Pendapatan diterima di muka (unearned revenue) adalah salah satu dari banyak transaksi yang berkaitan dengan akuntansi. Ini adalah saat pelanggan membayar sejumlah uang sebelum produk atau jasa yang mereka pesan diterima.
Pendapatan diterima di muka terutama digunakan untuk mendukung biaya operasional dan meningkatkan likuiditas, dan memberikan profil pendapatan yang lebih baik bagi perusahaan.
Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat tentang pendapatan diterima di muka dan bagaimana hal itu diterapkan dalam praktik akuntansi.
Pengertian Pendapapatan Diterima di Muka Adalah
Pendapatan diterima di muka (unearned revenue) adalah pembayaran yang diterima oleh suatu perusahaan sebelum layanan atau produk yang dikaitkan dengan pembayaran tersebut disediakan atau diselesaikan.
Pendapatan ini diklasifikasikan sebagai pendapatan di neraca perusahaan. Penerimaan pendapatan di muka dapat diklasifikasikan sebagai pendapatan atau beban berdasarkan jangka waktu dari pembayaran tersebut.
Pendapatan di muka biasanya diakui sebagai pendapatan jika jangka waktu dari pembayaran tersebut melebihi satu tahun.
Baca juga: Jurnal Konsinyasi dalam Akuntansi Beserta Contohnya
Karakteristik Pendapatan Diterima di Muka
- Pendapatan di muka adalah pendapatan yang diperoleh atau diakui sebelum jangka waktu yang telah ditentukan.
- Pendapatan di muka merupakan uang yang diperoleh sebelum layanan yang diberikan atau produk yang dikirim.
- Pendapatan di muka adalah pendapatan yang diperoleh oleh suatu entitas sebelum periode akuntansi berakhir.
- Pendapatan di muka berkaitan dengan aset yang diharapkan akan diperoleh di masa depan.
- Pendapatan di muka dapat berupa pembayaran tunai, cek, pinjaman atau kredit.
- Pendapatan di muka harus dicatat sebagai aset sampai pendapatan tersebut diakui
- Pendapatan di muka menyediakan kas untuk menutupi biaya operasional dan membayar hutang.
- Pendapatan di muka dapat mengurangi beban pajak yang harus dibayar perusahaan.
Baca juga: 17 Tips Network Marketing untuk Meningkatkan Penjualan
Contoh Pendapatan Diterima di Muka
Berikut ini merupakan beberapa contoh pendapatan di muka:
- Uang muka untuk pembelian barang
- Uang muka untuk pembayaran jasa
- Uang muka untuk biaya sewa gedung
- Uang muka untuk pembelian aset tetap
- Uang muka untuk biaya layanan
- Uang muka untuk biaya transportasi
- Uang muka untuk pembayaran premi asuransi
- Uang muka untuk biaya pemasaran
- Uang muka untuk biaya penyusutan aset
- Uang muka untuk biaya pengiriman barang
Baca juga: Pengertian Laporan Persediaan Barang, Cara Membuat, dan Jenisnya
Cara Menghitung Pendapatan Diterima di Muka
Menghitung pendapatan di muka adalah proses yang penting untuk mengatur kas dan arus pendapatan perusahaan. Berikut adalah rumus dan cara menghitung pendapatan di muka.
Rumus untuk menghitung pendapatan di muka adalah sebagai berikut:
Pendapatan Diterima di Muka = Jumlah Pembayaran Pertama + Jumlah Pembayaran Lanjutan – Biaya yang Dibayarkan
Baca juga: Pengertian Jurnal Koreksi, Cara Membuat, dan Contoh Kasusnya
Perlakuan Akuntansi Pendapatan Diterima di Muka
Perlakuan akuntansi pendapatan di muka didasarkan pada Standar Akuntansi yang mengharuskan agar pendapatan dicatat pada saat diperoleh.
Ini berarti bahwa pendapatan di muka harus dicatat pada saat dibayarkan, bukan ketika jasa atau barang yang dimaksud telah diberikan.
Untuk mencatat pendapatan di muka, perusahaan harus membuat jurnal sebagai berikut:
Kas | xxx | |
Pendapatan diterima di muka | xxx |
Di sisi lain, ketika jasa atau barang yang dimaksud telah diberikan, perusahaan harus membuat jurnal sebagai berikut:
Pendapatan diterima di muka | xxx | |
Pendapatan | xxx |
Pendapatan di muka dicatat di sisi kewajiban neraca sejak perusahaan mengumpulkan pembayaran tunai di muka dan dengan demikian memiliki kewajiban yang tidak terpenuhi kepada pelanggan mereka sebagai akibatnya.
