Menghitung Untung Rugi dalam Bisnis: Tips dan Caranya

menghitung untung rugi banner

Apakah bisnis Anda untung atau buntung? Untuk mengetahuinya, Anda perlu menghitung untung rugi dari bisnis Anda.

Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah Anda hanya perlu melanjutkan bisnis Anda seperti biasa, atau justru perlu memikirkan rencana perubahan.

Pebisnis menghitung untung rugi dengan menggunakan laporan laba rugi. Tapi jika Anda tidak familiar dengan laporan ini, tidak masalah karena kami akan membahasnya.

Pada artikel ini, kami akan membahas cara menghitung untung rugi dalam bisnis, contoh perhitungan, serta tips meningkatkan keuntungan dan mengurangi kerugian.

Mengapa Penting Menghitung Untung Rugi Secara Akurat?

Menghitung untung rugi secara akurat adalah dasar dalam menjalankan usaha yang sehat dan berkelanjutan.

Tanpa perhitungan yang tepat, Anda tidak akan tahu apakah bisnis menghasilkan laba, mengalami kerugian, atau hanya impas.

Berikut alasan mengapa hal ini sangat penting:

  • Mengetahui Kesehatan Keuangan Bisnis: Perhitungan untung rugi menunjukkan secara jelas apakah usaha Anda menghasilkan keuntungan atau tidak dalam periode tertentu.
  • Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis: Data untung rugi membantu Anda membuat keputusan strategis seperti menambah modal, menaikkan harga, memotong biaya, atau mengganti supplier.
  • Membantu Pengelolaan Arus Kas: Dengan memahami margin keuntungan, Anda bisa memperkirakan kebutuhan kas, membayar utang tepat waktu, dan menghindari defisit operasional.
  • Menjadi Syarat Administratif dan Legal: Laporan untung rugi biasanya dibutuhkan saat mengajukan pinjaman, mengikuti tender, atau keperluan pajak dan laporan keuangan resmi lainnya.
  • Mendeteksi Potensi Masalah Sejak Dini: Perhitungan yang konsisten dapat menunjukkan tren negatif, misalnya penurunan laba kotor atau kenaikan biaya operasional, sehingga Anda bisa segera mengambil tindakan korektif.
pos banner 1

Baca Juga: Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa dan Cara Membuatnya

Seberapa Sering Bisnis Harus Menghitung Untung Rugi?

Biasanya, bisnis menyiapkan laporan laba rugi setiap bulan, setiap triwulan, atau setiap tahun.

  • Bulanan: Kebanyakan bisnis menghitung untung rugi setiap bulannya agar mereka bisa segera menyesuaikan strategi operasional atau promosi, menemukan tren bisnis, dan mengevaluasi anggaran.
  • Triwulan: Biasanya untuk melihat performa jangka menengah. Cocok untuk menyusun laporan ke investor atau mengukur efisiensi operasional dalam periode yang lebih luas.
  • Tahunan: Evaluasi tahunan memberikan gambaran besar performa bisnis secara keseluruhan. Ini menunjukkan kinerja bisnis secara menyeluruh, menyusun strategi tahunan berikutnya, serta menentukan bonus, dividen, dan kebutuhan ekspansi.

Namun, tidak semua evaluasi laporan untung rugi harus menunggu akhir periode.

Dalam kondisi tertentu, justru evaluasi di luar jadwal rutin sangat penting, terutama saat terjadi perubahan besar dalam bisnis.

Contoh situasi tersebut meliputi penurunan omset atau lonjakann pengeluaran secara tiba-tiba, perubahan operasional besar, atau kondisi ekonomi eksternal.

Baca Juga: Ikhtisar Laba Rugi: Pengertian Lengkap dan Cara Penjurnalannya

Komponen-Komponen Perhitungan Untung Rugi dalam Bisnis Dagang

Dalam bisnis dagang, laporan untung rugi (profit and loss statement) biasanya terdiri dari beberapa komponen utama yang saling berkaitan.

