Analisis akuntansi merupakan salah satu aspek penting dalam dunia keuangan. Analisis ini digunakan untuk membantu investor, manajer, dan akuntan untuk mengevaluasi kinerja dan menilai kesehatan keuangan suatu organisasi.
Analisis akuntansi juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Artikel ini akan membahas berbagai metode analisis akuntansi dan manfaatnya.
Pengertian Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengkaji informasi keuangan dan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, serta membuat proyeksi masa depan.
Proses ini bertujuan untuk membantu pembuat keputusan menentukan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan perusahaan. Analisis akuntansi dapat digunakan untuk tujuan seperti analisis laporan keuangan, penilaian kinerja, perencanaan bisnis, dan riset pasar.
Baca juga: Akuntansi Nonprofit: Pengertian Lengkap dan Bedanya dengan Akuntansi Komersial
Metode Analisis Akuntansi
Ada 3 jenis metode analisis akuntansi yang bisa digunakan untuk menilai kinerja keuangan bisnis, yakni sebagai berikut:
Analisis past performance
Analisis past performance adalah salah satu jenis analisis akuntansi yang digunakan untuk menilai peforma keuangan suatu perusahaan di masa lalu, misalnya kinerja perusahaan selama 5 tahun terakhir.
Analisis ini dapat membantu para pembuat keputusan untuk memahami lebih lanjut tentang perusahaan dan juga membantu mengidentifikasi masalah yang ada.
Analisis past performance akan membantu para pembuat keputusan untuk memahami bagaimana perusahaan telah mencapai tujuan keuangan mereka. Ini juga dapat membantu para pembuat keputusan untuk menentukan apakah ada masalah atau tidak.
Analisis past performance juga dapat membantu para pembuat keputusan untuk menentukan apakah mereka harus mengubah strategi. Analisis ini melibatkan pengamatan dan interpretasi dari angka-angka finansial seperti laporan laba rugi dan neraca.
Selain itu, analisis ini juga melibatkan analisis rasio keuangan seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, dan rasio aktiva yang dijelaskan sebagai berikut:
Rasio likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur apakah sebuah perusahaan dapat memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk mengubah aset lancarnya menjadi uang tunai secara cepat.
Fungsi dari rasio likuiditas adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya saat jatuh tempo. Rasio likuiditas juga digunakan untuk mengukur seberapa cepat perusahaan dapat mengubah asetnya menjadi uang tunai.
Baca juga: Pengertian Akuntansi Adalah? Berikut Pembahasan Lengkap dan Mendalam
Rasio leverage
Rasio leverage adalah suatu rasio yang menunjukkan berapa banyak aset yang dibiayai oleh pinjaman dibandingkan dengan aset yang dibiayai oleh modal sendiri.
Secara umum, rasio leverage digunakan untuk mengukur berapa besar risiko yang mungkin diambil oleh sebuah perusahaan atau investor. Fungsinya adalah untuk menunjukkan tingkat risiko yang diambil oleh perusahaan atau investor.
Selain itu, rasio leverage juga bisa digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
Baca juga: Akun Riil: Pengertian Lengkap dan Perbedaannya dengan Akun Nominal
Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah ukuran perbandingan antara laba bersih dan aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Nilai rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam skala tertentu.
Rasio profitabilitas dapat menunjukkan tingkat efisiensi dan kinerja perusahaan dan juga memungkinkan investor untuk membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya.
Fungsi utama rasio profitabilitas adalah untuk membantu para pemegang saham dan investor untuk menilai kinerja dan kesehatan keuangan dari sebuah perusahaan. Ini juga dapat digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu untuk menentukan tingkat profitabilitasnya.
Baca juga: Cara Melakukan Analisis Anggaran Beserta Tahapannya
Analisis future performance
Analisis future performance adalah salah satu jenis analisis akuntansi yang digunakan untuk memprediksi bagaimana kinerja finansial masa depan suatu perusahaan.
