Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan. Laporan keuangan perlu memenuhi syarat-syarat tertentu sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan bisnis yang tepat.
Selain itu, berbagai syarat tersebut bertujuan supaya pelaporan keuangan akurat serta meminimalkan kesalahan dan kelalaian manusia.
Jadi, apa saja syarat yang harus dipenuhi laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku? Yuk, cek selengkapnya di artikel ini!
Mengapa Syarat Laporan Keuangan Penting?
Laporan keuangan adalah laporan final bagaimana proses akuntansi dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan mempunyai peranan yang sangat vital. Banyak pihak yang menggunakan laporan keuangan sebagai dasar informasi pengambilan keputusan mereka.
Oleh karenanya, laporan keuangan harus disusun dengan tepat dengan memperhatikan setiap syarat yang harus ada di dalam laporan keuangan.
Persyaratan pelaporan keuangan adalah aspek terpenting dari akuntansi keuangan perusahaan. Setiap perusahaan harus mengikutinya untuk membuat pernyataan yang akurat dan adil tentang situasi keuangan mereka.
Pelaporan keuangan diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui Peraturan Standar Akuntansi dan Keuangan (PSAK).
Persyaratan pelaporan keuangan yang diatur PSAK memberikan informasi tentang bagaimana menilai aset, kewajiban, ekuitas dan informasi segmen yang dapat berguna untuk pengambilan keputusan.
Adapun persayaratan tersebut yakni dapat dipahami, relevan, keandalan, tepat waktu, dan dapat dibandingkan. Akan tetapi, syarat laporan keuangan juga bisa dibagi menjadi dua jenis yakni syarat kuantitatif dan syarat kualitatif yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
Baca juga: Kerangka Konseptual Akuntansi: Arti dan Pembahasan Lengkapnya
Syarat-Syarat Laporan Keuangan
Persyaratan laporan keuangan yang harus dipenuhi terdiri dari 2 jenis yaitu syarat kuantitatif dan syarat kualitatif yang dijelaskan sebagai berikut:
Syarat kuantitatif (umum)
Laporan keuangan menyediakan sarana untuk membandingkan kinerja suatu entitas. Persyaratan kuantitatif (umum) laporan keuangan adalah jenis dan jumlah informasi yang harus diungkapkan dalam catatan tentang laporan keuangan entitas.
Persyaratan kuantitatif laporan keuangan meliputi:
1. Kesetaraan
Informasi kualitatif dan kuantitatif tentang entitas pelaporan harus disajikan dalam bentuk yang setara sehingga pengguna informasi dapat membuat perbandingan yang berarti di antara berbagai pos atau kelompok.
2. Konsistensi
Entitas pelaporan harus menggunakan prinsip-prinsip dan prosedur yang seragam dalam menyusun laporan keuangannya.
3. Materialitas
Agar laporan keuangan akurat, manajemen harus memiliki pengendalian yang efektif atas proses dan aktivitas pelaporan keuangan.
Materialitas mengacu pada besarnya efek pada laporan keuangan yang disebabkan oleh peristiwa atau transaksi tertentu. Informasi yang terkait harus memiliki karakteristik sedemikian rupa sehingga secara nyata akan mempengaruhi kesimpulan pengguna laporan keuangan jika berbeda dari ekspektasi mereka.
Baca juga: Pahami 5 Penggolongan Akun dalam Akuntansi Berikut Ini
Syarat kualitatif (khusus)
Persyaratan kualitatif laporan keuangan berisi penjelasan rinci dari setiap item pada neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas perusahaan. Persyaratan kualitatif mempertimbangkan lima area kunci yaitu:
- Mudah diapahami
- Relevan
- Keandalan
- Dapat dibandingkan
- Tepat waktu
Mudah dipahami
Laporan keuangan dibuat untuk ditujukan kepada para stakeholder perusahaan. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan tersebut harus disusun sedemikian rupa sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan oleh para pemegang saham.
