Kehadiran business intelligence (BI) sangat membantu bisnis agar bisa memantau bagaimana performa perusahaan secara akurat. Ini adalah sistem yang mengubah data mentah menjadi informasi bermakna bagi bisnis.
Sistem BI membantu bisnis untuk mengidentifikasi tren pasar dan menemukan masalah bisnis yang perlu ditangani. Penasaran apa sih business intelligence dan bagaimana cara kerjanya? Temukan jawabannya di bawah ini ya!
Apa yang Dimaksud Business Intelligence?
BI (Business Intelligence) adalah sekumpulan proses, arsitektur, dan teknologi yang mengubah data mentah menjadi informasi yang sangat bermanfaat bagi bisnis.
BI melibatkan rangkaian perangkat lunak dan layanan untuk mengubah data menjadi kecerdasan dan pengetahuan yang dapat ditindaklanjuti.
BI memiliki dampak langsung pada keputusan bisnis strategis, taktis dan operasional perusahaan. BI mendukung pengambilan keputusan berdasarkan fakta dengan menggunakan data historis daripada asumsi dan firasat.
BI tools melakukan analisis data dan membuat laporan, ringkasan, dasbor, peta, grafik, dan bagan untuk memberi pengguna data terperinci tentang sifat bisnis.
Baca juga: Metode Analisis Data Keuangan, Tahapan, Kesalahan, dan Solusinya
Bedanya Business Intelligence vs Data Analytical
Banyak orang yang sering menyamakan BI dengan analitik data. Meskipun kedua konsep tersebut hampir sama, intelijen BI bergantung pada analitik data untuk memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Sebaliknya, analitik data dapat diterapkan ke banyak bidang selain bisnis dan BI.
BI modern menggunakan sejumlah besar alat, metodologi, dan strategi yang berbeda untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang perusahaan Anda, produk atau layanan Anda, dan pelanggan Anda.
Analisis data sebenarnya hanyalah salah satu strategi yang digunakan untuk mengubah data umum dan tidak terorganisir menjadi informasi yang berguna.
Apa Saja Komponen Business Intelligence?
OLAP (online analytical processing)
OLAP menawarkan tampilan ringkasan data bisnis yang digunakan untuk pelaporan, analisis, pemodelan, dan perencanaan. Beberapa operasi OLAP yang berbeda termasuk roll up, drill down, slice and dice, dan pivot.
Misalnya, stakeholders dapat meminta laporan penjualan tas laptop pada bulan Juli di Asia Tenggara dan membandingkan pendapatan untuk produk tersebut setiap bulan.
Analisis lanjutan
Komponen ini mencakup teknik seperti pemodelan prediktif, pembelajaran mesin, pembelajaran mendalam, otomatisasi proses bisnis, dan teknik statistik lainnya untuk menggali tren, pola, karakteristik, dan anomali dari berbagai sumber data.
Analisis lanjutan berguna untuk memastikan forecasting yang akurat, mempercepat pengambilan keputusan, meningkatkan manajemen risiko, dan mengidentifikasi peluang baru.
Manajemen kinerja perusahaan
Dasbor menyatukan beberapa metrik yang terkait dengan kinerja bisnis untuk menyampaikan data.
Misalnya, pialang saham memantau dasbor keuangan untuk melacak fluktuasi pasar, menganalisis tren harga saham jangka pendek dan jangka panjang, dan menciptakan peluang investasi.
BI real time
BI real time menyediakan akses informasi terkini untuk pengambilan keputusan strategis.
Misalnya, tim customer service di toko eCommerce yang menjual pakaian dan aksesori memerlukan informasi terbaru tentang inventaris. Jika pelanggan memesan melalui aplikasi atau situs web, mereka akan segera menerima pemberitahuan apakah merek, ukuran, atau warna yang dipesan masih tersedia atau tidak.
Warehouse data dan mart data
Warehouse data (gudang data) mengkonsolidasikan informasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan wawasan yang berharga. Sedangkan mart data berisi informasi khusus departemen yang berfokus pada satu lini bisnis, seperti penjualan, keuangan, operasi, dan lainnya.
Misalnya, analitik pemasaran menggunakan data mart khusus pemasaran untuk mengukur kinerja tanpa menggunakan warehouse data.
Adapun contoh penggunaan warehouse data misalnya tuatu perusahaan mempertimbangkan ekspansi pasar yang membutuhkan data dari berbagai sumber untuk membuat keputusan yang tepat. Penyiapan ini memerlukan gudang data yang menggabungkan data dari penjualan, pemasaran, keuangan, operasi, dan rantai pasokan.
Baca juga: Pengertian Financial Performance, Analisis, dan Cara Pengukurannya
Pahami 4 Tahapan Business Intelligence
4 tahapan kerja business intelligence adalah sebagai berikut:
Data mentah (raw data)
Proses pertama BI adalah mendapatkan data mentah dari catatan penjualan, laporan laba rugi, detail gaji, dan lainnya.
