15 Cara Menghemat Biaya Produksi dalam Manufaktur

menghemat biaya produksi banner

Salah satu cara tersukses untuk meningkatkan profitabilitas bisnis manufaktur adalah dengan mengurangi atau menghemat biaya produksi.

Biaya produksi adalah semua biaya yang pengusaha pabrik perlukan untuk membuat barang dan menjualnya ke pasar.

Karena biaya produksi untuk pabrik banyak sekali jenisnya (bahkan di pabrik kecil sekalipun), maka akan sulit untuk mencari tahu bagaimana cara menghematnya.

Karena itu, artikel ini akan membahas mengenai 15 cara untuk menghemat biaya produksi yang bisa Anda terapkan di industri manufaktur secara langsung.

15 Cara Menghemat Biaya Produksi

Industri manufaktur memerlukan berbagai macam biaya, baik biaya langsung dan tidak langsung.

Biaya langsung mencakup bahan baku, tenaga kerja, dan mesin, sementara biaya tidak langsung meliputi overhead, pengiriman, logistik, dan pemasaran.

Mengurangi biaya-biaya ini sangat penting bagi perusahaan yang ingin meningkatkan profitabilitas atau menawarkan harga yang lebih kompetitif.

Artikel ini membahas sembilan cara efektif untuk menurunkan biaya manufaktur, yang dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama:

Dengan menerapkan strategi ini, produsen dapat meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan pada akhirnya memperbaiki profit margin mereka.

Mari kita mulai dengan cara menekan biaya tenaga kerja dalam manufaktur.

Cara menghemat biaya tenaga kerja dalam manufaktur

Biaya tenaga kerja umumnya terdiri dari upah, tunjangan, iuran sosial, dan pelatihan.

Berikut beberapa strategi untuk menekan biaya tenaga kerja;

  • Otomatisasi proses
  • Pelatihan silang (cross-training) karyawan
  • Lean manufacturing

1. Otomatisasi proses

Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi biaya tenaga kerja dalam manufaktur adalah dengan berinvestasi pada otomatisasi.

Teknologi otomatisasi dapat menggantikan pekerjaan yang padat karya, mengurangi kebutuhan tenaga manual, sekaligus meminimalisir risiko kesalahan.

Penggunaan robot, jalur perakitan otomatis, dan teknologi serupa membantu meningkatkan efisiensi, akurasi, serta kecepatan proses produksi.

Selain itu, penerapan otomatisasi juga memberi kesempatan bagi karyawan untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks, seperti pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.

Meskipun investasi awal untuk otomatisasi cukup besar, penghematan jangka panjang yang diperoleh bisa sangat signifikan.

2. Pelatihan silang karyawan

Strategi lain untuk mengurangi biaya tenaga kerja adalah dengan melatih karyawan agar mampu mengoperasikan berbagai mesin dan menjalankan beragam proses produksi.

Pelatihan silang meningkatkan fleksibilitas sekaligus mengurangi ketergantungan pada pekerja dengan keahlian khusus.

Dengan memiliki karyawan yang bisa melakukan banyak tugas, perusahaan dapat menghindari biaya tambahan untuk tenaga kerja spesialis.

Pelatihan silang juga membantu meningkatkan keterampilan karyawan, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan kerja serta mengurangi tingkat turnover.

3. Lean Manufacturing

Prinsip lean manufacturing berfokus pada penyederhanaan proses, pengurangan pemborosan, dan optimalisasi efisiensi.

Dengan menerapkan prinsip ini, produsen dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya tenaga kerja.

Lean manufacturing melibatkan identifikasi area yang boros atau tidak efisien dalam proses produksi, lalu menerapkan perbaikan untuk mengurangi inefisiensi tersebut.

Salah satu contoh lean manufacturing adalah penerapan metodologi 5S, yang menekankan pentingnya penataan tempat kerja dan penghapusan pemborosan.

