Akuntansi Perusahaan Jasa: Definisi, Karakteristik dan Siklusnya

akuntansi perusahaan jasa

Akuntansi perusahaan jasa merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang banyak sekali digunakan oleh khalayak pebisnis.

Seperti namanya, akuntansi jenis ini dipakai oleh perusahaan jasa untuk melakukan pencatatan semua transaksi yang terjadi. Kawan Kledo sudah tahu apa belum perusahaan jasa itu apa?

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan bisnis dengan cara menyediakan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Jenis perusahaan ini tidak menyediakan barang secara fisik, ya. Adapun contoh dari perusahaan jasa banyak sekali lho di sekitar kita. Misalnya jasa laundry, ojek online, tukang cukur, dan masih banyak lagi.

Nah di bawah ini merupakan rangkuman informasi lengkap mengenai akuntansi perusahaan jasa. Sila baca dengan hati bahagia, ya!

Definisi Akuntansi Perusahaan Jasa

akuntansi perusahaan jasa

Akuntansi yaitu sebuah proses pencatatan, pengelompokan, pengitikhsaran, dan pengkomunikasian berbagai transaksi bisnis suatu perusahaan. Dengan begitu memungkinkan terjadinya analisis penilaian dan penggunanya dapat mengambil keputusan.

Sedangkan perusahaan jasa adalah perusahaan yang menyediakan jasa bagi konsumennya. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi perusahaan jasa adalah sebuah sistem pencatatan, pengelompokan, dan proses analisis berbagai transaksi keuangan yang terjadi perusahaan jasa untuk kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan.

Transaksi yang dicatat merupakan transaksi yang berpengaruh terhadap keuangan perusahaan. Akuntansi tidak akan mencatat transaksi yang tidak ada kaitannya dengan keuangan.

Transaksi keuangan sendiri merupakan kejadian bisnis di sebuah perusahaan yang dapat dinilai dengan uang.

Karena kita hidup di Indonesia, maka penilaian tersebut menggunakan mata uang rupiah. Jadi, mata uang yang digunakan untuk penilaian tergantung pada mata uang apa yang berlaku di sebuah negara, ya.

Baca juga: Pengertian Akuntansi Adalah? Berikut Pembahasan Lengkap dan Mendalam

Karakteristik Transaksi di Akuntansi Perusahaan Jasa

Seperti yang dibahas pada sebelumnya, kegiatan utama dari perusahaan jasa yaitu menjual jasa kepada para konsumen. Sehingga transaksi keuangan perusahaan hanya berkisar pada aktivitas penyediaan jasa ke pelanggan meliputi pembayaran dan pendapatan.

Laba perusahaan jasa berasal dari pendapatan yang diterima kemudian dikurangi dengan berbagai biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.

Sedangkan transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang aktivitas utamanya yaitu membeli barang dagang jadi kemudian dijual kembali ke konsumen. Adapun perusahaan industri kegiatan utamanya memproses bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi kemudian dijual ke konsumen.

Baca juga: Sistem Akuntansi: Pengertian, Jenis, Metode, Cara Memilihnya

Mengenal Bukti Transaksi pada Akuntansi Perusahaan Jasa

Bukti transaksi menjadi dokumen penting yang menjadi dasar pencatatan akuntansi. Di bawah ini terdapat tujuh bukti transaksi yang lazim digunakan. Berikut ulasan lengkapnya!

  1. Kuitansi pembayaran, yaitu dokumen yang menjadi bukti pembayaran kepada orang atau badan usaha lainnya. Perlu difahami bahwa kuitansi ini dikeluarkan dan ditanda tangani oleh pihak yang menerima pembayaran. Kemudian bukti tersebut diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran.
  2. Bukti Penerimaan Uang. Pihak yang menerima pembayaran diharuskan membuat kuitansi rangkap dua. Rangkap pertama diberikan kepada pihak yang melakukan pembayaran. Sedangkan rangkap kedua disimpan oleh penerima pembayaran untuk dijadikan bukti penerimaan uang.
  3. Bukti Jurnal, merupakan dokumen bukti yang secara khusus digunakan sebagai bukti pencatatan akuntansi. Bukti ini digunakan sebagai bukti pengeluaran uang.
  4. Nota adalah dokumen sebagai bukti terjadinya transaksi pembelian dan penjualan. Bukti ini dibuat oleh pedagang eceran kepada pembeli. Bagi pedagang, nota menjadi bukti penjualan barang. Sedangkan bagi pembeli, nota merupakan bukti pembelian barang.
  5. Faktur adalah dokumen bukti penjualan secara kredit yang dibuat penjual untuk diserahkan ke pembeli. Ada dua rangkap faktur untuk setiap transaksi. Rangkap pertama disimpan oleh penjual sedangkan rangkap lainnya diserahkan ke pembeli.
  6. Bon merupakan bukti transaksi pengeluaran yang dibuat sendiri oleh perusahaan karena tak ada bukti transaksi dari penjual.
  7. Bukti Transaksi Lain. Transaksi yang terjadi perusahaan tak hanya transaksi pembayaran dan penerimaan saja. Ada transaksi lainnya yang juga sering terjadi. Contohnya penerimaan dan penyerahan barang. Nah, transaksi tersebut mempunyai bukti transaksi khusus.

