Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang: Pembahasan dan Perbedaan Utamanya

utang jangka pendek

Utang jangka pendek dan jangka panjang adalah komponen penting dalam keuangan perusahaan. Utang jangka pendek adalah pinjaman yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, biasanya dalam bentuk pinjaman bank.

Sedangkan utang jangka panjang adalah pinjaman yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Perbedaan utama antara keduanya adalah jangka waktu, tingkat bunga, dan fleksibilitas.

Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat tentang masing-masing jenis utang, serta perbedaan utama antara keduanya.

Apa Itu Utang Jangka Pendek?

Utang jangka pendek (short-term debt) adalah utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Pinjaman jangka pendek biasanya diperoleh melalui pinjaman komersial, seperti pinjaman bank atau pinjaman dari pemegang saham.

Pinjaman jangka pendek digunakan untuk menutupi biaya operasional yang harus dibayar dalam jangka waktu yang lebih pendek. Utang ini adalah alat yang penting untuk mengatur arus kas sebuah perusahaan.

Selain itu, jenis utang ini dapat memungkinkan perusahaan untuk menunda pembayaran biaya untuk jangka waktu tertentu. Hal ini bermanfaat jika perusahaan memiliki arus kas yang tidak stabil atau kurang dari yang diharapkan.

Pinjaman jangka pendek bisa berupa biaya operasional seperti biaya gaji karyawan, biaya listrik, biaya pemeliharaan, dan lain-lain.

Dengan menggunakan pinjaman jangka pendek, perusahaan dapat menyediakan modal kerja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan operasional.

Ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengakses dana tambahan untuk melakukan investasi baru atau membeli aset baru.

Untuk menjaga keseimbangan arus kas, perusahaan harus memastikan bahwa mereka membayar pinjaman jangka pendek tepat waktu. Jika perusahaan gagal membayar utang jangka pendek mereka, hal itu dapat mengarah pada pembatasan likuiditas dan akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan operasional.

Baca juga: Pengertian Buku Besar Pembantu Utang Beserta Contohnya

Apa Itu Utang Jangka Panjang?

Utang jangka panjang adalah jenis utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu yang lebih dari satu tahun. Jenis utang ini biasanya berkaitan dengan investasi jangka panjang yang membutuhkan pembiayaan jangka panjang, seperti membeli properti atau membeli mesin.

Utang jangka panjang juga dapat berupa utang yang diterbitkan oleh perusahaan kepada kreditur, baik dalam bentuk obligasi atau pinjaman bank.

Selain itu, utang jangka panjang juga dapat berupa utang pemerintah, seperti utang luar negeri atau utang domestik.

Utang jangka panjang memiliki banyak manfaat bagi perusahaan. Kemudian, ini juga dapat digunakan untuk membiayai investasi jangka panjang yang diperlukan untuk meningkatkan produksi dan efisiensi operasi.

Dengan menggunakan utang jangka panjang, perusahaan dapat memperoleh dana tanpa perlu mengalihkan kepemilikan. Utang jangka panjang juga dapat digunakan untuk mengurangi biaya pajak, karena bunga utang jangka panjang dapat dikurangi dari pendapatan saat ini untuk mengurangi pajak.

Baca juga: PSAK 73: Pembahasan dan Penerapannya dalam Bisnis

Ciri-Ciri Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang

utang jangka pendek

Ciri-ciri utang jangka pendek

Bagi banyak perusahaan, pinjaman jangka pendek merupakan sumber pendanaan yang penting. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utang jangka pendek yang harus diperhatikan:

1. Jangka waktu

Pinjaman jangka pendek biasanya memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun. Ini berbeda dengan utang jangka panjang, yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun.

2. Bunga

Pinjaman jangka pendek biasanya memiliki tingkat bunga lebih tinggi daripada utang jangka panjang. Ini karena pinjaman jangka pendek biasanya memiliki jatuh tempo yang lebih pendek, yang meningkatkan risiko bagi pemberi pinjaman.

Baca juga: Buku Besar Pembantu: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Penjurnalannya

3. Dapat dikonversi

Beberapa jenis utang jangka pendek dapat dikonversi menjadi saham perusahaan atau instrumen keuangan lainnya. Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi beban keuangan perusahaan.

