Rasio Modal Kerja: Definisi, Fungsi, Komponen, Rumus, dan Contohnya

rasio modal kerja

Rasio modal kerja (rasio likuiditas) merupakan rumus penghitungan yang dapat Anda gunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan Anda. Caranya, Anda dapat membandingkan nilai aset lancar dengan utang lancar yang ada.

Modal kerja sendiri merupakan jumlah modal yang tersedia dan dapat dengan mudah digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional bisnis Anda.

Sehingga, modal kerja mempunyai peranan yang penting bagi bisnis karena dengan ketersediaan modal yang cukup, Anda dapat mencapai target bisnis.

Dengan mengelola modal secara efektif dan efisien, bisnis Anda pun akan berjalan lancar dan bisa meraih laba yang maksimum.

Artikel ini akan membahas definisi rasio modal kerja, komponen yang ada dalam rasio modal kerja, pentingnya rasio modal kerja, serta cara yang dapat Anda gunakan untuk menghitung rasio tersebut.

Definisi Rasio Modal Kerja

rasio modal kerja

Tahapan pertama yang harus Anda lakukan yakni dengan memahami apa sebenarnya modal kerja itu sendiri.

Muktiadji dan Sastra (2013) mengartikan modal kerja sebagai keseluruhan jumlah aset lancar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan dapat pula diartikan sebagai sumber pembiayaan dalam menjalankan kegiatan operasional bisnis.

Selain itu, modal kerja juga dapat diartikan sebagai investasi jangka pendek entitas bisnis misalnya seperti kas, piutang usaha, piutang dagang, aset sekuritas (saham dan obligasi), persediaan, dan jenis aset lancar lainnya.

Perlu diketahui bahwa aset lancar bersifat likuid. Artinya, mudah untuk diuangkan dan dapat digunakan dengan cepat untuk membiayai kegiatan operasional.

Tak hanya itu, aset lancar mempunyai jangka umur ekonomis yang pendek yakni kurang dari satu tahun.

Maka dapat disimpulkan, bahwa aset lancar merupakan sumber modal kerja utama perusahaan. Untuk mendapatkannya ada dua pilihan opsi yang bisa dipilih.

Cara pertama yaitu dengan menggunakan kas perusahaan. Sedangkan untuk cara kedua, Anda bisa mengambil utang untuk membiayai kebutuhan aset lancar.

Disinilah pentingnya penggunaan rasio likuiditas. Rasio tersebut dapat membantu Anda agar bijak dalam mengelola utang.

Pengelolaan utang yang tidak bijak akan menyebabkan pembengkakan nilai utang. Bahkan melebihi dari jumlah aset yang Anda miliki.

Pada akhirnya, bisnis yang Anda jalankan mengalami kesulitan untuk melunasi pinjaman bahkan dapat memaksa Anda untuk gulung tikar.

Namun, hal tersebut dapat Anda dihindari dengan menggunakan rasio likuiditas. Rasio ini dapat memberikan penilaian bagaimana kondisi keuangan perusahaan.

Kondisi keuangan sehat yakni apabila jumlah aset lancar yang tersedia melebihi jumlah utang lancar.

Sebaliknya jika kepemilikan utang lancar lebih besar dibandingkan aset lancar, menandakan bahwa kondisi keuangan perusahaan tengah bermasalah.

Baca juga: Apa itu Rasio Perputaran Modal Kerja? Berikut Pembahasan Lengkapnya

Mengenal Komponen Rasio Modal Kerja

Aset Lancar

Seperti penjelasan di atas, aset lancar merupakan aset berwujud dan tidak berwujud yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu yang singkat yakni kurang dari 1 tahun.

Sehingga, aset lancar tidak termasuk dalam investasi jangka panjang.

Apabila sebuah perusahaan mempunyai jumlah aset yang lebih besar dari utangnya, menandakan bahwa kondisi keuangan perusahaan tersebut dalam performa baik.

