Bisnis Startup: Pengertian, Contoh, dan Tips Mengembangkannya

Tips membangun bisnis startup

Bisnis startup adalah usaha kewirausahaan pada tahap awal operasi, biasanya dibuat untuk menyelesaikan masalah kehidupan nyata. Karena banyak perusahaan rintisan yang menyelesaikan kebutuhan masyarakat, mereka menarik investor dan penyandang dana karena peluang pertumbuhan yang luar biasa.

Jika Anda tertarik untuk membangun bisnis startup, memahami segala sesuatu tentang perusahaan ini dapat bermanfaat untuk membuat keputusan yang tepat.

Dalam artikel ini, kami menjawab “Apa itu bisnis startup?”, mengeksplorasi jenis-jenisnya, memahami faktor-faktor yang memengaruhi operasi startup, dan menemukan beberapa keuntungan dari startup.

Apa itu Bisnis Startup?

Bisnis startup saat ini menjadi bisnis yang sedang naik daun. Banyak anak muda memilih bisnis ini untuk dikembangkan. Namun apakah Anda sudah mengetahui apa itu bisnis startup?

Bisnis startup merupakan bisnis yang baru dirintis atau sebuah bisnis yang belum lama beroperasi. Bisa dikatakan bisnis ini merupakan bisnis yang baru didirikan dan masih dalam tahap pengembangan. Namun banyak juga yang mengidentikan bisnis startup dengan bisnis yang berbau teknologi dan berhubungan dengan internet.

Bisnis startup selalu dikaitkan dengan bisnis yang berbau teknologi dan internet karena bisnis ini terkenal dengan adanya gelombang dotcom yang pada saat itu banyak perusahaan dotcom didirikan secara bersamaan.

  • Berikut ciri-ciri dari bisnis startup:
  • Memiliki usia kurang dari 3 tahun
  • Memiliki pegawai kurang dari 20
  • Pendapatan di bawah $100.000/tahun
  • Dalam tahap perkembangan

Perkembangan bisnis di Indonesia cukup bagus. Saat ini banyak startup yang bermunculan. Diperkirakan saat ini ada lebih 1500 startup dari Indonesia.

Bertambahnya pengguna internet di Indonesia menjadi alasan utama banyak munculnya bisnis startup. Startup Indonesia saat ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu startup game, startup aplikasi edukasi, dan startup informasi.

Baca juga: Competitive Pricing: Pengertian, Strategi, dan Contohnya

Bagaimana Cara Membangun Bisnis Startup?

bisnis startup

1. Temukanlah Ide Bisnis

Hal pertama yang harus dilakukan untuk membangun startup dari nol adalah dengan menemukan ide bisnis. Bisnis startup merupakan bisnis yang tidak hanya bertujuan menjual barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan, namun juga ada aspek sosial dalam hal bisnis ini. Selain itu inovasi menjadi sesuatu yang harus ada pada bisnis ini.

Untuk Anda yang benar-benar ingin membangun bisnis startup, pastikan bisnismu ini dapat menyelesaikan masalah sosial. Anda bisa mencari ide dari lingkungan sekitarmu. Anda harus mencari permasalahan yang dialami oleh lingkungan sekitar dan temukan solusinya dengan bantuan bisnis startup.

Anda pasti tahu perusahaan Go-jek, bukan? Perusahaan tersebut merupakan salah satu startup yang ada di Indonesia dan kini sudah menjadi perusahaan besar. Pada awal didirikan, Go-jek memiliki tujuan untuk membantu tukang ojek pangkalan yang merasa kesulitan untuk mencari penumpang.

Anda juga bisa melakukan hal serupa. Selain mendapatkan untung, Anda juga bisa membantu sesama.

2. Buatlah Rencana Bisnis

Rencana bisnis menjadi sesuatu yang wajib dimiliki. Dengan adanya rencana bisnis, Anda bisa membangun bisnis startup menjadi lebih terarah. Anda juga harus memiliki strategi pemasaran, rencana jangka panjang dan target yang ingin dicapai secara jelas.

Selain manfaat di atas, dengan adanya rencana bisnis, Anda juga akan punya kesempatan untuk mendapatkan pinjaman modal atau mendapatkan invetasi dari investor. Untuk mengetahui cara membuat rencana bisnis atau proposal bisnis, Anda bisa membacanya di sini.

Baca juga: Ingin Mencari Konsultan Bisnis? Perhatikan Beberapa Hal Ini!

3. Carilah Sumber Dana

Dalam bisnis startup, dana adalah sesuatu yang penting. Apalagi di saat Anda sebagai pemilik bisnis ingin mengembangkan bisnismu tersebut. Ada banyak hal yang harus Anda lakukan, seperti memberi penghargaan kepada partner, membayar kebutuhan bulanan, dan juga untuk melakukan inovasi dalam pengembangan bisnis. Untuk merealisasikan semua itu dibutuhkan dana.