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

akuntansi perusahaan jasa
Male hand pointing at business document while explaining it

Siklus akuntansi merupakan rancangan proses yang dibuat oleh perusahaan jasa untuk memudahkan pencatatan akuntansi keuangan. Setidaknya ada 10 siklus akuntansi pada perusahaan jasa. Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Mengidentifikasi transaksi

Langkah awal yang harus dilakukan yaitu melakukan identifikasi transaksi. Tujuannya untuk mengetahui kebenaran dari transaksi tersebut. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan cara menganalisis bukti transaksi.

2. Mencatat Transaksi ke Jurnal

Setelah melakukan identifikasi, langkah selanjutnya yakni membuat entri jurnal untuk setiap transaksi. Pastikan bahwa Kawan Kledo melakukan pencatatan dengan teliti dan cermat!

3. Memposting ke Buku Besar

Langkah selanjutnya setelah membuat jurnal yaitu membuat buku besar. Jadi, rekening transaksi yang ada di jurnal akan diklasifikasikan dan dikelompokkan sesuai dengan masing-masing pos rekening.

Misalnya saja ada pos kas, peralatan, utang usaha, dan prive.

4. Menyusun Neraca Saldo

Buku besar merupakan ringkasan transaksi dari jurnal. Nah, nominal akhir masing-masing pos rekening transaksi akan diposting ke neraca saldo yang menampilkan nominal semua pos rekening transaksi yang terjadi di persuahaan.

5. Membuat Jurnal dan Neraca Saldo Penyesuaian

Selanjutnya yaitu membuat jurnal penyesuaian. Berbagai transaksi yang terjadi selama satu periode akuntansi menyebabkan perubahan pada beberapa rekening akun tertentu.

Perubahan tersebut harus dicatat pada akhir periode agar data keuangan perusahaan sesuai dengan keadaan faktual yang ada. Pencatatan tersebut menggunakan jurnal penyesuaian.

Sesudah menyusun jurnal penyesuaian, selanjutnya dipindahbukukan ke neraca saldo setelah penyesuaian.

6. Neraca Lajur

Sesudah menyusun neraca saldo setelah penyesuaian, langkah berikutnya yaitu menyusun neraca lajur. Neraca ini merupakan kertas kerja (worksheet) yang berlajur dan berkolom, yang di dalamnya berisikan seluruh data akuntansi perusahaan.

Neraca lajur digunakan perusahaan sebagai data internal untuk menganalisis akun beserta saldonya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.

7. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada stakeholders. Di laporan tersebut, termuat data keuangan perusahaan yang lengkap termasuk posisi aktiva dan pasiva, laba, dan modal akhir perusahaan.

8. Jurnal Penutup

Jurnal penutup merupakan salah satu bagian laporan keuangan yang dibuat pada akhir periode guna menutup akun pada periode berjalan. Selain itu, jurnal ini juga bertujuan untuk menyiapkan neraca akhir.

Baca juga: Pengertian Jurnal Koreksi, Cara Membuat, dan Contoh Kasusnya

9. Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik ini bertujuan untuk membalik akun yang terdapat pada jurnal penyesuaian. Selain itu, jurnal ini juga bertujuan untuk memudahkan pencatatan pada periode selanjutnya.

Baca juga: Jurnal Khusus: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Transaksinya

10. Neraca Akhir atau Awal

Neraca ini merupakan neraca yang berisikan saldo akhir perusahaan yang kemudian dijadikan sebagai saldo awal pada periode akuntansi tahun berikutnya.

Untuk mengetahui apa yang bisa Kledo lakukan untuk membantu pengembangan bisnis jasa, Anda dapat melihatnya melalui halaman ini.

