Baseline Adalah: Definisi, Fungsi, Jenis, dan Cara Membuatnya

baseline adalah

Baseline adalah titik awal yang dijadikan sebagai dasar penilaian kinerja organisasi dengan cara menentukan apa yang ingin dicapai dan gambaran hasil proyek. Dalam menjalankan bisnis, baseline mempunyai peran yang sangat penting karena sangat efektif digunakan untuk menilai kinerja bisnis Anda.

Untuk itu, artikel ini akan menguraikan penjelasan mengenai apa itu baseline, fungsi, jenis, dan cara membuatnya.

Baseline Adalah:

baseline adalah

Baseline adalah titik awal yang ditentukan saat akan memulai sebuah proyek. Dengan kata lain, baseline adalah rencana awal yang Anda buat bersama pemangku kepentingan yang menentukan ekspektasi dan hasil proyek.

Sebuah baseline memungkinkan Anda untuk memantau dan menilai kinerja proyek Anda dari waktu ke waktu, menentukan apakah Anda berada di jalur dan sesuai anggaran, mendapatkan gambaran umum dari seluruh proyek Anda, dan mengidentifikasi area mana yang perlu ditingkatkan. Tanpa baseline proyek, Anda dapat mengalami pembengkakan biaya, scope creep, dan bahkan kegagalan proyek.

Faktanya, di antara perusahaan dengan  kematangan manajemen proyek yang rendah, lebih dari setengah proyek melebihi anggaran dan melewati tenggat waktu. Sebuah studi tahun 2020 oleh Project Management Institute menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan ini hanya menyelesaikan 46% proyek sesuai anggaran dan 39% proyek tepat waktu.

Di sisi lain, perusahaan yang lebih matang berhasil menyelesaikan 67% proyek sesuai anggaran dan 63% mampu mengerjakan proyek secara tepat waktu.

Tentu saja, baseline bukan satu-satunya perbedaan di sini, tetapi ini adalah langkah yang baik ke arah yang benar. Tanpa baseline, proyek Anda akan lepas kendali dan lebih sulit untuk menentukan di mana hal-hal yang menyimpang.

Untungnya, perusahaan ukuran apa pun dapat membuat baseline. Mari kita lihat lebih dekat apa yang termasuk dalam baseline.

Baca juga: Istishna Adalah: Pengertian, Jenis, Syarat, Jurnalnya, dan Bedanya dengan Salam

Apa yang Dibutuhkan dalam Membuat Baseline?

Untuk baseline sebuah proyek, Anda biasanya memerlukan empat elemen: rencana dasar, anggaran, jadwal, dan ruang lingkup. Mari selami apa arti istilah ini dan bagaimana istilah tersebut membantu proyek dasar tim proyek.

  1. Rencana dasar:  Ini adalah poin kunci dalam proyek yang Anda harapkan untuk dicapai pada tanggal atau rentang tertentu dalam tanggal mulai dan akhir proyek. Rencana dasar adalah aspek penting dari setiap baseline jadwal proyek.
  2. Anggaran dasar:  Anggaran Anda adalah berapa banyak yang Anda rencanakan untuk dihabiskan untuk proyek tersebut.
  3. Jadwal:  Saat merencanakan proyek apa pun, Anda dan anggota tim Anda perlu mengetahui durasinya. Garis dasar jadwal adalah garis waktu yang direncanakan proyek Anda.
  4. Ruang Lingkup baseline:  Lingkup baseline adalah hasil proyek yang diharapkan, setiap kiriman, dan masalah yang mereka pecahkan.

Pentingnya Menetapkan Baseline bagi Bisnis

Menetapkan baseline untuk mengukur kinerja perusahaan adalah cara yang efektif untuk membandingkan hasil inisiatif dalam perusahaan Anda. Misalnya, Anda menetapkan KPI (key performance indicators) sebagai acuan untuk menilai prospek yang dihasilkan sebelum menerapkan prosedur periklanan digital baru. Kemudian membandingkannya dengan kinerja dengan prosedur baru yang ada.

Ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan apakah upaya pemasaran digitalnya menghasilkan hasil yang positif. Selain itu, dengan memiliki baseline, Anda bisa membuat penyesuaian pada iklan Anda untuk meningkatkan efek positif yang ditampilkan saat membandingkan dengan baseline Anda atau untuk membuat perubahan tambahan saat perbandingan tidak memenuhi tujuan Anda.

Baca juga: Apa Itu Mudharabah dalam Sistem Keuangan Syariah?

Jenis-Jenis Baseline

Seperti pemaparan yang telah disampaikan, bisa kita ketahui bahwa baseline digunakan dalam berbagai bidang dan terbagi menjadi beberap jenis sebagai berikut:

Baseline Data

Baseline data merupakan acuan indikator yang digunakan untuk melihat bagaimana kinerja sebuah entitas di masa sekarang dan hasilnya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi di masa yang akan datang.