Secara umum ada enam sumber dana yang bisa Anda dapatkan yaitu simpanan pribadi dan kredit, dana teman dan keluarga, pendanaan perusahaan, investasi personal, bank, dan juga crowdfunding. Jangan lupa untuk selalu update informasi pendanaan karena biasanya ada investor yang mau memberikan pendanaan dengan syarat-syarat tertentu.

4. Temukan Partner yang Punya Satu Pemikiran

Di saat-saat mengembangan startup, Anda membutuhkan seseorang untuk diajak berdiskusi untuk rencana-rencananya ke depannya. Partner yang memiliki pemikiran yang sama akan banyak membantumu dalam proses awal ini. Meski tidak harus selalu setuju dengan apa yang Anda katakan, namun partner tersebut bisa memberikan masukan yang memang bisnismu butuhkan.

Selain berdiskusi dengan partner yang memiliki visi dan misi yang sama, di awal pengembangan startup juga harus sering berdiskusi dengan pengacara, akuntan, dan penasihat finansial. Hal ini sangat bermanfaat untuk membantu memiliki pondasi yang kuat pada bisnis yang sedang Anda bangun.

Baca juga: Cara Menghitung Laba Rugi dalam Sebuah Bisnis

5. Jagalah Hubungan Baik dengan Konsumen

Mempertahankan konsumen hingga mereka menjadi pelangga tetap merupakan sesuatu yang penting bagi bisnis startup.

Namun sayangnya hal ini sering diabaikan oleh pebisnis, padahal promosi yang dilakukan untuk mendapatkan pelanggan baru justru akan menghabiskan biaya yang besar.

Sebagai upaya tersebut, Anda bisa memberikan kartu khusus bagi pelanggan tetap. Jangan lupa untuk terus memberikan inovasi terhadap bisnis Anda agar pelanggan akan kembali menggunakan produkmu.

6. Jangan Mudah Menyerah

Meski kata-kata jangan mudah menyerah terdengar sangat klise, namun ini akan sangat bermanfaat di masa yang akan datang. Membangun bisnis tidak bisa disamakan dengan matematika. Tidak ada kepastian dalam bisnis.

Anda bisa menemukan hal-hal tak terduga saat membangun bisnis startup dan kunci untuk menghadapi semua itu adalah jangan mudah menyerah.

Baca juga: Contoh Proposal Usaha, Komponen, Jenis, dan Tips Membuatnya

6 Jenis Startup

Di dunia modern ini, di mana setiap orang berusaha untuk menghadirkan inovasi, ide yang bagus saja tidak cukup untuk membuat startup.

Untuk memahami fitur-fitur startup yang berbeda dengan lebih baik, Anda perlu meninjau enam jenis berikut ini.

1. Scalable startups

Perusahaan di bidang teknologi sering kali termasuk dalam kelompok ini. Karena perusahaan teknologi sering kali memiliki potensi besar, mereka dapat dengan mudah mengakses pasar global.

Bisnis teknologi dapat menerima dukungan finansial dari investor dan tumbuh menjadi perusahaan internasional. Contoh perusahaan rintisan seperti itu termasuk Google, Uber, Facebook, dan Twitter.

Perusahaan-perusahaan startup ini mempekerjakan pekerja terbaik dan mencari investor untuk mendorong pengembangan ide dan skala mereka.
Perusahaan rintisan bisnis kecil. Bisnis ini dibuat oleh orang biasa dan didanai sendiri.

2. Startup bisnis kecil

Bisnis ini dibuat oleh orang biasa dan didanai sendiri. Mereka tumbuh dengan kecepatan mereka sendiri dan biasanya memiliki situs yang bagus tetapi tidak memiliki aplikasi.

Toko kelontong, penata rambut, pembuat roti, dan agen perjalanan adalah contoh yang sempurna.

Mereka tumbuh dengan kecepatan mereka sendiri dan biasanya memiliki situs yang bagus tetapi tidak memiliki aplikasi. Toko kelontong, penata rambut, pembuat roti, dan agen perjalanan adalah contoh yang sempurna.

Baca juga: 10 Rekomendasi Software Manajemen Keuangan Bisnis

3. Lifestyle startups

Orang-orang yang memiliki hobi dan ingin bekerja sesuai dengan hasrat mereka dapat membuat lifestyle startups. Mereka dapat mencari pemasukan dengan melakukan apa yang mereka sukai.

