Aktiva (aset) jaminan merupakan elemen yang penting dalam dunia keuangan, khususnya dalam transaksi pinjam meminjam antara debitur dan kreditur. Pasalnya, aset jaminan ini berfungsi untuk meminimalisir kerugian finansial jika terjadi gagal bayar.
Bagi pemberi pinjaman (kreditur), mereka bisa memperoleh jaminan atas sejumlah dana yang dipinjamkan ke debitur. Apabila debitur tidak mampu mengembalikan pinjaman, aset yang dijadikan sebagai jaminan pun berhak dimiliki kreditur.
Sementara di sisi lain, penyertaan aset jaminan juga memudahkan debitur dalam mencari pinjaman bisnis dengan bunga yang rendah.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara mendetail mengenai pengertian aktiva pinjaman, syara, jenis dan contohnya, serta tips menggunakan aset jaminan untuk mempermudah proses pengajuan pinjaman bisnis Anda.
Apa Pengertian Aktiva?
Aset (aktiva) merujuk pada segala sesuatu yang dimiliki oleh suatu entitas, seperti perusahaan atau individu, yang memiliki nilai ekonomis. Aset mencakup berbagai bentuk, termasuk properti fisik, keuangan, hak kepemilikan, dan sumber daya yang dapat menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan.
Ada dua jenis utama aset yaitu:
- Aset Lancar (Current Assets): Merupakan aset yang diharapkan dapat diubah menjadi uang tunai atau dikonsumsi dalam siklus operasional normal perusahaan dalam waktu satu tahun. Contoh aset lancar termasuk kas, piutang usaha, persediaan, dan investasi jangka pendek.
- Aset Tetap (Fixed Assets): Merupakan aset yang dimiliki untuk penggunaan jangka panjang dan tidak diharapkan dijual atau diubah menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun. Contoh aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan, dan kendaraan.
Baca juga: Overall Equipment Effectiveness (OEE): Pengertian, Rumus, dan Contohnya
Jadi, Apa yang Dimaksud Aktiva Jaminan?
Aset jaminan, atau dalam bahasa Inggris disebut “collateral assets,” adalah aset yang digunakan sebagai jaminan atau agunan untuk mendukung atau menjamin suatu kewajiban atau pinjaman. Di dunia kredit, aktiva jaminan ini sering kita kenal sebagai agunan.
Ketika seseorang atau suatu entitas meminjam uang atau mendapatkan fasilitas kredit, pemberi pinjaman biasanya meminta jaminan untuk mengurangi risiko mereka jika peminjam tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran.
Aset jaminan dapat berupa berbagai jenis, termasuk properti fisik, kendaraan, investasi, atau hak kepemilikan lainnya.
Jaminan ini memberikan keamanan kepada pemberi pinjaman, karena jika peminjam tidak dapat memenuhi kewajibannya, pemberi pinjaman dapat menggunakan atau menjual aset jaminan untuk mendapatkan kembali sebagian atau seluruh jumlah pinjaman.
Apa Tujuan Aktiva Jaminan?
Apa tujuan dari aset jaminan dan mengapa pemberi pinjaman memerlukannya?
Mengamankan pinjaman
Aset jaminan berfungsi sebagai asuransi bagi pemberi pinjaman jika peminjam gagal membayar. Jaminan juga merupakan insentif bagi peminjam untuk memenuhi kewajiban pembayarannya.
Meskipun jaminan membantu permohonan pinjaman disetujui, jaminan tidak cukup untuk menjamin pinjaman. Hal ini karena jaminan merupakan sumber pembayaran sekunder atas pinjaman agunan.
Jaminan utama pemberi pinjaman adalah tanda tangan peminjam pada perjanjian pinjaman. Tanda tangan ini menyatakan bahwa peminjam akan membayar sejumlah tertentu selama jangka waktu tertentu sampai seluruh nilai pinjaman ditambah bunga dibayar.
Nilai pasar yang wajar
Pemberi pinjaman dan peminjam harus mempertimbangkan nilai pasar wajar dari jaminan bisnis. Nilai pasar wajar adalah harga jual suatu barang yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Nilai pasar wajar suatu barang berbeda dengan nilai bukunya, yaitu nilai suatu barang sebagaimana tercantum dalam pembukuan bisnis.