Dengan menerapkan lean manufacturing, produsen dapat memperbaiki alur kerja, mengurangi kebutuhan tenaga kerja, serta meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan.

Baca Juga: 8 Cara Menghemat Biaya Produksi bagi UMKM, Coba Sekarang!

Cara menghemat biaya overhead dalam manufaktur

Biaya overhead adalah biaya tidak langsung yang terkait dengan operasional bisnis.

Biaya ini sering kali terlewat saat menghitung total biaya produksi, padahal porsinya bisa cukup besar terhadap pendapatan.

Karena itu, sebaiknya evaluasi biaya overhead secara berkala.

Beberapa cara untuk mengurangi biaya overhead antara lain melalui:

  • Efisiensi energi
  • Sewa vs. kepemilikan aset
  • Penerapan kerja jarak jauh
  • Menyederhanakan upaya pemasaran
  • Merasionalisasi lini produk
  • Mengelola persediaan secara efektif

4. Efisiensi energi

menghemat biaya produksi 1

Biaya energi bisa menjadi beban overhead yang besar bagi perusahaan manufaktur.

Salah satu cara untuk menekan biaya ini adalah dengan berinvestasi pada peralatan dan sistem pencahayaan hemat energi.

Peralatan modern umumnya dirancang lebih efisien dalam penggunaan energi, sehingga dapat mengurangi kebutuhan daya untuk mengoperasikan mesin.

Demikian pula, penggunaan lampu LED sebagai pengganti lampu fluorescent atau lampu pijar bisa menghasilkan penghematan energi yang signifikan dalam jangka panjang.

Dengan mengoptimalkan penggunaan energi, produsen tidak hanya mengurangi tagihan listrik, tetapi juga meningkatkan dampak positif terhadap lingkungan.

5. Sewa vs. kepemilikan

Membeli mesin atau peralatan dapat menjadi pengeluaran besar. Alternatifnya, perusahaan bisa mempertimbangkan opsi menyewa peralatan dibanding membelinya.

Dengan menyewa, perusahaan tidak perlu memikirkan biaya perawatan, perbaikan, dan biaya penyusutan.

Selain itu, menyewa peralatan juga lebih fleksibel untuk meningkatkan atau menurunkan kapasitas produksi sesuai kebutuhan, tanpa beban biaya kepemilikan jangka panjang.

Sewa juga menjadi pilihan menarik bagi bisnis yang baru mulai dan memiliki modal terbatas untuk berinvestasi di peralatan.

6. Menerapkan remote working

Perusahaan juga bisa menekan biaya overhead terkait ruang kantor dan utilitas dengan menerapkan opsi kerja remote atau jarak jauh bagi staf non-produksi.

Dengan memberikan fleksibilitas bekerja dari rumah, perusahaan dapat mengurangi biaya sewa kantor dan tagihan utilitas, sambil tetap menjaga tingkat produktivitas.

Selain itu, kerja jarak jauh bisa menjadi daya tarik tambahan dalam rekrutmen serta meningkatkan retensi karyawan karena menawarkan fleksibilitas dan work-life balance yang lebih baik.

Walaupun tidak semua posisi cocok untuk sistem kerja jarak jauh, strategi ini dapat menjadi cara efektif untuk mengurangi biaya overhead sekaligus meningkatkan kepuasan karyawan.

Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Produksi Dengan Mudah dan Praktis

7. Menyederhanakan upaya pemasaran

Menurut data terbaru, perusahaan manufaktur rata-rata menghabiskan sekitar 13% dari total anggarannya untuk biaya pemasaran.

Saat organisasi berupaya mengurangi biaya overhead, yang mencakup biaya produksi, ada baiknya mereka juga menyoroti pengeluaran pemasaran.

Memang agak sulit karena pemasaran yang dilakukan dengan tepat bisa menjadi mesin penghasil pendapatan dan komponen penting untuk mendorong pertumbuhan.

Namun, tujuan di sini adalah meninjau lebih cermat analitik pemasaran dan data yang melacak return on investment (ROI) dari setiap inisiatif pemasaran.

