Competitive advantage atau keunggulan kompetitif merupakan hal yang penting bagi sebuah perusahaan, karena berkaitan dengan kelangsungan bisnisnya.
Ini adalah strategi bagi bisnis untuk bersaing di tengah ketatnya persaingan pasar. Dengan menggunakan keunggulan yang mereka miliki, bisnis bisa mengungguli kompetitor.
Keunggulan ini biasanya berkaitan dengan berbagai faktor termasuk struktur biaya, merek, kualitas penawaran barang, jaringan distribusi, kekayaan intelektual dan layanan pelanggan.
Untuk memahami lebih jauh mengenai apa itu competitive advantage dan bagaimana penerapannya dalam bisnis, mari kita bahas lebih dalam melalui artikel ini.
Apa yang Dimaksud Competitive Advantage?

Keunggulan kompetitif merupakan keunggulan berupa faktor-faktor yang memungkinkan perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang lebih baik atau lebih murah daripada para pesaingnya.
Keunggulan ini merujuk pada apa yang membuat produk atau jasa yang dimiliki sebuah perusahaan lebih menarik perhatian pelanggan daripada kompetitornya.
Karena perusahaan mampu membuat barang dengan harga yang lebih murah dengan kualitas yang tetap sama, mereka bisa menjual lebih banyak produk kepada para pelanggan.
Dengan begitu, keuntungan yang dapat diraup perusahaan juga semakin besar.
Sebuah bisnis dapat dikatakan memiliki keunggulan kompetitif apabila perusahaan tersebut dapat meningkatkan market share/pangsa pasarnya melalui peningkatan efisiensi atau produktivitas.
Misalnya jika:
- Sebuah perusahaan mengiklankan produk dengan harga yang lebih rendah dari produk serupa dari perusahaan lain
- Perusahaan menawarkan produk yang jauh lebih mahal dari pesaingnya, namun menawarkan fitur unik yang menarik konsumen untuk membelinya.
Faktor lain yang memengaruhi keunggulan kompetitif
Namun selain itu, keunggulan kompetitif juga dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk:
- Struktur biaya
- Merek
- Kualitas penawaran produk
- Jaringan distribusi
- Kekayaan intelektual
- Layanan pelanggan.
Baca Juga: Pengertian Keunggulan Kompetitif dan Cara Menghadirkannya dalam Bisnis
Mengenal Jenis-Jenis Competitive Advantage
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentu yang menjadi salah satu tujuan utama adalah mampu lebih unggul daripada pesaing, sehingga margin keuntungan yang diperoleh semakin besar.
Nah, ada tiga jenis keunggulan kompetitif yang dapat digunakan oleh perusahaan:
- Cost Leadership yaitu suatu keunggulan ketika perusahaan mampu mendayagunakan secara maksimal sumber daya yang tersedia meliputi tenaga kerja terampil, bahan baku yang terjangkau, serta sistem operasi perusahaan yang efisien.
- Diferensiasi yang dapat dilakukan dengan cara memberikan produk hasil inovasi terbaru atau layanan berkualitas tinggi kepada para pembeli dimana produuk tersebut belum pernah diluncurkan oleh perusahaan lain.
- Fokus yang dilakukan perusahaan dengan cara berfokus pada segmen pelanggan yang lebih detail dan mampu menciptakan sebuah produk yang sangat dibutuhkan segmen pasar tersebut. Nah, dalam kasus ini, perusahaan harus melakukan pendekatan dan analisis secara mendalam terkait apa yang sebenarnya dibutuhkan pelanggan, lalu membuat penawaran yang lebih baik daripada perusahaan lainnya.
Baca Juga: Dominasi Pasar: Penjelasan dan 8 Strateginya
Apa Saja Manfaat Competitive Advantage?

Di bawah ini merupakan 6 manfaat dari keunggulan kompetitif. Apa saja, ya?
1. Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan
Ketika Anda konsisten memberikan produk dan layanan berkualitas, Anda membangun kepercayaan dengan pelanggan.
