Kontrol keuangan yang baik adalah kunci utama dari setiap bisnis, tidak peduli seberapa besar atau kecil bisnis Anda. Tanpa itu, sangat mustahil bisnis Anda akan berkembang dan justru berpotensi mengalami kebangkrutan.
Ini pula yang menjadikan banyak UMKM terpaksa harus gulung tikar. Survey menunjukkan bahwa 90% UMKM di Indonesia hanya mempunyai umur kurang dari 5 tahun.
Hal tersebut bukan karena minimnya jumlah pelanggan atau pelayanan bisnis yang buruk. Melainkan, ini disebabkan oleh kesalahan dalam mengelola keuangan.
Sebanyak 61% pelaku usaha kecil pun setuju bahwa pengelolaan keuangan agar tetap konsisten dan stabil merupakan perkara yang tidak mudah.
Keputusan pengelolaan keuangan harus dibuat sejak awal pendirian bisnis Anda. Ini terkait dengan strategi pengelolaan keuangan bisnis Anda ke depannya.
Untuk itu, artikel ini akan membagikan tips melakukan kontrol keuangan bisnis yang tepat. Dan, ada baiknya Anda juga memahami apa kontrol keuangan itu sendiri dan pentingnya bagi bisnis.
Apa yang Dimaksud Kontrol Keuangan?
Kontrol keuangan adalah upaya mengelola keuangan yang meliputi aktivitas perencanaan, pengaturan, pengarahan, dan pengendalian aktivitas keuangan pada bisnis Anda.
Pengelolaan keuangan ini umumnya berkaitan dengan pengadaan, alokasi, dan pengendalian sumber daya keuangan. Adapun tujuannya yakni sebagai berikut:
- Untuk memastikan bahwa pasokan dana yang tersedia cukup dan memadai guna membiayai aktivitas bisnis.
- Memastikan bahwa pendapatan yang diperoleh dapat membiayai berbagai kewajiban perusahaan.
- Memastikan bahwa dana perusahaan dimanfaatkan secara optimal sehingga menghindari pemborosan.
- Untuk memastikan keamanan investasi yakin dana harus diinvestasikan dalam usaha yang aman sehingga tingkat pengembalian yang diperoleh menghasilkan keuntungan.
- Merencanakan struktur modal yang sehat sehingga bisa mengatur komposisi antara utang dan modal agar tetap terjaga.
Baca juga: Conversational Marketing: Pengertian, Contoh, dan Strateginya
Mengapa Kontrol Keuangan Sangat Penting dalam Bisnis?
Kontrol keuangan adalah salah satu tanggung jawab penting yang diemban oleh pemilik maupun manajer bisnis. Mereka harus cermat dalam mengelola keuangan dan mempertimbangkan berbagai konsekuensi potensial atas keputusan keuangan yang mereka ambil.
Sebab, berbagai kegiatan pada setiap aspek bisnis tentu berdampak pada kinerja keuangan usaha dan harus dievaluasi serta dikendalikan oleh pemilik bisnis.
Dengan pengelolan keuangan yang baik, akan menjamin keberlangsungan bisnis Anda.
Tak hanya itu, agar pengelolaan keuangan berjalan dengan baik, Anda perlu mengenal dan memahami siklus bisnis Anda.
Pada umumnya, sebagian besar bisnis akan mengalami kerugian dan arus kas negatif selama periode awal pendirian bisnis. Disinilah manajemen pengelolaan keuangan sangat penting untuk dilakukan.
Pada periode ini, Anda perlu memastikan bahwa bisnis Anda mempunyai uang tunai yang cukup untuk membayar karyawan dan pemasok. Meskipun, total uang yang harus Anda keluarkan lebih banyak selama bulan-bulan awal bisnis.
Ini berarti Anda harus membuat proyeksi arus kas negatif sehingga Anda mempunyai gambaran berapa banyak midal yang dibutuhkan untuk mendanai bisnis hingga menghasilkan keuntungan.
Ketika bisnis sudah bertumbuh dan lebih matang, Anda akan membutuhkan lebih banyak uang tunai untuk membiayai pertumbuhannya.
Untuk itu, Anda perlua menyusun perencanaan dan penganggaran bisnis. Dengan begitu, Anda bisa memutuskan harus mencari sumber pembiayaan dengan menggunakan dana internal atau harus melakukan pinjaman.
Tips Melakukan Kontrol Keuangan
Pengelolaan keuangan memang bukanlah perkara yang mudah. Akan tetapi, Anda bisa melakukan beberap tips di bawah ini supaya proses pengelolaan bisa terlaksana dengan optimal.
1. Prioritaskan Perencanaan Keuangan Bisnis
Perencanaan keuangan yang baik mencangkup penyusunan anggaran, akuntansi, prediksi bisnis di masa depan, perencanaan pajak, dan manajemen risiko.
