Sebagai seorang akuntan, apakah Anda mengetahui cara membuat jurnal amortisasi dalam aset bisnis?
Aset adalah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan yang bertujuan meningkatkan arus kas di masa depan. Ada berbagai jenis aset yang digunakan perusahaan dalam operasi sehari-hari untuk menghasilkan pendapatan.
Di antaranya adalah aset tetap, yang mereka gunakan dalam jangka panjang untuk menghasilkan pendapatan. Aset ini dapat berupa aset berwujud atau tidak berwujud.
Untuk mencatat nilai aset ini dalam proses pembukuan diperlukan jurnal amortisasi untuk mengetahui secara jelas nilai keseluruhan dari aset yang dimiliki perusahaan.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas apa itu jurnal amortisasi, contoh dan juga cara membuat jurnalnya pada proses pembukuan manual.
Apa itu Amortisasi?
Amortisasi, dalam akuntansi, mengacu pada teknik yang digunakan oleh perusahaan untuk menurunkan nilai tercatat aset tak berwujud.
Amortisasi mirip dengan penyusutan karena perusahaan menggunakannya untuk mengurangi nilai buku atau menyebarkannya selama periode waktu tertentu. Oleh karena itu, amortisasi membantu perusahaan mematuhi prinsip pencocokan dalam akuntansi.
Terkadang, amortisasi juga mengacu pada pengurangan nilai pinjaman. Dalam hal ini, amortisasi mirip dengan penggunaannya untuk aset. Perusahaan menggunakan amortisasi untuk menyebarkan pinjaman dari waktu ke waktu.
Untuk melakukannya, perusahaan dapat menggunakan jadwal amortisasi yang diberikan oleh pemberi pinjaman, seperti lembaga keuangan, kepada peminjam, yaitu perusahaan, berdasarkan tanggal jatuh tempo. Jadwal tersebut akan terdiri dari elemen bunga dan pokok untuk dicatat oleh perusahaan.
Secara keseluruhan, perusahaan menggunakan amortisasi untuk mencatat saldo aset tak berwujud dan pinjaman. Selain itu, amortisasi juga memungkinkan mereka untuk menyebarkan saldo tersebut selama periode waktu tertentu, sehingga memungkinkan pendapatan sesuai dengan biaya terkait.
Untuk aset tidak berwujud, perusahaan menggunakan masa manfaat aset untuk membagi biaya dari waktu ke waktu, sedangkan untuk pinjaman, mereka menggunakan jumlah periode untuk pembayaran.
Lebih jauh tentang jurnal amortisasi
Jurnal amortisasi adalah catatan akuntansi yang mencatat pengurangan nilai suatu aset tak berwujud seiring berjalannya waktu. Proses ini biasanya terjadi ketika aset tersebut memiliki umur terbatas atau memiliki nilai residu yang harus dibebankan dalam periode tertentu.
Pada saat mencatat jurnal amortisasi, kita menggunakan akun yang disebut “Amortisasi” atau “Pengurangan Nilai Aset”. Jumlah yang dicatat dalam jurnal ini didasarkan pada metode amortisasi yang digunakan, seperti metode garis lurus atau metode saldo menurun.
Baca juga: Pajak Restoran: Aturan, Nilai, dan Cara Lapornya
Apa Manfaat Jurnal Amortisasi?
Membuat jurnal amortisasi memiliki beberapa manfaat penting dalam praktik akuntansi. Berikut adalah beberapa manfaatnya:
Akurasi pelaporan keuangan
Jurnal amortisasi membantu mencerminkan penurunan nilai aset tak berwujud atau aset tetap seiring waktu.
Dengan mencatat pengurangan nilai ini secara berkala, perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat dan mencerminkan nilai yang sebenarnya dari aset-aset tersebut.
Kepatuhan dengan prinsip akuntansi
Jurnal amortisasi merupakan langkah yang penting dalam mematuhi prinsip akuntansi yang relevan.
Prinsip-prinsip seperti matching principle (prinsip kesesuaian), historical cost principle (prinsip biaya historis), dan prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) memerlukan pencatatan pengurangan nilai aset secara tepat waktu dan sesuai dengan metode yang diterapkan.
Pengendalian aset
Mencatat jurnal amortisasi memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengendalikan pengurangan nilai aset secara sistematis.
