Cara Melakukan Analisis Keuangan untuk UMKM

analisis keuangaan umkm banner

Saat mencari tim untuk meng-handle masalah keuangan, usaha kecil atau UMKM sering memasang iklan lowongan kerja untuk seseorang yang dapat bekerja sama dengan tim keuangan untuk membuat laporan keuangan, menganalisis data, meninjau biaya, dan menyiapkan laporan keuangan bulanan.

Terkadang, tugas pekerjaannya meliputi menganalisis dan menginterpretasikan data keuangan untuk melihat kinerja keuangan masa lalu dan memengaruhi “probabilitas keuangan masa depan” secara positif.

Nantinya ia akan membandingkan hasil aktual dengan anggaran dan prakiraan untuk menentukan kinerja keuangan.

Ia juga akan secara berkala meninjau biaya dan melakukan analisis proyek, mengembangkan laporan prakiraan, dan membuat jadwal keuangan yang digunakan dalam tinjauan operasional bulanan serta proses penganggaran dan prakiraan.

Dia juga akan menggabungkan data keuangan dan operasional historis dengan data tidak terstruktur lainnya.

Dari deskripsi pekerjaan tersebut, kita sudah mendapatka pengantar yang baik tentang apa yang dibutuhkan analisis keuangan untuk usaha kecil dan UMKM.

Ada banyak yang harus dilakukan dalam melakukan analisis keuangan untuk UMKM. Meskipun bisnis ini masih dalam skala kecil, terkadang ada banyak transaksi yang harus dianalisis untuk mendapatkan perencanaan keuangan yang lebih baik kedepannya.

Jika Anda adalah seorang pemilik UMKM dan ingin mengetahui cara melakukan analisis keuangan yang lebih baik pada bisnis, baca terus artikel ini sampai dengan selesai.

Apa Itu Analisis Keuangan?

Analisis keuangan adalah praktik meninjau kinerja keuangan masa lalu, membandingkan anggaran dengan hasil aktual, dan menjalankan prakiraan keuangan untuk menyediakan data yang dibutuhkan usaha kecil dalam membuat keputusan yang tepat.

Hal ini membantu perusahaan memahami kondisi keuangannya saat merencanakan masa depan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Dasar-dasar analisis keuangan untuk UMKM

Idealnya, usaha kecil harus menganalisis keuangan mereka setiap minggu. Terdapat hubungan yang kuat antara para pemilik bisnis yang memantau dan memahami kesehatan keuangan bisnis mereka dengan bisnis yang sukses dan berkembang.

Sebuah studi mencatat bahwa 78% dan 92% perusahaan dengan manajemen dan pengelolaan keuangan di atas rata-rata dan sangat baik, masing-masing memiliki pendapatan tahunan minimal $1 juta.

Di sisi lain, empat puluh persen bisnis dengan analisis dan pengelolaan keuangan yang buruk, memiliki pendapatan kurang dari $100.000.

Selain itu, studi tersebut menemukan bahwa 90% organisasi dengan kesehatan keuangan yang sangat baik selalu menyusun anggaran dan memiliki rekening bank terpisah untuk penggajian, dibandingkan dengan hanya 5% dari mereka yang kesehatan keuangannya buruk.

kledo banner 3

Baca juga: Flux Analysis dalam Akuntansi Keuangan: Contoh Kasusnya

Apa yang Saya Butuhkan untuk Melakukan Analisis Keuangan?

Untuk melakukan analisis keuangan, sebuah bisnis membutuhkan semua data historis keuangannya. Lacak semua pendapatan, pembayaran, setoran, faktur, dan catatan pengeluaran bisnis karena Anda akan membutuhkan informasi tersebut untuk membuat laporan keuangan.

Laporan keuangan yang paling penting meliputi laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, ditambah laporan piutang usaha, laporan utang usaha, dan laporan inventaris.

Periksa semua data dan angka pada laporan tersebut dengan cermat untuk menemukan hal-hal yang tidak masuk akal atau anomali dibandingkan dengan minggu/bulan sebelumnya.