Analisis future performance melibatkan penggunaan data historis untuk membangun proyeksi finansial untuk periode yang akan datang. Analisis ini dapat membantu para eksekutif mengambil keputusan yang tepat dengan menyediakan pandangan tentang bagaimana situasi finansial masa depan akan berubah berdasarkan berbagai faktor, seperti kebijakan pembelian, investasi, dan lainnya.
Analisis future performance dapat mencakup berbagai jenis analisis akuntansi, seperti analisis tren, analisis proyeksi, dan analisis rasio. Analisis tren menggunakan data historis untuk membangun proyeksi tentang bagaimana hasil finansial perusahaan akan berubah dalam waktu dekat.
Analisis proyeksi berfokus pada pengembangan proyeksi untuk jangka panjang, yang bisa berlangsung hingga beberapa tahun. Sementara analisis rasio menggunakan rasio kunci, seperti rasio likuiditas dan rasio solvabilitas, untuk mengukur kesehatan finansial perusahaan.
Analisis future performance juga bisa mencakup analisis sensitivitas, yang mengukur bagaimana perusahaan akan bereaksi terhadap perubahan dalam faktor-faktor seperti harga, biaya, dan permintaan.
Analisis sensitivitas dapat membantu para eksekutif mengidentifikasi dan mengantisipasi dampak yang mungkin akan ditimbulkan oleh perubahan dalam lingkungan bisnis mereka.
Untuk membuat proyeksi yang akurat, para eksekutif perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi hasil finansial masa depan perusahaan. Faktor tersebut termasuk tingkat inflasi, perubahan hukum, dan perubahan dalam industri.
Sehingga, proyeksi yang dibuat melalui analisis future performance dapat membantu para eksekutif membuat keputusan yang berorientasi pada hasil yang berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang perusahaan.
Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Usaha Perseorangan Berikut Ini
Analisis comparative performance
Analisis comparative performance adalah salah satu jenis analisis akuntansi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu entitas. Analisis ini dilakukan dengan membandingkan kinerja keuangan entitas tersebut dengan kinerja perusahaan sejenis, sehingga dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing.
Analisis comparative performance dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi. Analisis ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari membandingkan rasio keuangan, rasio likuiditas, rasio rentabilitas, dan rasio solvabilitas.
Selain itu, analisis comparative performance juga dapat dilakukan dengan membandingkan hasil penjualan, pendapatan, serta arus kas. Cara ini dapat membantu investor untuk menentukan apakah entitas yang akan diinvestasikan memiliki kinerja yang kuat dan dapat diandalkan.
Selain membandingkan rasio keuangan dan hasil penjualan, analisis comparative performance juga dapat dilakukan dengan membandingkan rasio harga-pendapatan.
Rasio tersebut adalah rasio yang menggambarkan berapa banyak pendapatan yang diperoleh per saham. Jika rasio ini lebih tinggi daripada perusahaan sejenis, ini menandakan bahwa harga saham yang tinggi telah mencerminkan kinerja yang positif.
Analisis comparative performance juga dapat dilakukan dengan membandingkan perkembangan aset dan hutang. Perhatikan bagaimana aset dan hutang berubah dari tahun ke tahun. Jika aset meningkat, ini menandakan bahwa entitas sedang dalam posisi yang baik secara finansial. Jika hutang meningkat, entitas sedang mengalami masalah finansial.
Analisis comparative performance dapat juga membantu investor untuk memahami seberapa jauh entitas dari posisi kinerja yang diinginkan. Hal ini dapat membantu investor untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
Jika kinerja entitas yang diinvestasikan telah diatas rata-rata kinerja industri, investor dapat yakin bahwa investasinya akan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang.