Nilai pasar wajar dari jaminan biasanya lebih tinggi daripada jumlah pinjaman. Pemberi pinjaman mengantisipasi biaya tambahan dalam menyita dan melikuidasi aset bisnis. Biaya tambahan juga bisa termasuk penundaan likuidasi, transportasi, atau biaya penjualan.
Berbagai Syarat yang Harus Dipenuhi Aktiva Jaminan
Aset jaminan memainkan peran penting dalam transaksi keuangan, memberi jaminan keamanan kepada pemberi pinjaman dan pemilik kepentingan lainnya.
Namun, untuk diakui sebagai jaminan yang efektif, aset tersebut harus memenuhi berbagai syarat yang ditetapkan. Berikut penjelasan lengkapnya:
Likuiditas
Likuiditas artinya aktiva jaminan harus mudah dijual di pasar dan akan lebih baik jika memiliki harga yang stabil atau dapat diprediksi.
Likuiditas berguna untuk memastikan bahwa kreditur dapat memperoleh kembali jumlah pinjaman dengan cepat dan efisien jika debitur gagal membayar kembali.
Misalnya, uang tunai, surat berharga, dan emas merupakan aset yang sangat likuid dan dapat dijadikan sebagai jaminan yang baik
Tahan lama
Aktiva jaminan harus memiliki nilai ekonomis dan kualitas dalam jangka waktu yang lama serta tidak mudah rusak atau menjadi usang.
Daya tahan melindungi pemberi pinjaman dari kehilangan uang karena depresiasi atau keusangan aset. Misalnya, tanah, bangunan, dan mesin merupakan aset yang memiliki masa manfaat dan nilai ekonomis relatif lama.
Kepemilikan
Aktiva jaminan harus dimiliki secara sah oleh peminjam, dengan hak milik yang jelas dan tidak ada beban.
Kepemilikan memastikan bahwa peminjam mempunyai hak untuk menjaminkan agunan dan pemberi pinjaman mempunyai hak untuk menyitanya jika terjadi wanprestasi. Misalnya, mobil yang sudah lunas dan didaftarkan atas nama peminjam.
Dapat dibagi
Agunan harus dapat dibagi menjadi unit atau bagian yang lebih kecil, tanpa kehilangan nilai atau fungsinya.
Pembagian memungkinkan pemberi pinjaman untuk menyesuaikan jumlah agunan yang diperlukan sesuai dengan ukuran dan risiko pinjaman. Misalnya, portofolio saham yang dapat dijual dalam bentuk saham per lembar.
Standardisasi
Agunan harus mudah diidentifikasi dan dibandingkan dengan aset serupa lainnya di pasar. Standardisasi memfasilitasi penilaian dan verifikasi agunan oleh pemberi pinjaman. Misalnya, berlian yang memiliki kualitas dan berat bersertifikat.
Baca juga: Inspeksi Produk: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Tahapannya
Jenis dan Contoh Aktiva Jaminan
Aktiva jaminan merupakan aset yang digunakan sebagai jaminan untuk mendukung kewajiban atau pinjaman. Aktiva ini bisa berupa berbagai jenis aset yang dimiliki oleh perusahaan atau individu.
Pada bagian ini, mari kita bahas beberapa jenis aktiva jaminan beserta contohnya:
Real estat
Agunan real estat adalah jenis jaminan yang dapat digunakan peminjam untuk mengamankan pinjaman untuk bisnis.
Agunan tersebut dapat berupa aset berwujud, misalnya tanah atau bangunan, atau dapat juga berupa penyertaan modal pada suatu aset seperti hipotek.
Ada banyak manfaat menggunakan agunan real estat untuk mengamankan pinjaman bagi bisnis Anda. Manfaat yang paling utama adalah dapat memberikan keamanan pada pinjaman, sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan dan membuat mereka yakin untuk menyetujui pinjaman yang diajukan debitur.
Manfaat lainnya adalah dapat membantu Anda memperoleh tingkat bunga pinjaman yang lebih rendah. Hal ini karena pemberi pinjaman mengetahui bahwa mereka memiliki jaminan terhadap pinjaman tersebut, sehingga kecil kemungkinannya untuk mengenakan tingkat bunga yang lebih tinggi.
