8 Cara Menghemat Biaya Produksi bagi UMKM, Coba Sekarang!

cara menghemat biaya produksi

Semua pelaku usaha, baik usaha kecil maupun besar, tentu akan memikirkan bagaimana cara menghemat biaya produksi barang.

Penghematan tersebut bertujuan untuk meminimalisir pengeluaran biaya. Dengan begitu, laba bisnis yang bisa didapatkan semakin besar.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Pasalnya, meskipun UMKM “hanya” bisnis berskala kecil, nyatanya malah menjadi penyumbang tertinggi pendapatan negara.

Sayangnya, fakta di lapangan menunjukkan masih banyak UMKM tidak piawai dalam mengelola keuangan. Adapun salah satu permasalahan keuangan yang seringkali dialami UMKM yaitu biaya produksi yang melebihi anggaran.

Dampaknya, pendapatan yang diperoleh tidak mampu menembel biaya produksi. Dengan situasi yang terus-terusan begitu, UMKM tersebut terpaksa harus menutup usaha karena merugi.

Anda tentu tidak mau merugi, kan? Oleh karena itu, jika selama ini Anda belum menghemat biaya produksi dengan baik, sekarang adalah waktu yang tepat untuk Anda merubahnya.

Sebagai pebisnis, Anda dituntut mempunyai skill cara menghemat biaya produksi.

Lantas, bagaimana caranya?

Tenang saja. Artikel ini akan membahas cara menghemat biaya produksi yang mudah untuk dipraktikkan.

Apa sih Biaya Produksi itu?

cara menghemat biaya produksi

Sebelum belajar cara menghemat biaya produksi, terlebih dahulu Anda harus paham apa definisi biaya produksi itu sendiri.

Biaya produksi adalah semua biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi barang. Adapun penghitungan biaya produksi mengakumulasi semua biaya mulai dari awal pengolahan, barang setengah jadi, hingga barang jadi.

Keberadaan biaya produksi sangat penting bagi bisnis. Tanpa adanya biaya yang cukup, efeknya bisa menyebabkan gangguan proses produksi yang tidak maksimal.

Biaya produksi juga digunakan sebagai patokan berapa harga jual barang. Jadi, mahal atau murahnya harga jual, sangat tergantung dari seberapa besar biaya produksi yang dikeluarkan.

Oh ya, biaya produksi berbeda dengan biaya operasional. Biaya produksi berguna untuk mendukung kelancaran proses produksi hingga barang siap dijual.

Sedangkan, biaya operasional sifatnya mendukung jalannya bisnis dan tidak berpengaruh secara langsung terhadap proses produksi. Misalnya biaya asuransi dan biaya sewa gedung.

Baca juga: Pengertian Biaya Produksi, Kategori, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Apa Saja Komponen Biaya Produksi?

Terdapat 3 komponen biaya produksi yang harus Anda ketahui yaitu:

Biaya Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan sebuah barang. Sehingga biaya bahan baku dapat diartikan sebagai semua biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku.

Bahan baku sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung atau bahan penolong.

Bahan baku langsung adalah bahan utama yang menjadi bagian terpenting dalam memproduksi barang.

Sedangkan bahan baku tidak langsung adalah bahan pokok pendukung yang juga digunakan selama proses produksi tetapi tidak terlihat secara langsung pada barang yang sudah jadi.

Misalnaya, saat Anda memproduksi lemari.

Bahan baku langsung dari lemari yaitu kayu. Sedangkan bahan penolongnya terdiri dari paku, lem, amplas, dan cat.

Baca juga: Biaya Bahan Baku: Pembahasan Lengkap dan Cara Menghitungnya

Biaya Tenaga Kerja

Untuk mendukung kelancaran produksi barang, Anda pasti membutuhkan jasa tenaga kerja. Nah, semua biaya yang harus Anda keluarkan untuk membayar tenaga kerja disebut biaya tenaga kerja.

