Impairment loss adalah istilah yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan untuk menggambarkan situasi di mana nilai suatu aset telah menurun di bawah nilai bukunya.
Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti perubahan kondisi pasar, kemajuan teknologi, atau aset menjadi usang.
Memahami impairment sangat penting bagi perusahaan untuk menilai aset mereka dengan benar dan melaporkan laporan keuangannya secara akurat.
Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat impairment loss, penyebabnya, dan dampaknya pada pelaporan keuangan.
Baik Anda seorang akuntan, analis keuangan, atau pemilik bisnis, memahami impairment adalah penting untuk membuat keputusan keuangan yang tepat. Jadi, mari kita mulai!
Definisi Impairment Loss
Impairment loss (kerugian penurunan nilai ) dalam akuntansi adalah pengakuan penurunan nilai aset perusahaan atau investasi yang disebabkan oleh peristiwa atau kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan.
Impairment loss terjadi ketika nilai tercatat dari suatu aset di dalam laporan keuangan perusahaan melebihi nilai wajar atau nilai pasar yang sebenarnya dari aset tersebut.
Kerugian penurunan nilai umumnya terjadi pada aset tetap, seperti gedung, mesin, dan kendaraan, namun juga bisa terjadi pada aset keuangan dan aset lainnya.
Hal ini terjadi ketika nilai wajar dari aset tersebut menurun, misalnya karena adanya perubahan teknologi, perubahan permintaan pasar, atau karena aset mengalami kerusakan.
Apa saja aset yang harus dilakukan impairment?
Aset yang harus dilakukan impairment adalah aset yang mengalami penurunan nilai tercatat yang signifikan dibandingkan dengan nilai wajar atau nilai pasar yang sebenarnya.
Beberapa contoh aset yang sering mengalami impairment meliputi:
- Aset tetap: Seperti gedung, mesin, kendaraan, peralatan, dan fasilitas lainnya yang dimiliki perusahaan.
- Aset tak berwujud: Seperti hak paten, merek dagang, lisensi, goodwill, dan hak cipta.
- Aset keuangan: Seperti investasi dalam saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.
- Persediaan: Seperti barang jadi atau bahan baku yang tidak dapat dijual atau digunakan lagi.
- Investasi jangka panjang: Seperti saham atau investasi di perusahaan lain.
Baca juga: Mengenal Apa itu Cost Recovery dalam Akuntansi Bisnis
Faktor yang Mempengaruhi Impairment Loss pada Aset
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerugian penurunan nilai:
Perubahan teknologi
Perkembangan teknologi yang cepat dapat membuat aset tertentu menjadi usang atau tidak relevan.
Misalnya, sebuah mesin produksi yang digunakan di pabrik mungkin tidak lagi efisien atau tidak mampu memenuhi permintaan pasar setelah muncul teknologi baru.
Akibatnya, nilai mesin tersebut dapat mengalami penurunan dan menyebabkan terjadinyakerugian penurunan nilai.
Perubahan kondisi pasar
Perubahan kondisi pasar dapat mempengaruhi permintaan dan harga aset.
Misalnya, perubahan kebijakan pemerintah, persaingan yang meningkat, atau turunnya permintaan pasar dapat mengurangi nilai aset dan menyebabkan terjadinya penurunan nilai.
Perubahan ekonomi
Fluktuasi ekonomi seperti krisis finansial, inflasi, atau resesi dapat mempengaruhi nilai aset dan menyebabkan terjadinya penurunan nilai.
Jika harga aset turun, maka nilai tercatat aset dalam laporan keuangan perusahaan akan lebih tinggi dari nilai wajar atau nilai pasar aset tersebut.
Perubahan dalam struktur perusahaan
Perusahaan yang mengalami perubahan dalam struktur perusahaan seperti merger, akuisisi, atau restrukturisasi bisnis dapat menyebabkan terjadinya penurunan nilai pada aset yang tidak lagi relevan dengan kegiatan bisnis baru.
Kerusakan atau keausan
Kerusakan atau keausan pada aset dapat mengurangi nilai aset dan menyebabkan terjadinya penurunan nilai.