Dengan jumlah aset yang banyak, maka Anda dapat membiayai sendiri kegiatan bisnis tanpa perlu melakukan utang.

Adapun contoh dari aset lancar seperti kas dan setara kas, piutang dagang, persediaan barang dagang, dan beban di bayar di muka.

Baca juga: Aset Lancar: Pengertian, Jenis, Cara Hitung, dan Tips dalam Mengelolanya

Utang Lancar

Jenis utang ini dapat diartikan sebagai semua utang bisnis yang harus dibayar dalam jangka waktu 1 tahun.

Utang lancar dapat muncul biasanya digunakan untuk menutup kebutuhan kegiatan operasional perusahaan.

Biasanya, perusahaan memutuskan untuk mengambil utang sebagai sumber pendanaan karena kurangnya kas yang tersedia. Selain itu, pengambilan utang juga didasari pertimbangan untuk mengurangi jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar.

Contohnya utang sewa, pembelian perlengkapan secara kredit, pembayaran bunga atau utang pokok, utang yang masih harus dibayar, dan utang pajak.

Baca selengkapnya mengenai rasio aktivitas melalui tautan ini.

Baca juga: Akun Hutang dalam Akuntansi: Pengertian Lengkap dan Jurnalnya

Mengapa Rasio Modal Kerja Sangat Penting bagi Bisnis Anda?

Modal kerja sangat penting bagi bisnis Anda. Pasalnya, ia berfungsi sebagai motor penggerak yang membuat bisnis bisa terus berjalan.

Oleh karena itu, Anda harus mengelola modal kerja dengan bijaksana. Dengan begitu, laba usaha dapat meningkat. Perlu diingat, bahwa semakin besar modal kerja, maka Anda mempunyai peluang besar untuk mendapatkan lebih banyak laba.

Untuk mempermudah pengelolaan modal kerja, Anda dapat menggunakan rumus likuiditas. Rumus ini akan memberikan penilaian seberapa besar kemampuan usaha Anda untuk membayar utang lancar dengan aset lancar yang ada.

Dengan mengetahui kemampuan finansial bisnis, Anda mempunyai panduan untuk menetapkan proporsi modal. Mana aset lancar yang harus dibiayai dengan utang lancar maupun utang jangka panjang.

Sehingga akan tercipta keseimbangan finansial bisnis. Fungsinya untuk menghindari berbagai gangguan yang dapat membahayakan keuangan bisnis yang menjadi indikator kesehatan keuangan bisnis.

Pengelolaan modal yang baik akan membuat tingkat likuiditas terpenuhi dengan baik. Sehingga laba yang diperoleh akan semakin banyak.

Tambahan laba tersebut dapat Anda alokasikan untuk memperbesar modal kerja. Jumlah modal yang semakin besar akan meningkatkan tingkat penjualan karena didorong angka produksi barang dan jasa yang semakin besar.

Baca juga: Cara Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan dalam Bisnis

Rumus dan Cara Hitung Modal Kerja

rasio modal kerja

Rasio ini akan memberikan gambaran perbedaan jumlah antara aset lancar dan utang lancar. Sehingga Anda harus cermat dalam menentukan mana saja yang termasuk aset lancar dan utang lancar.

Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

Rasio Modal Kerja = Aset lancar : Utang lancar

Hasil rasio di atas 1 menunjukkan bahwa aset bisnis Anda dapat dikonversi menjadi uang tunai dengan jangka waktu yang cepat. Semakin tinggi angka rasionya, maka semakin besar kemungkinan usaha Anda dapat melunasi utang jangka pendek.

Rasio yang lebih tinggi juga menandakan bahwa bisnis Anda dapat dengan mudah mendanai kegiatan operasional hariannya..

Dengan semakin banyaknya modal kerja yang Anda miliki, maka semakin kecil pula kemungkinan Anda melakukan utang guna mendanai jalannya bisnis.

