Pernah mendengar istilah growth marketing? Jika ya, apakah menurut Anda, istilah ini tidak efektif? Sebab, bukankah tujuan marketing memang untuk memacu pertumbuhan bisnis?
Namun percaya atau tidak, istilah growth marketing sebenarnya merujuk pada suatu teknik marketing yang sangat spesifik.
Jadi, istilah ini berarti bisnis yang berkembang secara eksponensial ketika menemukan kekuatan dari strategi marketing berdasarkan kreativitas dan data.
Pada artikel ini, kami akan membahas apa itu growth marketing, strategi yang bisa Anda coba, dan cara menerapkannya.
Apa itu Growth Marketing?
Growth marketing adalah strategi yang dirancang khusus untuk setiap perusahaan dan akan terus berkembang mengikuti perubahan perilaku pelanggan, respons terhadap dinamika industri, serta pergerakan kompetitor.
Dulu, pemasar biasanya menggunakan prinsip-prinsip yang umum untuk menjalankan strategi mereka, lalu berkreasi dalam batasan tersebut.
Namun, growth marketing mengandalkan pendekatan yang lebih bebas, dinamis, dan inovatif.
Seorang growth marketer tidak menyusun strategi pemasaran untuk diterapkan begitu saja, karena strategi mereka adalah beradaptasi dengan apa pun yang terbukti paling efektif.
Untuk mengetahui mana yang berhasil, mereka harus langsung mencoba dan melihat hasilnya.
Jika terdengar seperti proses yang tidak ada habisnya, memang begitu adanya. Namun justru itu inti dari growth marketing.
Lingkungan bisnis Anda terus berubah, begitu juga dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Dan perubahan tersebut kini terjadi lebih cepat daripada sebelumnya.
Berikut perbandingan antara traditional marketing dan growth marketing:
Traditional Marketing | Growth Marketing |
---|---|
Menggunakan saluran non-digital | Menggunakan saluran digital & non-digital |
Fokus pada konversi pelanggan | Fokus pada konversi & retensi pelanggan |
Salah satu bentuk pemasaran tertua | Salah satu pendekatan pemasaran terbaru |
Baca Juga: 10 Tips Marketing Bisnis Paling Jitu di Tahun Ini, Apa Saja?
Mengapa Growth Marketing Penting?

Growth marketing menuntut tim untuk terus mengevaluasi ulang cara mereka dalam menjangkau, mengonversi, dan mempertahankan calon serta pelanggan yang sudah ada.
Proses ini memang memakan waktu dan cukup menantang. Namun, strategi ini tetap layak untuk diinvestasikan karena empat alasan utama berikut ini:
1. Perjalanan belanja konsumen kini tidak lagi linier
Dulu, konsumen mengikuti jalur pembelian yang linier, berawal dari awareness hingga akhirnya membeli, dengan laju yang cukup dapat diprediksi.
Namun, dengan munculnya internet dan teknologi, perilaku tersebut berubah. Kini, konsumen menjalani customer journey yang tidak linier melalui perangkat desktop, tablet, dan smartphone.
Itulah sebabnya perusahaan seperti Google mengembangkan model perjalanan konsumen alternatif.
Google, misalnya, memperkenalkan konsep micro-moments, momen saat seseorang ingin membeli, melakukan sesuatu, mencari informasi, atau pergi ke suatu tempat.
Jika bisnis Anda ingin sukses di pasar saat ini, Anda perlu menyesuaikan diri dengan cara konsumen modern berbelanja.
Dengan growth marketing, Anda bisa terus mendorong pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan penjualan dengan fokus pada setiap langkah konsumen, baik sebelum maupun sesudah pembelian.
2. Churn rate yang tinggi dapat merusak pendapatan
Sejak dulu, mendapatkan pelanggan baru memerlukan biaya yang besar.
Namun, meski biaya untuk memperoleh pelanggan baru bisa 10 kali lebih besar dibanding mempertahankan yang lama, banyak perusahaan masih gagal menjadikan loyalitas pelanggan sebagai prioritas.
