Akuntansi Keperilakuan: Definisi, Manfaat, Aspek, dan Contohnya

Akuntansi Keperilakuan

Tidak ada yang dapat disangkal, bahwa akuntansi keperilakuan telah menjadi salah satu topik terpenting dalam akuntansi saat ini.

Akuntansi keperilakuan membantu para profesional akuntansi untuk memahami bagaimana kebijakan akuntansi diterapkan pada perusahaan dan juga memahami implikasi pajak yang terkait dengan penghasilan perusahaan.

Akuntansi ini juga berkontribusi pada penyusunan laporan keuangan perusahaan yang akurat. Oleh karena itu, penting bagi para pemegang saham, manajer, dan profesional akuntansi untuk memahami konsep akuntansi keperilakuan.

Dalam artikel ini, kami akan meninjau aspek-aspek utama dari akuntansi keperilakuan dan bagaimana ini dapat membantu Anda meningkatkan bisnis Anda.

Apa itu Akuntansi Keperilakuan?

Akuntansi keperilakuan (behavoral accounting) adalah cabang dari akuntansi yang berfokus pada karakteristik perilaku manusia dalam mengelola keuangan.

Akuntansi ini bersifat kualitatif dan menggabungkan konsep-konsep dari psikologi, sosiologi, dan ekonomi. Konsep ini digunakan untuk menganalisis perilaku para pembuat keputusan akuntansi dalam memberikan informasi akuntansi yang berguna dan akurat.

Behavioral accounting juga dapat membantu mengidentifikasi dan mengantisipasi masalah-masalah akuntansi yang dapat menimbulkan dampak negatif pada laporan keuangan perusahaan.

Baca juga: Jurnal Konsinyasi dalam Akuntansi Beserta Contohnya

Apa Saja Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan?

Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan mengkaji bagaimana akuntansi membentuk pemahaman, sikap, dan perilaku organisasi dan manajer. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana informasi akuntansi berperan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

Akuntansi perilaku juga mengkaji aspek manajerial dari akuntansi, seperti bagaimana manajer menggunakan informasi akuntansi untuk merancang strategi, menilai kinerja, mengambil keputusan, dan mengendalikan organisasi.

Behavioral accounting juga memetakan bagaimana ketidakpastian dan biaya informasi memengaruhi cara manajer menggunakan informasi akuntansi dan bagaimana informasi akuntansi mempengaruhi perilaku pasar.

Akuntansi ini juga mengkaji bagaimana perilaku organisasi dan manajer dapat memengaruhi struktur dan proses informasi akuntansi. Isu-isu yang dibahas dalam behavioral accounting meliputi:

  • bagaimana informasi akuntansi dapat digunakan untuk mengendalikan organisasi dan manajer;
  • bagaimana kondisi sosial dan kultural dapat memengaruhi struktur informasi akuntansi;
  • bagaimana informasi akuntansi dipengaruhi oleh teknologi;
  • bagaimana informasi akuntansi dipengaruhi oleh kurangnya pengungkapan informasi;
  • bagaimana informasi akuntansi dipengaruhi oleh kurangnya transparansi; dan
  • bagaimana informasi akuntansi dipengaruhi oleh biaya informasi.

Baca juga: Pengertian Laporan Persediaan Barang, Cara Membuat, dan Jenisnya

Memahami Manfaat Akuntansi Keperilakuan

Behavioral accounting penting karena memungkinkan orang untuk mengerti bagaimana perilaku manusia mempengaruhi proses akuntansi.

Akuntansi ini juga membantu orang untuk mengerti bagaimana perilaku manusia dapat mempengaruhi hasil akuntansi.

Selain itu, behavioral accounting juga dapat membantu orang untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mengendalikan biaya, meningkatkan laba, dan memaksimalkan efisiensi operasional.

Baca juga: Pengertian Akuntansi Adalah? Berikut Pembahasan Lengkap dan Mendalam

Perkembangan Kajian Ilmu Akuntansi Keperilakuan

Akhir-akhir ini, akuntansi keperilakuan telah menjadi salah satu bidang riset akuntansi yang tumbuh dengan pesat.

Riset behavioral accounting memiliki tujuan untuk memahami dan mengkaji perilaku manusia, seperti manajer dan investor, yang dapat memengaruhi proses akuntansi dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keuangan.

Riset ini mencakup berbagai aspek akuntansi, seperti akuntansi manajemen, akuntansi keuangan, pengawasan, pengendalian intern, dan audit.

Pemahaman perilaku manusia membantu para akuntan menentukan solusi yang dapat digunakan oleh manajer dan investor untuk mengambil keputusan yang lebih baik.

Riset behavioral accounting juga mencakup konsep yang berhubungan dengan keterlibatan manajer dalam pengambilan keputusan, kompetisi bisnis, dan aspek-aspek etika akuntansi.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan di bidang ini mencakup penelitian tentang interaksi antara manajer dan investor, efek kepemimpinan terhadap keputusan akuntansi, dan dampak dari kompetisi bisnis.

