10 Tujuan Membuat Laporan Keuangan yang Baik

tujuan laporan keuangan banner

Mengetahui penyebab dan cara menggunakan angka-angka dalam laporan keuangan perusahaan adalah keterampilan penting bagi pemilik bisnis dan para stakeholders. Dan atas dasar inilah penting bagi Anda mengetahui tujuan dibuatnya laporan keuangan

Penafsiran dan analisis yang tepat dan mendalam terhadap neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas untuk membedakan kualitas investasi perusahaan adalah dasar pilihan investasi yang cerdas.

Namun, keragaman pelaporan keuangan mengharuskan kita terlebih dahulu memahami karakteristik laporan keuangan tertentu sebelum berfokus pada keuangan perusahaan secara individual.

Dalam artikel ini, kami akan menunjukkan kepada Anda apa saja tujuan ditawarkan laporan keuangan dan bagaimana menggunakannya untuk pengambilan keputusan pada bisnis Anda.

Mengapa Laporan Keuangan Penting bagi Bisnis?

Semakin akurat dan tepat waktu informasi yang Anda miliki tentang bisnis Anda, semakin baik Anda mengelolanya – dan menangani segala risiko dan ancaman yang mungkin dihadapi.

Laporan keuangan memungkinkan semua orang termasuk manajer senior, departemen keuangan, SDM, penjualan, dan lainnya untuk membuat keputusan keuangan yang lebih baik.

Misalnya, mereka dapat memutuskan di mana mereka akan berinvestasi dan di mana harus mengatur pengeluaran.

Jika Anda memiliki pemegang saham (atau mungkin memiliki mereka di masa depan), mereka akan ingin menggunakan laporan ini untuk memahami keuangan perusahaan Anda, sehingga mereka dapat meminta pertanggungjawaban dewan direksi, jika diperlukan, dan untuk memutuskan apakah akan tetap berinvestasi.

Informasi terperinci tentang situasi keuangan perusahaan ini dapat menunjukkan kapan perusahaan tersebut berisiko memasuki zona merah, tetapi juga dapat mengungkapkan periode yang paling menguntungkan.

Mereka memberikan perbandingan penting dengan tahun-tahun sebelumnya yang akan memungkinkan Anda memahami keseluruhan perkembangan bisnis Anda.

Mereka dapat menunjukkan berapa banyak pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan untuk melunasi utangnya dan seberapa baik posisi perusahaan untuk membayar utang tersebut. Hal ini juga dapat menunjukkan produk atau layanan mana yang paling menguntungkan dan mana yang berkinerja buruk.

Pada perusahaan yang lebih besar, rasio penilaian membantu menentukan nilai atau harga yang tepat untuk saham perusahaan serta membantu pemegang saham dan pihak lain untuk memahami rasio pembayaran dividen dan memperkirakan dividen di masa depan.

Secara khusus, laporan neraca penting karena menunjukkan utang perusahaan Anda dibandingkan dengan ekuitasnya.

Angka penjualan, pengeluaran, kerugian dan laba pada akun laba rugi dapat membantu investor dalam bisnis Anda untuk mengevaluasi kinerja masa lalu dan memperkirakan arus kas di masa depan.

Laporan arus kas penting karena dengan mengungkapkan cara uang masuk dan keluar dari bisnis, Anda, investor, dan pihak lain dapat memeriksa apakah bisnis Anda memiliki cukup uang tunai untuk membayar biaya operasionalnya, dan biaya-biaya ‘hari-hari sulit’ lainnya.

Laporan keuangan dapat membantu membuat persiapan akun Anda lebih cepat dan mudah ketika saatnya tiba selama tahun keuangan.

Baca juga: Pengertian Order To Cash (O2C), Tahapan, Contoh, dan Optimasinya

Laporan ini juga dapat berguna jika Anda memutuskan untuk menjual bisnis Anda, karena setiap pembeli pasti ingin melihat laporan keuangan terperinci beberapa tahun ke belakang – serta mereka yang menantikan proyeksi berdasarkan asumsi yang kuat.