Data mentah ini bisa diperoleh dari berbagai sistem, termasuk CRM , ERP, dan lainnya. Karena fragmentasi ini, solusi BI hadir untuk mengolah semua data secara tersebut agar bisa dilakukan analisis lanjutan.
Konsolidasi informasi
Gudang data (data warehouse) mengintegrasikan data mentah dari sumber data yang berbeda lalu dikonsolidasikan. Data mengalir dari berbagai sumber ke gudang data, termasuk sistem transaksional, basis data relasional, dan lainnya.
Mengakses dan menganalisis data
Setelah data terkonsolidasi di satu lokasi, penting untuk memahaminya. Di sini, solusi BI mengakses informasi, menginterpretasikannya dan menyajikannya secara intuitif.
Buat dasbor dan laporan
Dasbor dan laporan berisikan ringkasan informasi yang rumit namun disajikan dengan bentuk sederhana sebagai pola, tren, dan wawasan yang dapat dicerna yang mudah dipahami.
Mengapa Business Intelligence Penting bagi Bisnis?
Ketika digunakan secara efektif dan efisien, business intelligence dapat menjawab beberapa pertanyaan terpenting perusahaan Anda. Ini termasuk pertanyaan tentang pelanggan, pemasaran, profitabilitas, dan banyak lagi.
Pelanggan
Business intelligence memberikan banyak wawasan tentang pelanggan Anda. Termasuk apa yang pelanggan suka dan tidak suka, kebiasaan belanja, lokasi geografis, dan banyak lagi.
Anda dapat menggunakan informasi ini untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang basis pelanggan Anda, termasuk:
- Di mana lokasi pelanggan saya?
- Bagaimana cara pelanggan menemukan situs saya secara online?
- Berapa banyak waktu yang dihabiskan setiap pelanggan di situs saya?
- Berapa banyak barang yang rata-rata dibeli oleh setiap pelanggan?
- Bagaimana cara meningkatkan retensi pelanggan?
Untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, coba jawab sebanyak mungkin pertanyaan khusus pelanggan dengan perangkat lunak BI pilihan Anda.
Ini tidak hanya akan menghasilkan peningkatan penjualan, tetapi juga dapat membantu mengoptimalkan dan menyempurnakan banyak strategi pemasaran Anda.
Pemasaran
Perusahaan sering menggunakan BI untuk memandu dan mengarahkan kampanye pemasaran mereka. Ini dicapai dengan menjawab pertanyaan seperti:
- Apa produk saya yang paling populer?
- Produk apa yang paling tidak populer?
- Apakah beberapa produk lebih populer di beberapa wilayah daripada yang lain?
Menjawab pertanyaan ini dapat membantu Anda merencanakan peluncuran produk di masa mendatang, mengarahkan upaya pemasaran regional, dan memaksimalkan pemaparan pasar Anda.
Profitabilitas
Anda juga dapat menggunakan BI untuk memperkuat perolehan pendapatan dan profitabilitas.
- Berapa rata-rata uang yang dibelanjakan setiap pelanggan?
- Apakah pelanggan melakukan repeat order, atau apakah setiap pelanggan itu unik?
- Anggota staf mana yang menghasilkan penjualan terbanyak?
Pertanyaan seperti ini berguna saat memperkirakan profitabilitas produk masa depan, menentukan tingkat inventaris, mengukur produktivitas tim penjualan Anda, dan melacak indikator kinerja utama secara menyeluruh.
Siapa Saja Pengguna Business Intelligence?
Berikut adalah empat pengguna utama Business Intelligence System:
1. Analis data profesional
Analis data adalah ahli statistik yang bertugas mengola dan menganailisis data. Sistem BI membantu mereka mendapatkan insight baru untuk mengembangkan strategi bisnis yang unik.
2. Pengguna TI
Pengguna TI juga memainkan peran dominan dalam memelihara infrastruktur BI.
3. Pimpinan perusahaan
Dengan menggunakan BI, CEO atau CXO perusahaan dapat meningkatkan keuntungan bisnis mereka dengan meningkatkan efisiensi operasional dalam bisnis.
4. Pengguna bisnis
Pengguna bisnis dapat ditemukan dari seluruh organisasi. Terutama ada dua jenis pengguna bisnis yaitu:
- Pengguna biasa
- Pengguna yang kuat
Perbedaan antara keduanya adalah bahwa pengguna yang kuat memiliki kemampuan untuk bekerja dengan kumpulan data yang kompleks, sedangkan pengguna biasa hanya menggunakan dasbor untuk mengevaluasi kumpulan data yang telah ditentukan sebelumnya.