Mereka mulai melihat bisnis Anda sebagai mitra yang dapat diandalkan, memahami kebutuhan mereka, dan bahkan melampaui ekspektasi mereka.
Jadi, berfokus pada aspek ini bisa menjadi competitive advantage paling kuat bagi bisnis Anda.
2. Meningkatkan penjualan dan pangsa pasar
Dengan menawarkan sesuatu yang sulit ditiru oleh kompetitor, Anda mampu menarik lebih banyak pelanggan dan mempertahankannya dalam jangka panjang.
Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperkuat posisi Anda di pasar sebagai pemimpin atau inovator, sekaligus membuat kompetitor lebih sulit mengejar.
3. Memberikan kekuatan dalam penetapan harga
Competitive advantage memungkinkan Anda menetapkan harga yang lebih tinggi untuk produk atau layanan.
Ketika pelanggan menilai produk Anda lebih bernilai dibandingkan kompetitor, mereka biasanya bersedia membayar lebih.
Strategi ini dapat meningkatkan profitabilitas sekaligus memberi fleksibilitas dalam menyesuaikan harga tanpa khawatir kehilangan volume penjualan.
4. Mendorong inovasi dan adaptabilitas
Upaya berkelanjutan untuk meningkatkan dan membedakan penawaran membuat bisnis Anda tetap relevan serta unggul dalam persaingan.
Pendekatan proaktif ini juga memosisikan Anda sebagai pemain industri yang visioner, mampu mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan masa depan.
5. Meningkatkan ketahanan terhadap ancaman kompetitif
Kehadiran kompetitor adalah hal yang pasti. Namun, competitive advantage yang kuat dapat mencegah kompetitor meniru Anda dengan cepat.
Loyalitas brand yang tinggi, teknologi eksklusif, atau hubungan pelanggan yang superior adalah contoh faktor yang dapat membantu Anda mencapainya.
Baca Juga: 22 Cara Meningkatkan Keuntungan dalam Bisnis, Berani Coba?
Fungsi Competitive Advantage
1. Bagi Perusahaan
- Meningkatkan profitabilitas & margin: Keunggulan kompetitif memungkinkan perusahaan memperoleh margin yang lebih tinggi karena dapat menetapkan harga premium atau menekan biaya produksi lebih rendah dari pesaing.
- Memperkuat posisi pasar & pangsa pasar: Dengan menawarkan sesuatu yang sulit ditiru, perusahaan mampu menarik dan mempertahankan pelanggan sehingga memperluas pangsa pasar.
- Perlindungan dari tekanan kompetitif: Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan berfungsi sebagai “parit ekonomi” (economic moat) yang membuat pesaing sulit menyalip atau menyerang bisnis inti.
- Efisiensi operasional: Perusahaan dapat memanfaatkan skala ekonomi (economies of scale), proses produksi yang lebih efisien, dan pengelolaan biaya untuk menjaga kompetisi harga.
- Mendorong inovasi dan adaptasi: Agar keunggulan tetap relevan, perusahaan didorong terus melakukan riset & pengembangan, bereksperimen, dan menyesuaikan diri dengan perubahan pasar.
2. Bagi Konsumen
- Nilai lebih untuk uang: Konsumen mendapatkan produk atau layanan dengan kualitas tinggi atau fitur unik yang sulit ditiru pesaing, sehingga efektivitas penggunaan uang konsumen meningkat.
(Artinya: konsumen tidak sekadar membayar, tetapi mendapatkan sesuatu yang bernilai) - Pilihan & diferensiasi produk: Karena perusahaan berlomba untuk menciptakan keunggulan, konsumen mendapat variasi produk yang lebih inovatif, menarik, dan sesuai kebutuhan khusus.
- Keandalan & kepuasan: Keunggulan kompetitif sering kali mencakup aspek layanan, reputasi, atau reputasi merek. Jadi, konsumen merasa lebih aman dan puas ketika memilih produk dari perusahaan berkeunggulan.
3. Bagi Investor
- Potensi pertumbuhan jangka panjang: Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif baik cenderung mampu mempertahankan dan meningkatkan pendapatan serta volume penjualan dari waktu ke waktu.