Berikut komponen pentingnya:

  • Pendapatan Penjualan (Revenue/Sales): Total pemasukan yang diperoleh dari penjualan barang dalam periode tertentu, sebelum dipotong biaya apa pun.
  • Harga Pokok Penjualan (HPP/COGS): Total biaya langsung yang dikeluarkan untuk memperoleh atau memproduksi barang yang dijual, termasuk biaya pembelian, pengiriman, dan bahan baku.
  • Laba Kotor: Rumusnya adalah: Pendapatan Penjualan – HPP. Laba kotor menunjukkan seberapa efisien Anda menjual barang terhadap biaya produksinya.
  • Biaya Operasional: Termasuk biaya sewa toko, gaji karyawan, listrik, promosi, dan biaya administrasi lainnya.
  • Laba Operasi: Rumusnya adalah Laba Kotor – Biaya Operasional. Ini adalah keuntungan bisnis sebelum dikenakan pajak dan bunga pinjaman.
  • Pendapatan dan Beban Lainnya: Misalnya bunga bank, pendapatan dari aset sewa, atau beban non-operasional.
  • Laba Bersih: Merupakan hasil akhir dari seluruh perhitungan.

Dengan memahami dan memantau komponen-komponen ini secara berkala, Anda dapat melihat performa bisnis secara objektif dan menyusun strategi perbaikan yang lebih efektif.

Baca Juga: Tips Pengelolaan Profit Agar Bisnis Terus Berkembang

Contoh Perhitungan Untung Rugi dalam Usaha Dagang Sederhana

menghitung untung rugi 1

Menghitung untung rugi usaha sembako Ibu Ani

Katakanlah, ibu Ani menjalankan usaha dagang sembako. Dalam satu bulan, ia mencatat sebagai berikut:

  • Total Penjualan: Rp15.000.000
  • Harga Pokok Penjualan (HPP): Rp9.000.000
  • Biaya Operasional: Rp2.000.000 (termasuk listrik, sewa kios, dan gaji karyawan)
  • Pajak dan Beban Lain: Rp500.000

Ibu Ani ingin menghitung laba rugi dari usaha dagangnya. Untuk mengetahuinya, ia perlu tahu laba kotornya terlebih dahulu:

Laba Kotor = Total Penjualan – HPP
= Rp15.000.000 – Rp9.000.000
= Rp6.000.000

Setelah mendapat laba kotor, ia akan mencari tahu laba bersih usahanya.

Laba Bersih = Laba Kotor – Biaya Operasional – Pajak
= Rp6.000.000 – Rp2.000.000 – Rp500.000
= Rp3.500.000

Jadi, keuntungan bersih Ibu Ani dalam satu bulan adalah Rp3.500.000.

Menghitung untung rugi toko pakaian Kak Rina

Kak Rina menjalankan toko pakaian wanita. Berikut adalah data keuangan untuk bulan Juni 2025:

  • Total Penjualan: Rp8.000.000
  • Harga Pokok Penjualan (HPP): Rp6.500.000
  • Biaya Operasional:
    • Sewa Toko: Rp2.000.000
    • Gaji Karyawan: Rp1.500.000
    • Listrik dan Internet: Rp300.000
  • Pajak dan Beban Lain: Rp200.000

Kak Rina ingin menghitung laba rugi dari usaha dagangnya. Untuk mengetahuinya, ia perlu tahu laba kotornya terlebih dahulu:

Laba Kotor = Total Penjualan – HPP
= Rp8.000.000 – Rp6.500.000
= Rp1.500.000

Setelah itu, ia hendak menghitung laba bersihnya.

