Di antara banyak aspek yang memengaruhi kesehatan keuangan bisnis, manajamen utang merupakan hal yang harus perhatikan dengan cermat. Baik itu pinjaman pribadi atau utang bisnis, mengelola utang dengan baik merupakan hal penting yang harus dilakukan.
Dengan munculnya alat digital dan instrumen keuangan, pengelolaan utang menjadi lebih kompleks dibandingkan sebelumnya. Namun terlepas dari kerumitan ini, bisnis masih dapat mengelola utangnya dengan beberapa strategi sederhana.
Dalam artikel ini kita akan membagikan beberapa strategi manajemen utang dan bagaimana bisnis dapat memanfaatkan strategi tersebut untuk mengelola utang mereka dengan lebih efektif.
Pengertian Utang Bisnis
Utang bisnis adalah kewajiban keuangan yang digunakan perusahaan untuk mendanai operasi bisnis, memperluas jangkauan bisnis, atau berinvestasi dalam usaha baru.
Definisi lainnya, utang bisnis merupakan uang yang dipinjam oleh suatu bisnis dari kreditur dengan harapan dapat dilunasi seiring berjalannya waktu.
Ada berbagai jenis utang bisnis, masing-masing memiliki tujuan berbeda dan memiliki jangka waktu berbeda.
- Salah satu jenis utang yang umum adalah utang jangka pendek, yang biasanya mencakup pinjaman yang digunakan untuk menutupi pengeluaran mendesak seperti penggajian atau pembelian inventaris.
- Hutang jangka panjang yaiut pinjaman dalam jumlah besar untuk investasi modal seperti pembelian properti atau peralatan.
Baca juga: Akun Hutang dalam Akuntansi: Pengertian Lengkap dan Jurnalnya
Pengertian Manajemen Utang
Manajemen utang adalah proses pengelolaan dan pengendalian utang dengan cara yang meminimalkan risiko keuangan dan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi tujuan keuangan.
Langkah ini bisa dilakukan dengan menilai kondisi utang, membuat rencana untuk membayar utang, dan menerapkan strategi untuk mencegah masalah terkait utang di masa depan.
Pada praktiknya, proses manajemen utang ini membutuhkan bantuan pihak ketiga sebagai dari pakar keuangan atau lembaga konseling kredit, yang akan memberi masukan agar individu atau bisnis dapat mengidentifikasi strategi efektif untuk mengurangi beban utang mereka.
Tujuan utamanya adalah untuk meringankan beban finansial, mencegah akumulasi utang lebih banyak, dan pada akhirnya semua utang bisa terlunasi.
Pengelolaan utang sangat penting baik bagi individu yang pernah mengambil pinjaman, utang kartu kredit, atau bentuk utang lainnya, serta bagi bisnis yang mengandalkan pinjaman untuk membiayai operasionalnya.
Mengapa Manajemen Utang Penting bagi Bisnis?
Manajemen utang yang efektif sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan dan mencegah dampak negatif dari utang yang berlebihan, seperti kebangkrutan, nilai skor kredit yang rusak, dan dampak negatif lainnya.
Dengan mengelola utang secara efektif, bisnis dapat meningkatkan kesehatan keuangan, menghemat uang untuk pembayaran bunga, dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Baca juga: 10 Tips Sukses Berbisnis Tanpa Hutang
Apa Dampak Negatif Pengelolaan Utang yang Buruk?
Manajemen utang bisnis yang buruk dapat memberikan dampak negatif yang serius pada kesehatan finansial dan operasional perusahaan. Berikut adalah 5 dampak negatif yang bisa terjadi akibat manajemen utang yang tidak baik:
Beban bunga utang semakin membengkak
Salah satu dampak utama dari manajemen utang yang buruk adalah membengkaknya nilai beban bunga.
Jika perusahaan terlalu bergantung pada pinjaman dengan suku bunga tinggi kemudian tidak dapat membayar utang tepat waktu, maka nilai beban bunga akan terus bertambah. Apabila hal ini berlanjut, maka dapat menggerus keuntungan bersih dan membebani arus kas perusahaan.
Penurunan kredibilitas dan nilai skor kredit
Manajemen utang yang buruk dapat merugikan reputasi perusahaan di pasar keuangan. Jika perusahaan gagal membayar utang tepat waktu atau tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya, nilai skor kredit perusahaan dapat turun.
Penurunan skor kredit dapat menyulitkan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman baru dengan suku bunga yang wajar, sehingga memperburuk situasi keuangan.
Baca juga: Cara Membuat Laporan Umur Hutang dan Contohnya
Kemampuan investasi terbatas
Utang yang tidak terkendali dapat membatasi kemampuan perusahaan untuk berinvestasi dalam pengembangan produk, inovasi, atau ekspansi bisnis.