Dengan memiliki catatan yang jelas tentang amortisasi, perusahaan dapat memperkirakan umur sisa aset dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaharui atau menggantikan aset-aset tersebut jika diperlukan.
Baca juga: Pengertian Lengkap Moving Average dalam Manajemen Persediaan
Pemantauan kinerja
Jurnal amortisasi juga membantu dalam memantau kinerja aset secara individu.
Dengan mencatat pengurangan nilai aset, perusahaan dapat melihat tren penurunan nilai dan menganalisis apakah aset memberikan nilai ekonomis yang diharapkan atau jika ada perlunya perubahan strategi pengelolaan aset.
Pemenuhan persyaratan perpajakan
Mencatat jurnal amortisasi secara tepat juga membantu perusahaan memenuhi persyaratan perpajakan.
Pengurangan nilai aset tak berwujud atau aset tetap dapat memiliki konsekuensi perpajakan, dan dengan mencatat jurnal amortisasi, perusahaan dapat menghasilkan laporan yang memenuhi persyaratan perpajakan yang berlaku.
Baca juga: Beban Dibayar Dimuka: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Jurnalnya
Aset apa Saja yang Bisa Dilakukan Penghitungan Amortisasinya?
Sebelumnya kita sudah membahas bahwa penghitungan amortisasi hanya bisa dilakukan pada aset tidak berwujud. Berikut adalah beberapa jenis aset tidak berwujud yang bisa dinilai melalui jurnal amortisasi:
Hak paten
Hak paten adalah hak eksklusif yang diberikan kepada seseorang atau perusahaan untuk menghasilkan, menggunakan, dan menjual suatu produk atau proses yang baru dan unik.
Hak paten umumnya memiliki umur terbatas, dan pengurangan nilai hak paten bisa dicatat melalui jurnal amortisasi.
Merek dagang
Merek dagang adalah simbol, nama, atau tanda yang digunakan untuk mengidentifikasi produk atau layanan dari suatu perusahaan.
Nilai merek dagang bisa mengalami penurunan seiring waktu, terutama jika merek tersebut kehilangan popularitas atau nilai pasar. Pengurangan nilai merek dagang bisa dicatat melalui jurnal amortisasi.
Goodwill
Goodwill adalah nilai yang melebihi aset bersih suatu perusahaan ketika melakukan akuisisi perusahaan lain.
Goodwill merupakan aset tak berwujud yang tidak dapat dipisahkan secara fisik.
Pengurangan nilai goodwill bisa dicatat melalui jurnal amortisasi jika perusahaan memutuskan untuk mengevaluasi dan menurunkan nilai goodwill yang terkait dengan entitas yang diakuisisi.
Hak penggunaan
Hak penggunaan, seperti hak lisensi atau hak penggunaan software, juga dapat dihitung melalui jurnal amortisasi.
Hak-hak tersebut memiliki umur terbatas dan nilai yang harus dikurangi secara berkala.
Hak cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pencipta suatu karya, seperti buku, musik, atau software, untuk menggunakan, menggandakan, atau menjual karya tersebut.
Hak cipta umumnya memiliki umur terbatas, dan pengurangan nilai hak cipta bisa dicatat melalui jurnal amortisasi.
Pinjaman
Ini adalah kasus khusus. Sebagian besar lembaga keuangan memberikan jadwal pembayaran pinjaman kepada perusahaan dengan pembagian pembayaran berkala yang dibagi menjadi pembayaran pokok dan bunga.
Perusahaan dapat menggunakan jadwal tersebut untuk menentukan nilai yang harus mereka catat. Namun, mereka juga dapat menghitung nilai berdasarkan kesepakatan yang dibuat dengan lembaga keuangan terkait.
Setelah perusahaan menentukan nilai pembayaran pokok dan bunga, perusahaan dapat menggunakan ayat jurnal berikut ini untuk mencatat biaya amortisasi pinjaman.
Baca juga: Cara Penghapusan Aset Tetap dan Jurnalnya
Contoh Kasus Jurnal Amortisasi
Perusahaan ABC membeli hak paten senilai Rp 50.000.000 dengan umur 5 tahun dan tanpa nilai residu. Perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk menghitung amortisasi hak paten.