Analisis comparative performance dapat menjadi alat yang berguna bagi investor untuk mengevaluasi kinerja keuangan entitas yang diinvestasikan. Dengan membandingkan rasio keuangan, hasil penjualan, dan kondisi aset dan hutang, investor dapat memahami seberapa jauh entitas dari posisi kinerja yang diinginkan. Ini membantu investor dalam membuat keputusan investasi yang tepat.
Baca juga: Apa itu Rasio Aktivitas? Pengertian, Manfaat, Rumus, dan Jenisnya
Tujuan Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk membantu para pembuat keputusan menilai dan menganalisis data keuangan untuk menentukan posisi keuangan perusahaan dan mengidentifikasi area yang dapat ditingkatkan.
Terdapat empat tujuan umum analisis akuntansi, yaitu solvabilitas, profitabilitas, likuiditas, dan stabilitas.
Solvabilitas
Analisis akuntansi bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Solvabilitas dapat diukur dengan menyebutkan rasio keuangan yang mencerminkan kondisi keuangan perusahaan.
Beberapa rasio solvabilitas yang umum digunakan termasuk rasio hutang terhadap ekuitas, rasio hutang terhadap aktiva, dan rasio lancar.
Profitabilitas
Analisis akuntansi bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari pendapatan. Profitabilitas dapat diukur dengan rasio laba kotor terhadap pendapatan, rasio laba bersih terhadap aset, dan rasio laba bersih terhadap pendapatan.
Baca juga: Akun Nominal dan Akun Riil: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya
Likuiditas
Analisis akuntansi bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas dapat diukur dengan rasio lancar, rasio kas terhadap hutang jangka pendek, dan rasio aset lancar terhadap aset.
Stabilitas
Analisis akuntansi bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjaga keseimbangan pendapatan dan beban secara konstan. Stabilitas dapat diukur dengan rasio aset terhadap pendapatan, rasio aset terhadap ekuitas, dan rasio beban terhadap pendapatan.
Baca juga: Tertarik Jadi Akuntan? Yuk, Kenali Jobdesk Akuntan Berikut Ini
Siapa Saja Pengguna Analisis Akuntansi?
Pengguna analisis akuntansi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengguna intern dan eksternal.
Pengguna internal
Pengguna internal adalah orang-orang yang bekerja pada perusahaan atau organisasi yang menggunakan informasi akuntansi.
Pengguna internal ini meliputi manajer, pimpinan, staf akuntan, karyawan, investor, dan pemilik. Mereka menggunakan informasi akuntansi ini untuk membuat keputusan bisnis, mengontrol aktivitas bisnis, menilai operasi, dan menentukan strategi bisnis.
Pengguna eksternal
Pengguna eksternal adalah orang-orang yang berada di luar organisasi. Pengguna eksternal ini meliputi pemerintah, lembaga keuangan, pemasok, kreditur, investor, dan pembeli. Mereka menggunakan informasi akuntansi untuk membuat keputusan tentang perusahaan atau organisasi.
Baca juga: 4 Tips Membuka Jasa Layanan Akuntansi, Berani Coba?
Kesimpulan
Analisis akuntansi merupakan proses penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan. Dengan menilai laporan keuangan secara komprehensif, stakeholders bisa mengidentifikasi bagaimana kinerja perusahaan yang membantu mereka membuat keputusan strategis yang tepat.
Laporan keuangan menjadi data utama untuk melakukan analisis keuangan perusahaan. Oleh karenanya, laporan keuangan harus dibuat seakurat mungkin agar tidak menyesatkan para penggunanya.
Supaya laporan keuangan bisnis akurat, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Kledo yang akan mengotomatisasikan penyusunan 30 jenis laporan keuangan. Dengan Kledo, berbagai kesalahan akuntansi seperti salah input data karena human error pun bisa dicegah serta bisa menghemat waktu dan biaya.
Nah, tunggu apalagi? Anda bisa membuktikannya dengan mencoba free trial Kledo selama 14 hari melalui tautan ini.
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024
- Cara Membuat RAB, Contoh, dan Download Templatenya - 8 November 2024