Mengetahui semua masalah atau mengungkapkan perubahan yang harus dilakukan bisnis untuk menghemat uang atau mendorong pertumbuhan penjualan adalah tujuan utama.

Informasi ini akan membantu Anda menilai dua dimensi kesehatan keuangan bisnis, margin dan pemanfaatan modal, dan menyediakan dasar untuk banyak metrik terperinci lainnya.

Baca juga: Financial Performance: Analisis, Pengukuran, dan Manfaatnya

Mengapa Saya Perlu Melakukan Analisis Keuangan?

analisis keuangan umkm 3

Studi menyatakan bahwa usaha kecil dan UMKM yang sehat secara finansial memiliki empat kesamaan: mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang kuat dengan berbagai jenis kredit, menjaga saldo kredit yang tidak terpakai dalam jumlah yang lebih tinggi, menyusun anggaran lebih teratur, dan menyimpan uang tunai khusus untuk kewajiban penggajian.

Studi tersebut menunjukkan bahwa terdapat “korelasi langsung antara manajemen keuangan dan kesehatan keuangan usaha kecil.”

Memahami laporan keuangandan membuat keputusan berdasarkan angka-angka tersebutdapat menentukan kemampuan perusahaan untuk bertahan dan berkembang.

Faktor dan metrik yang perlu dilacak dalam analisis meliputi profitabilitas, siklus arus kas, kebutuhan modal kerja, aset likuid/hampir likuid yang tersedia, kredit untuk mendanai operasi/ekspansi, dan skor kredit pribadi.

Baca juga: Analisis Penjualan: Pengertian, Jenis, dan Cara Melakukannya

Komponen Utama Analisis Keuangan pada UMKM

analisis keuangan umkm 2

Membuat laporan keuangan yang akurat sebagai acuan merupakan langkah pertama dalam analisis keuangan yang baik.

Setiap laporan menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan bisnis.

Empat laporan yang dibutuhkan setiap perusahaan adalah laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan laba ditahan.

Laporan laba rugi

Laporan laba rugi menggambarkan laba bersih atau rugi bersih bisnis—jika beban melebihi pendapatan, maka akan terlihat rugi bersih, dan sebaliknya.

Hal ini diukur dengan menghitung margin laba, termasuk margin laba kotor, margin laba operasi, dan margin laba bersih.

Untuk menemukan margin laba kotor, perusahaan cukup membagi laba kotor dengan penjualan dan mengalikannya dengan 100.

Misalnya, toko kue “ABC Cookies” memiliki laba kotor 800 juta dan pendapatan 1 milyar; margin laba kotornya adalah 80%. Artinya, biaya langsung untuk memproduksi camilan lezatnya adalah 20% dari pendapatan, dan masih ada 80% tersisa untuk menutupi biaya lain dan mendistribusikan laba kepada para pemodal lain.

Margin laba kotor yang lebih tinggi adalah hal yang baik—ini menunjukkan bahwa perusahaan secara efisien mengubah produknya menjadi laba.

Angka kedua yang perlu diperhatikan adalah margin laba operasi, yang merupakan indikator yang baik untuk mengetahui apakah perusahaan menghasilkan uang dari bisnis intinya dan seberapa baik pengelolaannya.

Margin laba operasi dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (laba kotor – beban operasional) dengan pendapatan, lalu mengalikannya dengan 100.

Jika ABC Cookies memiliki EBIT 500 juta dari pendapatan 1 milyar, margin laba operasinya adalah 50%. Artinya, 50% dari pendapatan perusahaan tersedia untuk membayar biaya non-operasional.

Peningkatan margin operasi dapat menunjukkan manajemen dan pengendalian biaya yang lebih baik dalam perusahaan.

Terakhir, margin laba bersih merupakan indikasi keberhasilan bisnis secara keseluruhan. Margin laba bersih yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan secara efisien mengubah penjualan menjadi laba. Margin laba harus diukur dalam konteks industri spesifik tempat perusahaan beroperasi.

