Akuntansi Bisnis Pertanian dan Peternakan Serta Cara Pembukuannya

akuntansi bisnis pertanian dan peternakan

Tahukah kamu bahwa industri pertanian dan peternakan merupakan sektor penting dalam perekonomian nasional? Namun, meskipun memiliki peran yang besar, industri ini seringkali dihadapkan dengan tantangan dalam mengelola keuangan dan akuntansi bisnis pertanian maupun peternakan.

Dalam era digital seperti sekarang, mengelola keuangan usaha pertanian dan peternakan secara efektif dan efisien menjadi semakin penting.

Itulah mengapa Kledo hadir dengan artikel ini untuk membahas akuntansi bisnis pertanian dan peternakan serta tips pembukuan keuangan yang benar agar bisnis kamu dapat sukses dalam waktu jangka panjang.

Pengertian Akuntansi Bisnis Pertanian

akuntansi bisnis pertananian 1

Akuntansi bisnis pertanian adalah proses pengukuran, pengungkapan, dan pelaporan informasi keuangan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis di sektor pertanian.

Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan berguna kepada pemilik bisnis pertanian, investor, kreditor, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang tertarik dalam bisnis pertanian.

Seperti halnya akuntansi bisnis pada umumnya, akuntansi bisnis pertanian mencakup pencatatan dan pengelolaan transaksi keuangan, pembuatan laporan keuangan dan perencanaan keuangan untuk memastikan kelangsungan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Namun, akuntansi bisnis pertanian juga memiliki karakteristik khusus seperti aspek produksi dan inventarisasi, biaya produksi, pengelolaan risiko iklim dan pasar, serta pengelolaan aset pertanian yang kompleks.

Baca juga: Download Template Akuntansi Excel Gratis untuk UMKM

Pengertian Akuntansi Peternakan

Akuntansi peternakan adalah proses mencatat, mengelola, dan melaporkan informasi keuangan yang terkait dengan aktivitas bisnis di sektor peternakan.

Sama dengan akuntansi pertanian, tujuan utama dari akuntansi peternakan adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan berguna bagi para pemilik bisnis, investor, kreditor, dan pihak-pihak yang tertarik dalam bisnis peternakan.

Dalam akuntansi peternakan, transaksi keuangan di catat dalam jurnal, kemudian dijurnal umum, dan terakhir disusun dalam laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

Proses akuntansi peternakan meliputi pengendalian biaya, pengelolaan risiko, perencanaan keuangan, pengukuran kinerja, dan pengelolaan aset peternakan.

Dalam bisnis peternakan, akuntansi memiliki peran penting dalam membantu pemilik bisnis mengambil keputusan finansial yang tepat dan memastikan kelangsungan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Dengan memiliki informasi keuangan yang akurat dan terstruktur, bisnis peternakan dapat lebih mudah mengelola risiko, mengendalikan biaya, serta mengambil peluang bisnis yang menguntungkan.

Baca juga: 10 Tips Bisnis Peternakan Hingga Sukses Ini Wajib Dicoba

Pentingnya Akuntansi Pertanian dan Peternakan

Sebagai pemilik bisnis tani dan ternak, menggunakan akuntansi sangat penting karena dapat membantumu mengelola keuangan bisnis dengan lebih efektif dan mengambil keputusan finansial yang lebih baik.

Saat kamu menjalankan bisnis pertanian atau peternakan, beban pengeluaran bisa membengkak dan mengancam kesehatan keuangan bisnis.

Namun, dengan menggunakan akuntansi, kamu bisa memantau pengeluaran dan pemasukan bisnis secara teratur. Sehingga kamu bsia mengendalikan biaya dan mengidentifikasi cara untuk menghemat uang.

Selain itu, menggunakan akuntansi juga membantumu membuat keputusan finansial yang lebih baik.

Dengan memiliki informasi keuangan yang akurat dan terstruktur, kamu dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih cerdas untuk pertumbuhan bisnis.

Baca juga: Tips Usaha Pertanian Paling Mudah dan Menguntungkan

Cara Pembukuan Usaha Tani dan Ternak

akuntansi tani

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantumu dalam melakukan pembukuan untuk usaha pertanian dan peternakan:

Langkah 1. Buat catatan transaksi sederhana

Jika kamu tidak memiliki kemampuan atau pengalaman dalam akuntansi, mulailah dengan membuat catatan transaksi sederhana.

Buat catatan atas setiap transaksi yang dilakukan, termasuk tanggal, jenis transaksi, jumlah uang yang diterima atau dikeluarkan, dan sumber atau tujuan transaksi.

