Perbedaan Kas Besar dan Kas Kecil yang Perlu Anda Ketahui

kas besar

Kas besar dan kas kecil merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi dalam dunia akuntansi bisnis. Namun, apakah Anda sudah memahami apa saja perbedaan antara kas besar dan kas kecil?

Jika Anda belum mengetahui bedanya kas besar dan kas kecil, jangan khawatir! Karena di artikel ini, Anda akan diajak memahami apa saja yang membedakan kas besar dan kas kecil. Namun, sebelumnya Anda terlebih dahulu diajak memahami karakteristik masing-masing kas tersebut.

Yuk, baca sampai habis artikel ini!

Apa yang Dimaksud Kas Besar?

Pengertian kas besar atau cash at bank adalah sejumlah uang yang disiapkan perusahaan untuk membiayai berbagai pengeluaran bisnis dengan nominal yang cukup besar. Pada umunya, jenis kas ini tidak langsung dibayarkan secara tunai dikarenakan jumlanya yang besar.

Untuk mempermudah transaksi tersebut, perusahaan akan menggunakan rekonsiliasi bank dimana pembayaran akan dilakukan dan dicatat oleh pihak bank dan dicatat juga oleh pihak perusahaan.

Baca juga: Rekonsiliasi Bank: Pengertian, Tahapan dan Contoh Kasusnya

Apa Itu Kas Kecil?

Sedangkan, pengertian kas kecil atau petty cash adalah sejumlah uang tunai yang rutim disiapkan perusahaan untuk pengeluaran dalam jumlah kecil.

Baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil seperti UMKM selalu menyiapkan dana kas kecil untuk mengelola keuangan. Pihak yang bertanggung jawab mengelola kas kecil biasa disebut sebagai biro kesekretariatan yang biasanya merupakan petugas keuangan tingkat pemula.

Baca juga: Aktiva Setara Kas: Pengertian, Jenis, Pro Kontra, dan Fungsinya

Apa Saja Fungsi Kas Besar?

Cash at bank mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:

  1. Kas ini digunakan untuk membayar transaksi dalam jumlah besar yang biasanya digunakan untuk pembayaran non tunai untuk pengeluaran lebih dari Rp. 1 juta.
  2. Cash at bank digunakan untuk mempermudah metode pembayaran dan menghemat biaya.
  3. Kas besar digunakan untuk mempercepat operasional perusahaan yang memperlukan dana dalam jumlah besar.
  4. Terakhir, cash at bank digunakan sebagai dana langsung maupun tidak langsung yang dibayarkan dengan menggunakan cek.

Apa Saja Fungsi Kas Kecil?

Sementara itu, keberadaan kas kecil sangat membantu manajemen keuangan karena pembentukan kas kecil memiliki fungsi sebagai berikut:

Menghindari Pembayaran yang Tidak Ekonomis

Kas kecil membantu perusahaan menghindari pembayaran yang mahal, karena dengan memiliki kas kecil perusahaan bisa langsung membayar transaksi dalam jumlah kecil.

Mempermudah Pengadaan Perlengkapan

Kas kecil sering digunakan untuk membiayai transaksi pembelian perusahaan seperti peralatan tulis dan perlengkapan lainnya yang rutin dibeli dengan harga yang relatif murah.

Mempercepat Proses Pendanaan

Kas kecil juga dapat membantu pendanaan apabila perusahaan mengeluarkan kebijakan yang cukup mendadak.

Mempemudah Pekerjaan Karyawan

Pencatatan kas kecil semakin mempermudah tugas karyawan dalam menyusun pembukuan yan rapi dan tepat.

Baca juga: Inkaso Adalah Jenis Layanan Bank, Berikut Pembahasannya!

Metode Pencatatan Kas Besar

Metode yang digunakan untuk mencatat cash at bank adalah metode pencatatan rekonsiliasi bank yaitu pencocokan pencatatan yang dilakukan secara periodik oleh pihak bank dan pihak perusahaan.

Metode Pencatatan Kas Kecil

Sementara pada kas kecil, ada dua jenis metode pencatatan yang umum digunakan yaitu:

Metode Tetap

Metode tetap yang juga bisa disebut sebagai imprest fund system adalah metode yang digunakan untuk mencatat pengeluaran yang jumlahnya selalu sama seperti dana kas masuk dan dana kas keluar.

Pada metode ini, jumlah saldo kas kecil selalu tetap dan tidak berubah. Jika saldo berkurang, maka saldo kas kecil harus diisi kembali agar jumlahnya sama dengan saldo awal.

Baca juga: Mengetahui Apa itu Sistem Imprest pada Pengelolaan Kas Kecil

Metode Tidak Tetap

Metode tidak tetap atau metode fluktuasi adalah metode pencatatan kas kecil yang nominlalnya selalu berubah yang berbeda dengan metode kas tetap.

Pada metode fluktuasi, jumlah kas kecil berubah-ubah karena adanya ketidaksamaan antara kas masuk dan kas keluar.