4. Kontrak

Pinjaman jangka pendek biasanya memiliki kontrak yang mengatur tingkat bunga, jangka waktu, dan jenis pembayaran yang diperlukan.

5. Pembayaran

Pinjaman jangka pendek biasanya memiliki jadwal pembayaran yang ketat, yang berarti utang harus dibayarkan tepat waktu.

6. Risiko

Pinjaman jangka pendek terkadang memiliki risiko yang lebih tinggi daripada utang jangka panjang. Perusahaan yang menggunakan pinjaman jangka pendek harus mempertimbangkan risiko gagal bayar yang mungkin terjadi.

Baca juga: Pengertian Prime Cost, Komponen, dan Cara Menghitungnya

Ciri-ciri utang jangka panjang

Utang jangka panjang adalah jenis utang yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang biasanya diterapkan oleh perusahaan untuk membiayai investasi atau proyek yang akan menghasilkan pendapatan dalam jangka panjang.

Berikut adalah ciri-ciri utang jangka panjang:

1. Jangka waktu lebih dari satu tahun

Utang jangka panjang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun. Jika jangka waktu kurang dari satu tahun, maka utang tersebut disebut sebagai utang jangka pendek.

2. Jumlah utang

Pinjaman jangka panjang memiliki jumlah utang yang lebih besar daripada pinjaman jangka pendek. Jumlah utang yang lebih besar dapat membantu perusahaan untuk membiayai investasi atau proyek yang akan menghasilkan pendapatan dalam jangka panjang.

3. Tingkat bunga tetap

Utang jangka panjang memiliki tingkat bunga yang tetap selama jangka waktu yang ditentukan. Tingkat bunga yang tetap ini dapat membantu perusahaan untuk mengkalkulasi dan merencanakan pembayaran utang dalam jangka panjang.

4. Bunga dapat ditukar dengan utang

Utang jangka panjang memiliki kemampuan untuk menukar bunga dengan utang. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menukar bunga dengan utang untuk mengurangi beban keuangan.

5. Pembayaran utang teratur

Utang jangka panjang memiliki jadwal pembayaran utang yang teratur. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merencanakan pembayaran utang dalam jangka panjang.

Banner 2 kledo

Jenis-Jenis Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang

Jenis-Jenis Utang Jangka Pendek

Pinjaman jangka pendek ini merupakan bagian dari keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk menutupi biaya operasional, menambah modal kerja, dan membiayai investasi.

Berikut ini adalah beberapa jenis utang jangka pendek yang umum digunakan:

Utang wesel

Utang wesel adalah komitmen untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. Utang wesel bisa berupa komitmen untuk membayar sejumlah uang kepada pihak ketiga atau bisa juga merupakan komitmen untuk membayar sejumlah uang kepada pemilik perusahaan.

Utang dagang

Utang dagang adalah utang yang ditanggung oleh sebuah perusahaan akibat pembelian yang telah dilakukan dari pihak lain. Utang dagang biasanya mencakup biaya pembelian, biaya transportasi, dan biaya lainnya yang dibayarkan kepada pemasok.

Utang dividen

Dividen adalah jumlah uang yang dibayarkan kepada pemegang saham oleh sebuah perusahaan sebagai bagian dari keuntungan atau laba yang diperolehnya.

Pendapatan diterima di muka

Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dari pihak ketiga sebelum perusahaan melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.

Pendapatan diterima di muka harus dibukukan sebagai utang dan harus dilaporkan sebagai utang jangka pendek.

Utang biaya

Utang biaya adalah utang yang diperoleh oleh sebuah perusahaan sebagai akibat pengeluaran yang telah dibuat untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu.

Pinjaman biaya harus dibayarkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dan harus dilaporkan sebagai pinjaman jangka pendek.

Baca juga: Pahami Jurnal Pelunasan Piutang dalam Akuntansi dan Contoh Kasusnya

Jenis-Jenis Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang ini biasanya digunakan untuk membiayai berbagai proyek jangka panjang yang membutuhkan modal besar, seperti belanja modal atau pembelian aset.

Dalam akuntansi, utang jangka panjang memiliki beberapa jenis yang berbeda.

