Jenis Pembagian Profit Sharing Pada Bisnis dan Cara Hitungnya

profit sharing banner

Dalam setiap kemitraan bisnis, menentukan bagaimana keuntungan dibagi atau melakukan penghitungan profit sharing di antara para mitra adalah aspek penting dari hubungan tersebut.

Artikel ini akan membahas konsep profit sharing dan berbagai rumus yang digunakan untuk mendistribusikan keuntungan di antara para mitra.

Selain itu, kami akan membahas cara menentukan formula bagi hasil yang tepat untuk kemitraan Anda dan menerapkannya secara efektif, jadi baca terus artikel ini sampai selesai.

Memahami Apa itu Profit Sharing dalam Kemitraan

Sebelum membahas berbagai jenis rumus profit sharing dalam kemitraan, penting untuk memahami konsep dan signifikansinya dalam kemitraan bisnis. Kemitraan adalah struktur bisnis di mana dua orang atau lebih berbagi kepemilikan dan tanggung jawab atas operasi perusahaan.

Pembagian keuntungan atau profit sharing kemitraan mengacu pada metode di mana keuntungan bisnis dibagi di antara para mitranya. Pembagian ini dilakukan setelah memperhitungkan semua biaya, pajak, dan kewajiban lainnya.

Pengertian profit sharing dalam kemitraan

Metode pembagian yang ditentukan oleh para mitra sering kali bergantung pada berbagai faktor, seperti kontribusi masing-masing, perjanjian kemitraan, dan kinerja keuangan bisnis secara keseluruhan.

Sebagai contoh, beberapa kemitraan dapat memilih untuk membagi keuntungan secara merata di antara para mitra, sementara yang lain dapat mengalokasikan keuntungan berdasarkan persentase kepemilikan yang dimiliki setiap mitra di perusahaan.

Selain itu, beberapa kemitraan dapat memilih untuk mendistribusikan keuntungan berdasarkan jumlah pekerjaan yang dilakukan setiap mitra dalam bisnis.

Baca juga: Contoh Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur dan Cara Membuatnya

Banner 2 kledo

Pentingnya profit sharing dalam kemitraan

Pembagian keuntungan memiliki beberapa fungsi penting dalam kemitraan.

  • Pertama, menyelaraskan kepentingan mitra dengan keberhasilan bisnis secara keseluruhan. Ketika mitra memiliki andil dalam keuntungan perusahaan, mereka lebih cenderung bekerja keras dan membuat keputusan yang menguntungkan bisnis secara keseluruhan.
  • Kedua, bagi hasil memberikan penghargaan kepada mitra atas kontribusi dan usaha mereka. Hal ini memberikan insentif kepada mitra untuk bekerja keras dan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan.
  • Ketiga, profit sharing mendorong keadilan dan transparansi di antara para mitra. Ketika semua orang tahu bagaimana keuntungan dibagi, maka akan lebih sedikit ruang untuk perselisihan dan kesalahpahaman.
  • Terakhir, bagi hasil memberikan insentif kepada mitra untuk bekerja sama dan berkolaborasi, yang pada akhirnya memperkuat kemitraan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan bagi hasil

Ketika memutuskan formula bagi hasil, ada beberapa faktor yang berperan.

  • Pertama, kontribusi masing-masing mitra, termasuk investasi keuangan, waktu, dan keahlian, merupakan pertimbangan penting. Mitra yang telah menginvestasikan lebih banyak uang atau meluangkan lebih banyak waktu dan upaya mungkin berhak atas bagian yang lebih besar dari keuntungan.
  • Kedua, perjanjian kemitraan yang ada dan persyaratan hukum harus dipertimbangkan. Perjanjian-perjanjian ini dapat menentukan bagaimana keuntungan dibagi atau mensyaratkan praktik pembagian keuntungan tertentu.
  • Ketiga, kinerja keuangan bisnis dan margin keuntungan merupakan faktor penting. Jika bisnis tidak menguntungkan, mungkin tidak ada keuntungan yang bisa dibagi.
  • Terakhir, mencapai keseimbangan yang tepat antara keadilan dan pemberian insentif kepada mitra sangat penting. Mitra harus merasa bahwa mereka dihargai secara adil atas kontribusi mereka, tetapi bagi hasil juga harus mendorong mereka untuk bekerja keras dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.