Contoh Transaksi Kas Besar dan Kas Kecil

Contoh Transaksi Kas Besar

Cash at bank digunakan untuk membiayai pengeluaran bisnis di atas Rp. 1 juta, seperti:

  • Membayar sewa ruko
  • Membeli mesin pabrik
  • Membayar hutang jatuh tempo
  • Akuisisi perusahan
  • dan masih banyak lagi

Contoh Transaksi Kas Kecil

Kas kecil digunakan untuk membayar berbagai transaksi dengan nominal kecil seperti:

  • Membayar langganan koran
  • Membeli kertas
  • Membeli tinta printer
  • Membayar kertas
  • Membayar listrik
Banner 1 kledo

Baca juga: Apa Itu Kas Kecil? Berikut Pengertian, Penggunaan dan Tips Mengaturnya

Jadi, Apa Bedanya Kas Besar dan Kecil?

Setidaknya ada 3 perbedaan utama antara kas besar dan kas kecil yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Tujuan Penggunaan

Perusahaan menyiapkan dana kecil dengan tujuan untuk membayar transaksi perusahaan yang jumlahnya relatif kecil seperti uang makan karyawan, uang transportasi, membayar tagihan listrik, ATK, dan lain-lain.

Sementara cash at bank digunakan perusahaan untuk membiayai berbagai kebutuhan yang memakan dana dalam jumlah besar. Biasanya pembayaran transaksi ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu seperti pembelian mesin pabrik.

Baca juga: Sistem Pembayaran: Definisi, Komponen, Prinsip, Jenis, Ruang Lingkup, dan Contoh

2. Metode Pencatatan

Pembukuan kas kecil dilakukan untuk mencatat transaksi pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil. Oleh karenanya, cara mencatat kecil menggunakan metode sederhana seperti metode dana tetap dan metode fluktuasi.

Sedangkan pencatatan cash at bank menggunakan metode rekonsiliasi bank dimana pihak bank dan perusahaan saling mencocokkan pencatatan yang telah dilakukan.

3. Manfaat

Kas kecil mempermudah perusahaan membiayai berbagai kegiatan operasional harian bisnis. Dana kas kecil dapat dicairkan kapan saja perusahaan membutuhkannya.

Sedangkan pencairan dana kas besar lebih sulit dilakukan karena mempunyai tingkat keamanan yang tinggi. Dana hanya bisa dicairkan apabila perusahaan mengisntruksikan pihak bank untuk mencairkan atau memindahkan dana tersebut ke pihak yang telah ditunjuk.

Setelah itu, pihak bank dan perusahaan akan melakukan pencatatan yang menjadikan pembukuan berjalan lebih transparan karena dilakukan oleh dua pihak. Sehingga dapat mengurangi risiko kecurangan.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa perbedaan kas besar dan kas kecil bukan hanya soal besaran nominalnya namun juga meliputi tujuan penggunaan, cara pencatatan, dan manfaatnya bagi bisnis.

Baca juga: Ini Pembahasan Lengkap Tentang Rekonsiliasi Fiskal

Yuk, Kelola Kas Bisnis dengan Menggunakan Kledo

Dengan memahami perbedaan antara kas besar dan kecil akan mempermudah Anda dalam menyusun laporan keuangan. Untuk itu, Anda bisa menggunakan bantuan software akuntansi berbasis cloud seperti Kledo guna mencatat transaksi kas secara otomatis dan terintegrasi pada sistem.

Kledo mempunyai fitur rekonsiliasi kas dan bank secara otomatis sehingga Anda tidak perlu repot mencocokkan transaksi secara manual. Selain itu, Kledo juga mempunyai fitur Bank Statement sehingga Anda bisa mengimport data keuangan dari Bank secara otomatis dan tidak perlu berpindah aplikasi.

Berikut ini adalah langkah-langkah melakukan rekonsiliasi bank menggunakan Kledo.

Langkah 1. Klik tab “Rekonsiliasi” pada menu “Kas & Bank” Kemudian Klik “Cari & Cocokkan”

Rekonsiliasi kas Kledo

Langkah 2. Pada form “Rekonsiliasi”, pilih tab “cari dan temukan transaksi yang sesuai” lalu klik checklist pada akun yang diinginkan

pilih transaksi kledo

Langkah 3. Kemudian pilih “cek transaksi” kemudian klik “transaksi baru” apabila diperlukan

Langkah 4. Teliti lagi untuk melihat apakah ada selisih rekonsiliasi

tambah transaksi rekonsiliasi

Langkah 5. Terakhir, jika masih ada selisish, input total selisih pada form “transaksi baru” hingga selisisi bernilai 0 lalu pilih simpan

rekonsiliasi kasi simpan

Perlu diingat bahwa tanggal transaksi bank dan catatan yang Anda buat mungkin berbeda. Untuk perbedaan waktu ini sebenarnya bisa disesuaikan dengan SOP yang sudah ditentukan perusahaan.

Demikian pula, kekurangan seringkali disebabkan oleh biaya administrasi di pihak bank atau nasabah karena perbedaan nominal transfer dan nilai transaksi.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mencermati video tutorial di bawah ini:

Jadi, apalagi yang perlu diragukan dari Kledo? Selain fitur rekonsiliasi, Kledo juga dibekali dengan berbagai fitur mulai dari perpajakan, laporan keuangan, buat faktur instan, manajemen stok dan aset, pembelian, dan masih banyak lagi.

Kledo sangat mudah digunakan bahkan bagi Anda yang masih awan dengan akuntansi. Hanya dengan 4500 saja, Anda sudah bisa mendapatkan layanan dengan fitur terlengkap dari Kledo.

Tunggu apalagi? Anda bisa mencoba berbagai fitur Kledo gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seven + ten =