Sebaliknya, jika Anda mempunyai rasio likuiditas kurang dari 1, menandakan bahwa tingkat likuditas aset lancar rendah. Rasio lancar kurang dari 1 disebut dengan modal kerja negatif.

Tak hanya itu, angka rasio yang rendah akan membuat investor ragu menanamkan modal pada bisnis Anda. Pasalnya, rasio kurang dari 1 menandakan bahwa Anda akan kesulitan untuk melunasi utang.

Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya

Contoh Kasus Rasio Modal Kerja

Agar Anda semakin faham, di bawah ini merupakan contoh penghitungan rasio likuiditas.

PT. ABC mencatatkan aset lancar senilai Rp 36,54 Milyar. Di dalamnya termasuk kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, persediaan, beban dibayar di muka, dan aset lancar yang bisa dijual.

Selain itu, PT. ABC juga mencatat kepemilikan utang lancar sebesar Rp 27,19 Milyar. Utang tersebut terdiri dari utang usaha, beban yang masih harus dibayar, utang jangka waktu 1 tahun, utang pajak, dan kewajiban yang bisa dijual.

Berdasarkan informasi di atas, rasio likuiditas PT. ABC adalah:

Rp 36, 54 Milyar : Rp 27, 19 Milyar = 1, 34

Angka rasio lebih dari 1 menunjukkan bahwa kondisi keuangan PT. ABC sehat dan mempunyai kemampuan yang bagus untuk melunasi utang-utangnya.

Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Risiko Bisnis dan Solusi Menimalisirnya

Pentingnya Likuiditas bagi Bisnis

Likuiditas sangat penting bagi setiap perusahaan. Jika sebuah perusahaan tidak dapat melunasi pinjamannya, maka ia berada dalam bahaya kebangkrutan yang serius. Tidak peduli seberapa cerah prospek pertumbuhannya di masa depan.

Namun, rasio modal kerja bukanlah indikasi yang 100 persen akurat untuk menilai posisi likuiditas perusahaan. Ini hanya mencerminkan hasil bersih dari total likuiditas aset untuk memenuhi utang.

Rumus ini tidak mencerminkan metode pembiayaan lain yang dapat diakes perusahaan. Misalnya dengan menggunakan jalur kredit jangka panjang.

Meski begitu, Anda tetap harus mengontrol kondisi likuiditas perusahaan secara teratur. Sehingga Anda dapat melakukan perbandingan tingkat modal kerja dari waktu ke waktu.

Setidaknya hal tersebut berfungsi sebagai indikator peringatan dini bahwa perusahaan Anda mungkin mengalami gejala awal permasalahan finansial.

Jika tidak segera ditangani, maka dapat menyebabkan krisis likuiditas di masa depan.

Baca juga: Mengenal Pengertian Rasio Likuiditas, Rumus, dan Cara Menghitungnya

Kesimpulan

Banner 2 kledo

Pengelolaan modal secara efektif dan efisien menjadi kunci utama terciptanya kesehatan keuangan bisnis Anda.

Tanpa adanya gangguan keuangan, Anda dapat mendanai kegiatan operasional bisnis agar bisa berkembang pesat.

Rasio modal kerja akan memberikan penilaian bagaimana kondisi aset lancar dan utang lancar. Dengan begitu, Anda dapat menentukan kebijakan pembiayaan yang tepat dan tidak membahayakan bisnis di masa depan.

Anda pun harus mengkaji betul mana saja yang termasuk aset lancar, mana yang menjadi utang lancar.

Sehingga Anda harus melakukan pembukuan transaksi dengan menggunakan software akuntansi Kledo.

Kledo menawarkan beragam fitur pencatatan berbagai transaksi bisnis. Anda bisa memantau kondisi bisnis dimana pun dan kapan pun.

Jika Anda ingin mencoba Kledo secara gratis selama 14 hari Anda bisa mengunjungi link ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 − 13 =