Pendapatan di muka diperlakukan sebagai kewajiban di neraca karena transaksi tidak selesai.
Lebih khusus lagi, penjual (yaitu perusahaan) adalah pihak dengan kewajiban yang belum terpenuhi, bukan pembeli (yaitu pelanggan yang telah mengeluarkan pembayaran tunai).
- Kewajiban Lancar: Jika persyaratan yang terkait dengan pembayaran di muka diharapkan akan diurus dalam waktu dua belas bulan, maka pendapatan di muka dicatat sebagai kewajiban lancar.
- Kewajiban Tidak Lancar: Jika pembayaran diterima di muka untuk pengiriman setelah lebih dari dua belas bulan , misalnya kontrak multi-tahun, jumlah dimana pengiriman tidak diharapkan dalam tahun berjalan dicatat di bagian kewajiban tidak lancar dari neraca saldo.
Baca juga: Peluang Usaha Frozen Food dan Tips Memulainya
Cara Mencatat Pendapatan Diterima di Muka
Ketika Anda menerima pendapatan di muka, Anda harus segera mencatatnya di pembukuan untuk menghindari kesalahan dan kebingungan di kemudian hari.
Neraca harus diperbarui dengan pendapatan diterima dimuka. Tapi pertama-tama Anda harus membuat entri jurnal untuk hal yang sama.
Saat pendapatan diperoleh, Anda harus membuat entri penyesuaian dan membalikkan pengaruh pendapatan di muka. Di bawah ini adalah bagaimana Anda akan mencatat pendapatan di muka dalam pembukuan.
Langkah 1. Menemukan pendapatan diterima di muka di neraca
Saat menyiapkan neraca Anda melalui software akuntansi, Anda perlu melaporkan jumlah pendapatan di muka di bawah kelompok “Kewajiban jangka pendek” atau dalam beberapa kasus “Kewajiban jangka panjang” jumlah ini akan diakui.
Karena akan menambah uang tunai dalam bisnis, Anda perlu mendebit akun kas dan mengkredit akun pendapatan di muka secara bersamaan.
Jika Anda mengikuti sistem entri ganda dalam akun dan saldo aset harus selalu sesuai dengan total kewajiban dalam neraca. Anda perlu mencatat pendapatan di muka di sisi aset juga.
Jumlah pembayaran yang ditangguhkan akan dicatat sebagai pendapatan dibayar di muka untuk meningkatkan sisi aset juga. Dengan mencatat pada kedua sisi, Anda dapat menyetarakan persamaan.
Langkah 2. Membuat entri jurnal untuk pendapatan di muka
Ketika Anda menerima pendapatan di muka, Anda perlu mendebit akun kas dan mengkredit akun pendapatan di muka. Baik debit maupun kredit dilakukan dengan jumlah yang sama dengan berpedoman pada sistem double entry.
Kemudian, keduanya juga dicatat dalam akun buku besar yang terpisah. Entri pertama yang Anda buat adalah mencatat masuknya pendapatan di muka dalam bisnis. Ini berarti bahwa bisnis telah menerima uang tunai sehubungan dengan pendapatan di muka.
Misalnya, pada tanggal 1 Januari, Perusahaan Y menerima Rp. 10 juta sebagai pendapatan di muka dari salah satu pelanggannya. Anda akan membuat jurnal dengan mendebit akun kas dengan Rp. 10 juta dan kemudian mengkredit akun pendapatan di muka senilai Rp. 10 juta.
Langkah 3. Membuat jurnal penyesuaian
Sekarang Anda telah membuat jurnal pembayaran uang muka dan kemudian dilaporkan di neraca. Perusahaan mengirimkan produk dan menyediakan layanan yang menjadikan uang muka dan pendapatan di muka menjadi pendapatan yang diperoleh.
Perlakuan akuntansi apa yang akan dilakukan sekarang? Sekarang, entri jurnal penyesuaian akan dibuat. Atau dalam bahasa yang sederhana, jurnal pembalik akan dibuat untuk meniadakan atau membatalkan akun pendapatan di muka.
Untuk ini, Anda mendebit akun pendapatan di muka dengan jumlah yang telah menjadi pendapatan yang diperoleh sekarang dan kemudian mengkredit akun barang atau akun layanan mana saja yang relevan.