Baca juga: Analisis Industri: Pengertian dan 5 Komponen yang Perlu Anda Ketahui
Contoh Penerapan Business Intelligence pada Bisnis
BI digunakan untuk mengubah data menjadi dasar pengambilan keputusan di semua lini bisnis. Pada umumnya, BI digunakan perusahaan untuk mendukung pelaksanaan:
Operasional bisnis
Banyak perusahaan yang menggunakan BI untuk mendukung kebutuhan operasional sehari-hari bisnis.
Menganalisis data yang terkait dengan rantai pasokan, misalnya, akan memberi manajer dan pemimpin perusahaan pemahaman yang lebih jelas tentang efisiensi operasional, hambatan, dan tantangan mereka.
Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk mengoptimalkan distribusi, menegosiasikan harga, dan lainnya. Berbagai macam analitik berorientasi BI diterapkan pada operasi, termasuk:
- Analitik Preskriptif: Ini melibatkan proses penggunaan data untuk memandu pengambilan keputusan, analitik preskriptif tertanam kuat dalam konsep BI.
- Analitik Prediktif: Sebagian besar platform BI mendukung analitik prediktif yang meningkatkan kemampuan organisasi Anda untuk mengantisipasi dan memperkirakan tren yang akan datang.
- Analisis Deskriptif: Metode ini menggunakan data historis dan real time untuk mengidentifikasi hubungan, koneksi, dan tren.
- Analisis Diagnostik: Metode ini meneliti data dalam upaya untuk mencari tahu mengapa peristiwa atau tren tertentu terjadi.
Keuangan
Data yang akurat sangat penting untuk semua aspek analisis keuangan, pencatatan, dan manajemen. Analis keuangan menggunakan intelijen bisnis dalam berbagai cara, termasuk:
- Mengidentifikasi tren positif dan negatif dalam profitabilitas atau pendapatan
- Meminimalkan biaya overhead perusahaan
- Memastikan gaji karyawan yang sesuai dan kompetitif
- Penganggaran dan perencanaan untuk masa depan
Meninjau dan menganalisis data ini secara teratur adalah kunci untuk mempertahankan daya saing di industri Anda.
Pemasaran
Business intelligence juga penting untuk upaya pemasaran modern. Setiap pemasar yang sukses mengetahui pentingnya meneliti demografi target pembeli sebelum meluncurkan pemasaran dan di sinilah BI berperan.
- Segmentasi: Permudah segmentasi audiens dan targetkan demografi tertentu dengan menggunakan business intelligence.
- Return on investmenT (ROI): Menganalisis BI dapat membantu Anda meningkatkan ROI keseluruhan untuk kampanye pemasaran di masa mendatang.
- Pelaporan: Gunakan BI dalam laporan pemasaran untuk membandingkan perkiraan dengan pendapatan aktual, meminimalkan biaya pemasaran, dan membandingkan kinerja Anda dengan pesaing.
Baca juga: GAP Analysis Adalah: Manfaat, Jenis, Panduan, Template dan Contohnya
Kekurangan Business Intelligence
Namun, business intelligence memiliki beberapa kelemahan di antaranya:
Mahal
Investasi untuk pengadaan BI membutuhkan biaya mahal yang bisa memberatkan perusahaan kecil maupun menengah.
Kompleksitas
Kelemahan lain dari BI adalah kompleksitasnya dalam implementasi data warehouse.
Penggunaan terbatas
Seperti semua teknologi lainnya, BI pertama kali didirikan dengan mempertimbangkan kemampuan pembelian perusahaan-perusahaan kaya. Oleh karena itu, sistem BI belum terjangkau oleh banyak perusahaan kecil dan menengah.
Implementasi yang memakan waktu
Dibutuhkan hampir satu setengah tahun untuk sistem data warehousing untuk diimplementasikan sepenuhnya. Oleh karena itu, ini adalah proses yang memakan waktu.
Bagaimana Cara Berkarir di Bidang Business Intelligence?
Banyak peluang karir di bidang business intelligence selama Anda memiliki keahlian yang tepat. Diperlukan kombinasi hard skill dan soft skill, termasuk keakraban yang kuat dengan teknologi informasi umum dan software komputer.
Karena pasar BI global diperkirakan akan meningkat hampir $20 miliar pada tahun 2028, ada banyak peluang bagi kandidat yang memenuhi syarat bekerja di bidang ini..
Hard skill
Sebagian besar hard skill yang dibutuhkan untuk berkarir di BI berkisar seputar IT. Pengetahuan dasar tentang komputer adalah suatu keharusan, dan banyak organisasi menggunakan platform business intelligence seperti Microsoft Power BI atau Tableau.
Namun, sejumlah keahlian lanjutan juga diperlukan seperti:
- Manajemen Basis Data: Beberapa platform basis data umum termasuk Microsoft Access, MySQL, Oracle Essbase, dan Apache Hive.