Baca juga: Contoh Jurnal Umum Perusahaan Jasa dan Cara Membuatnya

Jenis Metode Profit Sharing dalam Kemitraan

profit sharing 3

Profit sharing adalah aspek penting dari setiap perjanjian kemitraan. Hal ini tidak hanya membantu memotivasi mitra untuk bekerja demi kesuksesan bisnis, tetapi juga memastikan bahwa setiap orang mendapatkan kompensasi yang adil atas kontribusi mereka.

Meskipun metode yang paling tepat akan bergantung pada keadaan dan preferensi masing-masing mitra, berikut adalah empat jenis formula pembagian keuntungan kemitraan yang umum.

Metode pembagian sama rata

Metode bagi hasil sama rata, juga dikenal sebagai formula bagi hasil tetap, melibatkan pembagian keuntungan secara merata di antara semua mitra, terlepas dari kontribusi masing-masing.

Pendekatan ini umum digunakan dalam kemitraan di mana semua mitra berkontribusi secara merata pada bisnis atau ketika keadilan menjadi prioritas utama.

Pendekatan ini juga dapat berguna dalam kasus-kasus di mana para mitra memiliki tingkat pengalaman atau keahlian yang berbeda, karena pendekatan ini memastikan bahwa setiap orang mendapatkan kompensasi yang sama.

Sebagai contoh, bayangkan kemitraan antara dua orang teman yang memutuskan untuk membuka kedai kopi kecil-kecilan. Kedua mitra menginvestasikan jumlah uang yang sama dan bekerja dengan jumlah jam yang sama setiap minggunya.

Dalam kasus ini, formula bagi hasil yang setara akan menjadi metode yang paling tepat untuk pembagian keuntungan.

Metode berbasis rasio

Dalam metode berbasis rasio, keuntungan dibagi di antara para mitra sesuai dengan rasio yang telah ditentukan sebelumnya. Rasio ini dapat memperhitungkan investasi modal awal masing-masing mitra, waktu dan usaha yang dicurahkan dalam bisnis, atau keahlian di bidang masing-masing.

Pembagian keuntungan berdasarkan rasio dapat membantu menciptakan rasa keadilan di antara para mitra yang telah melakukan investasi dan kontribusi yang berbeda-beda terhadap kemitraan.

Sebagai contoh, bayangkan kemitraan antara koki dan manajer bisnis yang memutuskan untuk membuka restoran. Koki menginvestasikan lebih banyak uang pada awalnya dan menghabiskan lebih banyak waktu di dapur, sementara manajer bisnis menangani keuangan dan pemasaran.

Dalam kasus ini, formula berbasis rasio yang memperhitungkan investasi dan komitmen waktu masing-masing mitra akan menjadi metode yang paling tepat untuk pembagian keuntungan.

Baca juga: Profit Center: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Bedanya dengan Cost Center

Metode saham tetap dan variabel

Dalam pendekatan ini, mitra membagi keuntungan menjadi dua bagian: bagian tetap dan variabel. Bagian tetap adalah jumlah yang telah ditentukan sebelumnya dan konsisten yang dibagikan kepada masing-masing mitra.

Bagian variabel yang tersisa kemudian didistribusikan berdasarkan faktor-faktor seperti kontribusi individu, kinerja bisnis, atau kombinasi keduanya. Metode ini dapat menawarkan stabilitas dan insentif bagi mitra, karena mereka menerima bagian yang terjamin dan bagian yang berbasis kinerja.