Misalnya, sebuah gedung yang rusak berat atau sebuah kendaraan yang sudah tua dan memiliki banyak masalah dapat menyebabkan terjadinya penurunan nilai.
Perubahan regulasi
Perubahan regulasi atau peraturan pemerintah dapat mempengaruhi nilai aset dan menyebabkan terjadinya penurunan nilai.
Misalnya, regulasi baru tentang emisi karbon dapat menyebabkan terjadinya penurunan nilai pada perusahaan yang memiliki aset yang tidak ramah lingkungan.
Baca juga: Cara Membuat Laporan Umur Hutang dan Contohnya
Rumus Impairment Loss
Impairment loss dihitung dengan membandingkan nilai tercatat aset dengan nilai wajar atau nilai perolehan tercatat neto aset. Rumus untuk menghitung impairment adalah sebagai berikut:
Impairment Loss = Nilai Buku Aset – Nilai Wajar Aset
Di mana:
- Nilai buku aset adalah nilai aset yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan.
- Nilai wajar aset adalah harga yang mungkin diperoleh dari penjualan aset dalam suatu transaksi antara dua pihak yang bersedia dan tidak terpaksa.
Penentuan nilai buku aset bisa dilakukan dengan cara: nilai aset yang dicatat dalam neraca perusahaan dikurangi dengan akumulasi penyusutan (untuk aset tetap) atau amortisasi (untuk aset tak berwujud).
Akan tetapi, tidak ada rumus pasti yang dapat digunakan untuk menghitung nilai wajar aset, karena cara perhitungan nilai wajar dapat bervariasi tergantung pada jenis aset yang dinilai dan metode yang digunakan.
Namun, beberapa contoh rumus yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penentuan nilai wajar antara lain:
Metode pasar
Nilai wajar dapat dihitung dengan cara mencari harga aset serupa yang terdaftar di pasar, lalu menentukan rata-rata harga tersebut.
Contoh:
Jika perusahaan ingin menilai nilai wajar aset tanah, maka dapat mencari harga jual tanah serupa di wilayah yang sama dengan aset yang dimiliki.
Jika ditemukan beberapa harga jual tanah, maka nilai wajar dapat dihitung dengan cara menjumlahkan harga tersebut dan membaginya dengan jumlah harga yang ada.
Metode Pendapatan
Nilai wajar dapat dihitung dengan cara memproyeksikan arus kas yang akan dihasilkan oleh aset pada masa depan, kemudian menghitung nilai sekarang dari arus kas tersebut dengan menggunakan tingkat diskon yang sesuai.
Contoh:
Jika perusahaan ingin menilai nilai wajar aset mesin, maka mereka dapat memproyeksikan arus kas yang dihasilkan oleh mesin pada masa depan.
Kemudian lakukan perhitungan nilai sekarang dari arus kas tersebut dengan menggunakan tingkat diskon yang sesuai.
Metode biaya
Nilai wajar dapat dihitung dengan cara menghitung biaya penggantian aset dengan menggunakan biaya aktual untuk membangun atau membeli aset yang sama atau serupa pada saat ini.
Contoh:
Jika perusahaan ingin menilai nilai wajar aset gedung, maka dapat menghitung biaya aktual untuk membangun atau membeli gedung yang sama atau serupa pada saat ini.
Hasil perhitungan tersebut bisa digunakan sebagai acuan untuk menentukan nilai wajar aset yang dimiliki.
Baca juga: 10 Tips dalam Membuat Desain Invoice Terbaik dan Contohnya
Pencatatan Impairment Loss dalam Akuntansi
Pencatatan impairment loss dalam akuntansi adalah suatu proses untuk mengurangi nilai tercatat aset dalam neraca perusahaan sebagai akibat dari adanya penurunan nilai wajar aset.
Perusahaan harus mencatat impairment loss sebagai beban dalam laporan laba rugi perusahaan.
Beban ini biasanya dicatat dalam akun “Beban Impairment Loss” (Impairment Loss Expense). Dalam jurnal umum, biaya impairment loss dicatat dengan debit dan kredit pada akun Aset yang terkena impairment.