Untuk menghitung margin laba bersih, bagi laba bersih dengan penjualan dan kalikan hasilnya dengan 100.

Jika ABC Cookies memiliki laba bersih sebesar 400 juta dan pendapatan sebesar 1 milyar, margin laba bersihnya adalah 40%. Artinya, untuk setiap 1.000 rupiah pendapatan, perusahaan memperoleh laba sebesar 400 rupiah.

Neraca

Menganalisis neraca dapat menunjukkan seberapa baik perusahaan menggunakan modalnya, mengapa perusahaan mungkin meminjam uang, dan apakah pinjaman tersebut dibenarkan.

Dua perhitungan yang diselesaikan dengan menggunakan informasi dari laporan laba rugi dan neraca adalah persentase pengembalian aset dan rasio modal kerja.

Pengembalian aset atau return on asset diperoleh dengan membagi laba setelah pajak dengan total aset dan mengalikan angka tersebut dengan 100.

Jadi, jika ABC Cookies memperoleh laba bersih sebesar 400 juta dan memiliki aset sebesar 10 milyar, maka pengembalian asetnya adalah 4%.

Untuk setiap nilai aset 1.000 rupiah, perusahaan memperoleh laba sebesar 400 rupiah. Perusahaan kemudian dapat membandingkan persentase tersebut dengan perusahaan roti lain untuk melihat seberapa efisien perusahaan tersebut mengkonversi uang yang diinvestasikan dalam aset menjadi laba.

Metrik keuangan penting lainnya adalah rasio modal kerja dan persentasenya terhadap penjualan, misalnya.

Rasio modal kerja dan modal kerja sebagai persentase penjualan menunjukkan seberapa baik perusahaan menggunakan modalnya dan juga likuiditasnya.

Untuk menemukan rasio modal kerja, cukup bagi aset lancar dengan liabilitas lancar. Rasio kurang dari satu merupakan tanda peringatan adanya masalah arus kas, sementara rasio sekitar dua menunjukkan likuiditas jangka pendek yang solid.

Jika ABC Cookies memiliki aset 10 milyar dan liabilitas 5 milyar, rasio modal kerjanya adalah 2.

Bisnis dapat mengukur seberapa baik penggunaan modal tersebut untuk menghasilkan penjualan dengan mengevaluasi perputaran modal kerja.

Anda dapat menghitung perputaran modal kerja dengan membagi penjualan tahunan bersih dengan jumlah rata-rata modal kerja untuk tahun yang sama.

Rasio yang lebih rendah dapat menunjukkan bahwa bisnis tidak berjalan secara efisien, tetapi terdapat banyak nuansa dalam angka-angka tersebut dan angka-angka tersebut harus dilihat dalam konteks industri.

Baca juga: Analisis Risiko Keuangan: Defenisi, Jenis, Tahapan, dan Komponennya

Laporan arus kas

analisis keuangan umkm 1

Untuk mengukur solvabilitas, gunakan laporan arus kas. Menghitung arus kas operasi akan menunjukkan seberapa mudah perusahaan dapat menutupi kewajiban lancarnya.

Untuk menemukan rasio arus kas operasi, ambil total arus kas dari operasi pada laporan arus kas dan bagi dengan kewajiban lancar (utang dagang, utang, kewajiban lainnya).

Jika bisnis memiliki aset sebesar 10 milyar tetapi 5 milyar di antaranya berasal dari arus kas operasi, dan 5 milyar berasal dari kewajiban, rasio kas operasinya adalah 1.

Perusahaan menghasilkan 1.000 rupiah untuk setiap 1.000 rupiah kewajiban. Secara umum, arus kas positif tentu saja merupakan hal yang baik.

Perusahaan ingin memiliki cukup kas untuk menutupi kewajibannya. Namun, dengan menganalisis laporan arus kas lebih dalam, dapat dijelaskan beberapa nuansa penting.

