7 Rumus Copywriting untuk Menulis Konten yang Menjual

rumus copywriting banner

Rumus copywriting adalah metode yang penulis profesional gunakan untuk menulis copy/materi promosi untuk iklan, artikel, dan media sosial.

Dengan rumus ini, penulis dapat mengembangkan konten dengan lebih cepat dan lebih mudah.

Jika Anda adalah seorang copywriter atau ingin menulis konten yang efektif dan menjual, Anda bisa menggunakan salah satu dari 7 rumus yang akan kami bahas di artikel ini.

Selain itu, kami juga akan membahas beberapa keuntungan yang Anda dapatkan dari menggunakan rumus copywriting serta di mana Anda bisa menggunakannya.

Mengapa Harus Menggunakan Rumus Copywriting?

Rumus copywriting dapat membantu penulis mencari tahu apa yang harus mereka sampaikan dan bagaimana cara menulisnya.

Rumus copywriting tidak ubahnya seperti panduan praktis bagi penulis yang ingin mencoba memasarkan produk atau layanan.

Menggunakan rumus juga dapat membantu Anda:

Mengetahui apa yang harus ditulis

rumus copywriting 1

Penulis kadang mengalami kesulitan menuangkan pikiran mereka dalam kata-kata. Karena itu, rumus dapat membantu mereka mengatasinya.

Rumus dapat membantu penulis dalam memulai proses berpikir, menumbuhkan kreativitas, dan memunculkan ide yang bisa mereka bahas.

Menulis dengan cepat

Daripada menghabiskan waktu menyusun kerangka naskah, penulis dapat menggunakan rumus dan mulai menulis konten dengan lebih cepat.

Rumus dapat menginspirasi proses penulisan dan membantu penulis menjadi lebih produktif.

Memikat pembaca

Rumus copywriting biasanya memuat cara untuk memikat perhatian pembaca atau mengedukasi mereka tentang bisnis atau produk.

Rumus ini dapat membantu penulis menceritakan kisah yang mungkin menarik pembaca untuk mengunjungi situs web lagi di masa depan.

Baca Juga: 10 Cara Menarik Pelanggan untuk Meningkatkan Penjualan Bisnis

Meyakinkan pembaca

Dengan mengikuti rumus, penulis dapat menulis konten yang membujuk pembaca agar merasa yakin dengan pesan penulis.

Pesan ini biasanya adalah bahwa produk tertentu dapat memberikan solusi untuk masalah konsumen.

Membantu pembaca

Rumus biasanya berupa struktur yang sederhana dan jelas, serta dapat membuat naskah menjadi mudah dipahami, mudah diakses, dan bermanfaat bagi pembaca.

Naskah yang bermanfaat bagi pembaca sering kali bisa bertahan dan lebih menarik pelanggan.

Mempertahankan konsistensi

Dalam satu perusahaan, bisa ada lebih dari satu copywriter. Dan masing-masing mereka bisa saja memiliki gaya kepenulisan yang berbeda.

Nah, untuk menyamakannya, mereka bisa mengikuti rumus yang sama untuk membuat konten tersebut konsisten dan mudah dikenali oleh pembaca.

Perusahaan biasanya memiliki panduan gaya kepenulisan, yang mengatur cara merepresentasikan merek dengan benar dalam tulisan.

Melatih penulis baru

Jika suatu perusahaan menyukai rumus tertentu, mereka dapat menggunakannya sebagai untuk melatih penulis baru mempelajari cara menulis naskah.

Rumus tersebut dapat menjadi sumber belajar yang menjelaskan struktur artikel atau bentuk konten lainnya yang tepat.

kledo pos 3

Baca Juga: 10 Pekerjaan Freelance Paling Menjanjikan, Berani Coba?

Apa Saja Rumus Copywriting?

1. AIDA

AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Rumus ini adalah salah satu rumus copywriting tertua dan cocok untuk menulis copy yang panjang seperti email dan artikel.

Attention

Langkah pertama dalam menulis copy adalah menarik “attention” atau perhatian audiens dengan headline yang menarik, visual yang unik, atau opening yang berbeda.

Misalnya, dengan headline seperti “Cuaca panas bikin badan lemas?”

