keputusan

Audit memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.

Laporan audit memberikan kesimpulan dan rekomendasi yang dapat digunakan oleh manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Meningkatkan Reputasi Bisnis

Dengan melakukan audit operasional secara teratur, perusahaan dapat meningkatkan reputasi mereka di mata publik.

Audit menunjukkan bahwa perusahaan mengambil tanggung jawab atas operasi mereka dan memperhatikan kepatuhan peraturan dan aturan yang berlaku.

Baca juga: Solvabilitas dan Likuiditas: Pengertian dan Perbedaanya dalam Keuangan Bisnis

Kekurangan Audit Operasional

Tentunya, seperti halnya metode atau proses lain, audit operasional juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan audit.

Berikut adalah beberapa kekurangan dari audit operasional:

Biaya

Melakukan audit bisa memakan biaya yang cukup besar terutama jika dilakukan oleh tim internal atau menggunakan jasa auditor eksternal. Biaya ini meliputi biaya persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.

Waktu yang Dibutuhkan

Audit juga memakan waktu yang cukup lama, terutama jika perusahaan memiliki operasi yang kompleks dan banyak departemen yang harus diperiksa. Waktu yang diperlukan untuk melakukan audit juga dapat mengganggu operasi bisnis sehari-hari.

Potensi Konflik

Audit dapat menimbulkan potensi konflik, terutama jika manajemen merasa terancam atau tidak senang dengan hasil audit dan rekomendasi yang diberikan.

Oleh karena itu, auditor harus bekerja secara profesional dan independen.

Kesulitan dalam Menemukan Keterkaitan dengan Tujuan Bisnis

Pada beberapa kasus, audit operasional bisa kesulitan menemukan keterkaitan antara tujuan bisnis dengan proses yang diuji. Hal ini bisa terjadi karena tujuan bisnis yang disampaikan tidak jelas atau proses bisnis yang rumit.

Tidak Menjamin Kepatuhan Penuh

Walaupun audit operasional dilakukan dengan seksama, hal ini tidak menjamin bahwa perusahaan 100% patuh terhadap peraturan dan aturan yang berlaku.

Hal ini dikarenakan auditor tidak dapat memeriksa setiap transaksi atau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.

Baca juga: Apa itu Margin of Safety dalam Akutansi?

Apakah Audit Operasional dan Audit Internal Sama?

Meskipun terkait erat dan sering digunakan secara bergantian, audit operasional dan audit internal sebenarnya memiliki perbedaan dalam tujuan, lingkup, dan metodologi.

Audit internal lebih fokus pada penilaian terhadap pengendalian internal dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur internal perusahaan.

Audit internal bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa pengendalian internal perusahaan berfungsi secara efektif, memastikan kepatuhan terhadap aturan dan peraturan yang berlaku, dan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.

Sementara itu, audit operasional lebih luas dalam cakupannya dan fokus pada evaluasi efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa aktivitas operasional dilakukan dengan cara yang optimal dan sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan.

Audit operasional melihat lebih dari sekadar pengendalian internal dan kepatuhan, tetapi juga melibatkan penilaian kinerja, analisis risiko, dan identifikasi peluang perbaikan.

Meskipun terdapat perbedaan antara audit operasional dan audit internal, keduanya memiliki tujuan yang sama dalam membantu perusahaan memperbaiki operasional dan mengurangi risiko.

Kedua jenis audit juga dapat saling melengkapi dan sering dilakukan secara terpisah atau dalam kombinasi untuk memberikan keyakinan dan rekomendasi yang lebih komprehensif.

Baca juga: 11 Cara Melacak Pengeluaran Bisnis dan Tips Menguranginya

Kesimpulan

Audit operasional adalah proses penting dalam mengidentifikasi kelemahan dalam sistem bisnis dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Dalam proses audit ini, auditor harus memahami tujuan bisnis dan proses perusahaan, dan memastikan bahwa proses tersebut mematuhi peraturan yang berlaku.

Selain itu, auditor juga harus dapat memberikan rekomendasi dan solusi untuk mengatasi masalah yang ditemukan selama proses audit. Hal ini akan membantu perusahaan meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

Guna mempermudah proses manajemen keuangan bisnis, Anda bisa menggunakan bantuan software akuntansi seperti Kledo.

Kledo merupakan software buatan anak bangsa yang dilengkapi dengan beragam fitur, mulai dari penyusunan 30 jenis laporan keuangan, aplikasi invoice, software inventory, dan masih banyak lagi.

Tunggu apalagi? Anda juga bisa menggunakan Kledo gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seven − three =