Jenis baseline ini meliputi informasi berbagai variabel yang terkait dengan linkungan organisasi, yang membantu organisasi untuk memantau dan mengevaluasi kinerja mereka. Adapun hasil baseline data akan menunjukkan bagaimana kondisi oraganisasi yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur di masa mendatang.

Baseline pada Bisnis

Saat Anda memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis, sangat penting untuk memeiliki pemahaman mengenai metode baseline mana yang sering dipakai untuk menilai kinerja bisnis Anda.

Keberhasilan bisnis seringkali diukur dengan menggunakan baseline. Misalnya saja menjadikan total penjualan di tahun pertama sebagai baseline untuk menilai keberhasilan penjualan produk.

Baseline Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan bekerja dengan cara membandingkan data-data keuangan dalam jangka waktu tertentu. Periode baseline diambil dari kinerja laporan keuangan tahun pertama untuk kemudian dijadikan sebagai acuan penilaian tahun-tahun selanjutnya.

Selain itu, baselime juga bisa digunakan untuk melihat bagaimana tren pertumbuhan bisnis sehingga memudahkan penilaian kinerja keuangan secara komprehensif. Anda juga bisa menilai kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio margin keuntungan untuk memperoleh kesimpulan bagaimana kinerja perusahaan secara berkelanjutan.

Baseline Penganggaran

Pada proses penganggaran, yang bisa dijadikan sebagai baseline adalah anggarang yang disetujui untuk digunakan. Yang mana dalam anggaran tersebut akan dirinci periode dan klasifikasi biaya.

Contoh baseline pada konteks penganggaran yaitu saat perusahaan ingin meluncurkan lini produk baru. Sebut saja biaya yang disetujui untuk proyek produk baru sebesar 200 juta rupiah per bulan dalam jangka waktu selama satu tahun.

Apabila ada permintaan biaya yang lebih dari 200 juta rupiah berarti menjadi sinyal bahaya untuk anggaran bisnis tersebut. Baseline biaya ini bisa diubah dan diperbarui sesuai dengan kebutuhan proyek bisnis.

Banner 1 kledo

Cara Menetapkan Baseline

baseline adalah

Ikuti langkah-langkah ini jika Anda yakin bahwa menggunakan baseline dapat menguntungkan produksi di perusahaan tempat Anda bekerja:

1. Identifikasi Indikator Kinerja Utama Anda

Sebelum menetapkan baseline, Anda dapat mengidentifikasi terlebih dahulu apa metrik kinerja utama Anda. Metrik spesifik yang mungkin cocok untuk digunakan sebagai baseline berbeda tidak hanya dari industri ke industri tetapi juga dari perusahaan ke perusahaan.

Metrik spesifik yang paling sesuai untuk digunakan sebagai baseline untuk perusahaan Anda juga dapat berubah berdasarkan sasaran Anda pada waktu tertentu.

Untuk mengidentifikasi baseline yang efektif untuk diukur, pertama-tama nilai apa tujuan Anda. Setelah Anda mengetahui apa yang ingin Anda capai, identifikasi metrik yang Anda yakini mewakili cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

Baca juga: Due Diligence Adalah: Arti, Tujuan, Jenis, dan Tips Melakukannya

2. Mengumpulkan Data yang Diperlukan

Karena baseline sangat bergantung pada kinerja historis perusahaan, penting untuk mengumpulkan data yang cukup tentang tingkat kinerja yang ada untuk menetapkan garis dasar yang akurat.

Semakin banyak data yang Anda miliki untuk suatu metrik, semakin akurat Anda dapat menemukan tingkat kinerja rata-rata untuk menghasilkan baseline Anda. Dapatkan data yang diukur selama periode waktu yang sama seperti yang ingin Anda nilai.

Misalnya, dimungkinkan untuk menghasilkan perkiraan dasar untuk penjualan yang dilakukan dalam seminggu menggunakan informasi yang dicatat sebagai data bulanan. Karena bulan tidak memiliki jumlah minggu yang ditetapkan, perkiraan yang Anda hasilkan untuk informasi ini mungkin lebih tepat jika Anda mengumpulkan dan mencatat data setiap minggu.

3. Tentukan Sampel yang Anda Butuhkan

Saat membuat metrik dasar, penting untuk mempertimbangkan jumlah sampel data yang ingin Anda gunakan. Memilih terlalu banyak dapat menyebabkan baseline yang luas, yang tidak secara akurat mencerminkan kinerja pada saat Anda menetapkan sebagai baseline Anda.

Namun, terlalu sedikit sampel dapat menyebabkan penghitungan yang tidak akurat, yang tidak mewakili tingkat kinerja yang sebenarnya.