- Analisis Statistik: Berbagai platform digunakan untuk melakukan analisis statistik, termasuk R dan SAS.
- Enterprise Resource Planning (ERP): Opsi ERP paling populer termasuk SAP dan PeopleSoft.
- Pemrograman Komputer: Sementara berbagai bahasa pemrograman dapat digunakan, banyak organisasi bekerja di C++, Python, atau JavaScript.
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Rencana Bisnis? Perhatikan Hal Berikut Ini!
Soft skill
Seperti karir lainnya, bidang BI juga membutuhkan berbagai soft skill. Untuk berhasil dalam business intelligence, Anda memerlukan keterampilan dan kemampuan berikut:
- Berpikir kritis dan analitis
- Kemampuan menyelesaikan masalah
- Akurasi, ketekunan, dan perhatian terhadap detail
- Penalaran deduktif dan induktif
- Komunikasi tertulis dan lisan
- Multitasking dan manajemen waktu
Baca juga: Pentingnya Data Pelanggan untuk Meningkatkan Profit Bisnis di Era Digital
5 Contoh Business Intelligence Tools
Saat ini, ada lusinan platform BI yang tersedia. Berikut adalah 5 BI tools yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis:
Microsoft Power BI
Salah satu alat BI yang paling populer adalah Power BI, yang ditawarkan oleh raksasa software terkemuka Microsoft. Alat ini adalah software yang dapat diunduh, sehingga Anda dapat memilih untuk menjalankan analitik baik di cloud atau di server pelaporan.
Power BI bisa menyinkronkan data dari berbagai sumber seperti Facebook, Oracle, dan banyak lagi, menghasilkan laporan dan dasbor dalam hitungan menit.
Tableau
Tableau dikenal karena kemampuan visualisasi datanya yang ramah pengguna. Fitur yang ditawarkan mencakup analisis visual langsung, yang memungkinkan pengguna melakukan pekerjaan multitasking untuk melihat tren dalam data dengan cepat.
Alat ini mendukung sumber data seperti Microsoft Excel, Box, file PDF, Google Analytics, dan banyak lagi. Keserbagunaannya meluas hingga dapat terhubung dengan sebagian besar basis data.
QlikSense
QlikSense adalah alat BI yang mendukung berbagai kasus penggunaan analitik. Alat ini menawarkan fitur ramah pengguna yang dioptimalkan dengan layar sentuh, AI yang canggih, dan platform cloud berkinerja tinggi.
Kemampuan eksplorasi asosiatifnya, Search & Conversational Analytics, memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan dan mengungkap informasi yang dapat ditindaklanjuti, yang membantu meningkatkan literasi data bagi mereka yang baru menggunakan alat BI.
Dundas BI
Dundas BI adalah alat BI berbasis browser yang sudah ada selama 25 tahun. Alat ini dikenal karena kesederhanaan dan fleksibilitasnya melalui dasbor interaktif, laporan, dan analisis visual.
Sejak awal sebagai alat visualisasi data pada tahun 1992, alat ini telah berevolusi menjadi platform analitik yang mampu bersaing dengan alat BI baru yang tersedia saat ini.
Sisense
Sisense adalah alat BI yang mudah digunakan. Dengan alat ini, Anda dapat mengekspor data dari sumber-sumber seperti Google Analytics, Salesforce, dan banyak lagi.
Teknologi inchip-nya memungkinkan pemrosesan data yang lebih cepat dibandingkan dengan alat lainnya. Fitur-fitur utamanya mencakup kemampuan untuk menyematkan white label analytics, artinya perusahaan bisa sepenuhnya menyesuaikan layanan dengan kebutuhannya.
Baca juga: Pengertian Rencana Strategis dan Bedanya dengan Rencana Bisnis
Kesimpulan
Itulah pengertian dan cara kerja business intelligence yang sangat berguna bagi bisnis. BI bekerja dengan cara mengolah data yang kemudian disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh para penggunanya.
Dari hasil pengolahan tersebut, Anda dapat memperoleh informasi mengenai tren, pola, dan performa perusahaan dalam periode tertentu.
Hal yang tak kalah penting dalam bisnis ialah melakukan pembukuan. Sayangnya, melakukan pembukuan secara manual membutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit.
Akan tetapi, dengan menggunakan software akuntansi seperti Kledo, pembukuan tidak lagi merepotkan. Kledo akan membantu Anda mengelola pembukuan dan manajemen keuangan lainnya secara otomatis sehingga lebih mudah dan tak perlu makan waktu lama.
Jadi, tunggu apalagi? Segera upgrade level bisnis Anda dengan menggunakan Kledo sekarang juga! Anda juga bisa mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Cara Kelola Keuangan Bisnis dengan Corporate Card, Lebih Efisien! - 9 Desember 2024
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024