Cara Menilai Laporan Keuangan Bagi Investor dan Pemilik Bisnis

menilai laporan keuangan banner

Mengetahui cara menggunakan dan menilai angka-angka dalam laporan keuangan perusahaan adalah keterampilan penting bagi investor dan pemilik bisnis.

Berinvestasi memerlukan waktu, uang, dedikasi, dan kesabaran, namun yang terpenting adalah pengetahuan dan keputusan investasi cerdas Anda. Tapi, bagaimana Anda tahu perusahaan mana yang menjadi pilihan tepat saat itu?

Analisis laporan keuangan adalah alat fundamental yang berguna bagi investor yang ingin membuat keputusan investasi yang tepat. Dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan, investor dapat memperoleh wawasan berharga mengenai kesehatan keuangan, stabilitas, dan potensi pertumbuhannya.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari seluk-beluk cara menilai laporan keuangan, mengeksplorasi laporan keuangan utama, rasio, dan metrik untuk analisis, teknik analisis, interpretasi, batasan, dan contoh dunia nyata. Ayo mulai.

Apa Saja Laporan Keuangan Utama yang Harus Dianalisis?

Menilai Laporan Keuangan 3

Untuk memulai analisis kita, pertama-tama, mari kita mengenal tiga laporan keuangan utama: neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

Setiap laporan menawarkan wawasan penting mengenai posisi dan kinerja keuangan perusahaan.

Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan ikhtisar aset keuangan, utang, dan ekuitas pemilik perusahaan pada tanggal tertentu, yang memberikan gambaran tentang stabilitas keuangan dan kemampuan memenuhi kewajiban keuangannya.

Misalnya, jika suatu perusahaan mempunyai cadangan kas yang tinggi dan utang yang minimal, hal ini umumnya menunjukkan kondisi keuangan yang kuat.

Laporan laba rugi, juga dikenal sebagai laporan pendapatan, menyoroti pendapatan, pengeluaran, dan laba bersih perusahaan selama periode tertentu.

Dengan memeriksa tren pendapatan dan struktur biaya, investor dapat mengevaluasi profitabilitas perusahaan dan kemampuannya menghasilkan pendapatan berkelanjutan.

Laporan arus kas memantau arus masuk dan keluar kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Laporan ini memberikan wawasan tentang bagaimana perusahaan mengelola kasnya, keputusan investasinya, dan fleksibilitas keuangannya.

Laporan ini memungkinkan stakeholders untuk menilai kinerja dan potensi perusahaan, memandu keputusan bisnis strategis dan keputusan investasi.

Tanpa penilaian yang matang, percuma saja berinvestasi karena investasi dimaksudkan untuk jangka panjang (minimal 5 tahun). Selain itu, seorang investor harus membuat portofolio yang baik, karena meskipun telah dilakukan penelitian menyeluruh, beberapa saham atau perusahaan dapat memberikan hasil negatif, bahkan dalam jangka panjang.

Namun bila Anda memiliki sekumpulan saham dalam portofolio Anda (yang semuanya telah diteliti dengan baik), Anda pasti akan mendapatkan keuntungan dalam portofolio Anda dalam jangka panjang.

Misalnya, neraca yang nbaik menunjukkan stabilitas keuangan, laporan laba rugi yang mendalam mengungkapkan tren profitabilitas, dan laporan arus kas yang terperinci membantu dalam memahami praktik pengelolaan kas.

Oleh karena itu, laporan keuangan ini bukan sekedar laporan belaka namun merupakan alat penting untuk menjaga integritas keuangan perusahaan dan memfasilitasi pertumbuhan dan stabilitasnya di pasar.

Baca juga: Gamifikasi Marketing: Pengertian, Elemen, Manfaat, dan Strateginya

Banner 2 kledo

Mengetahui Rasio dan Metrik untuk Menilai Laporan Keuangan

Rasio keuangan berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk menganalisis dan menilai kesehatan bisnis berdasarkan laporan keuangan suatu perusahaan.

Mari kita jelajahi beberapa rasio utama di berbagai kategori:

Rasio likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban lancarnya dengan aset lancarnya. Rasio di atas 1 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aman.

Contoh: Perusahaan ABC mempunyai aset lancar sebesar 100 Milyar dan kewajiban lancar sebesar 50 Milyar sehingga menghasilkan rasio lancar sebesar 2 (100M / 50M). Hal ini menunjukkan posisi likuiditas yang sehat.

Rasio profitabilitas

Margin laba kotor adalah salah satu metrik yang digunakan untuk mengukur persentase sisa pendapatan setelah dikurangi harga pokok penjualan.