Catatan ini dapat dicatat di buku kecil atau dalam aplikasi sederhana yang dapat diunduh secara gratis di smartphone.

Baca juga: Cara Membuat Pembukuan Sederhana Beserta Contoh dan Tipsnya

Langkah 2. Hitung pendapatan dan biaya

Cobalah untuk menghitung pendapatan dan biaya bulanan atau tahunan secara sederhana, dengan menggunakan kalkulator atau spreadsheet.

Hitunglah pendapatan dari penjualan hasil panen atau ternak dan biaya untuk memproduksi atau memelihara hewan.

Dengan menghitung ini, kamu dapat mengetahui apakah usaha petani atau peternak menghasilkan keuntungan atau tidak.

Baca juga: Balanced Scorecard: Pengertian Lengkap dan Cara Membuatnya

Langkah 3. Pisahkan uang pribadi dan bisnis

Pastikan untuk memisahkan uang pribadi dan bisnis. Jangan mencampurkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, karena ini akan membuat pencatatan menjadi tidak teratur dan sulit dilacak.

Baca juga: Pengertian Akuntansi Adalah? Berikut Pembahasan Lengkap dan Mendalam

Langkah 4. Pahami konsep dasar akuntansi

Jika kamu ingin memahami lebih lanjut tentang akuntansi, pahami konsep dasarnya seperti aset, liabilitas, modal, dan laba rugi. Ada banyak buku atau sumber online yang dapat membantumu memahami konsep dasar akuntansi.

Langkah 5. Gunakan program akuntansi sederhana

Jika memungkinkan, gunakan program akuntansi sederhana yang dapat membantu memudahkan pencatatan transaksi dan memantau keuangan. Ada banyak program akuntansi sederhana yang dapat diunduh secara gratis di internet.

Salah satunya yakni software akuntansi Kledo yang dirancang untuk berbagai jenis bisnis, termasuk bisnis pertanian dan peternakan.

Kledo cocok digunakan bagi para pelaku usaha pertanian dan peternakan karena memiliki fitur yang mudah digunakan, sehingga akan membantumu mengelola keuangan jadi lebih baik.

Bagaimana Kledo bisa membantumu bisnismu? Yuk, cari tahu selengkapnya lewat tautan ini.

Banner 1 kledo

Contoh Laporan Keuangan Pertanian dan Pertanian

Contoh pembukuan usaha tani sederhana

Berikut ini adalah contoh pembukuan sederhana untuk usaha tani:

Contoh catatan transaksi penjualan:

TanggalJenis TransaksiJumlahSumber
1 JanuariPenjualan SayuranRp. 500.000Pasar Minggu
5 JanuariPenjualan Buah-buahanRp. 750.000Langganan Toko
10 JanuariPenjualan SayuranRp. 350.000Pasar Tradisional

Contoh catatan transaksi pembelian:

TanggalJenis TransaksiJumlahTujuan
3 JanuariPembelian PupukRp. 100.000Toko Pertanian
7 JanuariPembelian BenihRp. 250.000Distributor Benih
12 JanuariPembelian PestisidaRp. 150.000Toko Pertanian

Laporan keuangan sederhana

Laporan keuangan sederhana dibuat untuk memantau keuangan bisnismu. Laporan keuangan sederhana yang dapat dibuat antara lain laporan pendapatan dan biaya atau laporan laba rugi.

Contoh laporan pendapatan dan biaya:

Januari
Pendapatan PenjualanRp. 1.600.000
Biaya Produksi(Rp. 400.000)
Biaya Operasional(Rp. 100.000)
Total keuntunganRp. 1.100.000

Contoh pembukuan usaha ternak sapi

usaha tani

Contoh catatan transaksi penjualan:

TanggalJenis TransaksiJumlahSumber
1 JanuariPenjualan Sapi JantanRp. 15.000.000Pasar Sapi
5 JanuariPenjualan Daging SapiRp. 5.000.000Pembeli Langganan
10 JanuariPenjualan Kotoran SapiRp. 1.000.000Pabrik Kompos

Contoh catatan transaksi pembelian:

TanggalJenis TransaksiJumlahTujuan
3 JanuariPembelian Pakan SapiRp. 2.500.000Distributor Pakan
7 JanuariPembelian Obat SapiRp. 500.000Toko Hewan Peliharaan
12 JanuariPembelian Sapi JantanRp. 10.000.000Peternak lain

Contoh laporan pendapatan dan biaya:

Januari
Pendapatan PenjualanRp. 21.000.000
Biaya Pakan(Rp. 2.500.000)
Biaya Obat(Rp. 500.000)
Biaya Produksi(Rp. 7.000.000)
Biaya Operasional(Rp. 1.000.000)
Total KeuntunganRp. 10.000.000

Baca juga: Download Kertas Kerja Akuntansi Gratis, Format, dan Contohnya

Contoh Kasus Jurnal Pembukuan Pertanian dan Peternakan

Contoh 1

PT. Agro Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dan membeli benih jagung sebanyak 5 ton dari CV.