Keterangan | Debit | Kredit |
Beban impairment loss | xxx | |
Aset | xxx |
Sebagai contoh:
Nilai buku aset tetap perusahaan pada tanggal 31 Desember 2022 adalah 100.000.000.
Perusahaan XYZ mendapatkan informasi bahwa nilai wajar aset tersebut hanya 80.000.000 pada tanggal tersebut.
Hitunglah jumlah impairment yang harus dicatat pada laporan keuangan perusahaan dan lakukan pencatatan jurnalnya.
Jawaban:
Menghitung jumlah impairment loss
Nilai impairment loss = Nilai buku aset – Nilai wajar aset
= 100.000.000 – 80.000.000
= 20.000.000
Jadi, jumlah impairment yang harus dicatat pada laporan keuangan perusahaan XYZ adalah 20.000.000.
Pencatatan jurnal impairment loss
Biaya penurunan nilai dicatat pada laporan laba rugi dengan debt pada akun Beban Impairment Loss sebesar 20.000.000 dan kredit pada akun Aset tetap sebesar 20.000.000.
Jurnalnya adalah sebagai berikut:
Keterangan | Debit | Kredit |
Beban impairment loss | 20.000.000 | |
Aset tetap | 20.000.000 |
Dengan pencatatan ini, nilai buku aset tetap perusahaan akan dikurangi sebesar 20.000.000.
Catatan atas laporan keuangan juga harus mencantumkan pengungkapan yang memadai tentang penurunan nilai yang terjadi, termasuk alasan dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai dan dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Baca juga: Neraca Komparatif: Definisi, Fungsi, Komponen, dan Contohnya
Kapan Harus Melakukan Impairment?
Impairment harus dilakukan oleh perusahaan ketika nilai tercatat aset lebih tinggi daripada nilai wajar aset pada saat dilakukan penilaian.
Perusahaan harus melakukan penilaian secara teratur untuk memastikan nilai tercatat aset sesuai dengan nilai wajar aset.
Jika nilai wajar aset lebih rendah dari nilai tercatat aset, perusahaan harus melakukan impairment untuk mencatat penurunan nilai tersebut dalam laporan keuangannya.
Baca juga: Balanced Scorecard: Pengertian Lengkap dan Cara Membuatnya
Contoh Kasus Impairment Loss dan Jurnalnya
Contoh impairment aset tetap
Perusahaan XYZ memiliki mesin yang memiliki nilai tercatat sebesar 10.000.000, namun nilai wajarnya turun menjadi 8.000.000 karena kondisi pasar yang buruk.
Penurunan nilai = 10.000.000 – 8.000.000 = 2.000.000
Maka, perusahaan harus mengakui penurunan nilai sebesar 2.000.000 dalam jurnal penyesuaian.
Keterangan | Debit | Kredit |
Beban impairment loss | 2.000.000 | |
Aset tetap | 2.000.000 |
Baca juga: 42 Istilah Akuntansi dalam Bisnis yang Wajib Anda Ketahui
Contoh impairment goodwill
Perusahaan ABC membeli suatu bisnis dengan nilai 100.000.000, dimana 80.000.000 merupakan aset fisik dan 20.000.000 merupakan goodwill.
Kemudian, karena adanya perubahan di pasar, nilai wajar goodwill turun menjadi 10.000.000.
Maka, perusahaan harus mengakui penurunan nilai sebesar 10.000.000 dalam jurnal penyesuaian.
Keterangan | Debit | Kredit |
Beban impairment loss | 10.000.000 | |
Goodwill | 10.000.000 |
Contoh impairment aset lainnya
Perusahaan PQR memiliki investasi jangka pendek senilai 50.000.000 di suatu perusahaan lain.
Namun, karena kondisi keuangan perusahaan investasi buruk, nilai wajarnya menurun menjadi 40.000.000.
Maka, perusahaan harus mengakui penurunan nilai sebesar 10.000.000 dalam jurnal penyesuaian.