Penghitungan besaran biaya tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhitungkan jumlah jam kerja yang dilakukan.

Baca juga: Contoh Biaya Produksi, Rumus, dan Cara Hitungnya

Biaya Overhead Pabrik (BOP)

BOP merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, akan tetapi tidak berhubungan langsung dengan proses produksi.

Biaya ini tidak termasuk ke dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Contoh dari BOP yaitu biaya listrik dan biaya transportasi.

Baca juga: Weighted Average Cost of Capital (WACC) Adalah: Pembahasan Lengkapnya

Cara Menghemat Biaya Produksi bagi UMKM

Setelah paham definisi dan komponen biaya produksi, kini saatnya kita belajar cara menghemat biaya produksi khususnya bagi UMKM, Apa saja?

1. Audit Biaya

Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk menghemat biaya produksi yaitu dengan menecek kembali laporan biaya yang Anda keluarkan selama ini.

Evaluasi apa saja biaya produksi yang hanya menjadi beban. Lihat juga berapa banyak Anda mengeluarkan BOP, seperti pemeliharaan peralatan, sewa, dan biaya tak terduga lainnya.

Baca juga: 10 Cara Mengelola Akuntansi untuk Bisnis Kecil, Mudah!

2. Memangkas Biaya Bahan Baku Langsung

Setelah Anda melakukan audit biaya produksi, langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan dengan memangkas biaya bahan langsung.

Bagaimana caranya?

Caranya yakni dengan mencari pemasok bahan baku dengan harga yang lebih rendah namun dengan kualitas yang sama.

Jika tidak bisa menemukannya, Anda bisa melakukan negosiasi untuk menurunkan harga bahan baku langsung. Biasanya, jika Anda sering melakukan pembelian dengan jumlah banyak, akan diberikan keringanan seperti potongan harga.

Selain itu, pastikan untuk selalu memperbaharui daftar suplier yang memasok kebutuhan bahan baku Anda.

Upayakan untuk mempunyai lebih dari 1 suplier. Sebab, apabila Anda hanya mempunyai 1 suplier saja, posisi tawar menawar Anda sangat rendah.

Supplier tersebut bisa saja menaikkan harga tinggi sesuka kehendak mereka.

Dan juga, mempunyai 1 suplier saja sangat tidak baik untuk keberlangsungan operasional bisnis Anda. Sebab, jika suplier tersebut bangkrut, Anda juga akan ikut terkena imbasnya.

Baca juga: Komponen dan Elemen Biaya Produksi

3. Beralih ke Suplier Lokal

Hingga saat ini, bahan baku impor masih menjadi idaman bagi sebagian besar UMKM. Alasannya, bahan baku impor biasanya lebih murah daripada bahan baku lokal.

Namun, jika ditelaah kembali, ketergantungan kepada suplier luar juga membutuhkan dana besar.

Anda harus mempunyai safety stock atau stok minimum pembelian yang tentu tinggi. Tak apa jika kebutuhan bahan baku Anda sangat besar, tapi jika yang Anda butuhkan tidak sebanyak itu, bukankah hanya akan menambah masalah?

Masalah lainnya yakni Anda harus menyewa gudang untuk menyimpan stok bahan impor dengan biaya sewa yang tidak murah.

Oleh karena itu, mulailah untuk beralih menggunakan bahan baku lokal.

Sekarang ini banyak kok produk lokal yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Dan, Anda tak perlu repot-repot lagi harus menyewa gudang untuk menyimpan bahan baku tersebut.

Baca juga: Apa itu Vendor dan Bagaimana Cara Memilih Vendor yang Baik?

4. Merawat Peralatan Produksi

Dalam rangka proses produksi, peralatan mempunyai peranan yang sangat penting agar produksi berjalan dengan lancar.

Oleh karena itu, jaga dan rawatlah peralatan produksi dengan baik. Dengan pemeliharaan yang baik, peralatan produksi pun dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Lebih baik mencegah kan daripada harus beli yang baru lagi?