Lebih jauh mari kita bahas 10 tujuan pembuatan laporan keuangan secara mendetail di bawah ini:

10 Tujuan dalam Membuat Laporan Keuangan

tujuan laporan keuangan1

1. Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban suatu bisnis

Salah satu tujuan pembuatan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban suatu bisnis. Dalam laporan keuangan, informasi tersebut dapat ditemukan melalui beberapa elemen, antara lain:

  1. Aset: Laporan keuangan mencatat nilai dari semua aset yang dimiliki oleh perusahaan, seperti kas, piutang, inventaris, properti, dan peralatan. Informasi tentang aset ini penting karena mencerminkan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan.
  2. Kewajiban: Laporan keuangan juga mencatat semua kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ini mencakup hutang kepada pemasok, pinjaman bank, utang obligasi, dan berbagai kewajiban lainnya. Informasi ini memberikan gambaran tentang kewajiban finansial perusahaan.
  3. Ekuitas: Bagian ekuitas dalam laporan keuangan mencerminkan investasi yang dilakukan oleh pemilik perusahaan serta akumulasi laba yang belum dibagikan. Ini menunjukkan seberapa besar sisa aset perusahaan setelah memenuhi semua kewajiban.

Dengan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas, laporan keuangan memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.

Hal ini membantu para stakeholders untuk memahami seberapa kuatnya perusahaan dari segi sumber daya ekonomi yang dimiliki dan tanggung jawab finansial.

Baca Juga: Isi dan Elemen dalam Laporan Keuangan yang Harus Anda Tahu

2. Mengetahui kesehatan arus kas perusahaan

Informasi tentang arus kas ini penting karena menggambarkan bagaimana perusahaan mengelola aliran uang masuk dan keluar selama periode tertentu.

Informasi ini dapat ditemukan dalam laporan arus kas (cash flow statement), yang biasanya terbagi menjadi tiga bagian utama:

  1. Arus Kas dari Aktivitas Operasional: Bagian ini mencatat arus kas yang dihasilkan atau digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan. Ini mencakup penerimaan kas dari penjualan produk atau jasa, pembayaran kepada pemasok dan karyawan, pembayaran pajak, dan pengeluaran lain yang terkait dengan operasi bisnis sehari-hari. Informasi ini memberikan gambaran tentang seberapa baik bisnis menghasilkan arus kas dari operasinya sendiri.
  2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Bagian ini mencatat arus kas yang dihasilkan atau digunakan dalam aktivitas investasi perusahaan, seperti pembelian atau penjualan aset tetap, investasi dalam saham atau obligasi, dan penerimaan dividen dari investasi. Ini membantu pembaca laporan keuangan untuk memahami seberapa aktif perusahaan dalam mengelola aset dan investasinya.
  3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan: Bagian ini mencatat arus kas yang dihasilkan atau digunakan dalam aktivitas pendanaan perusahaan, seperti penerimaan atau pembayaran pinjaman, penerbitan atau pembelian saham, dan pembayaran dividen kepada pemegang saham. Ini memberikan gambaran tentang bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan modal untuk mendukung operasinya.

Dengan menganalisis informasi tentang arus kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan, pembaca laporan keuangan dapat memahami bagaimana perusahaan mengelola dan mengalokasikan sumber daya finansialnya.

Baca juga: Contoh dan Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Perlengkapan

Banner 3 kledo

3. Mengetahui perolehan pendapatan

Tujuan lain dari pembuatan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang kemampuan perolehan pendapatan (earning capacity) dari bisnis.

