Setiap perusahaan pasti bertujuan untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya. Sayangnya laba besar saja tidak cukup menunjukkan performa yang efisien dalam menghasilkan laba. Untuk itu digunakan rasio rentabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Apa definisi formal dari rasio rentabilitas? Apa saja jenis-jenisnya dan bagaimana perhitungannya? Yuk baca artikel ini sampai selesai agar lebih memahami, berikut ulasan lengkapnya.
Definisi Rasio Rentabilitas
Banyak teori yang mendefinisikan rasio rentabilitas, diantaranya:
Menurut Sutrisno (2003:18), rasio rentabilitas merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya.
Dikutip dari Riyanto (2001:36), rasio rentabilitas adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipakai untuk mendapatkan laba tersebut dan dinyatakan dalam bentuk persentase.
Sederhananya, rasio rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan sebuah laba dengan aktiva atau modal yang dimilikinya. Hal ini menjelaskan bagaimana sebuah aset dapat mengembalikan modal. Itulah sebabnya dalam bahasa Inggris istilahnya menjadi Basic Earning Power.
Rasio rentabilitas juga digunakan untuk proses pengambilan keputusan tentang pendanaan investasi. Pilihannya adalah apakah akan menggunakan modal sendiri atau berutang dari modal asing.
Rasio rentabilitas banyak diperbandingkan dengan perhitungan profitabilitas. Sebenarnya keduanya sangat berbeda dari komponen yang dihitung, yaitu profitabilitas menunjukkan jenis laba yang diperoleh, sedangkan rentabilitas menunjukkan berapa banyak laba bersih yang diperoleh.
Perhitungan ini memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu volume penjualan, efisiensi manajemen terutama dalam hal menekan biaya, produktivitas tenaga, dan biaya modal.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Rasio Likuiditas, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Rumus Rasio Rentabilitas
Untuk melakukan perbandingan dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada periode tertentu. Rumus umum yang digunakan adalah laba yang dihasilkan dibagi dengan modal yang dikeluarkan untuk menghasilkan laba.
Rasio Rentabilitas = Jumlah Laba / Modal yang digunakan x 100%
Perhitungan ini berkaitan erat dengan kondisi keuangan yang sehat. Semakin besar nilai rasionya maka kondisi perusahaan semakin sehat.
Manfaat Rasio Rentabilitas
Menggunakan perhitungan ini memiliki sederet manfaat, yaitu:
- Untuk mengukur perolehan laba dalam satu periode tertentu
- Untuk menilai posisi laba dari tahun ke tahun
- Untuk mengevaluasi perkembangan laba dari waktu ke waktu
- Untuk mengetahui perbandingan laba sebelum pajak dengan total aset
- Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan, baik modal sendiri atau modal pinjaman
Jenis-Jenis Rasio Rentabilitas
Ada berbagai rasio rentabilitas yang dapat Anda gunakan untuk mendapatkan wawasan tentang kesehatan finansial dan kinerja bisnis Anda. Setiap rasio termasuk dalam salah satu dari dua kategori berikut:
Rasio margin
Rasio margin berfungsi sebagai kemampuan perusahaan untuk mengubah penjualan menjadi keuntungan pada berbagai tingkat biaya dan tingkat pengukuran.
Beberapa contoh rasio margin adalah margin laba operasi, margin laba bersih, margin laba kotor, margin arus kas, EBIT, rasio overhead dan rasio biaya operasional.
Rasio pengembalian
Rasio pengembalian mewakili pengembalian yang dapat diberikan perusahaan kepada pemegang sahamnya.
Beberapa contoh rasio pengembalian adalah laba atas aset, laba atas laba ditahan, laba atas pendapatan, laba atas ekuitas, pengembalian tunai atas aset, pengembalian utang, pengembalian yang disesuaikan dengan risiko, dan pengembalian modal yang digunakan.
Ada banyak rasio rentabilitas yang digunakan bisnis untuk menganalisis produktivitas dengan membandingkan pendapatan dengan aset, ekuitas, dan penjualan. Rasio profitabilitas yang paling umum digunakan adalah:
- Margin laba operasi
- Marjin laba kotor
- Margin EBITDA
- Margin keuntungan bersih
- Margin arus kas
- Pengembalian ekuitas atau ROE
- Pengembalian aset atau ROA
- Pengembalian modal yang diinvestasikan atau ROI
Conth dan Perhitungan Rasio Rentabilitas
1. Profit Margin
Profit margin adalah cara mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam tingkat penjualan tertentu. Perhitungan profit margin ini bisa diketahui melalui laporan laba-rugi di bagian baris paling akhir.
Rumus menghitung profit margin yaitu:
Profit Margin = (Total penjualan – Harga pokok penjualan) : Total penjualan.
2. Gross Profit Margin
Ada dua cara menghitung gross profit margin. Yang pertama yaitu, menghitung berapa laba murni yang bisa dihasilkan perusahaan. Semakin besar nilai gross profit margin maka semakin efisien aktivitas yang dilakukan perusahaan.
Gross profit margin memang dapat dijadikan indikator kesehatan suatu perusahaan. Adapun rumus cara menghitungnya adalah:
Gross Profit Margin = (Operating revenue – Operating expense) : Operating revenue.
Yang kedua yaitu, menghitung berapa besar pendapatan laba kotor yang dihasilkan oleh perusahaan pada periode tertentu. Semakin besar nilai gross profit margin maka semakin besar laba yang akan dihasilkan.