Kita bisa melihat banyak contoh lifestyle startups. Misalnya saja para penari. Mereka secara aktif membuka sekolah tari online untuk mengajar anak-anak dan orang dewasa menari dan mendapatkan uang dengan cara ini.

4. Buyable startups

Dalam industri teknologi dan perangkat lunak, beberapa orang merancang sebuah startup dari nol untuk dijual ke perusahaan yang lebih besar.

Perusahaan raksasa seperti Amazon dan Uber membeli startup kecil untuk mengembangkannya dari waktu ke waktu dan menerima keuntungan.

5. Big business startups

Perusahaan besar memiliki umur yang terbatas karena preferensi pelanggan, teknologi, dan pesaing berubah seiring waktu.

Itulah mengapa bisnis harus siap beradaptasi dengan kondisi baru. Hasilnya, mereka merancang produk inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan modern.

Baca juga: 12 Ide Startup Paling Menjanjikan di Indonesia dan Berbagai Contohnya

6. Social startups

Perusahaan startup ini tetap eksis meskipun ada kepercayaan umum bahwa tujuan utama semua perusahaan startup adalah menghasilkan uang.

Masih ada perusahaan yang dirancang untuk melakukan kebaikan bagi orang lain, dan mereka disebut startup sosial.

Contohnya adalah badan amal dan organisasi nirlaba yang ada karena donasi. Contohnya, Kitabisa.com, sebuah organisasi nirlaba yang mendorong Anda untuk berdonasi ke mereka yang membutuhkan.

Jika Anda mempertimbangkan untuk membuat startup, berikut adalah contoh beberapa startup di Indonesia.

Baca juga: Integrasi Horizontal Adalah: Jenis, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangannya dalam Bisnis

Banner 3 kledo

Apa Saja Contoh Bisnis Startup di Indonesia?

eFishery

eFishery telah mencapai status dengan pendanaan seri D sebesar US$108 juta atau setara dengan Rp1,61 triliun (asumsi kurs Rp14.935 per dolar). Menurut VentureCap Insights, yang melacak pengajuan regulasi, pendanaan tersebut meningkatkan valuasi pasca-penawarannya menjadi US$1,3 miliar.

Mengutip Techinasia, Jumat (26/5), putaran terbaru ini dipimpin oleh 42xfund dan melibatkan investor existing seperti Northstar Group dan SoftBank Vision Fund II.

Gojek

Perusahaan ride-hailing ini digawangi oleh Nadiem Makariem sekitar 2010. Gojek menjadi unicorn pertama yang ‘lahir’ di Indonesia pada 2016 lalu.

Gojek menjadi unicorn tepat saat usianya menginjak 6 tahun. Saat itu, Gojek menerima pendanaan senilai $550 juta dari konsorsium 8 investor yang digawangi oleh Sequoia Capital.

Tokopedia

Beranjak ke Tokopedia. E-Commerce yang didirikan oleh William Tanuwijaya ini hadir satu tahun sebelum Gojek, tepatnya pada 2009. Tokopedia berhasil menjadi unicorn kedua di Indonesia pada 17 Agustus 2017 setelah mendapatkan pendanaan dari Alibaba.

Baca juga: 9 Faktor Penting dalam Pemilihan Lokasi Bisnis yang Baik

Traveloka

Traveloka atau platform perpesanan tiket online tersebut digawangi oleh Ferry Unardi dan dua rekannya. Traveloka lahir pada 2012 dan mengukuhkan posisinya sebagai unicorn pada 2017.

Traveloka menjadi unicorn setelah mendapatkan pendanaan dari perusahaan sejenis milik asing yakni Expedia.

Bukalapak

Terakhir, yang baru-baru ini mengundang kontroversi yakni Bukalapak. Platform e-commerce ini berdiri pada 2010 digawangi oleh Achmad Zaky. Saat ini Bukalapak menjadi unicorn keempat yang ada di Indonesia.

OVO

OVO menjadi unicorn kelima asal Indonesia dengan perkiraan valuasi mencapai US$2,9 miliar atau setara dengan Rp41 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.146/US$) pada 2019.

Xendit

Layanan pembayaran business-to-business (B2B) Xendit menyandang status unicorn pada 2021. Saat itu, Xendit pun mendeklarasikan diri sebagai layanan pembayaran B2B pertama yang menyandang status unicorn di RI.

Xendit menjadi unicorn setelah mendapatkan pendanaan US$150 juta dari Tiger Global Management, Accel, Amasia dan Justin Kan’s Goat Capital. Pendanaan, ini meningkatkan valuasi perusahaan menjadi US$1 miliar.