1. Utang obligasi

Utang obligasi adalah salah satu jenis utang jangka panjang paling umum dalam akuntansi. Obligasi adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari investor.

Perusahaan yang menerbitkan obligasi harus membayar bunga yang dicantumkan dalam surat berharga tersebut selama jangka waktu tertentu, dan setelah jatuh tempo, obligasi tersebut harus dibayar secara utuh.

2. Utang bank

Utang bank adalah bentuk utang jangka panjang yang diterbitkan oleh bank. Utang ini dapat berupa pinjaman jangka panjang, overdraft, atau kredit jangka panjang, yang semuanya dapat digunakan untuk membiayai berbagai proyek jangka panjang.

Dalam banyak kasus, utang bank memerlukan pembayaran bunga yang tinggi dibandingkan dengan utang obligasi.

Baca juga: Jurnal Khusus: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Transaksinya

3. Utang hipotek

Utang hipotek adalah jenis utang jangka panjang yang diterbitkan oleh lembaga keuangan untuk membiayai pembelian properti. Dalam hal ini, properti tersebut menjadi jaminan untuk utang.

Utang ini biasanya memerlukan jangka waktu yang lebih panjang dan memiliki suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan utang bank.

4. Utang kepada pemegang saham

Utang kepada pemegang saham adalah jenis utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Utang ini juga biasa disebut sebagai surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya.

Utang ini biasanya memiliki suku bunga yang lebih rendah dan jangka waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan utang bank.

Baca juga: Syarat Laporan Keuangan Sesuai Standar Akuntansi

Jadi, Apa Perbedaan Utama Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang?

Berikut ini adalah perbedaan utama antara utang jangka pendek dan utang jangka panjang.

1. Jangka waktu

Pinjaman jangka pendek memiliki jangka waktu yang lebih singkat dibandingkan utang jangka panjang. Pinjaman jangka pendek biasanya harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun, sementara utang jangka panjang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun.

2. Biaya bunga

Pinjaman jangka pendek memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan utang jangka panjang.

Ini karena pinjaman jangka pendek memiliki jangka waktu yang lebih singkat, dan bank atau lembaga keuangan yang memberikan utang jangka pendek membutuhkan lebih banyak biaya untuk membayar kembali pinjaman jangka pendek dalam waktu yang lebih singkat.

3. Risiko

Pinjaman jangka pendek memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan utang jangka panjang.

Hal ini karena jika perusahaan atau individu yang mengambil pinjaman jangka pendek tidak bisa melunasinya dalam waktu yang telah ditentukan, maka mereka dapat dikenakan denda dan biaya tambahan. Oleh karena itu, pinjaman jangka pendek harus diambil dengan sangat hati-hati.

4. Tujuan

Pinjaman jangka pendek dan utang jangka panjang memiliki tujuan yang berbeda. Pinjaman jangka pendek biasanya digunakan untuk membiayai berbagai keperluan segera yang diperlukan untuk memperluas bisnis atau untuk mengatasi masalah likuiditas di perusahaan.

Utang jangka panjang, di sisi lain, biasanya digunakan untuk membiayai proyek jangka panjang seperti pembangunan fasilitas, membeli tanah, atau membeli peralatan.

Baca juga: Kerangka Konseptual Akuntansi: Arti dan Pembahasan Lengkapnya

Kesimpulan

Utang jangka pendek dan jangka panjang adalah jenis utang yang berbeda. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Dalam mengelola hutang jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki rencana keuangan yang kuat.

Salah satunya adalah dengan melakukan pembukuan yang akurat untuk melacak hutang perusahaan. Dengan begitu, mereka dapat mengelola utang mereka dengan benar.

Software akuntansi Kledo dapat membantu perusahaan mengelola utang bisnis dengan mudah. Kledo menyediakan berbagai fitur yang memungkinkan perusahaan untuk mengatur dan melacak pembayaran utang.

Selain itu, Kledo juga membantu Anda memudahkan proses pembukuan dan memudahkan pengelolaan keuangan bisnis Anda. Mulai dari 139 ribu saja, Anda sudah bisa menikmati layanan dengan fitur terlengkap dari Kledo.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, buktikan sekarang juga dengan mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 − 1 =