Pasalnya, sebagian besar pendapatan perusahaan harus dialokasikan untuk pembayaran utang, sehingga menghambat pertumbuhan jangka panjang dan daya saing di pasar.
Risiko likuiditas yang tinggi
Manajemen utang yang buruk juga dapat menciptakan risiko likuiditas yang tinggi. Jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya, risiko likuiditas dapat menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari.
Hali ini bisa berujung pada kesulitan membayar gaji karyawan, membeli bahan baku, atau memenuhi kewajiban lainnya.
Kesulitan dalam menarik investor
Hal ini tentu dapat mempersulit bisnis untuk meningkatkan modal melalui investasi, yang selanjutnya dapat menghambat prospek pertumbuhannya.
Investor umumnya cenderung menghindari bisnis yang memiliki rasio hutang yang tinggi, karena hal ini dapat menimbulkan risiko yang merugikan kepentingan investor.
Baca juga: Cara Terbaik Menghindari Bisnis Bangkrut, Penting!
Bagaimana Cara Manajemen Utang yang Efektif?
Dengan asumsi bisnis sudah berdiri dan memiliki utang, ada beberapa cara efektif untuk mengelola utang:
1. Meninjau kembali semua utang bisnis
Langkah pertama dalam manajemen hutang adalah dengan memetakan setiap hutang pada spreadsheet atau software akuntansi dan serinci mungkin.
Informasi hutang harus mencakup hal-hal seperti sisa saldo, pembayaran bulanan, suku bunga, tanggal jatuh tempo dan jenis kreditnya, antara lain.
Dengan membuat daftar hutang membantu perusahaan menetapkan strategi yang efektif dan lebih memahami pembayaran apa yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.
Setelah dianalisis, pembayaran utang dapat didekati dengan teknik yang berbeda seperti strategi debt avalanche, yaitu membayar cicilan yang lebih besar terhadap utang dengan tingkat bunga tertinggi, atau teknik snowball, yaitu melunasi utang terkecil terlebih dahulu, berapa pun tingkat bunganya.
Kedua pendekatan tersebut sangat efektif dalam pembayaran utang. Untuk itu, carilah informasi mengenai teknik-teknik pelunasan utang supaya Anda dapat memilih teknik yang paling sesuai.
2. Memperhatikan manajemen arus kas
Arus kas adalah sumber kehidupan bisnis. Jika bisnis kesulitan mengelola utangnya, hal ini mungkin disebabkan oleh manajemen arus kas yang buruk.
Adapun beberapa penyebab buruknya arus kas mencakup keterlambatan pembayaran dari klien atau biaya tetap yang tinggi. Memperbaiki strategi manajemen arus kas, seperti anjak piutang, dapat membantu meningkatkan arus kas dan memastikan bahwa utang dibayar tepat waktu.
Anjak piutang adalah opsi pembiayaan yang memungkinkan bisnis menjual faktur terutang mereka kepada perusahaan pihak ketiga dengan harga diskon. Hal ini memberikan bisnis uang tunai segera untuk melunasi utang dan meningkatkan arus kas.
Baca juga: 10 Pinjaman Modal Bank untuk Usaha dan Cara Mengajukannya
3. Meningkatkan proses pengendalian kredit
Pembayaran dari pelanggan merupakan elemen penting yang memengaruhi arus kas bisnis. Bisnis di Indonesia rata-rata memiliki 2 dari 5 faktur dibayar terlambat, keterlambatan pembayaran dapat menganggu kelancaran arus keuangan, namun proses pengendalian kredit akan membantu Anda meminimalkan risiko ini.
Memperbaiki proses faktur sangat penting untuk meminimalkan masalah arus kas. Saat menerima klien baru, akan sangat membantu jika meminta informasi riwayat kredit pelanggan, karena referensi tersebut mengurangi kemungkinan terjadinya gagal bayar hutang.
Selain itu, faktur harus dibuat dengan cepat dan akurat dalam format yang benar, memastikan bahwa persyaratan kredit dan nomor referensi disertakan bersama dengan instruksi pembayaran.
Anda harus mendorong pembayaran lebih awal dengan jangka waktu pembayaran yang lebih pendek atau diskon pelunasan awal untuk memberi insentif kepada klien agar membayar dengan cepat.
Jika Anda ingin membuat faktur dengan mudah, Anda bisa mengunjungi halaman ini.
4. Integrasi risiko ke dalam model bisnis
Sebagai seorang pemilik bisnis, Anda harus berusaha untuk tidak terlalu berhati-hati saat membangun bisnis. Namun, manajemen risiko sangat penting untuk kesuksesan bisnis.
Meskipun perencanaan untuk kejadian luar biasa seperti resesi, pandemi, atau bencana alam sulit dilakukan, manajemen risiko yang mendalam harus menjadi bagian integral dari model bisnis apa pun.
