Cara Membaca Laporan Keuangan untuk Pemula

cara membaca laporan keuangan banner 2

Kemampuan untuk memahami kesehatan keuangan dan membaca laporan keuangan sebuah perusahaan adalah salah satu keterampilan paling penting yang perlu dikembangkan oleh calon investor, pengusaha, dan manajer.

Dengan pengetahuan ini, pemilik bisnis dapat lebih baik dalam mengidentifikasi peluang yang menjanjikan sekaligus menghindari risiko yang tidak perlu, sementara para profesional di semua level dapat membuat keputusan bisnis yang lebih strategis.

Laporan keuangan memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan perusahaan, yang sulit untuk dinilai dengan cara lain. Meskipun sebenarnya akuntan dan spesialis keuangan dilatih untuk membaca dan memahami dokumen-dokumen ini, masih banyak profesional bisnis yang belum memiliki keterampilan tersebut. Hal ini menyebabkan informasi penting menjadi sulit dipahami.

Jika Anda baru mengenal dunia laporan keuangan, artikel ini dapat membantu Anda untuk membaca dan memahami informasi yang terkandung di dalamnya.

Apa itu Laporan Keuangan?

Laporan keuangan adalah dokumen yang mencatat transaksi keuangan, perilaku, dan kinerja sebuah perusahaan.

Data dalam laporan keuangan membantu analisis bisnis dan membantu manajer dalam menyempurnakan strategi serta rencana bisnis.

Pelaporan keuangan yang akurat sangat penting untuk menjaga hubungan baik dengan pemerintah, menarik dukungan dari investor, dan melakukan kesepakatan bisnis lainnya.

Laporan keuangan memiliki beberapa kategori informasi tergantung pada tujuan masing-masing laporan. Jenis laporan yang berbeda memberikan metrik spesifik untuk membantu keputusan anggaran, melacak dana yang masuk, atau memantau biaya yang keluar.

Apa saja jenis laporan keuangan utama yang wajib diketahui?

  • Neraca (Balance Sheet) – Menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu, termasuk aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
  • Laporan Laba Rugi (Income Statement) – Menyajikan kinerja perusahaan selama periode tertentu, menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba atau rugi yang dihasilkan.
  • Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) – Menunjukkan aliran kas masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu, dibagi dalam aktivitas operasional, investasi, dan pembiayaan.
  • Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity) – Menggambarkan perubahan dalam ekuitas pemilik perusahaan selama periode tertentu, termasuk laba ditahan dan investasi pemegang saham.

Untuk memudahkan Anda dalam membuat dan mengelola laporan keuangan utama, Anda bisa menggunakan tools modern seperti software akuntansi Kledo.

Kledo adalah software akuntansi yang memiliki fitur pembukuan dan mampu membuat lebih dari 50 laporan keuangan bisnis secara instan.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi Kledo secara gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan pada gambar di bawah ini:

kledo banner 1

Baca juga: Cara Membuat dan Menyusun Laporan Keuangan Dengan Mudah

Siapa yang Harus Membaca Laporan Keuangan?

Siapa pun yang bekerja di sektor keuangan harus dapat membaca laporan keuangan. Pemilik bisnis dan pengusaha, khususnya, perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang arti laporan keuangan.

Meskipun Anda mungkin mempekerjakan freelancer untuk melakukan pengelolaan keuangan dan melaporkannya kepada seorang direktur keuangan atau memiliki tim akuntan yang menyiapkan laporan keuangan, Anda tetap perlu dapat menginterpretasikan kemajuan keuangan bisnis Anda untuk menetapkan tujuan dan menerapkan strategi yang tepat.

Cara Membaca Laporan Keuangan Neraca

cara membaca laporan keuangan 3

Neraca menggambarkan “nilai buku” perusahaan. Neraca ini memungkinkan Anda melihat sumber daya yang dimiliki dan bagaimana sumber daya tersebut dibiayai pada tanggal tertentu.

Neraca menampilkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik (pada dasarnya, apa yang dimiliki, apa yang utang, dan jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham).