Keterangan | Debit | Kredit |
Beban impairment loss | 10.000.000 | |
Investasi jangka pendek | 10.000.000 |
Baca juga: Contoh Laporan Umur Piutang, Manfaat, dan Cara Membuatnya
Dampak Impairment Loss pada Kinerja Keuangan Perusahaan
Impairment loss dapat memiliki dampak yang signifikan pada kinerja keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat penurunan nilai:
Menurunnya laba bersih
Penurunan nilai dapat mengurangi nilai buku aset dan menyebabkan penurunan laba bersih perusahaan.
Hal ini terjadi karena nilai buku yang lebih rendah akan menyebabkan pengurangan jumlah aset yang bisa dijual atau digunakan untuk menghasilkan keuntungan di masa depan.
Menurunnya Return on Assets (ROA)
Penurunan nila dapat menyebabkan pengurangan nilai aset perusahaan, sehingga akan mempengaruhi Return on Assets (ROA).
ROA mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan aset yang dimilikinya. Jika nilai aset menurun, ROA juga akan menurun.
Menurunnya nilai saham
Impairment loss dapat menyebabkan penurunan nilai saham perusahaan karena menunjukkan kinerja keuangan yang buruk.
Investor cenderung akan kehilangan kepercayaan pada perusahaan dan menjual saham mereka, sehingga akan menurunkan harga saham perusahaan.
Menurunnya tingkat kredit
Penurunan nilai dapat mempengaruhi tingkat kredit perusahaan karena menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
Hal ini dapat membuat pemberi pinjaman enggan memberikan pinjaman baru atau memperketat persyaratan kredit, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh dana.
Menurunnya posisi keuangan
Impairment loss dapat menyebabkan penurunan posisi keuangan perusahaan.
Ini bisa terjadi karena penurunan nilai aset dapat menyebabkan peningkatan rasio utang terhadap ekuitas, sehingga meningkatkan risiko kebangkrutan perusahaan.
Perbedaan Impairment dan Depresiasi
Impairment adalah pengakuan kerugian atas nilai suatu aset, baik itu aset tetap (fixed asset) maupun aset tidak berwujud (intangible asset) yang nilai wajarnya lebih rendah dari nilai bukunya.
Impairment terjadi ketika nilai aset tersebut tidak lagi diharapkan untuk menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan, atau ketika nilai aset tersebut tidak dapat pulih kembali melalui penggunaan atau penjualan.
Sementara itu, depresiasi adalah alokasi biaya aset tetap selama masa manfaatnya.
Depresiasi mengakui bahwa nilai aset tetap akan menurun seiring dengan penggunaannya dan biaya aset tersebut harus dialokasikan secara merata selama masa manfaatnya.
Hal ini dilakukan untuk mencerminkan pengurangan nilai aset tetap dan untuk memastikan bahwa biaya aset tetap tidak diakui sekaligus pada saat pembelian.
Baca juga: 13 Rekomendasi Software Manajemen Persediaan Terbaik untuk Bisnis
Kesimpulan
Impairment loss atau kerugian penurunan nilai merupakan konsep akuntansi yang mengakui kerugian atas nilai suatu aset, baik itu aset tetap maupun tidak berwujud, yang nilai wajarnya lebih rendah dari nilai bukunya.
Pengakuan impairment penting untuk memastikan bahwa nilai aset dalam laporan keuangan perusahaan mencerminkan kondisi aktual dari aset tersebut.
Impairment juga memberikan informasi yang penting bagi investor dan kreditor tentang kesehatan keuangan perusahaan dan potensi risiko yang terkait dengan aset tersebut.
Permudah pengelolaan bisnis dengan menggunakan software akuntansi seperti Kledo.
Kledo memiliki fitur lengkap yang mudah digunakan sehingga bisa membantu operasional bisnis Anda.
Mulai dari 139 ribu saja, Anda sudah bisa menikmati paket langganan dengan fitur terlengkap, lho. Kabar baiknya, Anda juga bisa lho menggunakan Kledo gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.
- Cara Kelola Keuangan Bisnis dengan Corporate Card, Lebih Efisien! - 9 Desember 2024
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024