Misalnya, bayangkan kemitraan antara dua pengembang software yang memulai sebuah perusahaan konsultan.

Mereka menyetujui pembagian keuntungan tetap untuk menutupi gaji dan pengeluaran pokok mereka, dan kemudian membagi sisa keuntungan berdasarkan jumlah klien yang dibawa oleh masing-masing mitra dan kualitas pekerjaan mereka.

Metode hibrid

Metode hibrid menggabungkan elemen dari berbagai metode pembagian keuntungan untuk menciptakan pendekatan yang disesuaikan.

Hal ini dapat membantu mengatasi kebutuhan dan kekhawatiran unik masing-masing mitra, menawarkan solusi fleksibel yang menyeimbangkan keadilan dengan insentif untuk pertumbuhan dan kolaborasi.

Misalnya, bayangkan kemitraan antara dua arsitek yang memulai sebuah perusahaan desain. Mereka menyetujui pembagian keuntungan yang sama pada tahun pertama, dan kemudian beralih ke formula berbasis rasio yang memperhitungkan investasi dan komitmen waktu masing-masing mitra.

Mereka juga menyertakan bonus berbasis kinerja untuk proyek yang melebihi target pendapatannya.

Pada akhirnya, metode pembagian keuntungan yang paling tepat akan bergantung pada tujuan dan prioritas mitra.

Dengan mempertimbangkan setiap pilihan secara cermat dan mendiskusikan kebutuhan dan kekhawatiran masing-masing, mitra dapat menciptakan formula pembagian keuntungan yang cocok untuk semua orang.

Baca juga: Mengetahui Rumus Profitabilitas dan Manfaatnya

Bagaimana Cara Menghitung dan Rumus Menentukan Profit Sharing?

profit sharing 2

Rumus profit sharing dalam kemitraan digunakan untuk menentukan bagaimana keuntungan dan kerugian dialokasikan di antara mitra dalam suatu kemitraan.

Rumusnya bisa berbeda-beda tergantung kesepakatan antar mitra, namun berikut contoh dasarnya:

  • Langkah 1: Tentukan total keuntungan kemitraan untuk periode tertentu.
  • Langkah 2: Kurangi semua pengeluaran dan kewajiban dari total laba untuk mendapatkan laba bersih.
  • Langkah 3: Tentukan persentase atau rasio bagian keuntungan masing-masing mitra. Persentase atau rasio ini harus disepakati terlebih dahulu oleh semua mitra.
  • Langkah 4: Kalikan laba bersih dengan persentase atau rasio masing-masing mitra untuk menentukan bagian keuntungan mereka.

Sebagai contoh, katakanlah suatu kemitraan memiliki total keuntungan sebesar 100.000.000 pada tahun tersebut dan memiliki dua mitra, dengan rasio bagi hasil sebesar 60% untuk Mitra A dan 40% untuk Mitra B.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

  • Langkah 1: Total laba = 100.000.000
  • Langkah 2: Laba bersih = Total laba – biaya dan kewajiban
  • Langkah 3: Rasio bagi hasil = 60% untuk Mitra A, 40% untuk Mitra B
  • Langkah 4: Bagian keuntungan Mitra A = Laba bersih x 60% dan Bagian keuntungan Mitra B = Laba bersih x 40%

Angka yang dihasilkan adalah jumlah uang sebenarnya yang akan diterima masing-masing mitra sebagai bagiannya dari keuntungan kemitraan.

Baca juga: Cara Menghitung Keuntungan Bisnis dengan Analisis Profitabilitas

‍Cara Menentukan Rumus Profit Sharing yang Tepat

Memilih formula profit sharing yang paling sesuai untuk kemitraan Anda adalah keputusan penting. Berikut beberapa langkah untuk membantu memandu prosesnya:

Menilai kontribusi setiap mitra

Penting untuk mengevaluasi kontribusi masing-masing mitra, termasuk investasi finansial, komitmen waktu, dan keahlian.