Baca juga: 10 Software Akuntansi Bisnis Online dan Tips Memilihnya

Tips Mengembangkan Bisnis Startup

bisnis startup

Dalam mengembangkan bisnis startup, diperlukan tips agar dapat bertahan. Hal ini dikarenakan pada awal pendirian startup, Anda sebagai pendiri akan mengalami banyak hal. Sehingga diperlukan kiat-kiat khusus agar Anda tidak terjerumus ke aktivitas yang tidak bermanfaat untuk bisnis startup.

Kunci dari mengembangkan bisnis startup ini adalah fokus dengan tujuan utama sebagai pendiri. Tujuan utama pendiri startup tidak lain dan tidak bukan adalah kemajuan startup itu sendiri. Anda harus fokus memajukan startup dan jangan sampai terjadi hal yang membuatmu melupakan visi dan misi mengembangkan startup.

Berikut tips yang harus Anda lakukan untuk mengembangkan startup:

1. Jalinlah Hubungan dengan Pelanggan Hingga Mereka Tertarik Mempromosikan Bisnismu

Pada awal pendirian, marketing menjadi sesuatu yang sangat penting. Namun di sisi yang lain, marketing juga menjadi sesuatu yang menguras banyak biaya.

Salah satu tips untuk mengurangi anggaran biaya untuk marketing adalah dengan membagikan konten promosi kepada pelanggan dan pastikan semua elemen penting dalam bisnis yang Anda miliki dapat mewakili branding.

Bukankah cerita dari orang lain akan lebih dipercaya oleh masyrakat luas daripada promosi dari pemilik bisnisnya?

Untuk mendukung promosi melalui pelanggan, pastikan faktor-faktor seperti nama domain, website, dan konten marketing.

2. Buatlah Produk dan Layanan Terbaik

Bisnis startup berkembang dengan cara meningkatkan performa. Jika bisnis startup yang Anda kembangkan dapat berkembang dengan baik, maka ia akan mudah beradaptasi dengan kapasitas kerja yang jauh lebih besar.

Semua itu bisa dilakukan tanpa mengurangi performa, kualitas produk dan juga pendapatan.

Buatlah produk yang tidak akan mengecewakan pelanggan. Untuk melakukan itu Anda bisa mencobanya pada beberapa orang sebelum meluncurkannya ke pasaran.

Dari percobaan tersebut, Anda akan mendapatkan testimoni dari konsumen dan bisa menjadi gambaran apakah produkmu akan diterima atau tidak di pasaran.

Selain itu Anda bisa meminta masukan dan testimoni pada setiap pelanggan. Dengan begitu Anda bisa tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

3. Perbanyaklah Jaringan atau Network

Sebagai seorang pebisnis, Anda harus memiliki banyak jaringan dan network. Dengan menjalin jejaring dengan banyak orang akan membuatmu mendapatkan banyak pengetahuan, mendapatkan banyak klien, dan juga mencapai target bisnis.

Dengan sering bertemu banyak orang, Anda dapat berkomunikasi dan bertemu dengan banyak orang dan tentunya ini akan membantu bisnismu semakin berkembang.

Anda bisa mengikuti acara-acara bisnis yang biasanya diadakan di kota tempatmu tinggal.

Selain itu Anda juga bisa bergabung dengan komunitas bisnis yang ada di sana atau komunitas yang lebih luas lagi. Dengan begitu Anda akan dikenal banyak orang dan Anda akan lebih mudah untuk mengenalkan bisnismu.

Baca juga: Tips Efektif dalam Pengendalian Pengeluaran Bisnis

Kesimpulan

Bisnis startup saat ini menjadi bisnis yang sedang naik daun. Banyak anak muda memilih bisnis ini untuk dikembangkan. Namun tidak sembarangan orang bisa mendirikan bisnis startup. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk bisa membangun bisnis startup. Salah satunya adalah ide bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan tetapi juga pada manfaat sosial yang didapatkan dari bisnis tersebut.

Meskipun tidak mudah, namun jika Anda bersungguh-sungguh dalam mengembangkan bisnis startup maka tidak akan sulit untuk mencapai kesuksesan. Kesuksesan dalam bisnis biasa diukur dari bagaimana keuangan bisnis tersebut.

Semakin baik pengelolaan keuangan, maka semakin baik bisnis tersebut. Mungkin tidak gampang mengelola keuangan ini, apalagi bagi Anda yang tidak punya basic keuangan atau akuntansi. Namun Anda bisa menggunakan software akuntansi.

Software akuntansi merupakan software yang dilengkapi fitur-fitur yang akan mempermudah dalam pengelolaan keuangan. Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Kledo.

Kenapa Kledo? Karena selain harga yang terjangkau, Anda juga tidak perlu mendownload dan menginstal untuk menggunakannya. Anda juga bisa mencoba Kledo secara gratis melalui tautan ini.

Desi Murniati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen − 5 =