- Stabilitas dan pengurangan risiko: Keunggulan kompetitif berfungsi sebagai perlindungan terhadap fluktuasi pasar dan ancaman dari pesaing baru, sehingga nilai aset lebih tahan banting.
- Kemampuan menetapkan harga & margin: Investor melihat bahwa perusahaan dapat mempertahankan margin keuntungan yang lebih tinggi, yang berpotensi menghasilkan imbal hasil yang lebih baik.
- Daya tarik modal & valuasi yang lebih baik: Karena keunggulan berkelanjutan dianggap aset strategis, perusahaan seperti ini sering kali dihargai lebih tinggi oleh pasar modal, mendapatkan biaya modal yang lebih rendah, dan menarik investor institusional.

Baca Juga: Market Positioning: Pengertian, Strategi, dan Contohnya
Memahami Jenis Keunggulan Selain Competitive Advantage
Keunggulan kompetitif dapat memberikan nilai yang lebih besar bagi perusahaan dan pemegang sahamnya.
Jika sebuah perusahaan terus konsisten menjaga keunggulan kompetetif, maka semakin sulit bagi para pesaing untuk menandingi perusahaan tersebut.
Nah, ada dua jenis keunggulan lainnya yang perlu Kawan Kledo ketahui. Apa saja, ya? Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Keunggulan Komparatif
Keunggulan ini terjadi ketika perusahaan mampu menghasilkan barang atau jasa dengan biaya produksi yang lebih efisien daripada para pesaingnya, namun tetap memiliki kualitas yang sama.
Dengan biaya produksi yang rendah, maka perusahaan dapat memeroleh margin keuntungan yang lebih besar. Keadaan tersebut merupakan keunggulan komparatif.
Jika ada dua produk merk dengan fungsi yang sama, maka pembeli yang rasional tentu akan membeli produk yang harganya lebih murah.
Nah, kecuali, kompetitor Anda punya keunggulan kompetitif.
Tapi tak hanya perihal biaya produksi, keunggulan komparatif juga dapat dipengaruhi oleh skala ekonomi, sistem internal yang efisien, dan lokasi geografis.
Contoh 1:
Misalnya, ada dua sampo merk A dan merk B. Merk A harganya Rp. 20.000, sedangkan merk B harganya Rp. 25.000. Dari segi kualitas dan kuantitas, ternyata merk A dan merk B sama saja.
Tentu pembeli akan lebih tertarik membeli sampo merk A dibandingkan merk B.
Contoh 2:
Perusahaan yang memproduksi handphone di China mungkin memiliki biaya tenaga kerja yang lebih rendah daripada perusahaan handphone di Amerika Serikat.
Oleh sebab itu, perusahaan China mampu menjual handphone dengan harga yang lebih murah dan lebih banyak menjaring konsumen daripada perusahaan Amerika Serikat.
2. Keunggulan Diferensial
Keunggulan ini terjadi ketika produk atau layanan sebuah perusahaan berbeda dari penawaran pesaingnya dan dipandang lebih unggul.
Biasanya, keunggulan ini dimiliki perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi. Mereka terus berinovasi, menghasilkan produk baru yang unggul dan mempunyai identitas kuat.
Inovasi ini pun mendukung margin keuntungan yang tinggi dan pangsa pasar yang lebih besar.
Contoh:
- Apple memiliki keunggulan diferensial karena mampu menciptakan produk inovatif seperti iPhone, dengan pemasaran yang cerdas dan branding yang kuat.
- Perusahaan obat juga mempunyai keunggulan diferensial karena mereka mempunyai hak paten.
Baca Juga: 10 Strategi Bisnis Untuk Raih Keuntungan Maksimal
Contoh Perusahaan yang Memiliki Competitive Advantage
Perusahaan besar cenderung mempunyai keunggulan kompetitif karena biasanya mereka unggul pada sisi penawaran.
Selain itu, efek jaringan juga menyebabkan tingginya permintaan barang atau jasa ke perusahaan tersebut.