Arus kas investasi yang positif dan arus kas operasi yang negatif dapat menjadi tanda adanya masalah—perusahaan mungkin menjual aset untuk membayar biaya operasionalnya, yang dapat dengan cepat menjadi tidak berkelanjutan.

Arus kas negatif juga tidak selalu buruk. Arus kas investasi yang negatif dapat berarti bisnis melakukan investasi pada properti dan peralatan untuk memproduksi lebih banyak produknya.

Kuncinya adalah melihat semua arus kas yang masuk sepanjang tahun—apa yang mendorong arus kas, apa yang menyerap kas, dan apakah arus kas masuk lebih besar daripada arus kas keluar?

Hitung prakiraan penjualan

Dengan informasi akurat dari laporan keuangan ini, perusahaan dapat menyelesaikan salah satu prakiraan terpenting: prakiraan penjualan.

Hal ini memungkinkan bisnis untuk membuat hubungan antara penjualan dan pengeluaran yang menginformasikan cara membuat keputusan bisnis ke depannya.

Anda harus membagi penjualan menjadi unit dan harga per unit untuk melihat apakah harga, volume, atau keduanya menyebabkan selisih antara hasil yang diharapkan dan aktual.

Dalam prakiraan penjualan sederhana, ABC Cookies mengalikan jumlah kue yang terjual dengan harga per kue dan mengamati perubahannya dari bulan ke bulan.

Misalnya, pada Hari Valentine, penjualan kue cokelat mereka tiga kali lebih banyak daripada di bulan Januari. Hal ini membantu perusahaan merencanakan kebutuhan inventaris, staf, dan menetapkan harga.

Hitung pengeluaran kas

Laporan ini juga dapat memberi usaha kecil gambaran yang baik tentang berapa banyak yang perlu mereka belanjakan dan kemudian merencanakannya dengan tepat.

Pengeluaran kas adalah ketika organisasi menggunakan kas atau setara kas untuk membayar pengeluaran seperti bahan baku, tenaga kerja, overhead manufaktur (dikurangi penyusutan karena bukan arus kas) dan biaya lainnya. Pengeluaran kas dicatat dalam buku besar.

Bagi usaha kecil dan UMKM, menganalisis pengeluaran kas secara berkala dapat menunjukkan tren yang signifikan dalam pembayaran kepada vendor dan dapat membantu mencegah pembayaran ganda atau kelebihan pembayaran.

Misalnya, ABC Cookies mendapatkan tepungnya dari vendornya, toko bahan kue Abadi Jaya. Ketentuan pembayaran lebih awal memungkinkan perusahaan menghemat 5% dari faktur bulanannya.

Namun pada bulan Januari, perusahaan tidak melakukan pembayaran lebih awal dan kehilangan persyaratan pembayaran yang sangat baik untuk tepung tambahan yang dipesannya untuk memenuhi kebutuhan Hari Valentine di bulan Februari.

Laporan laba ditahan

Laporan laba ditahan menunjukkan berapa banyak laba bisnis yang tersisa dan berapa banyak yang didistribusikan kepada para pemangku kepentingan.

Laporan laba ditahan menunjukkan saldo laba ditahan awal tahun, laba bersih, dividen yang dibayarkan kepada para pemangku kepentingan, dan saldo laba ditahan akhir.

Misalnya, cabang ABC Cookies baru diluncurkan tahun ini dan tidak memiliki pendapatan, sehingga saldo awalnya 0.

Perusahaan menghasilkan pendapatan 100 juta. Perusahaan membayar 25 juta kepada pemilik dan kakek pemilik yang meminjamkannya uang untuk memulai bisnis. Itu berarti laba ditahan untuk tahun tersebut adalah 50 juta.

Laporan KeuanganKomponen yang AdaMengapa Ini Penting?Contoh
Laporan Laba RugiPendapatan total, Harga Pokok Penjualan (HPP), Laba kotor, Laba operasional, Laba bersihMenunjukkan profitabilitas dan menghitung metrik profitabilitas penting seperti margin laba kotor, margin laba operasional, dan margin laba bersih.-Pendapatan = 1 milyar
-HPP = 200 juta
-Beban operasional = 300 juta
– Beban non-operasional = 100 juta
– Pendapatan non-operasional = 100 juta.