Dengan perencanaan keuangan yang baik, Anda mempunyai pedoman dan roadmap dalam menjalankan bisnis. Dengan demikian aktivitas bisnis bisa lebih terarah dan mempunyai tujuan yang strategis.
Anda juga perlu menganalisis laporan akuntansi dan laporan keuangan bisnis lainnya dari waktu ke waktu. Sehingga bisa tahu bagaimana kinerja bisnis Anda yang sesungguhnya.
Apabila Anda mengetahui kinerja bisnis, ini akan memungkinkan Anda untuk menetapkan tujuan keuangan yang tepat. Apakah Anda harus menginvestasikan lebih banyak uang atau justru menyimpannya sebagai dana cadangan.
2. Buat Anggaran dan Patuhi Itu
Dengan menyusun anggaran, dapat sepenuhnya mengubah cara Anda dalam mengelola keuangan bisnis Anda. Dan, membantu Anda mencapai target pendapatan bahkan lebih besar dari yang Anda harapkan.
Anggaran dapat membantu Anda memperkirakan seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh dan mengidentifikasi berbagai pengeluaran yang tidak perlu.
Idealnya, Anda harus terlebih dahulu membuat anggaran operasional yang menunjukkan bagaimana proyeksi bisnis Anda. Ini juga mencakup semua detail pengeluaran seperti biaya tetap, biaya variabel, dan biaya operasional bisnis Anda.
Jadi, buatlah anggaran operasional sebagai pedoman dalam menjalankan bisnis. Selanjutnya, fokuslah pada anggaran arus kas untuk melacak arus kas masuk dan keluar.
Dengan melakukan hal tersebut, Anda bisa mengetahui bagaimana posisi likuiditas bisnis Anda.
Baca juga: 7 Tips Mengatur Keuangan Usaha Terbaik
3. Mengelola dan Melacak Arus Kas
Arus kas dapat didefinisikan sebagai seberapa banyak uang yang masuk dan keluar dari bisnis Anda selama periode tertentu.Uang masuk dan keluar tak lain merupakan aktivitas bisnis yang akan terus terjadi selama bisnis Anda masih berdiri.
Kas masuk sendiri merupakan pendapatan yang diperoleh dari pelanggan atau klien yang menggunakan produk atau layanan Anda. Sementara itu, kas keluar merupakan pengeluaran untuk membiayai berbagai kegiatan bisnis seperti sewa dan upah.
Ada dua jenis arus kas yang perlu Anda ketahui. Pertama, arus kas positif yaitu ketika Anda menerima lebih banyak pendapatan daripada pengeluaran. Sebaliknya, arus kas negatif merupakan kondisi saat pengeluaran jauh lebih besar dibandingkan pendapatan.
Adapun cara terbaik untuk mengawasi asru kas masuk dan keluar adalah dengan membuat laporan dan perkiraan arus kas.
Dokumen keuangan yang sangat sederhana ini akan memberi Anda gambaran tentang arus kas bulanan Anda yang sebenarnya dan perkiraan arus kas bulanan Anda.
Untuk pelaku usaha kecil seperti UMKM, ada baiknya untuk melacak arus kas bisnis pada setiap bulannya. Jika Anda baru saja membuka bisnis atau sering berurusan dengan kas seperti restoran, Anda mungkin perlu melacak kas setiap minggu atau bahkan setiap hari.
4. Berhati-hati dalam Menentukan Mitra Bisnis
Sebagai pelaku usaha, Anda perlu selektif memilih pada siapa Anda harus bekerja sama. Pastikan untuk terlebih dahulu memeriksa prospek penjajakan bisnis sebelum Anda setuju untuk bekerja sama dengan mereka.
Tindakan ini bertujuan guna mencegah risiko kerugian yang bisa saja terjadi.
Bayangkan saja apa yang akan terjadi pada arus kas Anda ketika mitra bisnis lari dari tanggung jawab. Meskipun hal tersebut bisa diatasi secara hukum, namun Anda tetap memerlukan biaya untuk memproses perkara tersebut.
5. Memisahkan Keuangan Perusahaan dengan Keuangan Pribadi
Bisnis yang baik ialah bisnis yang melakukan pemisahan keuangan antara rekening pribadi dan rekening perusahaan. Meskipun Anda merupakan pemilik tunggal dari bisnis Anda, pemisahan keuangan tetap dilakukan.
Pasalnya, pemisahan keuangan ini akan menyelematkan Anda dari permasalahan keuangan dan memudahkan Anda dalam mengatur keuangan.