Ini terjadi ketika suatu barang atau jasa nilainya menjadi semakin berharga karena banyak sekali peminatnya.
Berikut adalah 3 contoh perusahaan yang memiliki competitive advantage:
1. IKEA

IKEA terkenal sebagai toko retail yang menawarkan furnitur berkualitas tinggi dengan harga murah, sampai-sampai banyak yang heran bagaimana IKEA bisa tetap meraup untung.
Jadi, bagaimana IKEA melakukannya? Semua itu berkat efisiensi, teknologi, dan economies of scale.
IKEA adalah brand yang telah mendunia. Berbeda dengan banyak peritel lain yang menyesuaikan penawaran berdasarkan perbedaan regional, IKEA menghadirkan produk yang sama hampir di seluruh dunia.
Strategi ini memungkinkan mereka untuk menegosiasikan harga bahan baku lebih rendah serta menjalankan produksi dalam jumlah besar dengan lebih efisien.
Selain itu, setiap produk dirancang dengan mempertimbangkan aspek pengiriman.
Sebisa mungkin, barang dibuat dapat dilipat, ditumpuk, atau dikemas lebih ringkas, sehingga menekan biaya transportasi secara drastis.
2. Apple
Jika ada satu perusahaan yang benar-benar tahu cara untuk menonjol, maka itu adalah Apple.
Strateginya? Menghadirkan produk yang begitu unik hingga menjadi standar baru dalam kualitas dan desain yang diharapkan konsumen.
Apple juga mendukung desainnya dengan ekosistem kuat seperti iOS serta layanan eksklusif seperti iTunes dan App Store yang membuat pengguna “terikat” dalam dunia Apple.
Keunggulan kompetitif terbesar Apple terletak pada reputasi brand yang kuat dan dibangun selama bertahun-tahun melalui produk berkualitas tinggi dengan desain yang bersih dan intuitif.
Brand equity ini bukan hanya membedakan Apple di pasar global, tetapi juga mendorong loyalitas pelanggan yang kuat.
3. Netflix
Netflix mempertahankan keunggulan kompetitif berkelanjutan melalui strategi cost leadership, dengan mengutamakan biaya operasional rendah dan harga terjangkau untuk menarik basis pelanggan yang luas.
Alih-alih berfokus pada segmen khusus, Netflix mengadopsi pendekatan global, memperluas jangkauan pelanggan ke seluruh dunia dan memperkuat kehadiran pasarnya.
Investasi dalam riset dan pengembangan (R&D) menjadi bagian penting dari strategi Netflix, mendorong inovasi dan menjawab kebutuhan pelanggan secara efektif.
Netflix juga menyempurnakan algoritma rekomendasi untuk mempersonalisasi saran konten berdasarkan kebiasaan menonton, sehingga meningkatkan keterlibatan dan retensi pelanggan.
Tidak seperti pesaing yang sebagian besar hanya menawarkan konten produksi internal, Netflix menerapkan strategi diferensiasi dengan menghadirkan konten orisinal sekaligus lisensi dari pihak ketiga.
Dengan bekerja langsung bersama produser dan memanfaatkan data pelanggan untuk menentukan produksi serta keputusan harga, Netflix mampu memberikan nilai lebih kepada audiens sambil menjaga efisiensi biaya.

Baca Juga: Vrio Framework: Analisis, Komponen, dan Contoh Kasusnya
Strategi Melakukan Analisis Kompetitif
Dengan analisis kompetitif, bisnis dapat mendeteksi tren pasar dan potensi peluang pengembangan.
Mempelajari berbagai jenis kerangka kerja analisis kompetitif dapat membantu Anda menemukan keunggulan kompetitif.
1. Analisis SWOT
Analisis SWOT menelaah karakteristik positif sebuah bisnis serta peluang pengembangan yang potensial. Untuk itu, analisis ini membagi informasi ke dalam empat kategori:
- Strengths (Kekuatan): Kekuatan internal adalah aspek-aspek menguntungkan dari perusahaan. Misalnya, lingkungan kerja yang kondusif dan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi.
