Aset Tetap: Arti, Contoh, Karakter, dan Bedanya dengan Jenis Aset Lain

aset tetap

Aset tetap merupakan salah satu jenis dari aset perusahaan. Sama seperti aset pada umumnya, jenis aset ini digunakan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya demi mendapatkan laba.

Nah, agar semakin jelas, berikut informasi mengenai definisi, karakteristik, dan jenis aset tetap.

Apa yang Dimaksud Aset Tetap?

Aset tetap dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah fixed asset merupakan aset berwujud yang mempunyai umur lebih dari satu periode akuntansi dan digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang atau jasa.

Fixed asset tergolong aset tidak lancar karena karakteristiknya yang tidak mudah untuk “diuangkan”. Hal ini semata karena perusahaan memang memutuskan untuk mengadakan fixed asset tanpa ada niatan untuk dijual kembali.

Selain itu, fixed asset merupakan salah satu jenis aset berwujud. Digolongkan demikian, karena fixed asset terdiri dari aset yang dapat disentuh dan dilihat secara fisik. Misalnya saja mobil dan mesin.

Baca juga: Contoh Jurnal Pertukaran Aset Tetap dan Cara Membuatnya

Memahami Karakteristik Aset Tetap

aset tetap

Ada beberapa karakteristik fixed asset yang membedakannya dengan jenis aset lainnya. Apa saja, ya? Ini penjelasan lengkapnya!

  • Mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Karakteristik utama dari fixed asset yakni mempunyai umur lebih dari satu tahun dan dilaporkan dalam neraca sebagai peralatan pabrik, properti, dan sebagainya.
  • Mengalami penyusutan. Fixed asset mengalami penyusutan atau penurunan nilai ekonomi dari tahun awal pemakaian sampai masa habis pakainya. Hal ini dikarenakan fixed asset digunakan secara kontinyu untuk menjalankan kegiatan operasional sehingga mengalami penurunan kualitas. Namun, hal ini tidak berlaku pada tanah, ya.
  • Dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Perlu digaris bawahi, bahwa fixed asset digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional agar menghasilkan barang dan jasa. Nah, barang dan jasa tersebut oleh perusahaan dijual ke konsumen agar perusahaan memperoleh pendapatan.
  • Bersifat non likuid. Fixed asset merupakan aset tidak lancar dan tidak mudah untuk dikonversi menjadi uang tunai.

Baca juga: Cara Penghapusan Aset Tetap dan Jurnalnya

Mengenal Jenis-Jenis Fixed Asset

Setelah mengenal definisi dan karakteristik fixed asset, selanjutnya kita akan mengenal jenis-jenis fixed asset. Apa saja ya jenisnya?

  • Lahan merupakan bidang tanah yang terhampar baik itu lahan kosong atau lahan yang di atasnya berdiri gedung bangunan. Nah, di akuntansi, semisal ada aset lahan yang disertai bangunan maka pencatatannya dilakukan secara terpisah baik lahan dan gedung bangunannya.
  • Bangunan atau gedung merupakan bangunan yang berdiri di atas lahan yang mana pencatatannya harus dipisahkan dari tanah tempat gedung berada.
  • Mesin yakni semua aset yang berhubungan dengan mesin misalnya mesin produksi, mesin penggiling, dan mesin foto kopi.
  • Kendaraan misalnya saja traktor, truk, mobil dinas, sepeda motor dan lain-lain.
  • Perabotan yang termasuk di dalamnya seperti meja, kursi, peralatan laboratorium dan masih banyak contoh lainnya.
  • Inventaris yakni peralatan besar yang digunakan oleh perusahaan contohnya inventaris pabrik, inventaris kantor, dan sebagainya.
  • Prasarana yakni fasilitas yang dibangun perusahaan untuk mendukung jalannya bisnis misalnya jalan, pagar, jembatan, dan sebagainya.

Selain klasifikasi di atas, ada lagi pembagian fixed asset berdasarkan wujudnya. Di bawah ini merupakan penjelasan lengkapnya!