Terakhir, penggunaan agunan real estat juga dapat membantu Anda mendapatkan jumlah pinjaman yang lebih besar.
Hal ini karena nilai agunan dapat digunakan untuk menjamin jumlah pinjaman yang lebih besar dibandingkan jika Anda hanya menggunakan nilai kredit pribadi Anda.
Akan tetapi, beberapa risiko dalam menggunakan agunan real estat untuk mengamankan pinjaman bagi bisnis Anda. Risiko yang paling jelas adalah jika Anda gagal membayar pinjaman, pemberi pinjaman dapat menyita properti tersebut dan menjualnya untuk menutup kerugian mereka.
Risiko lainnya adalah jika nilai properti menurun, Hutang Anda menjadi lebih banyak daripada nilai properti. Hal ini bisa terjadi jika terjadi penurunan nilai pasar properti atau jika Anda melakukan perbaikan pada properti yang mengalami penurunan nilainya.
Sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan agunan real estat untuk mendapatkan pinjaman bagi bisnis, Anda harus berbicara dengan pemberi pinjaman untuk mengetahui apakah keputusan itu tepat untuk Anda.
Anda juga harus meminta nasihat profesional untuk memastikan bahwa Anda memahami risiko dan manfaat penggunaan jenis agunan ini.
Properti pribadi
Jaminan properti pribadi mengacu pada properti selain real estat, yang ditawarkan peminjam sebagai jaminan atas pinjaman. Jenis jaminan properti pribadi yang paling umum digunakan berupa perhiasan, kendaraan, karya seni, dan barang koleksi.
Keuntungan menggunakan agunan properti pribadi untuk mendapatkan pinjaman adalah lebih mudah diperoleh dibandingkan jenis agunan lainnya, seperti real estat.
Kerugiannya adalah jaminan properti pribadi biasanya memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan real estat, sehingga mungkin tidak memberikan jaminan yang besar terhadap pinjaman.
Pertimbangan lainnya adalah bahwa jaminan properti pribadi bisa lebih sulit untuk dijual dibandingkan real estat, jika peminjam gagal membayar pinjamannya.
Karena alasan ini, pemberi pinjaman biasanya mengharuskan peminjam memiliki nilai kredit yang lebih tinggi ketika mereka menggunakan jaminan properti pribadi untuk mendapatkan pinjaman.
Piutang
Piutang dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman untuk bisnis dalam beberapa cara. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan jalur kredit yang bisa dijaminkan dengan piutang Anda. Jenis pinjaman ini disebut pinjaman berbasis aset.
Cara lain untuk menggunakan piutang sebagai jaminan adalah dengan menjaminkannya sebagai jaminan pinjaman. Jenis pinjaman ini disebut pinjaman dengan jaminan.
Pinjaman berbasis aset adalah pinjaman yang dijamin dengan aset perusahaan, seperti piutang, inventaris, dan peralatan. Pinjaman berbasis aset biasanya digunakan oleh bisnis yang kesulitan memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman bank konvensional.
Keuntungan pinjaman berbasis aset adalah biasanya memiliki tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan pinjaman tanpa jaminan. Kerugian dari pinjaman berbasis aset adalah jika Anda gagal membayar pinjaman, pemberi pinjaman dapat menyita aset Anda.
Baca juga: Cara Mendapatkan Izin PIRT, Syarat, dan Manfaatnya
Persediaan
Persediaan dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman untuk bisnis Anda. Namun, penting untuk dipahami bahwa menggunakan inventaris sebagai jaminan dapat menjadi keputusan yang berisiko.
Jika bisnis Anda tidak dapat membayar kembali pinjamannya, pemberi pinjaman dapat menyita inventaris perusahaan, yang dapat menempatkan bisnis dalam posisi keuangan yang sulit.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan inventaris sebagai jaminan pinjaman.
Pertama, Anda harus memastikan bahwa inventaris Anda dinilai dengan benar. Jaminan pinjaman yang berlebihan dapat membahayakan bisnis Anda jika inventaris tidak terjual sebanyak yang Anda harapkan.
Kedua, Anda harus memiliki rencana yang matang tentang bagaimana pinjaman tersebut akan digunakan dan bagaimana inventaris akan dijual. Tanpa rencana yang jelas, mungkin sulit meyakinkan pemberi pinjaman untuk menggunakan inventaris sebagai jaminan.