Laba kotor adalah laba sebelum dikurangi biaya operasional dan produksi. Setelah mendapatkan nilai laba kotor, maka perhitungan gross profit margin akan diperoleh. Adapun rumus cara menghitungnya adalah:
Gross Profit Margin = Laba kotor / Pendapatan penjualan.
3. Net Profit Margin
Perhitungan ini adalah kebalikan dari gross profit margin, yaitu menghitung dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Rumusnya adalah:
Net Profit Margin = EAT : Pendapatan bersih x 100%
Net profit margin adalah rasio yang menghitung berapa besar laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan pendapatan bersihnya. Semakin tinggi nilai rasio net profit margin, maka semakin besar laba bersih yang dihasilkan.
Net profit margin banyak digunakan untuk mengukur efisiensi dari manajemen dalam mengelola perusahaan. Net profit margin juga dipakai oleh para investor untuk memperkirakan profitabilitas di masa yang akan datang.
Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya
4. Return on Investment (ROI)
Return on investment adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba yang sebesar-besarnya dibandingkan dengan besarnya investasi yang telah dilakukan. Laba yang digunakan dalam perhitungan ini adalah laba bersih setelah dikenakan pajak (Earning After Tax).
Adapun rumus cara menghitung return on investment adalah:
ROI = (total penjualan – investasi) / investasi x 100%.
5. Return on Assets (ROA)
Return on assets adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memberdayakan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Laba yang digunakan untuk perhitungan ini adalah laba sebelum terkena bunga bank dan pajak atau disebut Earning Before Interest and Tax (EBIT).
Adapun rumus perhitungan return on assets adalah:
ROA = Laba setelah pajak / total asset.
6. Return on equity (ROE)
Return on equity (ROE) sama dengan tingkat pengembalian ekuitas pemegang saham yang terkait dengan persentase laba bersih yang dimiliki bisnis.
Analis saham dan investor dapat mengamati ROE perusahaan dengan cermat untuk menentukan apakah bisnis menghasilkan keuntungan secara terus-menerus atau apakah mereka operator yang tidak efisien.
Biasanya, rasio ROE yang menguntungkan adalah alasan untuk membeli saham perusahaan. Perusahaan dengan rasio ROE tinggi kurang mengandalkan pembiayaan utang dan lebih mampu menghasilkan kas secara internal.
7. Margin EBITDA
Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi atau Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) merupakan rentabilitas perusahaan sebelum biaya non-operasional dikurangi.
Biaya non-operasional ini adalah item seperti bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang tidak diperhitungkan.
EBITDA sering digunakan sebagai pengganti pendapatan laba bersih dan menawarkan ukuran kinerja perusahaan yang lebih tepat karena menunjukkan rentabilitas perusahaan sebelum pemotongan keuangan dan akuntansi.
8. Margin arus kas
Margin arus kas menggambarkan hubungan antara penjualan yang dihasilkan oleh bisnis dan arus kas operasi.
Rasio ini mengukur bagaimana perusahaan mengubah penjualan menjadi uang tunai. Persentase arus kas yang tinggi memungkinkan perusahaan memiliki lebih banyak kas yang tersedia untuk membayar dividen, pemasok, utang jasa, dan utilitas.
Namun, margin arus kas negatif menyebabkan perusahaan merugi, bahkan jika mereka menghasilkan laba atau penjualan.
Perusahaan dengan arus kas yang tidak memadai dapat memilih untuk meminjam uang atau mengumpulkan uang dari investor untuk melanjutkan operasinya.
Kesimpulan
Rasio rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan sebuah laba dengan aktiva atau modal yang dimilikinya. Berdasarkan sumber dayanya, terdapat dua jenis yaitu rentabilitas usaha dan rentabilitas ekonomi.
Sedangkan perhitungannya ada lima yaitu profit margin, gross profit margin, net profit margin, return on investment, dan return on assets. Masing-masing memiliki manfaat untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Perlu diketahui bahwa laba yang besar saja tidak berarti mencerminkan efisiensi kerja perusahaan. Untuk itulah dipergunakan rasio-rasio untuk menghitung kinerja laba perusahaan, dan menjadi bahan evaluasi dalam mengelola manajemen laba.
Untuk menganalisa laporan keuangan, Kawan Kledo dapat memanfaatkan software akuntansi online dari Kledo. Kledo akan membantu dari awal yaitu sejak proses pencatatan pembukuan dengan cara mudah bagi penggunanya. Semua transaksi pemasukan dan pengeluaran dapat dicatat dengan runut dan real time, kapanpun dan dimanapun.
Setelahnya kemudahan membuat laporan keuangan dalam hitungan detik, akan sangat membantu dalam kebutuhan informasi dalam pengambilan keputusan.
Jangan khawatir karena masih banyak fitur Kledo yang akan memudahkan proses bisnis Anda. Karena Kledo adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih dari 10 ribu pengguna dari berabagai bisnis di Indonesia. Yuk daftar Kledo sekarang juga dan nikmati segala kemudahan dalam pengelolaan keuangan.
- Strategi Bisnis Online: Ini Cara Terbaik Menerapkannya - 29 Maret 2022
- Cara Terbaik Menghindari Bisnis Bangkrut, Penting! - 23 Maret 2022
- 15 Ide Bisnis Minuman Kekinian Ini Wajib untuk Dicoba, Apa Saja? - 21 Maret 2022