Interest

Setelah berhasil menarik perhatian audiens, tugas Anda adalah mempertahankan “interest” atau ketertarikan/minat mereka. Di sinilah Anda bisa menulis tentang produk dan jasa Anda.

Tuliskan kelebihan produk Anda dan bagaimana kelebihan tersebut relevan untuk audiens.

Misalnya seperti: “Segarkan harimu dengan YouSee 100, minuman isotonik dengan kandungan vitamin C 100 miligram!”

Desire

Pada tahap ini, Anda berusaha mengubah ketertarikan pelanggan tersebut menjadi “desire” atau keinginan terhadap produk atau jasa Anda.

Copy Anda di sini harus membantu audiens membayangkan bagaimana produk atau jasa Anda akan menguntungkan mereka.

Contohnya: “Dengan rasa jeruk yang segar, bikin badanmu tetap bugar di cuaca apa pun!”

Action

Tahap akhirnya adalah mendorong audiens untuk melakukan “action” atau aksi/tindakan yang Anda inginkan.

Aksi ini bisa sesuai dengan tujuan pemasaran, entah itu membeli produk, mendaftar, atau aksi lainnya.

Contohnya adalah “Beli sekarang di supermarket terdekat!”

2. PAS

Rumus selanjutnya adalah PAS, yang merupakan kependekan dari Problem, Agitate, dan Solution.

Berikut penjelasannya:

Problem

rumus copywriting 2

Langkah pertama adalah mengidentifikasi ‘problem’ atau masalah yang audiens Anda hadapi.

Langkah ini penting karena jika audiens tidak sadar bahwa ada masalah yang mereka hadapi, maka mereka tidak akan mencari solusi.

Contoh ini seperti: “Sulit membagi jadwal antara kuliah dan doi?

Tips: Saat mengidentifikasi masalah, tulis dengan sespesifik mungkin agar audiens bisa relate dan merasa Anda memahami permasalahan mereka.

Agitate

Setelah mengidentifikasi masalah, langkah berikutnya adalah mengagitasi atau menggerakkan hati audiens Anda, membuat mereka gelisah.

Caranya adalah dengan menekankan kesulitan atau konsekuensi yang audiens hadapi gara-gara masalah tersebut.

Misalnya, “Jadwal yang kacau bikin kehidupan akademik dan romansamu sama-sama terancam.”

Tips: Cobalah untuk menggugah emosi pembaca. Gunakan bahasa yang memancing respon emosi dan mendorong pembaca untuk mencari solusi.

Solution

Di tahap ini, Anda bisa menjelaskan bagaimana produk Anda bisa menyelesaikan masalah yang Anda sebutkan tadi.

Misalnya: “Dengan aplikasi LifeSched, kamu bisa mengatur jadwal sehari-hari dengan mudah, biar enggak keteteran antara kuliah dan doimu!”

Tips: Jangan hanya fokus menyebutkan fitur produk Anda, tapi fokus juga pada keunggulan dan bagaimana produk Anda bisa memberikan dampak positif pada hidup pembaca atau menyelesaikan masalah mereka.

Baca Juga: Strategi Produk: Pengertian, Manfaat, Tahapan, dan Contohnya

3. BAB (Before-After-Bridge)

Ini adalah rumus copywriting yang populer untuk membuat konten persuasif. Dengan rumus ini, Anda bisa membagi pesan ke tiga bagian utama:

Before

Anda mulai dengan menggambarkan masalah yang sedang audiens hadapi.

Dengan cara ini, Anda membuat mereka tertarik karena menyadari bahwa tulisan Anda cocok dengan situasi mereka.

Tips: Deskripsikan masalah dengan sespesifik dan sedetail mungkin. Gunakan bahasa yang sesuai dengan audiens agar Anda bisa membangun hubungan yang kuat dengan mereka.

After

Selanjutnya, Anda menunjukkan gambaran hidup seperti apa yang akan mereka rasakan jika masalah tersebut berhasil diatasi.

Gambaran ini akan membuat audiens juga menginginkan kehidupan positif yang Anda tunjukkan itu.

Tips: Gunakan bahasa persuasif untuk membuat gambaran yang tidak hanya bisa didambakan, tapi juga realistis untuk dicapai. Inilah kesempatan untuk membuat audiens Anda berangan-angan dan berimajinasi.