Perbedaan dan Persamaan Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang

Akuntansi jasa dan akuntansi dagang mengacu pada praktik yang digunakan bisnis untuk mencatat dan melacak layanan profesional dan barang berwujud yang mereka beli dan jual, masing-masing.

Sementara akuntansi jasa atau layanan dan akuntansi dagang memiliki banyak kesamaan, jenis pertukaran yang berbeda menciptakan tantangan bagi pemilik bisnis yang dapat diselesaikan dengan mengenali perbedaan mereka.

Harga Produk

Satu area di mana akuntansi jasa dan akuntansi dafgang berbeda adalah dalam hal harga. Dalam kedua kasus tersebut, usaha kecil mengandalkan markup untuk menutupi biaya dan menghasilkan keuntungan dengan menjual pada harga tertentu.

Biaya jasa sangat tergantung pada pelatihan dan tenaga kerja, sedangkan biaya produk termasuk tenaga kerja, bahan baku, peralatan manufaktur dan pengiriman.

Akuntansi untuk total biaya setiap jenis produk, dan menentukan apa yang pelanggan bersedia bayar, mungkin sangat berbeda tergantung pada produk atau layanan tertentu yang bersangkutan, dan sifat pasarnya.

Baca juga: Panduan Belajar Akuntansi Dasar bagi Pemula

Pembelian

Sebagian besar usaha kecil juga membayar untuk produk dan layanan. Semua pembelian memerlukan akuntansi yang melabelinya sebagai pengeluaran bisnis.

Produk yang dibeli oleh bisnis menjadi aset, yang termasuk dalam neraca. Jasa menimbulkan biaya yang mungkin tidak menghasilkan aset berwujud apa pun.

Membayar untuk jasa penasihat pajak atau pembicara motivasi akan lebih sulit dilacak dan akan memakan waktu lebih lama untuk membayar kembali biayanya, sementara membeli produk seperti mesin pabrik menghasilkan kemampuan langsung untuk meningkatkan produksi.

Arus kas

Ketika bisnis memperhitungkan pembelian dan penjualan produk dan layanannya, perbedaan antara keduanya juga mempengaruhi arus kas.

Arus kas adalah tingkat di mana uang masuk dan keluar dari bisnis.

Berbagai jenis perjanjian pembelian, termasuk uang muka, rencana angsuran, pembayaran tunai saat pengiriman, dan pembayaran pada saat pembelian, semuanya berdampak pada durasi waktu antara saat bisnis mengirimkan produk atau layanan, dan saat bisnis menerima pembayaran untuk itu.

Kesamaan

Akuntansi untuk perusahaan dagang dan akuntansi untuk jasa memiliki sejumlah kesamaan, apakah bisnis berkaitan dengan pembelian atau penjualan.

Dalam kedua kasus, uang yang diterima bisnis untuk menjual produk atau layanan dicatat sebagai pendapatan operasional.

Demikian juga, uang yang dibelanjakan untuk produk dan jasa masuk ke pembukuan sebagai pengeluaran, yang mungkin termasuk dalam kategori pengeluaran tertentu.

Agar berhasil, setiap usaha kecil perlu menjual kombinasi produk atau layanan dengan harga lebih tinggi daripada yang dibayarkan untuk produk dan layanan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.

Baca juga: Persamaan Dasar Akuntansi: Pengertian, Rumus, dan Cara Aplikasinya

Kesimpulan

Akuntansi perusahaan jasa merupakan sistem pencatatan keuangan yang digunakan oleh perusahaan jasa. Karakteristik transaksi yang terjadi di perusahaan jasa erat kaitannya dengan kegiatan menyediakan jasa bagi konsumen.

Siklus pencatatan akuntansi perusahaan jasa terdiri dari 10 siklus yakni mengidentifikasi transaksi, menyusun jurnal, membuat buku besar, posting neraca saldo, membuat jurnal dan neraca saldo setelah penyesuaian, menyusun neraca lajur, laporan keuangan, jurnal penutup, jurnal pembalik dan neraca akhir atau awal.

Untuk memudahkan pengelolaan keuangan perusahana jasa, Kawan Kledo bisa menggunakan software akuntansi dari Kledo. Kledo merupakan software akuntansi yang dilengkapi berbagai fitur akuntansi yang akan memudahkan pengelolaan keuangan bisnis Kawan Kledo. Klik di sini untuk informasi lebih lengkap tentang Kledo.

Banner 1 kledo
Desi Murniati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 + 14 =