Dengan pendekatan berbasis data, perusahaan manufaktur dapat mulai memangkas biaya pemasaran yang kurang produktif dan mengarahkan investasi pada aktivitas pemasaran yang memberikan nilai tertinggi bagi bisnis.

8. Merasionalisasi lini produk

Merasionalisasi lini produk membantu produsen mengurangi jumlah produk yang mereka hasilkan sehingga dapat lebih fokus pada barang yang paling unggul mereka tawarkan.

Produsen yang melakukan rasionalisasi biasanya bertujuan menghilangkan produk dengan biaya tinggi dan margin rendah yang tidak banyak memberikan nilai bagi pelanggan.

Selain itu, mereka juga mencari produk-produk yang bersifat redundan.

Langkah ini dapat membantu produsen mengurangi kompleksitas dan memangkas biaya dengan cara memperpendek waktu setup, meningkatkan skala ekonomi, serta menekan biaya overhead terkait penyimpanan dan distribusi.

Lini produk yang terasionalisasi dengan baik adalah lini yang mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada dan meningkatkan profitabilitas.

9. Mengelola persediaan secara efektif

Manajemen persediaan yang efektif dapat membantu perusahaan mengurangi biaya produksi melalui penghematan di seluruh siklus hidup produk.

Misalnya, memastikan perusahaan memiliki stok dalam jumlah yang tepat pada waktu yang tepat, untuk mencegah hambatan yang dapat memperlambat siklus produksi.

Sementara itu, inventory forecasting yang akurat akan memastikan ketersediaan bahan sekaligus mengurangi risiko risiko kerugian akibat kelebihan atau kekurangan stok.

Terakhir, manajemen persediaan membantu organisasi memangkas biaya penyimpanan dengan mengoptimalkan jumlah persediaan yang tersedia.

pos banner 3

Baca Juga: Contoh Biaya Produksi, Rumus, dan Cara Hitungnya

Cara menghemat biaya bahan baku dalam manufaktur

Biaya bahan baku merupakan salah satu komponen terbesar dalam proses produksi.

Dengan strategi yang tepat, produsen dapat menghemat biaya secara signifikan tanpa mengorbankan kualitas.

Berikut ini adalah lima cara untuk menghemat biaya bahan baku:

  • Negosiasi dengan pemasok
  • Standarisasi komponen
  • Menggunakan bahan berkelanjutan
  • Menyederhanakan rantai pasok
  • Mengurangi limbah produksi
  • Mengurangi biaya pengemasan

10. Negosiasi dengan pemasok

menghemat biaya produksi 2

Negosiasi yang efektif dengan supplier serta menjalin hubungan yang kuat dengan mereka dapat memberikan penghematan besar pada biaya produksi, sekaligus membangun rantai pasok yang lebih tangguh.

Produsen dapat menekan biaya dengan merancang kontrak jangka panjang yang menjamin pembelian barang hingga volume tertentu, namun sebagai gantinya mendapatkan harga lebih rendah.

Opsi lainnya adalah membuat kontrak eksklusif dan meminta potongan harga, atau menjalin kerja sama dengan lebih banyak pemasok regional untuk memangkas biaya distribusi.

11. Standarisasi komponen

Standarisasi komponen dapat menjadi faktor penting dalam pengelolaan biaya manufaktur.

Dengan standarisasi, jumlah komponen yang dibutuhkan akan berkurang, sehingga proses pengadaan menjadi lebih sederhana sekaligus mempermudah pembelian dan manajemen persediaan.

Membeli komponen dengan variasi yang lebih sedikit juga memungkinkan produsen untuk mendapatkan diskon pembelian dalam jumlah besar.

Selain itu, ketika lini produksi hanya menangani lebih sedikit jenis komponen, proses perakitan menjadi lebih mudah dan efisien, serta menekan tingkat cacat produksi.