Berikut ini adalah tabel yang mengilustrasikan proses amortisasi selama lima tahun:
Tahun | Biaya hak paten | Beban amortisasi | Akumulasi amortisasi |
Tahun pertama | 50.000.000 | 10.000.000 | 10.000.000 |
Tahun ke 2 | 50.000.000 | 10.000.000 | 20.000.000 |
Tahun ke 3 | 50.000.000 | 10.000.000 | 30.000.000 |
Tahun ke 4 | 50.000.000 | 10.000.000 | 40.000.000 |
Tahun ke 5 | 50.000.000 | 10.000.000 | 50.000.000 |
Dalam pembukuan perusahan ABC untuk tahun pertama:
Debit | Beban amortisasi | 10.000.000 |
Kredit | Akumulasi amortisasi | 10.000.000 |
(Menjadi beban amortisasi yang dibebankan pada hak paten untuk tahun pertama)
- Akun beban amortisasi didebit untuk mengakui beban tahun berjalan.
- Akun akumulasi amortisasi dikredit untuk mencatat pengurangan nilai paten.
Entri yang sama akan diulang dalam pembukuan perusahaan ABC selama 5 tahun ke depan hingga diseimbangkan pada akhir periode untuk menihilkan saldo aset.
Pastikan bahwa beban amortisasi dicatat secara akurat dengan meninjau masa manfaat aset tak berwujud dan estimasi nilai sisa.
Pada akhir ke lima
Akun akumulasi amortisasi akan memiliki saldo total 50.000.000 setelah 5 tahun amortisasi. Saldo ini merupakan jumlah total aset tak berwujud yang telah dibebankan. Pada akhirnya, aset tak berwujud akan memiliki sisa biaya nol, yang berarti aset tersebut telah diamortisasi sepenuhnya.
Ayat jurnal pada akhir lima tahun
Debit | Akumulasi amortisasi | 50.000.000 |
Kredit | Hak paten | 50.000.000 |
Pada akhirnya, kita mengkredit akun aset tak berwujud yaitu hak paten dengan sisa saldo 50.000.000 untuk membuat saldo akun menjadi nol dan mendebit akun akumulasi amortisasi dengan jumlah yang sama untuk menghapus saldo di akun tersebut.
Hal ini mencerminkan bahwa aset tersebut telah dibebankan sepenuhnya dan tidak lagi ada di neraca.
Perlakuan dalam laporan keuangan
Terdapat dua dampak amortisasi dalam laporan keuangan.
Ditampilkan sebagai beban dalam laporan laba rugi
Ditampilkan sebagai pengurangan dari nilai aset tak berwujud di neraca.
Baca juga: Contoh Impairment Loss dalam Aset Beserta Jurnalnya
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membuat Jurnal Amortisasi
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat membuat jurnal amortisasi seperti:
Nilai aset
Pastikan untuk mencatat nilai aset yang tepat dalam jurnal amortisasi. Nilai aset tetap adalah harga perolehan atau biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tersebut.
Hal ini harus dicatat dengan benar agar amortisasi dapat dihitung dengan akurat.
Nilai residu
Tentukan nilai residu dari aset tetap. Nilai residu adalah perkiraan nilai aset pada akhir masa manfaat atau umur aset.
Nilai residu digunakan untuk menghitung jumlah amortisasi setiap periode. Pastikan nilai residu yang ditetapkan realistis dan sesuai dengan karakteristik aset serta kebijakan perusahaan.
Masa manfaat
Tetapkan masa manfaat atau umur ekonomis dari aset tetap. Masa manfaat adalah periode waktu yang diharapkan aset dapat memberikan manfaat ekonomis kepada perusahaan.
Masa manfaat akan digunakan dalam perhitungan amortisasi. Pastikan penentuan masa manfaat didasarkan pada pertimbangan yang wajar dan konsisten dengan praktik industri yang relevan.
Baca juga: 4 Jenis Metode Depresiasi dalam Akuntansi dan Rumusnya
Metode amortisasi
Pilih metode amortisasi yang sesuai dengan karakteristik aset dan kebijakan perusahaan. Beberapa metode yang umum digunakan adalah metode garis lurus atau metode saldo menurun.
Pastikan metode yang dipilih sesuai dengan aturan akuntansi yang berlaku dan dapat memberikan hasil yang akurat.