Baca juga: Sistem Produksi: Pengertian Lengkap dan Jenisnya

5. Optimasi Penggunaan Persediaan

Cara kelima untuk menekan biaya produksi adalah dengan memaksimalkan penggunaan persediaan.

Untuk melakukannya, Anda perlu memeriksa kembali persediaan yang tersedia di gudang. Hal ini dilakukan agar Anda tak melakukan pembelian bahan baku yang sebenarnya masih tersedia di gudang.

Cermati juga kapan tanggal kadaluwarsa bahan baku. Sehingga Anda bisa mendahulukan penggunaan bahan baku yang hampir mendekati tanggal kadaluwarsa.

Selain cara optimalisasi di atas, Anda juga bisa menerapkan prinsip 3R yaitu reuse, reduce, dan recycle.

Reuse berarti menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan.

Reduce berarti mengurangi penggunaan bahan baku.

Sedangkan recycle berarti mengolah kembali barang untuk dijadikan produk yang lebih bermanfaat.

Baca juga: Laporan Biaya Produksi: Pengertian, Cara Hitung, dan Contohnya

6. Mengurangi Biaya Overhead

cara menghemat biaya produksi

Biaya overhead merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendukung jalannya operasional bisnis.

Adapun biaya overhead yang sebaiknya Anda kurangi adalah biaya yang berhubungan dengan proses produksi seperti biaya listrik dan pemeliharaan peralatan.

Cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi biaya overhead misalnya dengan menghemat penggunaan listrik dan melakukan perawatan peralatan secara teratur untuk menghindari kerusakan parah.

Baca juga: Syarat Pembayaran: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Contoh Soal

7. Mengoptimalkan Kinerja Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan bagian penting dari proses produksi. Oleh karenanya, Anda harus mengoptimalkan kinerja mereka agar proses produksi berjalan efektif dan efesien.

Cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan menjadi leader yang baik. Jalin komunikasi yang baik dan tanamkan mindset bahwa mereka adalah bagian dari tim.

Pacu semangat dan motivasi mereka. Dengan iklim kerja yang menyenangkan, tenaga kerja pun akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya.

Anda juga harus mengevaluasi kembali bagaimana proses produksi selama ini. Apakah sudah efisien apa belum?

Jika ditemukan ada alur yang memperlambat proses produksi, maka hilangkan saja bagian tersebut dan buat skema produksi yang lebih baik lagi.

Baca juga: Cara Menghitung Biaya Produksi Dengan Mudah dan Praktis

8. Melakukan Pembayaran Tepat Waktu

Melakukan pembayaran tepat waktu memberi dampak positif pada bisnis Anda. Jika Anda terlambat membayar, biasanya akan dikenakan sanksi denda. Sehingga uang yang harus Anda keluarkan semakin bertambah banyak.

Bayarkan gaji tenaga kerja tepat pada waktunya. Pembayaran gaji yang tepat waktu akan membuat tenaga kerja semakin bersemangat dalam melakukan tugasnya.

Baca juga: Biaya Total Rata-rata dalam Akuntansi dan Cara Menghitungnya

Kesimpulan

Banner 2 kledo

Menekan biaya produksi memang bukan suatu perkara yang mudah. Anda harus mempunyai pengetahuan dan skill dalam mengelola keuangan.

Sulit bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Anda bisa menggunakan 8 cara menekan biaya produksi di atas untuk bisnis yang lebih efisien.

Satu hal yang tidak boleh Anda lewatkan dalam bisnis yaitu dengan melakukan pembukuan. Pembukuan yang baik akan mendorong bisnis Anda menjadi lebih baik lagi.

Untuk memudahkan proses pembukuan, Anda bisa menggunakan software akuntansi Kledo yang bisa digunakan kapan pun dan dimana pun.

Jika Anda ingin mencoba Kledo secara gratis selama 14 hari Anda bisa mengunjungi link ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × 5 =