HPP Perusahaan Jasa: Definisi, Rumus, dan Cara Menghitungnya

hpp perusahaan jasa

Bagi perusahaan jasa, mengetahui harga pokok penjualan (HPP) adalah salah satu faktor penting untuk menentukan keuntungan yang tepat dari operasi bisnis mereka.

HPP adalah biaya produksi yang terkait dengan produk atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Biaya ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan produk atau jasa yang dihasilkan.

Dengan mengetahui HPP, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang tepat dan meningkatkan keuntungan. Dalam artikel ini, Kledo akan menjelaskan bagaimana cara menghitung HPP perusahaan jasa dan bagaimana ini dapat membantu bisnis jasa memaksimalkan keuntungan mereka.

Apa itu HPP?

Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya langsung yang terlibat dalam memproduksi atau memperoleh produk yang dijual perusahaan. Biaya ini bisa termasuk:

HPP ini juga merupakan komponen kunci dalam menghitung 2 metrik bisnis penting: laba kotor dan margin laba kotor. Anda dapat menghitung laba kotor perusahaan dengan mengurangi HPP dari pendapatan dan menghitung margin laba kotornya dengan membagi laba kotor dengan pendapatan.

Baca juga: Jurnal Revaluasi Aset Tetap: Pembahasan Lengkap dan Contohnya

Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk Perusahaan Jasa

hpp perusahaan jasa

Perusahaan jasa umumnya tidak diharuskan untuk memperhitungkan inventaris dan harga pokok penjualan. Namun, dalam beberapa kasus, perusahaan jasa akan menghitung HPP.

Mari pertimbangkan 2 perusahaan fiktif dan apakah masuk akal untuk memperhitungkan harga pokok penjualan.

Ali & Associates adalah firma hukum yang mewakili klien yang dituduh melakukan kegiatan kriminal. Mereka tidak menjual produk apa pun, tetapi persiapan untuk uji coba biasanya melibatkan banyak kertas printer, buku catatan, pulpen, catatan tempel, dan kopi.

Barang-barang ini tidak mahal, dan tidak sepadan dengan waktu mereka untuk melacak setiap lembar kertas atau pena.

Jadi perusahaan tidak memperhitungkan persediaan atau harga pokok penjualan dan sebagai gantinya mengurangi barang-barang tersebut sebagai bahan dan perlengkapan pada tahun mereka membayarnya.

Di sisi lain, HVAC Hot Spot adalah perusahaan yang memasang dan memperbaiki AC dan peralatan elektronik lainnya. Perusahaan menggunakan banyak bahan dan persediaan, seperti kabel, saluran, dan ventilator.

Namun, mereka juga menyimpan inventaris suku cadang yang lebih mahal sehingga teknisi tidak perlu melakukan perjalanan yang memakan waktu ke vendor atau membiarkan pelanggan menunggu saat suku cadang penting kehabisan stok.

Jadi, perusahaan jasa HVAC Hot Spot mencatat inventaris dan menunjukkan HPP pada laporan keuangannya.

Jadi, jika memungkinkan untuk bisnis Anda, Anda dapat memilih untuk menghitungharga pokok penjualan. Sebagian besar bisnis berbasis jasa yang menyebutnya sebagai biaya penjualan (cost of sales) atau biaya pendapatan (cost of revenue).

Baca juga: 10 Strategi untuk Memenangkan Persaingan Bisnis

Contoh Perusahaan Jasa yang Menggunakan HPP

Perusahaan jasa yang tidak menggunakan inventaris dan suku cadang untuk memberikan layanan mereka mungkin tidak perlu melacak biaya penjualan atau biaya pendapatan pada laporan laba rugi perusahaan.

Contoh jenis bisnis ini antara lain:

  • Firma hukum
  • Perusahaan akuntansi
  • Perusahaan konsultan
  • Agen real estat
  • Penasihat keuangan

Perusahaan-perusahaan ini hanya melaporkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya lain dalam melakukan bisnis sebagai biaya operasional pada laporan laba rugi.