Baca juga: Pengertian Valuasi Aset, Metode, dan Tahap Menghitungnya

Aset Tetap Berwujud

Dalam bahasa Inggris disebut tangible asset yaitu aset tetap yang memiliki bentuk fisik. Tangible asset terdiri dari tiga jenis yaitu:

  • Aset yang mengalami penyusutan atau depresiasi contohnya gedung bangunan, mesin, kendaraan, laptop, dan sebagainya.
  • Aset yang mengalami deplesi. Hal ini terjadi pada sumber daya alam yang bisa habis karena dieksploitasi oleh perusahaan. Misalnya tambang minyak, batu bara, dan emas.
  • Aset yang tidak mengalami depresiasi maupun deplesi. Contohnya tanah.

Baca juga: Jurnal Revaluasi Aset Tetap: Pembahasan Lengkap dan Contohnya

Aset Tetap Tidak Berwujud

Disebut juga dengan intagible asset yaitu aset yang tidak mempunyai bentuk fisik namun memberi manfaat yang besar bagi perusahaan. Misalnya hak cipta, hak paten, hak waralaba, merek dagang, logo produk, dan sebagainya.

Apa Pentingnya Fixed Asset?

Fixed asset mempunyai kedudukan yang penting bagi neraca perusahaan. Tak hanya dijadikan sebagai alat untuk memperoleh pendapatan, kondisi aset perusahaan juga menjadi pertimbangan utama investor dalam melakukan investasi.

Perusahaan yang mampu menggunakan fixed asset secara efisien tentu dapat menarik perhatian investor. Karena semakin efisien penggunaan fixed asset, laba yang diperoleh pun semakin besar.

Baca juga: Contoh Impairment Loss dalam Aset Beserta Jurnalnya

Bagaimana Cara Perusahaan Memperoleh Fixed Asset?

aset tetap

Ada enam cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh fixed asset. Berikut ulasan lengkapnya!

  • Pembelian tunai. Fixed asset dapat diperoleh dengan cara melakukan pembelian tunai. Pencatatan harga pembelian disesuaikan dengan harga perolehan sebenarnya. Misalnya harga perolehan sebidang tanah sebesar 500 juta, maka harga pembelian yang dicatat juga sebesar 500 juta.
  • Pembelian angsuran. Selain pembelian tunai, untuk memperoleh aset dapat pula dilakukan dengan cara membeli dengan cara mengangsur selama periode yang telah disepakati. Adapun biaya bunga tidak dimasukkan ke harga perolehan akan tetapi dicatat secara tersendiri.
  • Penukaran dengan surat berharga. Fixed asset dapat diperoleh melalui penukaran surat berharga. Adapun pencatatan harga perolehan aset, disesuaikan dengan harga surat berharga tersebut. Namun, jika harga surat berharga tersebut tidak dapat diketahui, maka dicatat dengan cara memperkirakan harga pasar aset tersebut.
  • Menukar dengan aset lain. Cara ini boleh juga lho digunakan. Biasanya cara ini disebut dengan “tukar tambah”. Aset lama digunakan untuk membayar aset besar. Apabila ada kekurangan, maka kekurangan tersebut dapat dibayar dengan uang tunai. Sehingga pencatatan akuntansi untuk harga perolehan aset baru dengan cara menambahkan nilai ekonomis aset lama ditambah dengan uang tambahan yang dibayarkan.
  • Diperoleh dari hasil hibah. Fixed asset juga dapat diperoleh melalui hibah atau pemberian secara cuma-cuma, lho. Meskipun secara faktual harga perolehan aset dengan cara hibah gratis, namun pencatatan akuntansinya disesuaikan dengan harga pasar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses penyusutan aktiva.
  • Membuat Sendiri. Fixed asset boleh dibuat sendiri, lho. Hal ini didasarkan keyakinan perusahaan untuk mampu membuat aset sendiri. Adapun pencatatan harga perolehannya, sesuai dengan semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat aset tersebut.