- Weaknesses (Kelemahan): Kelemahan adalah karakteristik internal yang menunjukkan area yang bisa ditingkatkan atau potensi hambatan. Contohnya, bisnis rintisan dengan anggaran pemasaran yang terbatas.
- Opportunities (Peluang): Peluang adalah faktor eksternal yang menguntungkan dan menunjukkan potensi pertumbuhan. Misalnya, adanya teknologi baru yang dapat meningkatkan penjualan online.
- Threats (Ancaman): Ancaman adalah hambatan eksternal yang perlu diatasi melalui strategi. Misalnya, jika sebuah bisnis memproduksi mobil dan harga suku cadang terus meningkat, hal ini menjadi masalah eksternal.
Banyak tim pemasaran melakukan analisis SWOT bersamaan dengan studi kompetitif yang lebih komprehensif.
Dalam pemasaran, analisis SWOT digunakan untuk menilai kekuatan dan kelemahan berbagai pesaing guna mengungkap tren, celah pasar, serta mengidentifikasi kompetitor.
2. Analisis Kelompok Strategis
Analisis kelompok strategis memetakan pesaing dalam bentuk bagan, grafik, atau diagram. Struktur ini memerlukan pembentukan kelompok strategis.
Bisnis dapat mengklasifikasikan pesaing berdasarkan karakteristik, pangsa pasar, produk, atau layanan mereka. Biasanya, tim pemasaran atau pemilik bisnis memvisualisasikan kategori ini secara grafis.
Contoh: seorang manajer kedai kopi dapat membuat grafik yang menunjukkan harga rata-rata kopi dan total penjualan.
Grafik ini kemudian dapat diperluas dengan menambahkan data dari kedai kopi lain. Dengan cara ini, tren dan celah pasar dapat teridentifikasi.
3. Growth-Share Matrix
Matriks ini mengurutkan produk berdasarkan pangsa pasar, yaitu persentase pasar yang dikuasai perusahaan.
Awalnya, matriks ini dibuat untuk membantu investor memilih portofolio, namun juga dapat menjadi indikator pergerakan pasar.
Bisnis dapat menggunakan visualisasi ini untuk mengidentifikasi strategi pemasaran mana yang menghasilkan pangsa pasar tertinggi.
Selain itu, mereka juga dapat melacak kompetitor dari waktu ke waktu untuk melihat siapa yang berhasil meningkatkan pangsa pasar.
Hal ini membantu dalam mengembangkan serta menyempurnakan strategi pemasaran.
4. Porter’s Five Forces
Kerangka ini membantu tim pemasaran menelaah suatu industri atau pasar tertentu berdasarkan 5 kategori, yaitu:
- Pembeli (Buyers): Jumlah pembeli dan bagaimana mereka dapat memengaruhi harga produk.
- Pemasok (Suppliers): Bagaimana pemasok industri dapat memengaruhi perubahan harga.
- Produk Substitusi (Substitutes): Keberagaman produk alternatif di pasar.
- Persaingan (Rivalry): Kompetisi perusahaan dan kekuatan masing-masing.
- Pendatang Baru (New Entrants): Kemudahan bagi bisnis baru untuk masuk ke industri tersebut.
Kerangka ini dapat membantu perusahaan dalam menganalisis pasar secara menyeluruh, sekaligus mendukung pengembangan tujuan spesifik dan rencana strategis.
5. Pemetaan Persepsi
Pemetaan persepsi, atau disebut juga position mapping, menggambarkan posisi sebuah bisnis dan pesaingnya dalam grafik.
Analisis ini biasanya menggunakan dua variabel utama, misalnya kuantitas dan kualitas. Namun, perusahaan dapat memilih metrik yang lebih spesifik sesuai layanan atau produk mereka.
Dengan metode ini, tren pasar dan celah dapat lebih mudah teridentifikasi.