Neraca juga memberikan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modal, menggunakan persamaan akuntansi:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik.

  • Aset adalah segala sesuatu yang dimiliki perusahaan dengan nilai yang dapat dihitung.
  • Kewajiban mengacu pada uang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada kreditor, seperti gaji yang belum dibayar, pembayaran utang, sewa, utilitas, obligasi yang harus dibayar, dan pajak.
  • Ekuitas pemilik merujuk pada nilai bersih perusahaan. Ini adalah jumlah uang yang tersisa jika semua aset dijual dan semua kewajiban dibayar. Uang ini milik pemegang saham, yang bisa berupa pemilik pribadi atau investor publik.

Secara terpisah, neraca tidak memberikan informasi tentang tren, itulah sebabnya Anda perlu memeriksa laporan keuangan lainnya, termasuk laporan laba rugi dan arus kas, untuk sepenuhnya memahami posisi keuangan perusahaan.

Menganalisis neraca

Saat meninjau neraca, investor biasanya memulai dengan membandingkan total aset perusahaan dengan total kewajibannya.

Jika neraca mencatatkan lebih banyak aset daripada kewajiban, ini bisa menjadi tanda stabilitas keuangan. Beberapa metrik utama yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Rasio lancar — dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini mengukur seberapa mampu perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendek mereka.
  • Rasio utang terhadap ekuitas — total kewajiban dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham. Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan membiayai operasinya.

Baca juga: Mengetahui PSAK 201 Tentang Penyajian Laporan Keuangan

Cara Membaca Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi, yang juga dikenal sebagai laporan pendapatan, merangkum dampak kumulatif dari transaksi pendapatan, keuntungan, biaya, dan kerugian untuk periode tertentu.

Laporan ini sering dibagikan sebagai bagian dari laporan triwulanan dan tahunan, dan menunjukkan tren keuangan, aktivitas bisnis (pendapatan dan biaya), serta perbandingan selama periode yang ditentukan.

Laporan laba rugi biasanya mencakup informasi berikut:

  • Pendapatan: Jumlah uang yang diterima perusahaan.
  • Biaya: Jumlah uang yang dikeluarkan perusahaan.
  • Harga Pokok Penjualan (HPP): Biaya komponen yang diperlukan untuk membuat barang atau jasa yang dijual perusahaan.
  • Laba kotor: Total pendapatan dikurangi HPP.
  • Pendapatan operasional: Laba kotor dikurangi biaya operasional.
  • Pendapatan sebelum pajak: Pendapatan operasional dikurangi biaya non-operasional.
  • Laba bersih: Pendapatan sebelum pajak dikurangi pajak.
  • Laba per saham (EPS): Pembagian laba bersih dengan jumlah saham beredar.
  • Depresiasi: Sejauh mana aset (misalnya, peralatan yang menua) telah kehilangan nilai seiring waktu.
  • EBITDA: Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

Menganalisis laporan laba rugi

Laporan laba rugi menunjukkan profitabilitas dan tren pertumbuhan perusahaan. Untuk menganalisisnya dengan efektif, investor mungkin fokus pada:

  • Margin laba kotor — persentase pendapatan yang tersisa setelah mengurangi harga pokok penjualan. Metrik ini menunjukkan seberapa efisien produksi perusahaan.
  • Margin laba bersih — bagian dari pendapatan yang menjadi laba bersih. Metrik ini menunjukkan profitabilitas keseluruhan perusahaan.

Dengan melacak metrik ini dari waktu ke waktu, investor dapat mengidentifikasi tren keuangan. Misalnya, pengecer yang terus-menerus meningkatkan margin laba kotor mereka mungkin mengoptimalkan inventaris atau mengurangi biaya produksi.

Baca juga: Audit Laporan Keuangan: Tahapan, Manfaat, dan Batasan

Cara Membaca Laporan Arus Kas

cara membaca laporan keuangan 2

Tujuan dari laporan arus kas adalah untuk memberikan gambaran rinci tentang apa yang terjadi pada kas perusahaan selama periode waktu tertentu, yang dikenal sebagai periode akuntansi.