Bridge

Di sini Anda memberikan solusi yang membawa audiens dari tahap ‘before‘ ke tahap ‘after’.

Inilah saatnya Anda memperkenalkan produk atau layanan Anda sebagai bridge atau jembatan yang membantu audiens mencapai hasil yang mereka inginkan.

Tips: Deskripsikan solusi Anda sejelas dan seakurat mungkin, jangan membuatnya terdengar rumit. Audiens Anda harus memahami bagaimana produk atau jasa Anda bisa membantu mereka masuk ke tahap ‘after’.

4. QUEST

Rumus yang satu ini membantu penulis untuk membuat konten yang menarik terutama untuk audiens yang attention span-nya pendek.

QUEST adalah akronim untuk Qualify, Understand, Educate, Stimulate, dan Transition.

Qualify

Pertama, Anda perlu mengkualifikasi audiens Anda. Maksudnya adalah mengerucutkan audiens Anda agar pembaca adalah orang-orang yang benar-benar menjadi target audiens.

Sangat penting untuk mengetahui siapa lawan bicara Anda dan memperjelas bahwa pesan Anda memang ditujukan untuk mereka.

Misalnya: “Apakah Anda lulus kuliah namun kesulitan mendapat pekerjaan?”

Understand

Selanjutnya, tunjukkan bahwa Anda memahami kebutuhan dan masalah audiens. Empati bisa membangun hubungan antara Anda dengan audiens.

Misalnya: “Kami paham betapa lelahnya Anda mengirim CV demi CV setiap harinya, tanpa mendengar balasan apa pun.”

Educate

Setelah Anda mendapat perhatian audiens, sekarang adalah saatnya untuk mengedukasi mereka.

Beri mereka informasi atau wawasan yang bisa membantu audiens.

Misal: “Platform kami menawarkan akses eksklusif untuk lowongan kerja yang tidak ada di tempat lain serta tips dan trik khusus agar Anda sukses dengan interview.”

Stimulate

Buat rasa urgensi atau ketertarikan terkait produk atau layanan Anda.

Misalnya: “Daftar sekarang dan dapatkan akses ke ratusan daftar lowongan kerja dan evaluasi CV gratis!”

Transition

Terakhir, transisikan audiens ke tahap selanjutnya, misalnya mengunjungi situs web, mendaftar newsletter, atau membeli suatu produk.

Misal: “Jangan menunggu lagi, dapatkan pekerjaan impian Anda dengan klik tautan ini! Gabung sekarang dan raih masa depan karir yang cemerlang!”

Baca Juga: 23 Ide Peluang Usaha Masa Depan yang Perlu Anda Ketahui

5. Storytelling

rumus copywriting 3

Storytelling adalah seni untuk hiburan dan komunikasi yang sudah ada sejak berabad-abad lalu.

Di dunia copywriting, storytelling menjadi alat yang manjur untuk terhubung dengan audiens melalui narasi menggugah terkait suatu produk atau jasa.

Lewat narasi atau cerita ini, brand bisa menciptakan ikatan emosional, membuat kesan ‘relatable’ dan menonjolkan nilai-nilai tertentu.

Mengatur suasana

Mulai copy dengan mengatur suasana. Di sini, berikan konteks kepada audiens supaya mereka memahami latar belakang cerita yang akan Anda sampaikan.

Bayangkan sebuah brand teh memulai cerita dengan “Cerita ini bermula di perkebunan teh Kemuning, di mana udara sejuk berbaur dengan harumnya daun teh.”

Perkenalan karakter

Karakter adalah jantung dari setiap cerita. Perkenalkan karakter yang relevan dengan narasi. Mereka bisa saja founder, karyawan, atau pelanggan.

Misalnya: “Ini Astuti, pemetik daun teh yang setiap hari bangun pagi untuk merawat daun tehnya.”

Buat konflik atau tantangan

Cerita tanpa tantangan tidak akan menarik. Karena itu, tunjukkan permasalahan yang membutuhkan penyelesaian.

Ini akan membantu membangun ketegangan dan membuat audiens tertarik.

Misalnya: “Namun, kebun teh Astuti terancam diambil alih oleh kekuatan asing. Tanah leluhur dan sumber kehidupan keluarganya dipertaruhkan.”