Informasi yang diberikan dalam pernyataan ini harus jelas dan dapat dibaca.
Agar mudah dipahami, manajemen harus mempertimbangkan tidak hanya data dan informasi wajib tetapi juga pengungkapan informasi rambahan yang akan membuat laporan keuangan lebih mudah dipahami.
Direktur dan manajemen lainnya harus menguraikan informasi yang diberikan dalam catatan atas laporan keuangan jika memang diperlukan.
Baca juga: Panduan Belajar Akuntansi Dasar bagi Pemula
Relevan
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus relevan dengan kebutuhan penggunanya.
Meskipun penerima utama pernyataan ini adalah pemegang saham, namun ada banyak pemangku kepentingan lain yang mengandalkan pernyataan ini selama proses pengambilan keputusan mereka.
Misalnya lembaga penyedia dana (bank, perusahaan asuransi, perusahaan pendanaan aset), calon investor (untuk melakukan investasi di perusahaan prospektif), pemasok (untuk penilaian peringkat kredit) dan lainnya.
Jadi informasi yang diberikan dalam laporan keuangan ini harus relevan dengan kebutuhan informasi semua pemangku kepentingan ini, yang dapat mempengaruhi keputusan ekonomi mereka.
Baca juga: 6 Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi yang Baik
Keandalan
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat dipercaya dan benar. Informasi yang digali untuk menyiapkan laporan keuangan ini harus berasal dari sumber yang andal dan dapat dipercaya.
Laporan keuangan harus menggambarkan gambaran yang benar dan wajar tentang status urusan perusahaan. Ini berarti bahwa informasi yang diberikan tidak boleh mengandung kesalahan yang signifikan atau salah saji yang material.
Transaksi yang ditunjukkan harus didasarkan pada konsep kehati-hatian dan harus mewakili sifat sebenarnya dari transaksi dan operasi perusahaan. Area yang bersifat menghakimi dan subyektif harus disajikan dengan hati-hati dan kompetensi yang tajam.
Dapat dibandingkan
Laporan keuangan harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya. Syarat laporan keuangan ini sangat penting untuk dipertahankan, karena memastikan kinerja perusahaan dapat dipantau dan dibandingkan.
Syarat ini dipertahankan dengan mengadopsi kebijakan dan standar akuntansi yang diterapkan secara konsisten dari periode ke periode dan antar yurisdiksi yang berbeda.
Hal ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengidentifikasi serta memplot tren dan pola dalam data yang disediakan, yang membuat pengambilan keputusan mereka menjadi lebih mudah.
Baca juga: Cara Membuat Laporan Keuangan bagi Pemula dan Contohnya, Lengkap!
Ketepatan waktu
Semua informasi dalam laporan keuangan harus disajikan dalam rentang waktu yang relevan. Pengungkapan tidak boleh terlalu terlambat atau tertunda sehingga saat membuat keputusan ekonomi, pengguna pernyataan ini memiliki semua pengetahuan yang relevan dan terkini.
Meskipun syarat ini mungkin memerlukan lebih banyak sumber daya, namun ini tetap merupakan persyaratan yang vital karena informasi yang tertunda membuat reaksi korektif menjadi tidak relevan.
Baca juga: Persamaan Dasar Akuntansi: Pengertian, Rumus, dan Cara Aplikasinya
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Semua entitas pada umumnya menyiapkan lima jenis laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yaitu:
1. Neraca
Neraca menunjukkan posisi aset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada tanggal terakhir dari setiap periode pelaporan. Laporan ini mengukur posisi keuangan dan kekuatan entitas pada tanggal tertentu.
Aset dan kewajiban selanjutnya diklasifikasikan sebagai lancar dan tidak lancar. Terkadang, item aset dan liabilitas disajikan dalam urutan sesuai tingkat likuiditasnya ketika standar akuntansi mensyaratkan hal yang sama.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi mencerminkan hasil keuangan suatu entitas selama periode pelaporan tertentu dengan cara laba atau rugi.