Ketiga, Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki persediaan yang cukup untuk menutupi pinjaman. Jika tingkat persediaan Anda rendah, mungkin sulit untuk mendapatkan persetujuan pinjaman.
Terakhir, Anda harus siap menawarkan jaminan pribadi kepada pemberi pinjaman. Ini berarti Anda secara pribadi akan bertanggung jawab untuk membayar kembali pinjaman tersebut jika bisnis Anda tidak mampu melakukannya.
Surat pengakuan utang atau blanket lien
Surat pengakuan utang atau blanket lien adalah jenis jaminan pinjaman yang memungkinkan pemberi pinjaman untuk mengklaim semua aset peminjam jika terjadi gagal bayar.
Surat pengakuan utang merupakan aset jaminan tidak berwujud. Blanket lien merupakan pernyataan berkekuatan hukum terhadap aset bisnis sebagai jaminan atas pinjaman atau utang.
Surat ini memberi pemberi pinjaman hak untuk mengklaim hak gadai atas aset sebanyak yang diperlukan untuk membayar kembali pinjaman yang gagal bayar.
Pinjaman jenis ini dapat berguna bagi bisnis yang memiliki banyak aset dan perlu meminjam uang dalam jumlah besar. Namun, penting untuk diingat bahwa jika Anda gagal membayar pinjaman, Anda bisa kehilangan aset bisnis Anda.
Untuk mendapatkan surat pengakuan utang, Anda perlu menjaminkan aset bisnis Anda. Aset ini dapat mencakup inventaris, peralatan, atau real estat Anda. Pemberi pinjaman kemudian akan memberikan hak gadai atas semua aset ini.
Jika Anda gagal membayar pinjaman, pemberi pinjaman dapat menyita aset Anda dan menjualnya untuk melunasi pinjaman. Hal ini dapat menyebabkan bisnis Anda tidak memiliki aset yang dibutuhkan untuk beroperasi.
Sebelum mengambil surat pengakuan utang, Anda harus mempertimbangkan opsi lain. Jenis pinjaman ini sebaiknya hanya digunakan sebagai upaya terakhir. Jika Anda tidak dapat membayar kembali pinjaman Anda, Anda bisa kehilangan aset bisnis Anda.
Rekening tabungan
Rekening tabungan bisnis juga dapat digunakan sebagai jaminan. Bank antara lain lebih memilih uang tunai sebagai jaminan karena relatif mudah diperoleh,
Pemberi pinjaman dapat memperoleh kembali uang mereka tanpa menjual aset fisik ketika peminjam gagal membayar pinjamannya.
Pemberi pinjaman mungkin menganggapnya berisiko rendah, namun peminjam mungkin menganggapnya berisiko karena mereka berisiko kehilangan tabungannya.
Investasi
Pinjaman bisnis atau jalur kredit juga dapat dijaminkan dengan investasi, seperti saham dan obligasi. Seperti halnya kas, berinvestasi pada aset likuid dapat membantu Anda membayar kreditur dengan cepat. Bank umumnya menggunakan agunan jenis ini, namun fintech lending tidak.
Namun kondisi pasar dapat mempengaruhi penilaian investasi. Anda mungkin berada dalam situasi sulit ketika investasi Anda kehilangan nilai di bawah jumlah pinjaman.
Emas
Dalam transaksi keuangan seperti pinjaman, emas dapat dijadikan jaminan. Peminjam dapat menggunakan emas sebagai agunan untuk memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan.
Emas yang dijadikan agunan akan disimpan sebagai jaminan bahwa jika peminjam gagal membayar pinjaman, agunan tersebut dapat diambil oleh pemberi pinjaman.
Meskipun emas dianggap sebagai aset yang relatif stabil, ada risiko yang terkait dengan penggunaannya sebagai agunan.
Perubahan nilai emas dalam pasar bisa mempengaruhi seberapa besar agunan tersebut dihargai. Selain itu, penting untuk memastikan keamanan dan perawatan emas yang dijadikan agunan untuk meminimalkan risiko kerugian.