Analisis ini dapat membantu menginformasikan keputusan pembagian keuntungan, memastikan setiap mitra diberi imbalan yang adil atas peran mereka dalam kesuksesan bisnis.

Mengingat perjanjian kemitraan

Meninjau perjanjian kemitraan juga dapat memberikan wawasan berharga mengenai ekspektasi pembagian keuntungan masing-masing mitra.

Perjanjian tersebut dapat menguraikan pengaturan pembagian yang spesifik atau memandu keputusan berdasarkan niat dan komitmen awal para mitra.

Baca juga: Operating Profit Margin Adalah: Rumus, Contoh Kasus, Analisis, dll

Mengevaluasi kinerja keuangan bisnis

Analisis terhadap kinerja keuangan dan margin keuntungan bisnis dapat membantu menginformasikan formula bagi hasil.

Misalnya, jika suatu bisnis memiliki margin keuntungan yang lebih tinggi, mungkin akan lebih layak untuk menerapkan rencana pembagian keuntungan yang besar yang memberikan penghargaan kepada mitra atas kontribusi mereka.

Menyeimbangkan keadilan dan insentif

Terakhir, ketika memutuskan formula pembagian keuntungan, penting untuk mencapai keseimbangan antara apa yang adil bagi masing-masing mitra dan apa yang paling memberikan insentif bagi upaya dan kolaborasi berkelanjutan mereka.

Keseimbangan ini akan bervariasi antar kemitraan, bergantung pada keadaan dan prioritas unik masing-masing kemitraan.

Tips Melakukan Penerapan Profit Sharing yang Efektif

profit sharing 1

Setelah Anda menentukan formula pembagian keuntungan yang tepat untuk kemitraan Anda, penting untuk menerapkannya secara efektif untuk memastikan keberhasilannya.

Menetapkan pedoman yang jelas

Pedoman yang jelas dan tertulis yang menguraikan formula pembagian keuntungan yang dipilih dan ekspektasi terkait sangat penting untuk menjaga transparansi dan mengurangi potensi perselisihan.

Setiap mitra harus menerima salinan pedoman ini dan diberi kesempatan untuk berdiskusi dan mengklarifikasi pertanyaan atau permasalahan apa pun.

Baca juga: Tips Pengelolaan Profit Agar Bisnis Terus Berkembang

Meninjau dan menyesuaikan formula secara teratur

Seiring berkembangnya bisnis dan kemitraan, penting untuk meninjau secara berkala dan, jika perlu, menyesuaikan formula pembagian keuntungan. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa formula tersebut tetap adil, relevan, dan selaras dengan tujuan bisnis dan harapan mitra.

Berkomunikasi dengan mitra tentang profit sharinh

Komunikasi terbuka antar mitra sangat penting ketika mendiskusikan dan menerapkan keputusan pembagian keuntungan.

Memberikan informasi terkini kepada mitra secara berkala mengenai kinerja keuangan bisnis dan mengatasi permasalahan dapat membantu menjaga lingkungan kemitraan yang sehat dan kolaboratif.

Baca juga: Cost Volume Profit: Pengertian, Komponen, dan Cara Analisis

Pada Intinya…

Kesimpulannya, memahami dan memilih formula profit sharing dalam skema kemitraan yang tepat sangat penting bagi keberhasilan dan keberlanjutan kemitraan bisnis.

Dengan memperhatikan kontribusi individu, perjanjian kemitraan, kinerja keuangan, dan menyeimbangkan keadilan dengan insentif, mitra dapat menciptakan formula terbaik yang memenuhi kebutuhan semua pihak yang terlibat.

Pastikan juga Anda menggunakan tools yang memudahkan Anda dalam mengelola dan menganalisis keuangan bisnis secara menyeluruh. salah satunya adalah software akuntansi Kledo.

Kledo adalah software akuntansi online berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih dari 75 ribu pengguna dari berbagai jenis dan skala bisnis.

Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 × five =