Laba atau rugi bersih setelah pajak dihitung setelah dikurangi semua biaya dan pajak yang timbul dari pendapatan dan penghasilan lain yang diperoleh selama periode tertentu.
Selanjutnya, ini menunjukkan pendapatan yang dapat diatribusikan kepada masing-masing pemegang saham melalui earning per share.
Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya
3. Laporan Arus Kas
Pernyataan ini menunjukkan sumber arus kas masuk dan penerapan arus kas masuk tersebut melalui arus kas keluar oleh entitas selama periode pelaporan.
Laporan ini menunjukkan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan tersebut membantu melacak pergerakan kas dan setara kas selama periode pelaporan.
4. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memuat tambahan informasi relevan yang tidak terdapat dalam laporan keuangan lainnya.
Laporan ini termasuk item yang disajikan dalam pernyataan lain dan juga informasi yang tidak dapat dicatat dalam pernyataan lain tersebut karena tidak dapat diukur atau tidak memenuhi syarat untuk dilaporkan di sana.
5. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan modal atau ekuitas mewakili pergerakan ekuitas pemegang saham selama periode pelaporan selama berbagai peristiwa.
Selain menunjukkan laba atau rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham, laporan ini juga memperhitungkan perubahan cadangan modal, distribusi kepada pemegang saham, pos-pos yang langsung diakui dalam ekuitas, dan pengaruh perubahan kebijakan akuntansi atau pos-pos periode sebelumnya.
Baca juga: Analisis Biaya: Pengertian, Tujuan, Cara Hitung, dan Kapan Harus Digunakan
Analisis Laporan Keuangan
Para pemangku kepentingan dapat menganalisis laporan keuangan untuk membuat keputusan terkait investasi. Investor dan analis pasar menggunakannya untuk memahami kesehatan keuangan perusahaan, kinerja keuangannya, dan kemampuannya.
Di sisi lain, manajemen menganalisis laporan untuk memantau urusan keuangan perusahaan.
Laporan periode pelaporan saat ini dapat dibandingkan dengan laporan periode lalu dan prakiraan untuk memahami kinerja perusahaan. Teknik yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan meliputi analisis horizontal, vertikal, dan rasio.
Mereka membantu pengguna memahami profitabilitas dan likuiditas perusahaan, berdasarkan mana investor dapat memutuskan apakah perusahaan layak untuk diinvestasikan atau tidak.
Itulah mengapa laporan keuangan harus mematuhi setiap persyaratan yang diwajibkan PSAK agar informasi yang disajikan akurat dan bermanfaat terhadap pengambilan keputusan para penggunanya.
Baca juga: SAK ETAP Adalah: Manfaat, Contoh Penggunaan, dan Bedanya dengan PSAK
Kledo, Software Akuntansi Online untuk Mudahkan Bisnis Anda
Demikianlah pembahasan mengenai syarat laporan keuangan yang perlu Anda ketahui. Nah, laporan keuangan yang Anda buat wajib memenuhi berbagai persyaratan di atas.
Guna menghindari kesalahan seperti salah catat dan salah saji, Anda bisa memanfaatkan teknologi untuk menyusun laporan keuangan. Software akuntansi Kledo merupakan teknologi yang bisa Anda manfaatkan untuk memudahkan proses pembuatan laporan keuangan bisnis Anda.
Kledo hadir dilengkapi dengan berbagai fitur sehingga laporan keuangan yang tersaji mudah dipahami, relevan, andal, bisa dibandingkan, dan dapat diselesaikan secara tepat waktu.
Yuk, beralih gunakan Kledo sekarang juga dan nikmati free trial selama 14 hari melalui tautan ini.
- Proyeksi Utang Usaha: Definisi, Manfaat, dan Cara Melakukannya - 12 September 2024
- Pengertian Digital Payment, Manfaat, dan Jenisnya - 2 September 2024
- 10 Strategi Manajemen Arus Kas untuk Stabilitas Keuangan Bisnis - 31 Agustus 2024