Tunjukkan produk/jasa sebagai solusi

Di sinilah produk atau jasa Anda berperan. Jelaskan bagaimana produk Anda bisa menyelesaikan konflik.

Misalnya: “Di sinilah EsTehDjawa beraksi, bekerja sama dengan Astuti untuk menyajikan daun teh berkualitasnya ke seluruh Indonesia.

Akhiri dengan resolusi/call to action

Selesaikan cerita Anda dengan memberi tahu bagaimana akhir dari kisah tersebut, atau kondisi terkini dari kisah itu. Lalu, jangan lupa tambahkan call to action.

Misal: “Sekarang, teh Astuti dinikmati oleh orang-orang di seluruh Indonesia. Dengan memilih EsTehDjawa, Anda mendukung petani seperti Astuti. Rasakan teh yang kaya rasa di setiap seduhannya.”

Baca Juga: Ingin Membuka Franchise Es Teh Indonesia? Ini Rincian Modalnya

6. ACCA

Rumus copywriting selanjutnya adalah ACCA, teknik storytelling yang sering digunakan di dunia iklan dan marketing, terutama untuk organisasi non-profit.

ilustrasi organisasi non profit

Tujuan ACCA adalah memicu respon emosional yang kuat. ACCA adalah singkatan dari Awareness, Comprehension, Conviction, dan Action.

Awareness

Langkah pertama adalah menarik perhatian audiens dengan meningkatkan awareness atau kesadaran akan suatu isu, produk, atau layanan.

Caranya adalah dengan menggunakan visual, tajuk berita, atau fakta yang menarik atau mengejutkan.

Bayangkan sebuah organisasi nirlaba yang berupaya menyediakan air bersih di daerah terbelakang.

Mereka dapat memulai dengan menampilkan gambar yang menarik tentang seorang anak yang minum air kotor di samping tajuk berita seperti “Jutaan orang tidak memiliki akses terhadap air bersih”.

Comprehension

Setelah mendapatkan perhatian audiens, langkah selanjutnya adalah memberikan comprehension atau pemahaman.

Anda perlu mengedukasi audiens Anda tentang isu atau fitur produk. Tujuannya adalah membuat audiens memahami mengapa hal itu penting.

Contoh: Organisasi nirlaba tersebut bisa menampilkan statistik tentang penyakit akibat air yang terkontaminasi dan menjelaskan bagaimana air bersih dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

Conviction

Di sinilah Anda menanamkan conviction atau keyakinan/kewajiban moral pada audiens Anda.

Anda harus membuat mereka sangat peduli dan ingin membantu memberikan solusi.

Contoh: Lembaga nirlaba tersebut dapat membagikan kisah orang-orang yang hidupnya terdampak oleh kurangnya air bersih dan bagaimana audiens dapat menjadi bagian dari perubahan tersebut melalui donasi atau menjadi relawan.

Action

Terakhir, Anda perlu mendorong audiens Anda untuk mengambil action atau tindakan. Jelaskan apa yang Anda ingin mereka lakukan selanjutnya.

Mungkin melakukan pembelian, mendaftar, menyumbang, atau tindakan lain yang sesuai dengan tujuan Anda.

Contoh: Anda dapat mengakhiri kampanye dengan call to action yang kuat seperti, “Tunjukkan kepedulian Anda dengan memberikan donasi. Dengan donasi Anda, keluarga ini bisa mendapat air bersih untuk menghadapi musim kemarau yang akan tiba.”

Tips: Di fase ini, penting untuk membangun kredibilitas. Coba gunakan testimoni, ulasan, studi kasus, atau bukti apa pun yang bisa meyakinkan audiens Anda bahwa Anda kredibel.

Fase ini penting agar audiens tergerak untuk menggunakan jasa Anda.

7. 4P

Dalam copywriting, 4P berarti Promise, Picture, Proof, dan Push. Rumus copywriting ini membantu penulis membuat konten yang persuasif dan menarik.