Akibatnya, tingkat kehilangan pelanggan (customer turnover) pun tinggi.
Tingkat churn yang tinggi dapat berdampak negatif seperti:
- Menurunkan pendapatan tahunan
- Memperlambat laju pertumbuhan bisnis
- Mengurangi nilai perusahaan
Jika perusahaan Anda kesulitan mempertahankan pelanggan, hal ini juga bisa mempersulit upaya menarik pelanggan baru.
Dengan growth marketing, perusahaan Anda dapat mulai fokus pada pelanggan yang sudah ada. Anda bisa mengembangkan strategi untuk membangun loyalitas dan kepercayaan mereka, sekaligus mendorong investasi jangka panjang.
Pendekatan ini dapat menghasilkan rekomendasi word of mouth, ulasan daring, dan lainnya.
3. Pemasaran dan penjualan kini saling terhubung
Saat ini, banyak perusahaan mengintegrasikan strategi pemasaran dan penjualan mereka, terutama di sektor e-commerce dan teknologi.
Mereka memanfaatkan data pengguna untuk merekomendasikan produk, konten, atau layanan yang relevan.
Namun, integrasi ini juga membawa tantangan baru.
Paasalnya, perusahaan harus mempertimbangkan posisi pengguna dalam buying funnel saat mereka melihat produk atau membaca artikel, agar dapat memberikan tindakan lanjutan yang paling tepat.
Jika bisnis Anda hanya mengandalkan pemasaran tradisional, Anda akan kesulitan memaksimalkan integrasi ini karena fokus hanya pada calon pelanggan yang sudah siap membeli.
Sebaliknya, growth marketing memungkinkan Anda menjangkau konsumen di semua tahap perjalanan pembelian.
Pendekatan ini membantu tim Anda merekomendasikan produk dan layanan kepada pelanggan potensial maupun yang sudah ada, sehingga bisa meningkatkan penjualan dan pendapatan.
4. Data memberikan wawasan mendalam tentang konsumen
Data dapat memberikan banyak informasi mengenai target pasar Anda dan membantu memahami perilaku konsumen di berbagai tahap buying funnel, yang sangat bermanfaat untuk strategi growth marketing.
Perusahaan bisa memperoleh data pengguna melalui beberapa cara, seperti:
- Analitik situs web
- Aktivitas akun pengguna
- Kampanye digital marketing
- Survei pengguna
- Dan lainnya
Dengan growth marketing, Anda bisa memanfaatkan data ini semaksimal mungkin untuk melacak perjalanan konversi pelanggan baru hingga memantau perilaku pelanggan lama.
Selain itu, Anda dapat menggunakan data dari situs web, kampanye iklan, dan strategi email marketing untuk membangun pendekatan yang tepat sasaran terhadap konsumen lama maupun calon pelanggan.
Baca Juga: Stealth Marketing: Pengertian, Manfaat, Strategi dan Contohnya
Aspek Utama dalam Growth Marketing

Berikut adalah lima aspek utama dalam growth marketing:
1. Pengambilan keputusan berbasis data
Growth marketing sangat bergantung pada analisis data untuk menentukan langkah strategis.
Anda perlu mengumpulkan dan menganalisis data dalam jumlah besar guna memahami perilaku pelanggan, mengidentifikasi tren, dan menemukan peluang baru.
Lalu, Anda bisa mengambil keputusan berdasarkan bukti nyata dari data yang tersedia.
2. Eksperimen dan pengujian
Para growth marketer harus terus bereksperimen, menguji berbagai strategi pemasaran, saluran, pesan, dan pengalaman pengguna untuk menemukan apa yang paling efektif untuk audiens target mereka.
Teknik seperti A/B testing, multivariate testing, dan conversion rate optimization (CRO) sering digunakan untuk menyempurnakan kampanye dan meningkatkan performa secara keseluruhan.
3. Berfokus pada pelanggan
Salah satu prinsip inti dalam growth marketing adalah menempatkan pelanggan di pusat dari semua upaya pemasaran.
Artinya, memahami perjalanan pelanggan, titik-titik masalah (pain point), serta preferensi mereka, untuk memberikan pengalaman yang personal dan relevan.