Beberapa peneliti telah mengembangkan model matematis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keputusan akuntansi yang diambil oleh manajer.

Model-model ini dapat membantu para akuntan untuk memahami mengapa seseorang bertindak dalam cara tertentu, dan menganalisis dampak yang ditimbulkan dari tindakan tersebut.

Selain itu, riset behavioral accounting juga telah mencakup penelitian tentang aspek etika akuntansi. Riset ini mencakup konsep seperti penipuan akuntansi, kesalahan pengungkapan, dan praktik korupsi yang terkait dengan akuntansi.

Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik bagi para akuntan tentang etika akuntansi dan membantu mereka mengembangkan strategi untuk mencegah dan mengidentifikasi perilaku yang tidak etis.

Riset behavioral accounting telah berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian yang telah dilakukan dalam bidang ini menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku manusia yang terlibat dalam proses akuntansi.

Dengan demikian, riset ini membantu para akuntan untuk mengembangkan solusi yang lebih baik untuk mengambil keputusan akuntansi yang lebih bijaksana.

Baca juga: Perilaku Biaya: Pengertian Lengkap, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Banner 1 kledo

Apa Saja Cakupan Akuntansi Keperilakuan?

Berikut ini adalah 3 cakupan akuntansi keperilakuan, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh perilaku manusia terhadap desain, konstruksi, dan sistem akuntansi

Akuntansi behavioral berfokus pada mengungkap bagaimana perilaku manusia mempengaruhi desain, konstruksi, dan sistem akuntansi. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana perilaku manusia memanfaatkan informasi akuntansi dalam proses pengambilan keputusan.

Akuntansi ini juga akan mempelajari cara manajer akuntansi dapat menggunakan teori perilaku untuk memahami perilaku akuntansi dan cara manajer akuntansi dapat menggunakan teori perilaku untuk memahami informasi akuntansi yang dihasilkan.

2. Bagaimana pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia?

Akuntansi keperilakuan juga berfokus pada bagaimana sistem akuntansi dapat meningkatkan atau memengaruhi perilaku dan hasil yang diinginkan.

Sistem akuntansi adalah kumpulan prosedur dan peraturan yang membangun proses untuk memfasilitasi pelaporan keuangan, pembelian, penjualan, dan transaksi lainnya. Sistem ini dapat mempengaruhi perilaku manusia di dalam organisasi.

Lebih lanjut, sistem akuntansi juga berdampak pada seluruh staf termasuk pengambilan keputusan, kebijakan, dan strategi.

Selain itu, sistem akuntansi juga dapat mempengaruhi perilaku manusia secara negatif. Sistem akuntansi yang kompleks dapat membuat karyawan merasa tertekan dan tidak nyaman.

Sedangkan sistem yang terlalu berorientasi pada keuntungan juga dapat mengurangi komitmen karyawan terhadap organisasi dan sistem yang terlalu ketat dapat menghambat fleksibilitas dan inovasi.

Baca juga: Sistem Informasi Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Komponen dan Jenisnya

3. Bagaimana metode untuk memprediksi dan mengubah perilaku manusia?

Metode akuntansi keperilakuan adalah pendekatan yang menggunakan prinsip-prinsip akuntansi untuk memprediksi dan mengubah perilaku manusia.

Pendekatan ini berfokus pada pengukuran dan pemahaman perilaku dengan menggunakan teknik-teknik kuantitatif seperti analisis regresi dan analisis korelasi.

Tujuan dari metode ini adalah untuk menentukan faktor-faktor yang mendorong perilaku manusia serta mengembangkan strategi untuk mengubah perilaku.

Metode keperilakuan mencakup berbagai aspek dari perilaku manusia, seperti motivasi, keadilan, toleransi, dan kesejahteraan. Metode ini menggunakan berbagai teknik untuk menilai perilaku manusia, termasuk observasi, wawancara, analisis data, dan survei.

Metode ini selanjutnya digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dan memprediksi bagaimana perilaku dirasakan oleh orang lain.

Setelah mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perilaku, metode akuntansi keperilakuan menggunakan strategi untuk mengubah perilaku.

Strategi ini dapat melibatkan penggunaan insentif, intervensi, dan intervensi kebijakan. Inisiatif ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi biaya.

Baca juga: Tips Mengelola Aset dalam Bisnis Sesuai Standar Akuntansi

Berbagai Aspek Akuntansi Keperilakuan Menurut Schiff dan Lewin

Akuntansi Keperilakuan

Schiff dan Lewin (1974) mengemukakan bahwa pentingnya aspek akuntansi keperilakuan telah lama dikenali yakni sebagai berikut:

1. Pendekatan kognitif-afeksional

Schiff dan Lewin (1974) berpendapat bahwa aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan adalah pendekatan kognitif-afeksional. Ini berarti bahwa pengambilan keputusan akuntansi ditentukan oleh proses kognitif dan kondisi afektif.

Oleh karena itu, faktor-faktor psikologis seperti sikap, nilai, dan kepercayaan dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan akuntansi.