Dengan peninjauan laporan laba rugi secara berkala, mudah untuk mengidentifikasi area di mana perusahaan perlu diperbaiki untuk memaksimalkan arus kas dan menabung untuk digunakan masa-masa sulit.
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, perkiraan arus kas yang efektif dan pelacakan tren sangat penting untuk agar bisa memenangkan kompetisi di pasar dan mengidentifikasi peluang di masa depan.
Baca juga: Analisis Risiko: Pengertian, Fungsi, Metode, dan Prosesnya
5. Bicara dengan kreditur
Sering kita temui banyak pelaku bisnis yang merasa kesulitan jika harus akan membayar cicilan penuh. Dalam skenario ini, perusahaan bisa menemukan solusi melalui jalur komunikasi yang proaktif dengan krediturnya.
Umumnya, kreditur bersedia bekerja sama dengan perusahaan untuk menegosiasikan kembali persyaratan utang, seperti modifikasi pembayaran dalam jangka waktu yang lebih lama atau penurunan suku bunga.
Kemampuan perusahaan untuk bernegosiasi ini akan bergantung pada riwayat pembayaran dan catatan kreditnya di masa lalu.
Hal ini akan memberikan ruang bagi perusahaan untuk mengembangkan strategi menyeluruh dalam mengatasi utang.
6. Konsolidasi utang usaha
Jika opsi pembayaran utang dan bunganya dirasa berat, pertimbangkan untuk menggabungkan pinjaman bisnis Anda menjadi satu pembayaran untuk mengurangi biaya bulanan melalui konsolidasi utang.
Dengan konsolidasi utang, bisnis akan memperoleh pinjaman baru dari pihak ketiga untuk membayar gabungan utang bisnisnya. Kemudian nantinya, bisnis hanya perlu membayar cicilan utang kepada pihak ketiga tersebut.
Pinjaman baru ini tentu akan menghasilkan jangka waktu pembayaran bulanan yang lebih rendah. Namun, hal ini bisa meningkatkan nilai bunga karena peningkatan jangka waktu pinjaman.
Meskipun pendekatan ini dapat mengurangi risiko gagal bayar, pendekatan konsolidasi hutang seringkali menjadi pilihan yang lebih mahal. Sebab, konsolidasi hutang akan memperpanjang periode pinjaman dengan suku bunga yang lebih tinggi.
7. Mencari bantuan profesional
Jika utang bisnis Anda sangat besar, mungkin ada baiknya mencari bantuan profesional. Hal ini dapat mencakup bekerja sama dengan perusahaan pengelola utang atau penasihat keuangan yang dapat memberikan panduan dan mengembangkan strategi untuk mengelola utang Anda secara efektif.
Perusahaan pengelola utang dapat bekerja sama dengan kreditur untuk menegosiasikan persyaratan pembayaran dan menurunkan suku bunga. Penasihat keuangan dapat memberikan panduan mengenai penganggaran, pengelolaan arus kas, dan strategi investasi untuk membantu bisnis meningkatkan kesehatan keuangan mereka.
Baca juga: Format Isi dan Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang yang Benar
Kesimpulan
Manajemen utang bisa menjadi tugas yang berat bagi bisnis, namun dengan memahami dasar-dasar praktik pengelolaan utang yang baik akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik dan mengelola utang bisnis dengan lebih efektif.
Kami harap tips yang kami bagikan bermanfaat dalam memberi Anda gambaran yang lebih jelas tentang cara menangani hutang bisnis. Dari penjelasan di atas, pengelolaan keuangan yang baik menjadi salah satu kunci supaya bisnis tidak terjebak permasalahan hutang.
Agar keuangan terkelola dengan baik, maka bisnis harus konsisten melakukan pencatatan agar pergerakan uang terdokumentasi secara rinci. Sayangnya, proses pencatatan keuangan bisnis seringkali diabaikan bisnis karena dianggap sebagai tugas yang sulit dan memakan waktu lama.
Untuk itu, guna mempermudah proses pencatatan keuangan bisnis, Anda bisa menggunakan bantuan software akuntansi seperti Kledo.
Kledo merupakan software berbasis cloud yang memiliki fitur lengkap untuk mendukung jalannya opeasional keuangan bisnis Anda. Dengan Kledo, semua proses pencatatan akan menjadi lebih mudah dan Anda bisa membuat 50 jenis laporan keuangan cukup dengan beberapa klik saja.
Tertarik mencoba? Yuk, gunakan Kledo gratis selama 14 hari bahkan selamanya melalui tautan ini.
- Proyeksi Utang Usaha: Definisi, Manfaat, dan Cara Melakukannya - 12 September 2024
- Pengertian Digital Payment, Manfaat, dan Jenisnya - 2 September 2024
- 10 Strategi Manajemen Arus Kas untuk Stabilitas Keuangan Bisnis - 31 Agustus 2024