Laba Kotor: 1 milyar – 200 juta = 800 juta,
Laba Operasional: 800 juta – 300 juta = 500 juta,
Laba Bersih: 500 juta + 100 juta – 100 juta = 400 juta.
NeracaAset, Kewajiban, Ekuitas Pemegang SahamMemberikan gambaran kesehatan keuangan perusahaan dengan menunjukkan apa yang dimiliki perusahaan dan apa yang menjadi utang perusahaan.Setelah mengeluarkan 1 milyar untuk pembelian inventaris:

– Aset = 1 milyar (inventaris),
– Kewajiban = 1 milyar (utang yang belum dibayar).
Laporan Arus KasArus kas masuk, Arus kas keluar (Beban operasional), Arus kas keluar lainnya (Beban non-operasional)Menunjukkan apakah perusahaan memiliki cukup kas untuk memenuhi kewajiban keuangannya.– Arus kas masuk: 5 milyar dalam piutang,
– Arus kas keluar: 2,5 milyar untuk pasokan, gaji, pajak, dan iklan. Saldo

kas akhir: 5 milyar – 2,5 milyar = 2,5 milyar
Laporan Laba DitahanLaba ditahan awal tahun, Laba bersih, Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, Saldo laba ditahan akhirMenunjukkan berapa banyak laba yang tetap berada dalam perusahaan dan berapa banyak yang dibagikan kepada pemegang saham.– Saldo awal: 0,
– Pendapatan: 100 juta,
– Dividen: 50 juta.

Laba Ditahan: 0 + 100 juta – 50 juta = 50 juta.

Baca juga: Pelaporan Segmen dalam Laporan Keuangan: Contoh, Jenis, Dan Cara Analisis

Cara Menggunakan Temuan Analisis Keuangan

Studi menunjukan bahwa para pemimpin dan investor sebaiknya tidak terlalu menekankan pertumbuhan pendapatan sebagai indikator kesehatan keuangan tunggal.

Studi ini juga menunjukkan bahwa perencanaan dan pengelolaan keuangan yang lebih baik berkontribusi pada skor kesehatan keuangan yang lebih tinggi.

Disiplin dalam menggali angka dan menganalisis metrik yang menunjukkan profitabilitas, efisiensi, dan likuiditas akan memberikan informasi yang dibutuhkan usaha kecil untuk membuat keputusan bisnis yang tepat.

Mengotomatiskan lebih banyak proses akuntansi juga memberi tim keuangan akses mudah ke data untuk analisis keuangan.

Banyak bisnis dari berbagai skala telah meningkatkan otomatisasi akuntansi mereka dengan software akuntansi modern, dan membantu tugas yang paling mungkin diotomatisasi termasuk pembuatan faktur, pembuatan laporan keuangan, pengumpulan data, penyimpanan dokumen, dan analisis berbagai rasio keuangan.

Memiliki data yang akurat untuk membuat laporan keuangan dan membuat prakiraan penjualan merupakan fondasi analisis keuangan yang kuat untuk membantu bisnis menentukan kapan harus merekrut karyawan, membeli lebih banyak inventaris, mengurangi skala, dan sebagainya.

Jika Anda ingin menggunakan software akuntansi untuk mempermudah proses pembukuan dan analisis keuangan bisnis, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan dan memiliki harga terjangkau seperti Kledo.

Hanya 139.000 rupiah perbulan, Anda akan mendapatkan fitur pencatatan akutnansi terlengkap, pembuatan lebih dari 30 laporan keuangan, analisis rasio keuangan yang mudah langsung dari dashboard, gratis aplikasi kasir, dan masih banyak lagi fitur lain yang akan membantu Anda.

Jadi tunggu apalagi? Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Komentar

15 − 7 =