Laba Bersih = Laba Usaha – Pajak dan Beban Lain
Laba Bersih = (Laba Kotor – Biaya Operasional) – Pajak dan Beban Lain
= (Rp1.500.000 – Rp3.800.000) – Rp200.000
= -Rp2.500.000

Kesimpulannya, usaha toko pakaian Kak Rina mengalami kerugian sebesar Rp2.500.000 pada bulan Juni 2025.

Baca Juga: Cara Menghitung Laba Rugi dalam Sebuah Bisnis

Tips Meningkatkan Keuntungan dan Mengurangi Kerugian dalam Berdagang

Berikut adalah beberapa tips praktis untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi kerugian dalam berdagang, khususnya bagi pelaku usaha kecil dan menengah:

1. Pahami biaya dan harga pokok

Jangan asal jual. Hitung dengan cermat harga pokok penjualan (HPP) agar Anda tahu margin keuntungan yang realistis.

Gunakan software akuntansi atau spreadsheet sederhana untuk memantau biaya pembelian, pengemasan, dan distribusi.

Fokus pada produk yang memberi kontribusi terbesar terhadap keuntungan dengan prinsip Pareto.

Tingkatkan penjualan produk tersebut dan evaluasi produk yang kurang laku secara berkala.

2. Hilangkan proses yang tidak penting

Menghapus proses yang tidak penting dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok bisnis dan menurunkan pengeluaran.

Proses yang tidak esensial adalah kegiatan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan untuk tetap menghasilkan produk atau layanan berkualitas.

Misalnya, jika produk telah melewati pemeriksaan kualitas sebelum pengiriman dan proses distribusi memastikan barang tiba dengan aman di toko, maka pemeriksaan kualitas kedua setibanya di toko mungkin tidak lagi perlu.

3. Kurangi pemborosan

Bisnis dapat mengurangi pemborosan dengan berbagai strategi, seperti:

  • Menekan produksi berlebih
  • Meminimalkan waktu tunggu
  • Meningkatkan efisiensi distribusi
  • Menghindari kelebihan stok
  • Mengurangi pemrosesan yang berlebihan.

Semua upaya ini bertujuan untuk memastikan lebih banyak produk atau layanan sampai ke pelanggan dan menghasilkan pendapatan.

Contohnya, Anda bisa menggunakan perangkat lunak yang memantau permintaan produk di tiap wilayah, sehingga produksi dan distribusi bisa disesuaikan secara tepat.

Baca Juga: Persentase Keuntungan dan Kerugian: Contoh dan Cara Hitung di Excel

4. Buat anggaran pengeluaran/budget

menghitung untung rugi 3

Penyusunan anggaran membantu menetapkan batas pengeluaran di berbagai aspek bisnis, sehingga dapat menekan biaya operasional secara keseluruhan.

Contohnya termasuk menetapkan batas gaji, mengurangi pengeluaran satu kali yang tidak mendesak, dan memangkas biaya administratif.

Misalnya, tim Anda dapat menetapkan batas gaji eksekutif sebesar Rp300.000.000 per tahun untuk mengurangi beban gaji perusahaan.

5. Laksanakan pelatihan

Pelatihan karyawan, terutama bagi karyawan baru, dapat meningkatkan margin keuntungan dengan mendorong peningkatan pendapatan dan pengurangan biaya yang tidak perlu.

Pelatihan dapat mencakup topik seperti keselamatan kerja, teknik untuk meningkatkan pembelian pelanggan, serta cara meminimalkan pemborosan.

Misalnya, Anda bisa mengadakan pertemuan mingguan yang membahas jenis kecelakaan kerja paling umum untuk membantu mencegah terjadinya insiden serupa.

6. Bangun hubungan baik dengan vendor

Vendor menyediakan bahan baku penting untuk produksi barang atau jasa Anda.

Menjalin hubungan jangka panjang yang baik dengan vendor dapat membantu Anda menekan biaya pembelian dan meningkatkan profitabilitas.

Sebagai contoh, Anda bisa menyepakati kontrak pembelian selama 10 tahun dengan vendor tertentu, dengan imbalan harga yang lebih rendah.