Keuntungan lainnya, biaya pemeliharaan dan perbaikan juga lebih hemat karena akan lebih mudah untuk melacak komponen, sehingga bisa meminimalisir waktu tunggu untuk ketersediaan suku cadang.

Baca Juga: Komponen dan Elemen Biaya Produksi

12. Menggunakan bahan berkelanjutan

Menggunakan bahan berkelanjutan dapat menjadi cara efektif untuk mengurangi biaya manufaktur, terutama bagi industri yang sangat bergantung pada bahan baku.

Melalui pemanfaatan material daur ulang atau plastik biodegradable, perusahaan dapat menekan biaya pengadaan bahan sekaligus mengurangi limbah.

Selain itu, praktik green manufacturing ini juga berdampak positif terhadap brand image.

Tren manufaktur terbaru menunjukkan bahwa generasi muda semakin mendukung produk yang ramah lingkungan.

Dengan beralih ke bahan yang lebih berkelanjutan, perusahaan tidak hanya bisa berhemat, tetapi juga membangun reputasi positif di mata konsumen.

13. Menyederhanakan rantai pasok

Optimalisasi rantai pasok dapat membantu produsen menekan biaya material melalui peningkatan efisiensi dalam proses pengadaan.

Strategi ini dapat mencakup pengurangan jumlah pemasok, membangun hubungan jangka panjang, serta memperbaiki komunikasi dan kolaborasi dengan mereka.

Dengan rantai pasok yang lebih ramping, perusahaan dapat menekan biaya, mempercepat lead time, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

Baca Juga: Tips Manajemen Rantai Pasok dan Pengertian Lengkapnya

14. Mengurangi limbah

menghemat biaya produksi 3

Mengurangi limbah juga menjadi cara yang efektif untuk menekan biaya bahan baku.

Produsen dapat menerapkan strategi seperti daur ulang, penggunaan kembali, atau pengurangan material yang tidak perlu.

Contohnya, mendaur ulang sisa logam, memanfaatkan kembali kertas bekas, atau menerapkan prinsip lean manufacturing untuk mengurangi limbah produksi.

Selain menekan biaya, strategi ini juga membantu meningkatkan dampak positif terhadap lingkungan dan mendorong masa depan manufaktur yang lebih berkelanjutan.

15. Mengurangi biaya pengemasan

Desain kemasan produk yang lebih efisien dapat memberikan penghematan signifikan bagi produsen dalam jangka panjang.

Tidak hanya dapat menurunkan biaya material, kemasan yang lebih baik juga dapat menghemat biaya transportasi jika menghasilkan muatan yang lebih ringan dan efisien.

Demikian pula, kemasan yang lebih optimal dapat mengurangi biaya gudang apabila mampu menghemat ruang penyimpanan di rak.

Produsen juga dapat menekan biaya dengan menstandarkan kemasan di berbagai lini produk sehingga pengelolaan inventaris menjadi lebih mudah dan menyederhanakan proses pengemasan.

Semua langkah ini dapat menghasilkan biaya produksi yang lebih rendah.

Baca Juga: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenis Kemasan untuk Produk

Kesimpulan

Untuk menghemat biaya produksi, Anda perlu memangkas pengeluaran dan mengelola sumber daya secara lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan.

Anda bisa menghemat biaya produksi mulai dari tenaga kerja, overhead, hingga material agar bisa memberikan dampak signifikan pada profitabilitas perusahaan.

Namun, keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada data yang akurat dan sistem yang terintegrasi.

Dengan menggunakan software akuntansi Kledo, Anda bisa memantau arus kas, persediaan bahan baku, hingga laporan keuangan secara real time.

Kledo juga sudah terintegrasi dengan Kledo POS sehingga membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan tepat, sekaligus memastikan setiap efisiensi biaya produksi benar-benar tercermin pada profit bisnis.

Jika Anda tertarik, Anda bisa klik tautan ini untuk mencoba Kledo POS.

salsabilanisa

Tinggalkan Komentar

two + fifteen =