Baca juga: 10+ Manfaat Pameran Produk dan Kekurangannya
Tips Menggunakan Aktiva Jaminan untuk Memperoleh Pinjaman Bisnis
Jika Anda adalah pemilik usaha kecil yang membutuhkan pinjaman, Anda mungkin bertanya-tanya apakah agunan diperlukan dan, jika ya, bagaimana menggunakannya untuk keuntungan Anda.
Berikut beberapa tips tentang cara menggunakan agunan agar berhasil mendapatkan pinjaman untuk bisnis Anda.
Pertama, penting untuk memahami apa itu agunan dan bagaimana dampaknya terhadap permohonan pinjaman Anda.
Agunan adalah aset yang dapat digunakan untuk menjamin pinjaman. Jika Anda gagal membayar pinjaman, pemberi pinjaman dapat menyita agunan untuk menutup kerugian mereka.
Contoh umum agunan meliputi properti, kendaraan, peralatan, inventaris, dan rekening tabungan. Memiliki agunan memberikan keyakinankepada pemberi pinjaman bahwa mereka akan dapat memperoleh kembali uangnya jika Anda tidak dapat membayar kembali pinjamannya.
Sekarang setelah Anda mengetahui apa itu agunan, mari kita bahas bagaimana menggunakannya untuk keuntungan Anda saat mengajukan pinjaman.
1. Gunakan jaminan yang kuat
Saat memilih agunan untuk pinjaman Anda, penting untuk memilih aset yang berharga dan mudah dijual.
Pemberi pinjaman ingin merasa yakin bahwa mereka dapat dengan cepat menutup kerugiannya jika Anda gagal membayar pinjaman, jadi hindari menggunakan aset pribadi seperti rumah atau mobil sebagai jaminan. Sebaliknya, pilihlah aset bisnis seperti peralatan atau inventaris.
2. Tawarkan lebih dari yang dibutuhkan
Jika pemberi pinjaman memerlukan jaminan atas pinjamannya, cobalah menawarkan lebih dari jumlah minimum. Ini akan menunjukkan bahwa Anda serius dalam membayar kembali pinjaman dan meningkatkan peluang Anda mendapatkan pendanaan.
3. Melakukan penilaian aset
Jika Anda menggunakan properti atau peralatan sebagai jaminan, pastikan untuk mendapatkan penilaian terlebih dahulu. Ini akan membantu Anda menentukan nilai pasar wajar dari suatu aset dan menghindari kejutan apa pun di kemudian hari.
4. Pahami risikonya
Meskipun menggunakan agunan dapat meningkatkan peluang Anda mendapatkan pinjaman, penting untuk memahami risiko yang ada.
Jika Anda gagal membayar pinjaman, pemberi pinjaman dapat menyita agunan Anda, yang dapat menempatkan bisnis Anda dalam posisi keuangan yang sulit. Pastikan Anda mampu membayar pembayaran bulanan sebelum mengambil pinjaman yang dijamin dengan agunan.
Baca juga: Pengertian SPPKP, Syarat, dan Cara Mendapatkannya
Kesimpulan
Itulah pembahasan mengenai aktiva jaminan yang perlu Anda ketahui. Jadi, ketika Anda mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan seperti bank, maka pihak bank akan mengajukan syarat penyertaan aset yang Anda miliki sebagai jaminan atas yang pinjaman yang diberikan.
Aset yang dapat dijadikan sebagai jaminan pun beragam, meliputi properti, piutang, inventaris bisnis, dan jenis aset lainnya.
Dalam dunia bisnis, keuangan harus dikelola sebaik mungkin agar operasional bisnis berjalan lancar. Untuk itu, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi seperti Kledo.
Kledo merupakan software asli buatan Indonesia dan sudah dipercaya lebih dari 45 ribu pemilik bisnis. Fiturnya lengkap dan mudah digunakan bahkan bagi Anda yang masih awam dengan dunia akuntansi dan keuangan.
Tertarik mencoba? Yuk, jangan lewatkan kesempatan mencoba Kledo gratis selama 14 hari bahkan selamanya melalui tautan ini.
- Proyeksi Utang Usaha: Definisi, Manfaat, dan Cara Melakukannya - 12 September 2024
- Pengertian Digital Payment, Manfaat, dan Jenisnya - 2 September 2024
- 10 Strategi Manajemen Arus Kas untuk Stabilitas Keuangan Bisnis - 31 Agustus 2024