Berikut ini adalah penjelasannya:

  • Promise: Mulailah dengan membuat janji menarik untuk mendapat perhatian pembaca. Janji ini harus mengatasi masalah atau kebutuhan spesifik yang bisa produk/jasa Anda selesaikan.
  • Picture: Buat pembaca membayangkan akan seperti apa hidup mereka jika menggunakan produk atau jasa Anda. Gunakan bahasa yang beragam untuk membantu mereka memvisualisasikannya.
  • Proof: Berikan bukti untuk mendukung klaim Anda. Bukti bisa berupa testimoni, studi kasus, data, atau informasi apa pun untuk memvalidasi janji yang sudah Anda buat.
  • Push: Yang terakhir, beri pembaca dorongan untuk melakukan aksi yang Anda inginkan. Ini biasanya berupa call-to-action untuk membeli, menghubungi, atau men-subscribe.

Sesuaikan janji dan gambaran yang Anda buat dengan minat dan kebutuhan spesifik audiens Anda. Ketahui dengan siapa Anda berbicara dan apa yang mereka pedulikan.

Gunakan bahasa yang membangkitkan emosi dan menciptakan rasa urgensi. Gunakan kata-kata dan frasa kuat yang terhubung dengan emosi audiens.

Baca Juga: 6 Cara Memanfaatkan Psikologi Konsumen Pada Proses Marketing

Kapan Bisa Menggunakan Rumus Copywriting?

ilustrasi copywriting

Anda bisa menggunakan rumus copywriting di berbagai konten seperti halaman web, deskripsi produk, email, caption media sosial, blog, skrip, dan iklan.

Rumus copywriting cukup serba bisa dan dapat beradaptasi dengan tujuan, panjang, dan target audiens dari suatu konten.

Entah tujuan Anda adalah meningkatkan traffic pelanggan, menciptakan lead, atau menmperbaiki rasio konversi, rumus ini bisa Anda gunakan.

Berikut ini adalah tempat untuk menggunakan rumus copywriting:

  • Email Marketing: Rumus copywriting berguna untuk membuat baris subjek dan isi konten yang menarik agar orang-orang mau membuka email dan berinteraksi dengannya.
  • Landing Page: Landing page harus persuasif. Menggunakan rumus seperti AIDA dapat membantu menyusun konten yang memandu pembaca melalui proses konversi.
  • Postingan Media Sosial: Media sosial membutuhkan konten yang menarik. Rumus seperti QUEST sangat cocok untuk membuat postingan yang menarik perhatian dan mendorong share dan like.
  • Halaman Penjualan: Halaman penjualan harus efektif menyajikan manfaat dan fitur suatu produk atau layanan. Rumus seperti BAB sangat berguna di sini.
  • Postingan Blog: Anda bisa menggunakan rumus storytelling untuk membuat postingan blog yang informatif dan menarik. Ini membantu membangun narasi yang membuat pembaca tetap tertarik.
  • Iklan: Baik online maupun cetak, iklan harus ringkas dan berdampak. Rumus AIDA dan PAS bisa membantu membuat iklan yang menarik perhatian dan mendorong tindakan.
  • Deskripsi Produk: Untuk membuat deskripsi produk yang menarik dan persuasif, gunakan rumus BAB untuk fokus pada fitur, kelebihan, dan manfaat.
  • Buletin: Menjaga keterlibatan pelanggan sangatlah penting. Menggunakan storytelling atau AIDA dalam buletin memastikan bahwa konten terstruktur dengan cara yang menarik.

Menggunakan rumus copywriting secara strategis di berbagai jenis konten dan platform dapat secara signifikan meningkatkan efektivitas upaya komunikasi dan pemasaran Anda.

Pilih rumus yang paling sesuai dengan tujuan dan preferensi audiens Anda.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Target Audience yang Tepat Untuk Proses Pemasaran

Kesimpulan

Rumus copywriting sangat berharga bagi penulis dan marketer. Tidak hanya mempercepat proses menulis, tapi rumus juga memastikan bahwa copy menarik dan sesuai tujuan.

Dengan menggunakan rumus copywriting seperti AIDA, atau PAS, Anda dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih kuat dan meningkatkan konversi penjualan.

Namun, copywriting yang baik juga perlu didukung dengan sistem manajemen bisnis yang efisien.

Salah satu alat yang bisa membantu adalah aplikasi kasir, seperti Kledo POS. Dengan fitur pencatatan transaksi otomatis, manajemen stok, dan laporan penjualan real-time, pengelolaan bisnis Anda menjadi lebih akurat.

Tertarik menggunakan Kledo POS? Yuk, jadwalkan sekarang melalui tautan ini.

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × four =