Margin yang lebih tinggi menunjukkan operasi yang efisien dan strategi penetapan harga.

Contoh – Perusahaan XYZ memiliki margin laba kotor sebesar 40%, yang berarti perusahaan tersebut mempertahankan 40% pendapatannya setelah dikurangi harga pokok penjualan.

Rasio solvabilitas

Rasio utang terhadap ekuitas membandingkan total utang perusahaan dengan ekuitas pemegang sahamnya. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan leverage keuangan yang lebih tinggi, yang dapat menimbulkan risiko.

Contoh – Perusahaan DEF mempunyai total hutang sebesar 1 Milyar dan ekuitas pemegang saham sebesar 2 Milyar, sehingga menghasilkan rasio hutang terhadap ekuitas sebesar 0,5. Ini menandakan tingkat utang yang rendah dibandingkan ekuitas.

Rasio efisiensi

Rasio perputaran persediaan menghitung seberapa cepat suatu perusahaan menjual persediaannya dalam periode tertentu.

Rasio perputaran yang lebih tinggi menunjukkan pengelolaan inventaris yang efisien.

Contoh – LMN retailer memiliki rasio perputaran persediaan sebesar 8, yang menunjukkan bahwa ia menjual dan mengisi kembali persediaannya delapan kali dalam setahun. Rasio perputaran persediaan antara 5 dan 10 dianggap baik.

Kapitalisasi pasar

Ini mewakili nilai total seluruh saham perusahaan. Membandingkan kapitalisasi pasar suatu perusahaan dengan rata-rata industri membantu memahami ukuran dan stabilitasnya di sektor tersebut.

Perusahaan dengan kapitalisasi pasar jauh lebih tinggi daripada rata-rata industri mungkin dianggap sebagai pemimpin dan berpotensi lebih stabil.

Baca juga: Akun Kliring dalam Akuntansi: Pengertian dan Cara Mencatatnya

Kinerja Year-To-Date (YTD)

Kinerja YTD menunjukkan bagaimana harga saham berubah dari awal tahun kalender hingga tanggal saat ini.

Kinerja YTD yang positif menunjukkan bahwa harga saham mengalami kenaikan, yang bisa menjadi pertanda perusahaan kuat atau pasar bullish untuk saham tersebut.

Cadangan dan surplus

Membandingkan cadangan dan surplus perusahaan dengan rata-rata industri memberikan gambaran tentang ketahanan finansial dan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan operasi selama masa-masa sulit.

Cadangan yang lebih tinggi dapat menjadi tanda pengelolaan keuangan yang bijaksana.

Laba per saham tahunan (EPS)

EPS mengukur profitabilitas perusahaan berdasarkan per saham. EPS tahunan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri menunjukkan profitabilitas dan efisiensi yang lebih baik dalam menghasilkan keuntungan.

Baca juga: 5 Persiapan yang Diperlukan Dalam Membuat Laporan Keuangan

Rasio harga terhadap pendapatan (P/E)

Rasio ini membandingkan harga saham perusahaan dengan laba per sahamnya. Rasio P/E yang lebih rendah dari rata-rata industri mungkin menunjukkan bahwa saham tersebut dinilai terlalu rendah, sehingga menjadikannya investasi yang menarik.

Baca juga: Pengertian Rasio EBITDA Terhadap Penjualan dan Cara Hitungnya

Nilai buku per saham

Ini mengukur ekuitas yang tersedia bagi pemegang saham berdasarkan per saham. Nilai buku per saham yang lebih tinggi dari rata-rata industri dapat menunjukkan perusahaan yang sehat secara finansial dengan lebih banyak aset daripada liabilitas.

Pengembalian ekuitas (ROE)

ROE menunjukkan seberapa efektif suatu perusahaan menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan keuntungan. ROE di atas rata-rata industri umumnya dipandang sebagai tanda positif dari efisiensi manajerial dan profitabilitas.

Rasio kredit bermasalah

Sangat penting bagi lembaga keuangan, rasio ini menunjukkan tingkat pinjaman yang gagal bayar atau hampir gagal bayar. Rasio yang lebih rendah dibandingkan rata-rata perusahaan menunjukkan pengelolaan kredit yang lebih baik dan risiko keuangan yang lebih rendah.

Hasil dividen

Ini mengukur dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham relatif terhadap harga saham. Hasil dividen yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri dapat menarik bagi investor yang berfokus pada pendapatan, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang cukup.