Laporan ini menunjukkan kemampuan organisasi untuk beroperasi dalam jangka pendek dan panjang, berdasarkan seberapa banyak kas yang masuk dan keluar.

Laporan arus kas dibagi menjadi tiga bagian:

  1. Arus kas dari aktivitas operasional — arus kas yang dihasilkan setelah perusahaan menyediakan barang atau jasa regulernya, termasuk pendapatan dan biaya.
  2. Arus kas dari aktivitas investasi — arus kas yang berasal dari pembelian atau penjualan aset—biasanya dalam bentuk properti fisik, seperti real estat atau kendaraan, dan properti non-fisik, seperti paten—menggunakan kas bebas, bukan utang.
  3. Arus kas dari aktivitas pembiayaan — arus kas dari pembiayaan utang dan ekuitas.

Penting untuk dicatat bahwa ada perbedaan antara arus kas dan laba. Sementara arus kas mengacu pada kas yang mengalir masuk dan keluar dari perusahaan, laba mengacu pada apa yang tersisa setelah semua biaya perusahaan dikurangi dari pendapatannya. Keduanya adalah angka yang penting untuk diketahui.

Dengan laporan arus kas, Anda dapat melihat jenis aktivitas yang menghasilkan kas dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan keuangan.

Secara ideal, kas dari pendapatan operasional harus secara rutin melebihi laba bersih, karena arus kas positif menunjukkan stabilitas keuangan perusahaan dan kemampuannya untuk mengembangkan operasinya. Namun, memiliki arus kas positif tidak berarti perusahaan menguntungkan, itulah sebabnya Anda juga perlu menganalisis neraca dan laporan laba rugi.

Menginterpretasikan laporan arus kas

Laporan arus kas sangat penting untuk memahami likuiditas. Ketika investor melihat laporan ini, mereka sering fokus pada:

  • Arus kas operasional — kas yang terlibat dalam operasi sehari-hari. Arus kas operasional positif berarti perusahaan menghasilkan cukup kas untuk mendukung aktivitasnya.
  • Arus kas bebas — arus kas operasional dikurangi belanja modal. Ini menunjukkan berapa banyak kas yang tersedia untuk pertumbuhan atau mengembalikan nilai kepada pemegang saham.

Misalnya, perusahaan manufaktur dengan arus kas bebas yang kuat mungkin memiliki cukup uang untuk berinvestasi dalam peralatan baru atau memperluas operasi mereka.

Baca juga: 5 Persiapan yang Diperlukan Dalam Membuat Laporan Keuangan

Cara Membaca Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan modal atau ekuitas menggambarkan perubahan dalam ekuitas pemilik perusahaan selama periode tertentu.

Laporan ini mengungkapkan bagaimana laba ditahan, investasi pemegang saham, dan faktor lainnya berkontribusi terhadap total ekuitas perusahaan.

Laporan perubahan ekuitas biasanya mencakup informasi berikut:

  • Saldo awal ekuitas: Jumlah ekuitas pemilik pada awal periode.
  • Laba ditahan: Laba yang tidak dibagikan sebagai dividen dan tetap berada dalam perusahaan untuk digunakan kembali atau untuk reinvestasi.
  • Penambahan ekuitas: Investasi tambahan yang dilakukan oleh pemegang saham atau investor lain dalam bentuk saham baru.
  • Pengurangan ekuitas: Penarikan yang dilakukan oleh pemegang saham atau perubahan lain yang mengurangi ekuitas perusahaan.
  • Laba atau rugi bersih: Laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan selama periode tersebut, yang memengaruhi total ekuitas.
  • Dividen yang dibagikan: Pembagian laba kepada pemegang saham yang mengurangi ekuitas.

Baca juga: Bagaimana Hubungan Antar Laporan Keuangan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Menganalisis laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas penting untuk memahami bagaimana komponen-komponen ekuitas perusahaan berubah seiring waktu.

Investor dapat melihat bagaimana perusahaan mengelola laba ditahan, berapa banyak investasi yang diterima, dan seberapa banyak dividen yang dibagikan kepada pemegang saham.