Saat memilih berapa banyak sampel yang akan disertakan, minimal lima, biasanya merupakan jumlah akurasi terkecil yang dapat diterima. Jumlah total sampel yang diperlukan untuk estimasi yang akurat mungkin berbeda tergantung pada variabilitas informasi yang Anda ukur.

Untuk data dengan variabilitas yang lebih tinggi, Anda mungkin menerima hasil yang lebih akurat dengan memilih lebih dari lima titik sampel untuk meminimalkan efek variabilitas pada penghitungan total Anda.

4. Kumpulkan Data Tambahan pada Baselein Baru

Saat mengembangkan baseline pada metrik yang belum pernah Anda ukur sebelumnya, Anda mungkin perlu menginvestasikan waktu untuk mengumpulkan informasi baru terlebih dahulu.

Misalnya, saat menetapkan baseline bulanan di perusahaan baru, Anda dapat memerlukan data kinerja selama lima bulan atau lebih untuk mendapatkan estimasi yang akurat. Meskipun hal ini dapat menunda kapan Anda dapat menggunakan baseline untuk membuat penilaian, peningkatan akurasi dapat menghasilkan kinerja dan produktivitas yang lebih baik.

5. Temukan Nilai Rata-Rata Kinerja

Setelah Anda mengumpulkan informasi yang cukup untuk memenuhi jumlah target sampel Anda, Anda dapat menghitung baseline Anda. Tambahkan nilai masing-masing sampel Anda bersama-sama, lalu bagi dengan jumlah total sampel.

Rata-rata yang dihasilkan mewakili kinerja dasar Anda, yang dapat Anda gunakan untuk membandingkan perubahan tingkat produksi ke depan. Ulangi sesuai kebutuhan untuk metrik tambahan jika membuat lebih dari satu garis dasar.

Baca juga: Metode Riset Konsumen dan Tips Melakukannya

6. Pertimbangkan Poin Penyesuaian Tambahan

Meskipun hal yang umum untuk menghitung kinerja perusahaan Anda pada inisiasi perusahaan atau proyek, Anda juga dapat mengambil manfaat dari mencatat poin dasar tambahan melalui proyek.

Misalnya, jika Anda menggunakan indikator dasar untuk melacak kinerja promosi pemasaran dan kemudian Anda membuat perubahan pada kampanye pemasaran yang tengah berlangsung, membuat baseline lain dapat memberikan informasi yang berharga.

Ini memungkinkan Anda untuk menilai tidak hanya keseluruhan kinerja kampanye tetapi juga apakah perubahan yang dibuat selama penerapannya meningkatkan atau mengurangi efektivitasnya.

7. Tetapkan dan Lacak Tujuan Relatif

Baseline Anda penting tetapi hanya awal dari keberhasilan pelacakan metrik utama. Dengan menggunakan baseline Anda, buat sasaran perusahaan untuk metrik yang mewakili kinerja target Anda. Saat menetapkan tujuan jangka panjang, akan bermanfaat untuk membuat tonggak jangka pendek di sepanjang jalan.

Misalnya, ketika menargetkan pertumbuhan tiga tahun, akan sangat membantu jika menetapkan target untuk satu tahun dan dua tahun yang mewakili kemajuan menuju tujuan.

Saat perusahaan Anda berkembang, bandingkan kinerja Anda saat ini dengan tingkat dasar Anda. Ini memberi Anda pemahaman tentang seberapa efektif operasi saat ini di perusahaan Anda relatif terhadap tingkat kinerja sebelumnya.

Dengan menggunakan informasi ini, Anda dapat melakukan penyesuaian untuk meningkatkan penerapan prosedur yang efektif atau mengubah metode yang kurang efektif.

Baca juga: Elastisitas Penawaran: Arti, Fungsi, Contoh Kurva, dan Cara Hitungnya

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa baseline digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja dan digunakan untuk berbagai sektor seperti keuangan, anggaran, penjualan, dan sebagainya. Dengan memiliki baseline, maka Anda akan lebih mudah untuk menilai bagaimana kinerja bisnis Anda.

Laporan keuangan yang baik merupakan data penting yang dijadikan sebagai salah satu sumber baseline. Untuk itu, Anda wajib memiliki laporan keuangan yang bisa mencerminkan kinerja bisnis yang sesungguhnya.

Apabila proses penyusunan laporan keuangan rumit dan memakan waktu lama, Anda dapat menggunakan software akuntansi terbaik dari Kledo yang memiliki fitur otomatisasi lebih dari 30 jenis laporan keuangan. Tak hanya itu, Kledo juga memiliki berbagai fitur terbaik lainnya seperti pembuatan invoice, manajemen stok, pengelolaan gudang, pelaporan pajak, dan masih banyak yang lainnya.

Jadi, tunggu apalagi? Anda juga bisa menggunakan Kledo gratis selama 14 hari melalui link ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 − 6 =