Dengan fokus pada kebutuhan pelanggan, Anda bisa membangun hubungan jangka panjang dan memaksimalkan customer lifetime value.
4. Siap beradaptasi
Growth marketing siap beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar.
Para pemasar memprioritaskan kecepatan dan fleksibilitas, dengan terus memantau serta menyesuaikan strategi berdasarkan data dan umpan balik secara real-time.
5. Optimalisasi funnel secara menyeluruh
Berbeda dengan pendekatan pemasaran tradisional yang hanya fokus pada akuisisi pelanggan, growth marketing mengoptimalkan seluruh tahapan dalam marketing funnel.
Ini mencakup upaya untuk meningkatkan konversi, retensi pelanggan, hingga pendapatan. Tujuannya adalah menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan di semua tahap perjalanan pelanggan.
Baca Juga: Contoh Referral Marketing, Manfaat, dan Strategi Menjalankannya
5 Strategi Growth Marketing yang Bisa Anda Coba

Agar inisiatif growth marketing Anda berhasil, Anda perlu menggunakan strategi yang tepat, seperti:
1. SEO (Search Engine Optimization)
Dalam growth marketing, Anda ingin menjangkau pengguna di setiap tahap buying funnel, dan SEO sangat cocok untuk tujuan ini.
SEO membantu meningkatkan visibilitas bisnis Anda di hasil pencarian seperti Google, Bing, dan Yahoo!
Misalnya, jika Anda memiliki usaha jasa plumbing, Anda ingin tampil di hasil pencarian seperti:
- “tukang ledeng 24 jam terdekat”
- “paket perawatan pipa”
- “WC tidak bisa disiram”
- “kapan harus mengganti toilet”
Dengan tampil di peringkat atas hasil pencarian, Anda bisa menjangkau target audiens di berbagai tahap, dari yang baru menyadari masalah hingga yang siap membeli layanan Anda.
Bahkan, posisi teratas dalam hasil pencarian menyumbang sekitar 33% dari total traffic pencarian.
Yang lebih menarik, tingkat konversi dari mesin pencari delapan kali lebih tinggi daripada saluran pemasaran tradisional. Karena itulah, SEO menjadi strategi yang sangat berharga.
2. PPC (Pay-Per-Click)
Baik di saluran offline maupun online, persaingan untuk menjangkau konsumen yang siap membeli sangat tinggi.
PPC memungkinkan bisnis Anda bersaing (bahkan mengungguli) kompetitor. Melalui iklan PPC, Anda dapat menjangkau audiens saat mereka mencari informasi atau berselancar di internet.
Anda juga bisa menggunakan PPC untuk menjangkau pengguna di tahap awal buying funnel.
Contohnya, Anda bisa menjalankan kampanye PPC untuk mendorong orang mendaftar email, mengunduh e-book, atau berinteraksi di media sosial.
Meski tidak langsung menghasilkan penjualan, aktivitas ini menjadi titik kontak awal dalam perjalanan pelanggan.
Fakta menarik: iklan dapat meningkatkan brand awareness hingga 80%. Jadi, konversi kecil seperti pendaftaran email bisa menjadi awal membangun hubungan yang akhirnya menghasilkan penjualan.
3. Email marketing
Banyak bisnis sudah menggunakan email marketing, dan ini merupakan salah satu strategi growth marketing dengan ROI tertinggi, yaitu $44 untuk setiap $1 yang diinvestasikan.
Makanya, tak heran jika lebih dari 80% perusahaan menjadikan email sebagai bagian dari strategi mereka.
Email marketing memungkinkan Anda menjangkau berbagai jenis pengguna, termasuk:
- Pengguna MOFU (Middle of Funnel)
- Pengguna BOFU (Bottom of Funnel)
- Pelanggan lama atau aktif
Fleksibilitas email marketing inilah yang menjadikannya sangat relevan dalam growth marketing, yang menargetkan seluruh tahap buying funnel.
Selain itu, email juga memberikan data berharga yang dapat digunakan untuk personalisasi dan peningkatan kampanye.