Baca juga: Tips Pembukuan Usaha Jasa yang Bisa Anda Gunakan
6. Mengoptimalkan Proses Penggajian
Sembari memastikan bahwa arus kas bisnis Anda stabil, Anda juga perlu memikirkan cara terbaik untuk menyederhanakan proses penggajian Anda.
Anda bisa memilih perangkat lunak penggajian yang tepat untuk memastikan bahwa gaji langsung disetorkan ke rekening karyawan.
Dengan begitu, Anda akan terbantu dalam mengelola arus kas. Dan, menghindari terjadinya kesalahan atau penyelewangan dari oknum yang tidak bertanggung-jawab.
7. Jangan Takut Mengambil Pinjaman
Banyak pemilik bisnis takut mengambil pinjaman karena mereka khawatir akan terperangkap dalam jerat utang begitu mereka mulai meminjam uang. Tapi, anggapan ini sebenarnya kurang akurat.
Dengan mengambil pinjaman, akan membantu Anda untuk mengatasi pengeluaran tak terduga. Sejago apa pun Anda dalam mengelola keuangan, tentu Anda akan kesulitan ketika dihadapkan pada permasalahan keuangan yang pelik.
Saat ini, persyaratan pengajuan pinjaman sangatlah mudah. Terutama bagi UMKM, ada banyak fasilitas pinjaman yang menawarkan suku bunga yang kompetitif bahkan bebas agunan.
Anda dapat menggunakan pinjaman untuk berbagai kebutuhan bisnis Anda seperti membeli inentaris, membayar gaji, atau bahkan membayar listrik.
Hal yang tak kalah penting ialah Anda harus membayar pinjaman beserta bunga tepat pada waktunya. Sebab, terlamabat membayar utang hanya akan semakin memperparah finansial bisnis Anda.
8. Meningkatkan Manajemen Inventaris
Manajemen inventaris merupakan pondasi dasar untuk menjamin keberlangsungan bisnis Anda. Ketika inventaris Anda diatur, seluruh rantai pasokan Anda akan berada di jalur yang benar.
Tanpa adanya manajemen inventaris, bisa menyebabkan permasalahan seperti salah pengiriman, kehabisan stok, dan kelebihan stok.
9. Menyusun Laporan Keuangan
Menyusun laporan keuangan merupakan kewajiban yang harus Anda lakukan. Setidaknya, Anda perlu membuat neraca dan laporan laba rugi.
Berdasarkan laporan tersebut, Anda bisa menganalisis kondisi keuangan bisnis seperti saldo kas dan saldo utang untuk membandingkan tingat pembelian dan penjualan.
Anda bisa juga menilai level utang Anda kira-kira masih aman atau tidak.
Dan, melalui laporan laba rugi, Anda bisa menilai bagaimana kinerja operasional bisnis Anda dalam jangka waktu tertentu.
Baca juga: 10 Cara Mengelola Akuntansi untuk Bisnis Kecil, Mudah!
10. Menggunakan Software Keuangan
Anda bisa memanfaatkan berbagai layanan dan alat keuangan untuk mengelola keuangan dan arus kas untuk bisnis yang lebih baik.
Salah satu alat bantu yang bisa Anda gunakan yakni software keuangan berbasis cloud. Software ini akan memudahkan Anda dalam mengelola finansial bisnis.
Kledo merupakan software akuntansi berbasis cloud yang bisa Anda gunakan untuk mengelola keuangan bisnis. Anda bisa mencobanya gratis selama 14 hari.
Dan, apabila bisnis Anda mulai berkembang, Anda bisa memilih paket dengan harga mulai dari 129 ribu hingga 189 ribu rupiah. Harga ini sangat terjangkau dibandingkan software akuntansi lainnya.
Baca juga: Tips Memilih Software Akuntansi untuk Bisnis Anda
Kesimpulan
Bisnis tak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya kontrol keuangan yang efektif. Dengan begitu, kondisi finansial Anda bisa terjaga demi keberlangsungan bisnis Anda.
Memang, mengelola keuangan tidaklah mudah. Namun, Anda tak punya pilihan lain jika tak ingin bisnis Anda berakhir dalam kebangkrutan.
Dalam menjalankan bisnis, pembukuan mempunyai peranan yang sangat penting sebab akan membantu Anda mengelola keuangan.
Untuk itu, Anda bisa menggunakan software keuangan Kledo yang sudah dipercaya lebih dari 10 ribu pengguna di seluruh Indonesia.
Jika Anda ingin mencoba Kledo secara gratis selama 14 hari Anda bisa mengunjungi link ini.
- Proyeksi Utang Usaha: Definisi, Manfaat, dan Cara Melakukannya - 12 September 2024
- Pengertian Digital Payment, Manfaat, dan Jenisnya - 2 September 2024
- 10 Strategi Manajemen Arus Kas untuk Stabilitas Keuangan Bisnis - 31 Agustus 2024