Baca Juga: Analisis Kompetitor: Pengertian, Manfaat, dan Tips Melakukannya
Cara Mengidentifikasi Competitive Advantage Kompetitor

1. Identifikasi dan kategorikan semua kompetitor
Langkah pertama ini sederhana namun strategis. Anda perlu mengidentifikasi semua kemungkinan kompetitor di industri Anda, bahkan yang kurang terkenal sekalipun.
Tujuannya adalah agar Anda benar-benar menyadari semua pemain yang ada di pasar.
Setelah menemukan kompetitor, kategorikan mereka ke dalam kelompok berikut:
- Kompetitor langsung (Direct competitors). Brand yang menawarkan produk/layanan sama kepada target audiens yang sama. Konsumen biasanya akan membandingkan Anda dengan brand ini ketika membuat keputusan pembelian.
- Kompetitor tidak langsung (Indirect competitors). Bisnis yang menyelesaikan masalah yang sama, tetapi dengan solusi yang berbeda. Mereka bisa membuka peluang bagi Anda untuk memperluas penawaran.
- Kompetitor lama/warisan (Legacy competitors). Perusahaan mapan yang sudah beroperasi di industri selama bertahun-tahun. Mereka memiliki reputasi kuat di pasar dan dipercaya pelanggan.
- Kompetitor baru (Emerging competitors). Pemain baru di pasar dengan model bisnis inovatif dan proposisi nilai unik yang bisa mengancam brand yang sudah ada.
2. Tentukan posisi pasar masing-masing kompetitor
Setelah mengetahui semua kompetitor, langkah berikutnya adalah menganalisis posisi mereka di pasar.
Tahap ini membantu Anda memahami posisi bisnis Anda saat ini dalam hal pangsa pasar dan kepuasan pelanggan.
Analisis ini juga akan memperlihatkan “pemain besar” di industri, alias kompetitor utama yang perlu diprioritaskan dalam laporan analisis Anda.
Untuk memetakan posisi kompetitor, buatlah grafik dengan dua faktor: kehadiran pasar (sumbu Y) dan kepuasan pelanggan (sumbu X). Kemudian tempatkan kompetitor dalam kuadran berikut:
- Niche. Brand dengan pangsa pasar rendah tetapi kepuasan pelanggan tinggi. Biasanya fokus pada segmen tertentu dan melakukannya dengan baik.
- Contenders. Brand dengan kepuasan pelanggan rendah tetapi kehadiran pasar cukup kuat. Biasanya pemain baru dengan strategi pemasaran dan penjualan agresif.
- Leaders. Brand dengan pangsa pasar besar dan kepuasan pelanggan tinggi. Mereka adalah pemain dominan dengan reputasi kuat.
- High performers. Kategori lain dari pemain baru dengan kepuasan pelanggan tinggi tetapi pangsa pasar kecil. Mereka bisa menjadi alternatif bagi konsumen yang tidak ingin membeli dari brand besar.
Visualisasi ini akan menunjukkan seberapa padat pasar yang ada, sekaligus menyoroti cara untuk mendapatkan momentum dan bersaing dengan brand yang sudah mapan.
3. Lakukan benchmarking
Langkah 2 akan mempersempit fokus Anda dari puluhan kompetitor menjadi beberapa yang paling penting untuk ditargetkan.
Sementara itu, langkah ini adalah waktunya memeriksa setiap kompetitor secara mendalam dan menyusun laporan benchmarking.
Langkah ini bukan bertujuan mencari-cari kekurangan pada setiap kompetitor. Anda harus secara objektif menilai aspek baik dan buruk dari masing-masing brand.
Berikut faktor inti yang perlu dipertimbangkan saat melakukan benchmarking kompetitor:
- Kualitas. Nilailah kualitas produk/layanan dari setiap kompetitor. Anda bisa membandingkan fitur produk untuk melihat apa yang memberi mereka keunggulan dibanding Anda. Selain itu, evaluasi ulasan pelanggan untuk memahami pendapat pengguna tentang kualitas penawaran mereka.
- Harga. Catat titik harga (price points) untuk setiap kompetitor guna memahami taktik penetapan harga mereka. Anda juga dapat mewawancarai pelanggan mereka untuk mengetahui apakah produk/layanan tersebut memberikan nilai yang sepadan dengan harganya dari perspektif pengguna.