Informasi ini dapat ditemukan dalam beberapa bagian laporan keuangan, antara lain:

  1. Laba Rugi: Bagian laba rugi (income statement) menyajikan informasi tentang pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode tertentu, serta semua biaya dan beban yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Dengan menganalisis laba rugi, pembaca laporan keuangan dapat memahami seberapa baik bisnis tersebut dalam menghasilkan laba bersih dari operasinya.
  2. Marjin Keuntungan: Laporan keuangan juga memberikan informasi tentang marjin keuntungan, yaitu perbandingan antara pendapatan dengan biaya atau beban tertentu. Misalnya, marjin laba kotor mengukur efisiensi dalam mengelola biaya produksi, sedangkan marjin laba bersih menggambarkan kemampuan bisnis dalam menghasilkan laba setelah memperhitungkan semua biaya.
  3. Rasio Keuangan: Laporan keuangan juga mencakup berbagai rasio keuangan yang membantu dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, termasuk rasio laba bersih terhadap penjualan, rasio laba bersih terhadap aset, dan lain sebagainya. Rasio-rasio ini memberikan gambaran tentang efisiensi operasional dan kemampuan bisnis dalam menghasilkan pendapatan dari aset yang dimiliki.

Dengan menganalisis informasi tentang laba rugi, marjin keuntungan, dan rasio keuangan, pembaca laporan keuangan dapat memperoleh pemahaman yang baik tentang kemampuan perolehan pendapatan dari bisnis tersebut.

Hal ini penting dalam menilai kinerja keuangan bisnis dan membuat keputusan investasi atau manajemen yang tepat.

Baca juga: 10 Aplikasi Laporan Keuangan yang Cocok Untuk Bisnis Anda

4. Pertimbangan dalam pengambilan keputusan

Mengkomunikasikan informasi kuantitatif dan objektif kepada para pengguna yang tertarik membantu dalam mengambil keputusan ekonomi.

Dengan menyajikan data yang jelas dan dapat diukur, pengguna laporan keuangan dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan tepat.

Hal ini karena informasi kuantitatif dapat disajikan dalam bentuk angka, perbandingan, dan rasio yang memungkinkan para pengguna untuk melakukan analisis yang mendalam terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Komunikasi informasi kuantitatif yang objektif dalam laporan keuangan menjadi kunci dalam mendukung proses pengambilan keputusan ekonomi yang efektif.

5. Sumber informasi bagi kreditur dan investor

tujuan laporan keuangan 3

Untuk memenuhi kebutuhan khusus para kreditur dan investor yang bertanggung jawab, laporan keuangan harus disusun dengan teliti dan akurat.

Ini melibatkan penyajian informasi keuangan yang lengkap dan transparan, serta pematuhan terhadap standar pelaporan keuangan yang berlaku.

Para kreditur dan investor yang bertanggung jawab memerlukan informasi yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan untuk mendukung keputusan investasi atau pemberian kredit.

Baca juga: Mencari Jasa Pembuatan Laporan Keuangan? Perhatikan Hal Ini

6. Dasar penilaian pajak

Laporan keuangan juga berfungsi sebagai dasar keuangan untuk penilaian pajak. Dalam konteks ini, laporan keuangan menyajikan informasi tentang pendapatan, biaya, laba bersih, dan pos-pos keuangan lainnya yang diperlukan untuk menghitung kewajiban pajak perusahaan.

Pemerintah dan Ditjen pajak menggunakan informasi ini untuk menilai jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku.

Oleh karena itu, laporan keuangan harus disusun dengan cermat dan akurat agar dapat memberikan dasar yang tepat untuk penilaian pajak.

Dengan menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan, otoritas pajak dapat memastikan bahwa perusahaan mematuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan peraturan yang berlaku, sementara perusahaan dapat memastikan bahwa mereka membayar jumlah pajak yang seharusnya sesuai dengan kondisi keuangannya.

7. Forecasting bisnis di masa depan

Laporan keuangan juga memberikan data berharga untuk meramalkan atau forecasting kemampuan pendapatan masa depan perusahaan.

Dengan menganalisis kinerja keuangan historis, tren pendapatan, biaya, dan laba bersih, para pengguna laporan keuangan dapat membuat perkiraan tentang potensi pendapatan yang akan datang.

Informasi ini membantu dalam perencanaan strategis dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang perusahaan.

Dengan memahami tren dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, manajemen dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan di masa depan serta merumuskan strategi yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan perolehan pendapatan perusahaan.