Bisnis lain mungkin membutuhkan inventaris atau membeli suku cadang dan material substansial saat memberikan layanan. Beberapa contoh umumnya meliputi:

  • Perusahaan software
  • Mekanik
  • Penata taman
  • Tukang ledeng, tukang listrik, dan pedagang lainnya

Bisnis ini mungkin ingin melacak semua biaya langsung untuk melakukan layanan bagi pelanggan dan mencatat biaya penjualan pada laporan laba rugi mereka.

Cara Menghitung HPP Perusahaan Jasa

Rumus untuk menghitung HPP adalah:

Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan

Persediaan awal adalah persediaan akhir dari laporan keuangan tahun sebelumnya. Anda akan menambahkan total persediaan awal dengan setiap stok tambahan yang dibeli selama tahun itu, lalu kurangi inventaris yang tersisa di akhir tahun.

Kembali ke contoh perusahaan jasa HVAC Hot Spot, katakanlah perusahaan memiliki inventaris senilai Rp. 10.000.000 di gudang per 31 Desember 2022.

Pada tahun 2023, perusahaan membeli suku cadang tambahan senilai Rp. 11.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2022, mereka menghitung persediaan fisik dan menentukan bahwa ada persediaan senilai Rp. 8.000.000.

HPP untuk perusahaan HVAC Hot Spot untuk tahun 2023 adalah:

10.000.000 + 11.000.000 – 8.000.000 = 13.000.000

Bergantung pada kebutuhan Anda, perusahaan jasa Anda mungkin juga mengeluarkan biaya seperti:

  • Tenaga kerja langsung untuk upah karyawan bagi orang yang melakukan layanan
  • Komisi penjualan dibayarkan kepada perwakilan penjualan
  • Bahan tifak langsun dan persediaan yang digunakan untuk menyelesaikan layanan
  • Biaya bahan bakar untuk karyawan yang bepergian ke dan dari lokasi kerja

Baca juga: Cara Melakukan Analisis Perbandingan dalam Laporan Laba Rugi

Biaya Apa yang Tidak Termasuk dalam HPP Perusahaan Jasa?

Sebagian besar perusahaan jasa mengeluarkan beberapa biaya terlepas dari apakah mereka menjual produk atau layanan. Biaya yang dikeluarkan sebagai pengeluaran ini tidak boleh disertakan dalam total HPP perusahaan jasa. Beberapa contohnya termasuk:

  • Gaji administrasi
  • Biaya sewa
  • Layanan telepon dan utilitas
  • Beban bunga
  • Peralatan Kantor
  • Periklanan

Baca juga: Diskriminasi Harga: Pengertian, Tingkatan, Syarat, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya

Banner 1 kledo

Mengapa HPP Penting bagi Perusahaan Jasa?

Jika Anda bekerja di industri jasa, memahami HPP atau biaya penjualan untuk perusahaan jasa Anda adalah penting karena membantu Anda menentukan apakah Anda memberi harga layanan dengan tepat.

Dan ketika Anda menggunakan HPP untuk menghitung laba kotor, Anda tahu berapa banyak kelebihan pendapatan yang Anda miliki untuk menutupi biaya overhead, sewa (gedung atau ruangan kantor), biaya penggajian (gaji karyawan), program pensiun, dan banyak lagi.

Misalnya, HVAC Hot Spot biasanya mengenakan biaya kepada pelanggan sebesar Rp. 1.300.000 untuk mengganti kompresor pada AC. Dalam mengevaluasi harga pokok penjualannya, perusahaan menentukan biayanya untuk melakukan pekerjaan meliputi:

  • 600.000 untuk kompresor itu sendiri
  • 200.000 untuk gaji dan tunjangan teknisi
  • 50.000 untuk bahan dan perlengkapan tak terduga

Jadi, setiap kali perusahaan melakukan pekerjaan perbaikan AC, mereka mengeluarkan biaya sebesar 850.000 , menghasilkan laba kotor sebesar 450.000, dan memiliki marjin laba kotor sebesar 34%.

Jika margin laba kotor itu terlalu sedikit, perusahaan mungkin mengalami kesulitan menutupi biaya lainnya, seperti membayar biaya sewa dan biaya overhead lainnya, melunasi hutang, mengumpulkan dana darurat, dan memberikan pengembalian investasi kepada pemilik.

Perusahaan mungkin perlu mempertimbangkan untuk menaikkan harga atau mencari cara untuk menurunkan biaya.