Dengan melacak perubahan ekuitas, Anda dapat mengidentifikasi apakah perusahaan sedang berkembang dan mendapatkan lebih banyak modal atau mengalami penurunan ekuitas akibat penarikan atau kerugian.

Laporan ini memberikan pandangan mendalam tentang keputusan pembagian laba dan cara perusahaan memanfaatkan dana yang tersedia untuk ekspansi atau kegiatan lainnya.

Laporan perubahan ekuitas ini juga sering digunakan untuk menilai kebijakan dividen perusahaan dan preferensi pemegang saham terkait distribusi laba.

Sebagai contoh, jika perusahaan sering membagikan dividen besar, ini bisa menunjukkan fokus pada kepuasan pemegang saham, sementara jika laba lebih banyak ditahan, ini mungkin menunjukkan rencana untuk reinvestasi dan pertumbuhan lebih lanjut.

Baca juga: Pelaporan Segmen dalam Laporan Keuangan: Contoh, Jenis, Dan Cara Analisis

Menggabungkan Semua Informasi

cara membaca laporan keuangan 1

Setelah investor atau pemilik bisnis menganalisis setiap laporan keuangan, mereka sering mencari keterkaitan antara laporan-laporan tersebut.

Misalnya, kenaikan laba bersih pada laporan laba rugi seharusnya sejalan dengan arus kas yang lebih baik dari aktivitas operasional.

Jika laporan-laporan tersebut tidak konsisten, ketidaksesuaian tersebut bisa menunjukkan pendapatan non-kas atau terdapat masalah dalam mengelola modal kerja.

Fokus pada langkah-langkah dan metrik ini dapat membantu investor lebih memahami kesehatan keuangan dan potensi perusahaan.

Namun, meskipun dengan pendekatan yang cerdas dan terstruktur, ada beberapa kesalahan umum yang harus dihindari.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari dalam Membaca Laporan Keuangan

Tidak peduli seberapa kuat pemahaman seseorang tentang cara membaca laporan keuangan, tetap ada kemungkinan untuk salah paham dan menarik kesimpulan yang keliru. Berikut dua kesalahan utama yang sering diwaspadai oleh investor dan pemilik bisnis:

Salah menginterpretasikan metrik dan rasio utama

Rasio dan metrik keuangan lainnya adalah alat yang berharga. Namun, memahami maknanya tidak selalu hitam putih.

Misalnya, rasio lancar yang tinggi pada neraca mungkin menunjukkan likuiditas yang kuat — tetapi juga bisa berarti perusahaan menyimpan terlalu banyak inventaris atau tidak menggunakan kas dengan baik.

Demikian pula, rasio utang terhadap ekuitas yang rendah mungkin terlihat ideal, tetapi bisa juga menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang untuk berkembang.

Investor sering perlu menganalisis angka-angka ini dalam konteks industri dan strategi perusahaan.

Mengabaikan konteks dan wawasan kualitatif

Laporan keuangan memberikan angka, tetapi tidak menceritakan keseluruhan cerita. Faktor kualitatif seperti perubahan manajemen, kondisi pasar, atau tren industri juga penting.

Misalnya, laporan laba rugi perusahaan mungkin menunjukkan penurunan pendapatan, tetapi laporan tahunan mungkin menjelaskan bahwa perusahaan sedang beralih secara strategis ke produk dengan margin yang lebih tinggi.

Tanpa memahami konteks, investor bisa mengambil keputusan yang salah.

Baca juga: Cara Menilai Laporan Keuangan Bagi Investor dan Pemilik Bisnis

Pada Intinya…

Memahami mengetahui cara membaca laporan keuangan sangat penting untuk membuat keputusan yang terinformasi, baik Anda sedang berinvestasi, menganalisis, atau mengelola sebuah bisnis.

Dengan mempelajari cara membaca neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas — serta bagaimana menghindari kesalahan umum — investor dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan keuangan perusahaan.

Pada akhirnya, hal ini membantu mereka menilai peluang, mengurangi risiko, dan membuat keputusan dengan lebih baik.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × 1 =