Singkatnya, 2 entri akan dibuat. Satu saat Anda menerima jumlah pendapatan di muka dan yang kedua saat Anda benar-benar telah memberikan layanan atau produk yang dibeli pelanggan.
Mengambil contoh sebelumnya. Mari kita asumsikan bahwa Perusahaan Y menawarkan jasa tetapi hanya sampai 30% dari jumlah yang diterima hingga akhir Januari. Entri jurnal untuk itu adalah sebagai berikut:
Anda akan mendebet akun pendapatan diterima di muka dengan Rp. 3 juta (30% dari Rp. 10.000.000) karena 30% layanan diberikan dari jumlah total pendapatan di muka. Kemudian Anda mengkredit akun pendapatan jasa sebesar Rp 3 juta.
Baca juga: Jurnal Khusus: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Transaksinya
Contoh Kasus Perhitungan Pendapatan Diterima di Muka
Contoh 1
Untuk kasus ini, sebuah perusahaan telah menerima pembayaran dari pelanggan sebesar Rp. 30.000.000 untuk layanan konsultasi. Kas ini diterima dalam bentuk tunai. Dalam hal ini, jurnal pemasukan akan mencatat seluruh transaksi yang terkait dengan penerimaan kas ini.
Pertama, jurnal pemasukan akan mencatat jumlah pembayaran yang diterima. Jurnal pemasukan akan mencatat jumlah tersebut sebagai pendapatan diterima di muka. Jurnal pemasukan akan mencatat jumlah pembayaran sebagai berikut:
Nama akun | Debit | Kredit |
Kas | 30.000.000 | |
Pendapatan diterima di muka | 30.000.000 |
Selanjutnya, ketika perusahaan sudah memberikan layanan konsultasi, maka mereka akan melakukan jurnal sebagai berikut:
Nama akun | Debit | Kredit |
Pendapatan diterima di muka | 30.000.000 | |
Pendapatan | 30.000.000 |
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menerima pembayaran dari pelanggan sebesar Rp. 30 juta. Dengan jurnal pemasukan ini, perusahaan dapat melacak dan menganalisis pendapatan yang diterima.
Contoh 2
Perusahaan Z mendapatkan pembayaran pendapatan sebesar Rp. 10.000.000 dari klien untuk jasa yang akan diselesaikan di masa yang akan datang.
Perhitungan:
Pendapatan di muka = Rp. 10.000.000
Pajak pendapatan : 10% x 10.000.000 = Rp. 1.000.000
Total pendapatan bersih = Rp. 10.000.000 – Rp. 1.000.000 = Rp. 9.000.000
Jurnal Pendapatan di Muka:
Nama akun | Debit | Kredit |
Kas | 9.000.000 | |
Pendapatan diterima di muka | 9.000.000 |
Baca juga: Tips Membangun Usaha Jilbab dan Strategi Marketingnya
Kelola Pendapatan Diterima di Muka dengan Kledo
Pendapatan diterima di muka adalah suatu konsep dalam akuntansi dan bisnis di mana sebuah perusahaan menerima pembayaran sebelum produk atau jasa yang disediakan dipenuhi.
Hal ini dapat meningkatkan likuiditas perusahaan dan merupakan alat yang berguna bagi perusahaan yang beroperasi dengan modal terbatas. Pendapatan di muka juga dapat mengurangi risiko perusahaan karena pembayaran telah dibayarkan sebelum produk atau jasa diserahkan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa pendapatan di muka juga dapat memperburuk laba perusahaan jika tidak dibukukan dengan benar. Sehingga, penting untuk memastikan bahwa pendapatan di muka dibukukan dengan benar untuk menghindari kerugian.
Guna kesalahan mengelola pendapatan, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Kledo yang akan membantu mempermudah pengelolaan keuangan bisnis Anda.
Dengan menggunakan Kledo, Anda bisa memantau berbagai transaksi pembayaran secara real time, otomatisasi laporan keuangan, hitung pajak secara instan, software inventory, buat invoice dalam hitungan detik, dan masih banyak lagi.
Mulai dari 139 ribu saja, Anda sudah bisa menikmati layanan dengan fitur terlengkap dari Kledo. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, bawa bisnis Anda melangkah lebih jauh dengan menggunakan Kledo.
Masih ragu? Anda bisa membuktikan sendiri dengan mencoba paket Kledo yang gratis selamanya melalui tautan ini.
- Cara Kelola Keuangan Bisnis dengan Corporate Card, Lebih Efisien! - 9 Desember 2024
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024