- Layanan pelanggan. Periksa bagaimana mereka menyediakan dukungan mis. chat, telepon, email, basis pengetahuan, dan lain-lain. Anda juga bisa mencari peringkat dan ulasan layanan pelanggan di platform pihak ketiga.
- Reputasi brand. Bandingkan reputasi masing-masing brand di pasar untuk memahami bagaimana publik memandang mereka. Perhatikan pula kritik atau masalah yang sering disebutkan tentang kompetitor tertentu.
- Kesehatan finansial. Jika memungkinkan, cari indikator kinerja untuk menilai kondisi finansial brand, mis. pertumbuhan pendapatan dan margin laba.
Latihan benchmarking ini akan melibatkan kombinasi riset primer dan sekunder. Luangkan waktu yang cukup pada langkah ini agar analisis kompetitif Anda menjadi solid dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Analisis strategi marketing kompetitor
Jika langkah-langkah sebelumnya membantu Anda mengetahui apa yang bisa ditingkatkan pada produk atau layanan inti, maka pada tahap ini Anda perlu memahami bagaimana kompetitor memasarkan produk mereka.
Analisis mendalam terhadap strategi marketing akan membantu Anda mengetahui cara mereka mendekati calon pembeli.
Anda bisa menganalisis setiap channel pemasaran, lalu mengamati dan mencatat bagaimana mereka berbicara kepada audiens dan menonjolkan kepribadian brand mereka.
Berikut beberapa channel marketing utama yang bisa diteliti:
- Website. Analisis struktur dan konten website untuk memahami positioning dan brand voice mereka.
- Email. Berlangganan email mereka untuk mempelajari frekuensi pengiriman, gaya penulisan, konten yang dibagikan, dan aspek lainnya.
- Iklan berbayar. Gunakan tools seperti Ahrefs dan Semrush untuk mengetahui apakah ada kompetitor yang menjalankan iklan berbayar di mesin pencari.
- Thought leadership. Ikuti upaya mereka dalam membangun thought leadership lewat podcast, webinar, kursus, atau konten lainnya.
- Digital PR. Teliti apakah mereka berinvestasi dalam digital PR untuk membangun buzz di sekitar bisnisnya, serta analisis strategi yang digunakan.
- Media sosial. Amati seberapa aktif mereka menggunakan berbagai platform sosial, serta jenis konten apa yang paling efektif.
- Kemitraan. Analisis kemitraan bernilai tinggi untuk melihat apakah mereka bekerja sama dengan perusahaan lain dan saling memberi keuntungan.
Sebaiknya Anda membuat dokumen yang mencatat setiap detail strategi marketing kompetitor. Dengan begitu, Anda akan memiliki arah yang lebih jelas dalam merencanakan upaya pemasaran Anda sendiri.
Baca Juga: 10 Strategi untuk Memenangkan Persaingan Bisnis
Kesimpulan
Nah, demikian penjelasan mengenai competitive advantage. Semoga artikel ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan pengetahuan Kawan Kledo, ya!
Keunggulan kompetitif merupakan sebuah keunggulan yang harusnya dimiliki oleh suatu bisnis. Tujuannya agar bisnis tersebut dapat menawarkan produk yang mampu bersaing dengan pesaingnya.
Dengan demikian, penjualan produk tersebuut bernilai tinggi dan meningatkan nilai margin keuntungan perusahaan.
Dalam menjalankan bisnis, Kawan Kledo pasti membutuhkan software akuntansi untuk membantu proses akuntansi bisnis tersebut.
Nah, Kledo dapat menjadi solusi alternatif yang akan membantu Kawan Kledo dalam menjalankan bisnis.
Kledo merupakan software akuntansi berbasis cloud yang digunakan lebih dari 10 ribu pengguna dari berbagai jenis dan skala usaha di Indonesia.
Kawan Kledo bisa lho menggunakan kledo secara gratis melalui tautan ini. Yuk, sukses bersama Kledo!