Perubahan nilai
Jika terdapat perubahan signifikan pada nilai aset tetap, nilai residu, atau masa manfaat, perlu dilakukan evaluasi dan penyesuaian yang sesuai dalam jurnal amortisasi.
Hal ini penting agar jurnal mencerminkan nilai aktual aset dan mewakili dengan akurat amortisasi yang terjadi.
Catatan dan pengungkapan
Sertakan catatan yang jelas dan pengungkapan yang relevan dalam laporan keuangan perusahaan. Ini membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami aspek-aspek penting terkait dengan amortisasi aset tetap, nilai residu, dan masa manfaat.
Baca juga: Jurnal Modal dalam Akuntansi dan Contoh Kasusnya
Perbedaan Amortisasi dan Depresiasi
Amortisasi dan depresiasi adalah dua konsep yang berbeda dalam akuntansi, meskipun keduanya terkait dengan pengurangan nilai aset. Berikut adalah perbedaan antara amortisasi dan depresiasi:
Objek yang dikurangi nilainya
Amortisasi: Amortisasi terkait dengan pengurangan nilai aset tak berwujud, seperti hak paten, merek dagang, atau goodwill. Aset tak berwujud memiliki umur terbatas dan nilainya dikurangi secara berkala seiring waktu.
Depresiasi: Depresiasi terkait dengan pengurangan nilai aset berwujud, seperti kendaraan, bangunan, atau peralatan. Aset-aset ini memiliki umur ekonomis atau umur fisik yang terbatas dan nilai mereka dikurangi seiring berjalannya waktu.
Tujuan pengurangan nilai
Amortisasi: Tujuan amortisasi adalah merefleksikan penurunan nilai aset tak berwujud yang terjadi seiring berjalannya waktu atau penggunaan. Ini mencerminkan fakta bahwa aset tak berwujud tersebut memiliki umur terbatas atau memiliki nilai residu yang harus dibebankan dalam periode tertentu.
Depresiasi: Tujuan depresiasi adalah merefleksikan penurunan nilai aset berwujud yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti penggunaan, usang, atau keausan fisik. Proses depresiasi membantu mencerminkan bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai seiring berjalannya waktu atau pemakaian.
Metode penghitungan
Amortisasi: Metode amortisasi yang umum digunakan hanya metode garis lurus atau metode saldo menurun. Metode garis lurus mengalokasikan jumlah amortisasi yang sama setiap periode, sedangkan metode saldo menurun mengalokasikan jumlah amortisasi yang lebih tinggi pada awal umur aset dan jumlah yang lebih rendah seiring waktu.
Depresiasi: Sedangakan metode depresiasi yang umum digunakan antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun, atau metode unit produksi. Metode garis lurus mengalokasikan jumlah depresiasi yang sama setiap periode, metode saldo menurun mengalokasikan jumlah depresiasi yang lebih tinggi pada awal umur aset, dan metode unit produksi mengalokasikan depresiasi berdasarkan produksi yang dihasilkan oleh aset.
Baca juga: Pengertian Amortisasi, Cara Hitung, dan Perbedaannya dengan Depresiasi
Kesimpulan
Itulah pembahasan lengkap mengenai jurnal amortisasi dan contoh kasusnya yang bisa Anda pelajari untuk proses pembukuan bisnis yang lebih baik.
Seperti yang kita tahu, jurnal amortisasi hanya diperuntukan untuk aset tidak berwujud. Jika Anda menghitung penyusutan aset berwujud, Anda bisa menggunakan jurnal depresiasi.
Untuk kemudahan penghitungan amortisasi dan depresiasi dalam bisnis, Anda bisa menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur penyusutan aset otomatis seperti Kledo.
Kledo adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah ditunakan oleh lebih dari 50 ribu pengguna dari berbagai jenis dan skala bisnis di Indonesia dalam memudahkan pembukuan, manajemen persediaan, manajemen aset, dan masih banyak lagi.
Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.
- Annual Recurring Revenue (ARR): Rumus dan CaraMenghitungnya - 17 Desember 2024
- Laporan Mingguan: Definisi, Manfaat, dan Tahapan Membuatnya - 17 Desember 2024
- Bukti Pembayaran: Pengertian, Manfaat dan Download Contohnya - 16 Desember 2024