2. Faktor eksternal dan sosial

Schiff dan Lewin juga berpendapat bahwa faktor eksternal dan sosial juga merupakan aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan.

Faktor eksternal dan sosial dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan akuntansi melalui pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sosial. Ini termasuk hal-hal seperti tekanan kelompok, kesepakatan, aturan dan peraturan, dan norma sosial.

3. Keterampilan komunikasi dan interaksi

Selanjutnya, Schiff dan Lewin juga berpendapat bahwa keterampilan komunikasi dan interaksi merupakan aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan.

Artinya, bahwa keterampilan komunikasi dan interaksi yang baik dapat membantu para akuntan dalam mengambil keputusan yang tepat.

Hal ini dikarenakan komunikasi dan interaksi yang baik akan memungkinkan para akuntan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat dan untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif yang tersedia.

4. Kepemimpinan

Schiff dan Lewin menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan.

Kepemimpinan yang baik dapat membantu para akuntan dalam menetapkan tujuan yang jelas, membuat keputusan yang tepat, menghadapi tantangan baru, dan membantu para akuntan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.

5. Penyesuaian diri

Terakhir, Schiff dan Lewin mengemukakan bahwa penyesuaian diri merupakan aspek penting dalam bidang akuntansi keperilakuan. Penyesuaian diri adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang berubah.

Dengan penyesuaian diri yang baik, para akuntan dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya dan menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah.

Baca juga: Mengenal Berbagai Akun Pengeluaran dalam Akuntansi

Contoh Masalah dan Implementasi Akuntansi Keperilakuan

Berikut ini adalah beberapa masalah yang sering dihadapi profesional akuntansi dan bagaimana memanfaatkan teori behavioral accounting untuk mengatasinya.

Menyediakan informasi akuntansi yang up to date dan akurat

Pertama, masalah yang sering dihadapi oleh para profesional akuntansi adalah menyediakan informasi akuntansi yang akurat dan up to date. Hal ini dapat membuat para profesional akuntansi merasa kesulitan untuk menjaga informasi akuntansi tetap akurat.

Untuk mengatasi masalah ini, para profesional akuntansi dapat memanfaatkan teori behavioral accounting. Teori ini menyarankan agar para profesional akuntansi mencari tahu bagaimana orang-orang bereaksi terhadap informasi akuntansi yang tersedia.

Ini akan membantu para profesional akuntansi untuk mengidentifikasi kesalahan dan menyediakan informasi akuntansi yang akurat dan up to date.

Kualitas laporan keuangan

Kedua, masalah yang sering dihadapi oleh para profesional akuntansi adalah meningkatkan kualitas laporan keuangan. Laporan keuangan harus disiapkan secara berkala dan harus mencakup informasi yang akurat dan benar.

Para profesional akuntansi dapat memanfaatkan teori behavioral accounting untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan.

Teori ini menyarankan agar para profesional akuntansi melakukan survei untuk mengetahui bagaimana orang-orang merespons informasi yang tercantum dalam laporan keuangan.

Survei ini dapat membantu para profesional akuntansi memahami apa yang orang-orang butuhkan dari laporan keuangan, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan.

Efisiensi sistem akuntansi

Ketiga, masalah yang sering dihadapi oleh para profesional akuntansi adalah meningkatkan efisiensi sistem akuntansi. Efisiensi sistem akuntansi sangat penting agar para profesional akuntansi dapat menyediakan informasi akuntansi yang akurat dan up to date.

Untuk meningkatkan efisiensi sistem akuntansi, para profesional akuntansi dapat memanfaatkan teori behavioral accounting. Teori ini menyarankan agar para profesional akuntansi melakukan survei untuk mengetahui bagaimana orang-orang merespons informasi yang ada dalam sistem akuntansi.

Survei ini akan membantu para profesional akuntansi mengetahui bagaimana sistem akuntansi dapat ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi.

Baca juga: Memahami Prosedur Penerimaan Kas dalam Akuntansi dan Bisnis

Kesimpulan

Akuntansi keperilakuan adalah pendekatan untuk menerapkan prinsip psikologis dalam proses akuntansi. Ini menekankan pada dampak perilaku pada keputusan akuntansi dan mencoba mengintegrasikan kedua pendekatan.

Pendekatan ini telah digunakan untuk membantu akuntan memahami bagaimana perilaku organisasi dapat mempengaruhi hasil akuntansi dan bagaimana ini dapat membantu akuntan menghasilkan laporan yang lebih akurat.

Menghasilkan laporan keuangan yang akurat bisa dilakukan dengan menggunakan software akuntansi Kledo. Sebab, Kledo memiliki fitur yang canggih dan terintegrasi untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang dihasilkan terhindar dari kesalahan.

Selain itu, software ini juga menawarkan sistem otomatisasi untuk memastikan bahwa input data dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Hal ini memastikan bahwa data yang diperlukan tersedia dengan cepat, dan laporan keuangan yang dihasilkan tepat.

Tertarik mencoba? Anda bisa menikmati free trial Kledo selama 14 hari melalui tautan ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fifteen − 12 =