4. Content marketing
Jika perusahaan Anda berinvestasi pada SEO, maka content marketing akan menjadi pendamping utamanya.
Strategi ini fokus pada pembuatan konten yang relevan untuk target audiens, baik yang masih dalam tahap awal hingga yang siap membeli.
Namun, strategi ini membutuhkan riset mendalam. Tim Anda harus benar-benar memahami kebutuhan, pertanyaan, dan masalah audiens, lalu menyusun konten orisinal dan bernilai.
Anda juga perlu mengoptimalkan konten dengan kata kunci yang tepat agar bisa tampil di halaman pertama hasil pencarian.
5. Social media marketing
Berbeda dari SEO atau PPC yang fokus pada situs web, strategi ini mengarahkan perhatian Anda ke platform seperti Facebook, Instagram, LinkedIn, dan lainnya.
Media sosial sangat efektif untuk menjangkau pengguna di semua tahap, TOFU (Top of Funnel), MOFU, BOFU, bahkan pelanggan setia.
Melalui media sosial, Anda dapat membagikan konten bermanfaat, seperti artikel blog atau video pendek.
Anda juga bisa langsung merespons pertanyaan dan komentar dari audiens, yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Pahami Apa Itu Evangelism Marketing dalam Proses Pemasaran Bisnis
Cara Menerapkan Strategi Growth Marketing yang Sukses
Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengembangkan strategi growth marketing yang efektif.
Untungnya, ada beberapa praktik terbaik yang umum digunakan di industri dan sebaiknya Anda terapkan dalam setiap tahap strategi Anda.
Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:
- Kumpulkan Informasi tentang Calon Pelanggan: Identifikasi siapa target pelanggan Anda dan kumpulkan data sebanyak mungkin tentang mereka. Analisis juga umpan balik yang sudah Anda miliki untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku mereka.
- Gunakan Data untuk Membuat Uji Coba A/B Sederhana: Berdasarkan informasi yang sudah terkumpul, buatlah beberapa pengujian A/B sederhana untuk menguji apakah strategi yang dirancang berpotensi sukses. Fokuskan pada elemen seperti pesan, saluran, atau penawaran.
- Jalankan Kampanye Percobaan di Beberapa Kanal: Luncurkan kampanye uji coba melalui berbagai saluran pemasaran. Ini bisa mencakup kampanye email, postingan media sosial, blog, podcast, atau konten lainnya. Gunakan pendekatan multikanal agar jangkauan lebih luas dan hasilnya lebih representatif.
- Lacak Data Keterlibatan: Pantau metrik penting dari kampanye uji coba Anda, seperti rasio klik, tingkat konversi, waktu tayang, dan interaksi pengguna. Data ini akan membantu Anda melihat strategi mana yang paling efektif.
- Analisis dan Kembangkan Taktik yang Efektif: Pelajari taktik yang memberikan hasil terbaik dan tambahkan ke dalam basis data internal Anda. Taktik ini akan menjadi fondasi untuk strategi jangka panjang Anda.
- Kolaborasi Lintas Tim untuk Umpan Balik Baru: Sebelum memulai iterasi strategi berikutnya, libatkan tim lain untuk mendapatkan masukan tambahan. Kolaborasi lintas fungsi dapat membuka wawasan baru dan memperkaya pendekatan Anda.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Field Marketing dan Tips Melakukannya
Kesimpulan
Growth marketing adalah strategi pemasaran yang belum lama ini dikenal. Berbeda dari strategi pemasaran tradisional, growth marketing membuat Anda harus terus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan pasar, kompetitor, dan target audiens.
Karena itu, pendekatannya sangat dinamis dan Anda pun harus terus melakukan uji coba untuk menemukan strategi yang paling sesuai dengan bisnis.
Untuk mendorong upaya growth marketing Anda, lengkapi bisnis Anda dengan aplikasi kasir Kledo POS. Dengan tampilan yang intuitif dan fitur yang lengkap, Anda bisa mengelola transaksi bisnis Anda dengan lebih baik.
Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS, klik tautan ini untuk mencobanya.