Baca juga: Pengertian PPAP (Penyisihan Penghapusan Aset Produktif) Lengkap

Apa Beda Aset Tetap dengan Jenis Aset Lainnya?

Aset tetap adalah salah satu kategori yang terdiri dari aset yang dilaporkan di neraca. Berikut adalah bagaimana aset tetap berbeda dari yang lain:

Perbedaan aset tetap dan aset lancar

Aset sering didefinisikan dalam akuntansi sebagai sesuatu dengan manfaat ekonomi masa depan.

Aset lancar adalah aset yang secara wajar diasumsikan akan digunakan dalam waktu satu tahun. Aset tetap adalah aset yang tidak akan digunakan secara wajar dalam waktu satu tahun.

Aset lancar tidak terdepresiasi dibandingkan dengan sebagian besar aset tetap. Beberapa contoh aset lancar termasuk biaya dibayar di muka, piutang dan bahan dan perlengkapan tertentu.

Tidak semua perusahaan melacak perlengkapan kantor sebagai aset, tetapi perusahaan dapat melacak perlengkapan kantor sebagai aset lancar dan membebankannya saat diberikan kepada karyawan untuk digunakan.

Ini akan lebih masuk akal untuk pembelian massal yang biayanya tidak dapat diterapkan ke pusat biaya tertentu dibandingkan dengan pembelian persediaan khusus untuk karyawan atau departemen tertentu.

Baca juga: Mengetahui Metode Garis Lurus Pada Penghitungan Penyusutan Aset

Perbedaan aset tetap dan aset tidak berwujud

Meskipun aset tetap adalah aset tidak lancar, mereka berbeda dari aset tidak berwujud yang termasuk dalam kategori ini.

Aset tidak berwujud terdiri dari properti perusahaan seperti merek dagang, kekayaan intelektual atau niat baik publik.

Juga, investasi di pasar saham dapat dilihat sebagai tidak berwujud meskipun nilainya bagi perusahaan atau pemegang saham, contohnya adalah goodwill.

Baca juga: Revaluasi Aset: Pengertian Lengkap, Metode, dan Contoh Penghitunganya

Cara Mencatat Aset Tetap pada Akuntansi

Anda dapat mencatat aset tetap dalam sistem software akuntansi Anda yang memiliki fitur penyusutan aset otomatis seperti Kledo, atau Anda dapat melacaknya secara manual dalam spreadsheet.

Jika Anda melakukan tugas akuntansi untuk perusahaan Anda, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda coba saat mencatat aset tetap:

1. Tinjau catatan keuangan sebelumnya dan aset tetap dari tahun-tahun sebelumnya

Kumpulkan catatan dari tahun-tahun sebelumnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang aset tetap Anda saat ini.

Karena perusahaan perlu memegang aset tetap setidaknya selama satu tahun, Anda harus memiliki setidaknya satu catatan dari tahun sebelumnya untuk aset tetap tertentu.

Anda juga perlu menghitung penyusutan untuk setiap aset tetap yang dicatat perusahaan Anda untuk memastikan Anda memiliki angka yang akurat.

Baca juga: Cara Menghitung Total Aset dalam Bisnis

Yang terbaik adalah menyimpan log berjalan dari semua aset tetap. Perangkat lunak komputer membuat pelacakan aset tetap menjadi lebih mudah, meskipun itu akan bergantung pada informasi tentang aset yang dimasukkan dengan benar.

Melacak aset tetap dalam spreadsheet juga bisa diterapkan untuk perusahaan kecil. Anda perlu melacak nilai historis barang tersebut (biaya aset sebelum penyusutan) serta nilai buku (biaya aset setelah penyusutan).

Baca juga: Aset Tak Berwujud: Pengertian, Contoh, Jenis, dan Cara Hitungnya dalam Akuntansi

2. Catat setiap aset tetap yang baru diperoleh

Anda juga harus mencatat aset tetap yang diperoleh perusahaan Anda selama setahun terakhir.