Oleh karena itu, laporan keuangan tidak hanya memberikan gambaran tentang kinerja keuangan saat ini, tetapi juga menjadi alat yang berharga dalam meramalkan potensi pendapatan masa depan perusahaan.

Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Bisnis Travel dan Jenisnya

8. Pertimbangan pembelian atau penggantian aset perusahaan

tujuan laporan keuangan 2

Salah satu tujuan laporan keuangan adalah untuk memudahkan dalam menilai penggantian aset tetap dan perluasan bisnis.

Dengan menyajikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan, termasuk arus kas, laba bersih, dan posisi keuangan, laporan keuangan membantu manajemen dalam membuat keputusan mengenai investasi dalam aset tetap baru atau perluasan operasi bisnis.

Informasi ini memungkinkan manajemen untuk mengevaluasi apakah penggantian aset tetap yang ada atau ekspansi bisnis akan menguntungkan dari segi keuangan dan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan.

9. Mengetahui perbedaan nilai anggaran dan nilai faktual dalam bisnis

Bisnis merancang strategi korektif untuk mengatasi perbedaan antara kinerja aktual dan yang dianggarkan. Dengan menganalisis perbedaan antara hasil aktual dan target yang ditetapkan dalam anggaran dan laporan keuangan, manajemen dapat mengidentifikasi area di mana kinerja tidak sesuai dengan ekspektasi.

Setelah mengetahui penyebab perbedaan tersebut, manajemen dapat merancang strategi korektif yang tepat untuk memperbaiki kinerja dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Strategi korektif ini dapat mencakup perubahan dalam operasi, alokasi sumber daya, pengendalian biaya, atau peningkatan efisiensi proses bisnis.

Analisis perbedaan antara kinerja aktual dari laporan keuangan dan yang dianggarkan, serta pengembangan strategi korektif, merupakan bagian penting dari proses manajemen yang membantu perusahaan untuk mencapai tujuan keuangan dan operasionalnya.

Baca juga: Tahapan dan Urutan Membuat Laporan Keuangan

10 Menginformasikan perubahan sumber daya

Laporan keuangan memberikan informasi tentang perubahan dalam sumber daya organisasi yang disebabkan oleh kegiatan berorientasi pada laba.

Ini mencakup informasi tentang pendapatan, biaya, laba bersih, dan dividen yang diperoleh atau dibagikan oleh perusahaan selama periode tertentu.

Dengan menganalisis informasi ini, para pengguna laporan keuangan dapat memahami bagaimana kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan mempengaruhi sumber daya bersih perusahaan dari waktu ke waktu.

Ini membantu dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan serta memperkirakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa depan.

Jadi, pengguna laporan keuangan dapat mendapatkan pemahaman yang jelas tentang dampak kegiatan berorientasi pada laba terhadap sumber daya bersih organisasi.

Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Bisnis Kafe

Kesimpulan

Mengetahui berbagai tujuan dalam membuat laporan keuangan tidak hanya penting bagi Anda pemilik bisnis atau akuntan, namun juga bagi Anda investor yang berencana berinvestasi pada perusahaan atau bisnis tertentu.

Biasanya, investor menghindari laporan keuangan yang memilliki data yang tidak valid dan tidak sesuai dengan kenyataan operasi bisnis, terlebih jika masih menggunakan proses pembuatan laporan keuangan manual yang rentan kesalahan.

Jika Anda adalah pemilik bisnis, penting bagi Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur pembuatan laporan keuangan instan dan pencatatan transaksi terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi bagi bisnis Anda.

Jika Anda belum menggunakannya, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi Kledo yang sudah dipercaya oleh lebih dari 75 ribu pengguna dari berbagai jenis dan skala bisnis.

Dengan menggunakan Kledo, Anda bisa dengan mudah melakukan pencatatan pembukuan, manajemen persediaan, kontrol multi user dan multi perusahaan, juga membuat laporan keuangan dalam hitungan detik.

Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fourteen + 2 =