Baca juga: EBITDA Margin: Pengertian, Cara Hitung, Sejarah, dan Interpretasinya

5 Pendekatan Analisis dan Penilaian Laporan Keuangan

Menilai Laporan Keuangan 2

Untuk melakukan analisis yang komprehensif, investor dapat menggunakan berbagai teknik:

  • Analisis tren memeriksa data laporan keuangan selama beberapa periode untuk mengidentifikasi pola dan tren. Dengan menganalisis perubahan dari tahun ke tahun, investor dapat memahami kinerja historis suatu perusahaan.
  • Analisis vertikal membandingkan proporsi masing-masing item dalam laporan keuangan dengan item dasar. Teknik ini membantu mengidentifikasi perubahan dalam kepentingan relatif berbagai komponen dan dampaknya terhadap kesehatan keuangan secara keseluruhan.
  • Analisis horizontal membandingkan data laporan keuangan selama periode berturut-turut untuk mengidentifikasi perubahan item baris. Teknik ini memungkinkan investor melihat pertumbuhan atau penurunan di area tertentu.
  • Analisis rasio melibatkan perhitungan dan perbandingan berbagai rasio keuangan. Teknik ini memberikan wawasan tentang kinerja keuangan, risiko, dan efisiensi perusahaan.
  • Analisis Cost-volume-profit meneliti biaya tetap dan variabel untuk menentukan hubungan antara penjualan dan biaya. Teknik ini membantu investor menilai profitabilitas perusahaan saat ini dan masa depan.

Baca juga: Cara dan Contoh Menghitung NOPAT dalam Laporan Keuangan

Menilai Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan memungkinkan investor membuat keputusan investasi yang tepat dengan:

  • Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan.
  • Menilai kesehatan dan stabilitas keuangan secara keseluruhan.
  • Mengevaluasi potensi pertumbuhan di masa depan dan peluang investasi.

Misalnya, jika sebuah perusahaan secara konsisten menunjukkan peningkatan pendapatan, peningkatan margin keuntungan, dan rasio likuiditas yang sehat, hal ini menandakan prospek pertumbuhan yang positif.

Namun, penting untuk menyadari bahwa hal ini tidak selalu menjamin keuntungan. Pasar saham memiliki berbagai faktor dan risiko yang dapat mempengaruhi pengembalian investasi dalam jangka panjang.

Contoh Kasus dalam Menilai dan Analisis Laporan Keuangan

Menilai Laporan Keuangan 1

Mari kita jelajahi beberapa studi kasus untuk menunjukkan penerapan praktis analisis laporan keuangan:

Studi Kasus: Perusahaan Teknologi X

Dengan menganalisis laporan laba rugi dan neraca Perusahaan Teknologi X, investor telah melihat peningkatan pendapatan yang stabil selama tiga tahun terakhir.

Namun, mereka juga mengamati penurunan margin laba kotor, yang menunjukkan potensi tekanan harga atau kenaikan biaya produksi.

Jika digali lebih dalam, mereka menemukan bahwa perusahaan telah banyak berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, yang menunjukkan fokus pada pertumbuhan dan inovasi di masa depan.

Studi Kasus: Retailer Y

Laporan keuangan retailer Y menunjukkan penurunan penjualan dan penurunan profitabilitas. Namun, laporan arus kas mereka menunjukkan peningkatan kas dari aktivitas operasi karena peningkatan manajemen inventaris dan pengurangan biaya operasional.

Investor mengidentifikasi tren positif ini sebagai peluang perubahan haluan yang potensial, karena perusahaan menunjukkan pengendalian biaya dan manajemen arus kas yang efisien.

Baca juga: Contoh Analisis Perbandingan Laporan Keuangan dan Manfaatnya

Kesimpulan

Investor dan pemilik bisnis dapat menggunakan analisis laporan keuangan untuk menilai dan mengevaluasi posisi keuangan perusahaan dan membuat keputusan yang tepat.

Dengan memeriksa laporan keuangan, rasio, teknik analisis, dan faktor kualitatif, investor dapat menilai kinerja dan potensi pertumbuhan.

Namun, memahami keterbatasan dan mengadopsi pendekatan holistik sangat penting ketika menilai laporan keuangan.

Disisi lain, jika Anda adalah pemilik bisnis, penting bagi Anda untuk memiliki laporan keuangan yang lengkap dan sesuai standar akuntansi untuk memudahkan investor dan para stakeholders menilai kesehatan keuangan bisnis.

Jika Anda kesulitan dalam membuat laporan keuangan yang sesuai standar, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Kledo yang memiliki fitur laporan keuangan yang lengkap.

Dengan menggunakan Kledo, Anda bisa membuat laporan keuangan secara instan, mendapatkan solusi akuntansi terintegrasi, dan sangat mudah digunakan.

Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nine + 8 =