Temukan pembayaran atau kuitansi barang yang dibeli untuk menentukan nilai awal barang tersebut. Anda perlu mencatat masa manfaat barang serta nilai sisa.

Nilai sisa bisa menjadi 0 jika Anda tidak berharap mendapatkan uang untuk barang tersebut saat dibuang.

Sebuah perusahaan juga dapat menetapkan nilai sisa standar (misalnya, 10% dari biaya akuisisi). Jika tidak, itu akan menjadi perkiraan apa yang Anda harapkan untuk mendapatkan barang tersebut saat Anda membuangnya (menjualnya).

Baca juga: Perbedaan Aset dan Liabilitas dalam Akuntansi

Anda akan menggunakan informasi ini untuk menghitung penyusutan, yang harus dihitung setidaknya setiap tiga bulan untuk tujuan pajak.

Ada beberapa metode yang dapat diterima untuk menghitung penyusutan, sehingga setiap perusahaan harus memilih metode penyusutannya.

Misalnya, perusahaan Anda membeli buldoser seharga 500.000.000. Setelah melakukan penelitian, Anda menentukan bahwa masa manfaat buldoser adalah 10 tahun dan nilai sisa adalah 100.000.000. Anda dapat mengharapkan buldoser terdepresiasi sebesar 400.000.000 selama 10 tahun penggunaan.

Metode penyusutan perusahaan Anda akan menentukan berapa banyak dari 400.000.000 itu yang disusutkan setiap tahun.

Baca juga: Aset Lancar: Pengertian, Jenis, Cara Hitung, dan Tips dalam Mengelolanya

3. Buat daftar aset yang dilepas

Ketika Anda membuang suatu barang, Anda akan mengkredit akun aset tetap dengan nilai historis dan Anda akan mendebit akun akumulasi penyusutan dengan berapa banyak aset yang telah disusutkan.

Anda harus memasukkan penyusutan ke tanggal penjualan atau pelepasan. Jika Anda menjual barang tersebut, maka Anda harus menghitung untung atau rugi berdasarkan nilai buku barang tersebut.

Harga jual dikurangi nilai buku sama dengan keuntungan (angka positif) atau kerugian (angka negatif).

Dalam kasus penjualan, entri jurnal akan mendebit uang tunai (harga jual), mendebit akumulasi penyusutan, mengkredit akun aset tetap dan kemudian mendebit kerugian atau mengkredit keuntungan.

Baca juga: Aset Kontinjensi dalam Akuntansi dan Aturannya Menurut PSAK

Kesimpulan

Aset tetap merupakan salah satu jenis aset yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu tahun. Jenis aset ini tidak untuk dijual kembali. Akan tetapi digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dijual ke pelanggan sehingga perusahaan memperoleh pendapatan.

Fixed asset juga menjadi pertimbangan investor untuk melakukan investasi, lho. Investor akan melihat seberapa efektif perusahaan mampu menggunakan aset dalam rangka menghasilkan laba. Semakin efektif, maka semakin besar laba yang akan diperoleh.

Selanjutnya, fixed asset ini banyak jenisnya. Contohnya antara lain tanah, mesin, mobil, gedung, dan sebagainya.

Untuk mendapatkan aset tetap dapat dilakukan dengan beberapa cara. Bisa melalui pembelian tunai, angsuran, penukaran surat berharga, tukar tambah, hibah atau pemberian, dan bisa dibuat sendiri.

Untuk memudahkan pencatatan aset tetap ini, Kawan Kledo dapat menggunakan software akuntansi dari Kledo. Kledo merupakan software akuntansi yang dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan keuangan bisnis. Aset tetap menjadi salah satu fitur yang dapat Kawan Kledo nikmati di Kledo ini.

Yuk daftar Kledo sekarang juga dan nikmati semua kemudahan pengelolaan keuangan.

Banner 1 kledo
Desi Murniati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one + eleven =