Baca juga: Etika Profesi Auditor dan Pentingnya dalam Proses Audit

Tips Mengelola HPP Perusahaan Jasa

hpp perusahaan jasa

Mengelola harga pokok penjualan adalah bagian penting dari manajemen keuangan perusahaan jasa. Dengan mengelola harga pokok penjualan, perusahaan dapat mengukur secara pasti biaya produksi atau biaya layanan.

Ini berarti bahwa perusahaan jasa dapat menentukan berapa banyak laba yang mereka dapatkan dari layanan yang disediakan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk membantu Anda mengelola harga pokok penjualan perusahaan jasa Anda.

1. Fokus pada penghematan biaya

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengidentifikasi mana biaya yang dapat Anda hemat.

Hal ini bisa dengan mengevaluasi kembali vendor yang Anda gunakan, mengetahui bagaimana Anda dapat mengurangi biaya transportasi, atau bahkan mencari cara untuk menghemat biaya listrik.

Setelah mengidentifikasi mana biaya yang dapat Anda hemat, Anda dapat menjalankan tindakan yang diperlukan untuk menghemat biaya.

2. Cari tahu harga pasar yang berlaku

Untuk menentukan harga pokok penjualan yang tepat, Anda perlu mengetahui harga pasar yang berlaku. Ini berarti Anda harus melakukan riset tentang apa yang ditawarkan oleh pesaing Anda dan berapa banyak mereka meminta.

Hal ini dapat membantu Anda menentukan harga yang kompetitif namun masih dapat memberi Anda keuntungan.

3. Hitung harga pokok penjualan

Setelah Anda mengetahui harga pasar yang berlaku, Anda dapat menghitung harga pokok penjualan. Ini dapat dilakukan dengan mengalikan biaya produksi atau biaya layanan dengan target laba per unit. Ini akan memberi Anda harga pokok penjualan yang tepat.

4. Sesuaikan harga berdasarkan kompetisi

Meskipun Anda telah menghitung harga pokok penjualan, Anda harus tetap memantau harga pasar yang berlaku. Ini berarti Anda harus terus melacak harga yang ditawarkan oleh pesaing Anda.

Jika Anda menemukan bahwa pesaing Anda menawarkan harga yang lebih rendah, maka Anda harus menyesuaikan harga pokok penjualan Anda untuk tetap kompetitif.

5. Sesuaikan harga secara berkala

Selain itu, Anda juga harus menyesuaikan harga secara berkala untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Ini bisa dilakukan dengan melakukan penyesuaian harga setiap tahun atau setiap kali ada perubahan biaya.

Ini akan memastikan bahwa Anda dapat mengambil keuntungan dari perubahan pasar. Mengelola harga pokok penjualan merupakan bagian penting dari manajemen keuangan perusahaan jasa.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa Anda dapat mengelola harga pokok penjualan Anda dengan baik dan mendapatkan laba yang diharapkan.

Baca juga: Berikut 16 Tips Mengembangkan Usaha Kafe Anda

Kesimpulan

Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi dan menjual barang atau jasa. HPP membantu perusahaan menentukan margin keuntungan yang dapat dihasilkan dari produk atau jasa yang dijual.

HPP juga berkontribusi untuk memastikan bahwa perusahaan dapat menghemat biaya produksi dan menghasilkan keuntungan yang layak. Oleh karena itu, HPP harus dipertimbangkan dengan hati-hati oleh perusahaan jasa.

Mengelola HPP lebih mudah dilakukan dengan menggunakan software akuntansi seperti Kledo.

Kledo adalah solusi yang sempurna untuk semua kebutuhan akuntansi pasa usaha jasa Anda karena menawarkan berbagai fitur yang akan membantu Anda menyelesaikan tugas akuntansi dan keuangan bisnis dengan cepat dan tepat.

Kunjungi halaman ini untuk mengetahui apa yang bisa Kledo bantu untuk usaha jasa Anda.

Mulai 139 ribu saja, Anda sudah bisa menikmati layanan dengan fitur terlengkap dari Kledo. Jadi, tunggu apalagi? Anda juga bisa menikmati free trial Kledo selama 14 hari melalui tautan ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × one =