7. Kembangkan strategi pemasaran dan branding

Brand yang kuat memungkinkan perusahaan menetapkan harga lebih tinggi atas produk atau layanannya.

Konsumen cenderung mengaitkan brand dengan kualitas tertentu, yang membuat mereka bersedia membeli meskipun harganya lebih mahal.

Misalnya, suatu perusahaan dapat memposisikan produknya sebagai barang mewah untuk mendukung strategi penetapan harga premium.

Baca Juga: Tips Pengelolaan Profit Agar Bisnis Terus Berkembang

8. Pertahankan anggota tim yang berkinerja baik

Anggota tim yang produktif dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap profitabilitas bisnis melalui hasil kerja mereka.

Karyawan yang unggul dalam penjualan, produksi, distribusi, atau area penting lainnya dapat meningkatkan efisiensi dan pendapatan perusahaan.

Misalnya, jika ada anggota tim yang mampu menghasilkan aktivitas penjualan 20% lebih banyak daripada rekan lainnya, maka kontribusinya sangat bernilai bagi perusahaan.

9. Kurangi biaya tetap

menghitung untung rugi 2

Biaya tetap meliputi sewa gedung, asuransi properti, pajak bangunan, serta tagihan utilitas seperti listrik dan air.

Mengurangi biaya-biaya ini dapat menekan pengeluaran tidak langsung dan mendorong peningkatan keuntungan.

Contohnya, Anda bisa mengevaluasi ulang kebutuhan ruang produksi dan memutuskan untuk mengecilkan fasilitas guna mengurangi biaya sewa dan utilitas, atau memindahkan lokasi ke daerah dengan pajak properti yang lebih rendah.

10. Fokus pada pelanggan yang menguntungkan

Beberapa pelanggan secara konsisten memberikan pemasukan melalui pembelian rutin produk atau layanan.

Memprioritaskan pelanggan seperti ini dapat membantu meningkatkan aktivitas penjualan dan mendongkrak profitabilitas.

Sebagai contoh, pelanggan yang selama ini hanya membeli kertas dari bisnis Anda mungkin juga tertarik membeli tinta printer.

Membangun hubungan baik dengan pelanggan bernilai tinggi juga membantu menciptakan loyalitas terhadap produk atau layanan Anda.

11. Perluas pasar Anda

Ekspansi ke pasar baru, seperti wilayah atau daerah yang berbeda, dapat memperkenalkan produk dan layanan Anda kepada konsumen baru yang berpotensi menghasilkan pendapatan tambahan.

Umumnya, bisnis akan melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui apakah produk atau layanan mereka memiliki potensi sukses di wilayah tersebut.

Misalnya, sebuah perusahaan mainan dapat memperluas pasarnya ke Jepang jika mereka menemukan bahwa mainannya digemari anak-anak di negara tersebut.

Baca Juga: Apa itu Profit dan Bagaimana Cara Pengelolaan Profit Bisnis?

Kesimpulan

Menghitung untung dan rugi adalah hal yang sangat penting untuk usaha apa pun, terutama usaha dagang.

Dengan memahami komponen pendapatan, pengeluaran, dan margin keuntungan, Anda dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih cerdas dan tepat sasaran.

Agar proses pencatatan dan analisis keuangan lebih praktis dan bebas dari kesalahan manual, Anda bisa menggunakan aplikasi kasir Kledo POS.

Tidak hanya mencatat transaksi penjualan secara otomatis, Kledo POS juga terintegrasi langsung dengan sistem akuntansi Kledo, sehingga Anda bisa langsung melihat laporan laba rugi, neraca, hingga arus kas dalam hitungan detik.

Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus menjalankan strategi bisnis, bukan mengurusi pembukuan.

Jika tertarik, silakan klik tautan ini untuk mencoba Kledo POS.

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × two =