Benih Makmur seharga Rp 10.000.000 pada tanggal 1 Januari 2023. Benih tersebut kemudian ditanam dan dipanen pada bulan Maret 2023, dan dijual ke pasar sebanyak 4 ton dengan harga Rp 4.000.000 per ton pada tanggal 1 April 2023.

Berikut adalah jurnal pembukuan untuk transaksi di atas:

Tanggal 1 Januari 2023, saat pembelian benih jagung:

Nama akunDebitKredit
Benih jagungRp. 10.000.000
KasRp. 10.000.000

Keterangan: Pembelian benih jagung dari CV. Benih Makmur sebanyak 5 ton

Tanggal 1 April 2023, saat penjualan jagung ke pasar:

Nama AkunDebitKredit
Kas (4 x Rp 4.000.000)Rp. 16.000.000
Penjualan jagungRp. 16.000.000

Keterangan: Penjualan jagung ke pasar sebanyak 4 ton dengan harga Rp 4.000.000 per ton.

Dalam contoh kasus di atas, akun “Benih Jagung” dan “Penjualan Jagung” dianggap sebagai akun-akun pendapatan dan biaya khusus untuk usaha pertanian.

Sementara akun “Kas” digunakan untuk mencatat transaksi yang melibatkan uang kas.

Setelah transaksi ini dicatat dalam jurnal, maka langkah selanjutnya adalah memposting data ke dalam buku besar dan membuat laporan keuangan.

Baca juga: Jurnal Khusus: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Transaksinya

Contoh 2

PT. Ternak Sejahtera membeli sapi sebanyak 10 ekor pada tanggal 1 Februari 2023 dari peternak lain dengan harga Rp 100.000.000. Kemudian, pada tanggal 1 Juni 2023, PT. Ternak Sejahtera menjual 5 ekor sapi dengan harga Rp 20.000.000 per ekor.

Berikut adalah penjurnalan untuk transaksi di atas:

Tanggal 1 Februari 2023, saat pembelian sapi:

Nama akunDebitKredit
Sapi (Aktiva Tetap)Rp 100.000.000
KasRp 100.000.000

Keterangan: Pembelian 10 ekor sapi dari peternak lain dengan harga Rp 100.000.000.

Tanggal 1 Juni 2023, saat penjualan sapi:

Nama akunDebitKredit
Kas (5 x Rp 20.000.000)Rp 100.000.000
Pendapatan penjualan sapiRp 100.000.000

Keterangan: Penjualan 5 ekor sapi dengan harga Rp 20.000.000 per ekor.

Dalam contoh kasus di atas, akun “Sapi” dianggap sebagai akun aktiva tetap yang mencatat aset dalam bentuk sapi.

Sementara akun “Kas” digunakan untuk mencatat transaksi yang melibatkan uang kas, dan akun “Pendapatan Penjualan Sapi” merupakan akun pendapatan untuk mencatat pendapatan dari penjualan sapi.

Baca juga: 10 Software Akuntansi Terbaik untuk UMKM

Tantangan Penerapan Akuntansi Pertanian dan Peternakan

Penilaian aset

Aset dalam pertanian dan peternakan dapat sangat bervariasi dalam bentuk dan nilai, termasuk tanah, bangunan, peralatan, hewan, dan lain sebagainya.

Penilaian yang tepat diperlukan untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat.

Biaya produksi

Biaya produksi dalam pertanian dan peternakan dapat sangat fluktuatif dan sulit diprediksi.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi biaya produksi, seperti musim, kondisi cuaca, penyakit hewan, dan lain-lain. Oleh karena itu, menghitung biaya produksi yang akurat dan konsisten dapat menjadi tantangan.

Baca juga: Akun Riil: Pengertian Lengkap dan Perbedaannya dengan Akun Nominal

Pajak

Pajak juga menjadi salah satu tantangan dalam akuntansi pertanian dan peternakan.

Aturan pajak untuk bisnis pertanian dan peternakan seringkali berbeda dengan aturan untuk bisnis lainnya, seperti perpajakan atas aset produktif dan perpajakan atas penjualan hasil produksi.

Baca juga: Aktiva Tetap: Pengertian, Jenis, Perbedaan dengan Aset Lainnya, dan Cara Menghitungnya

Perubahan teknologi

Perubahan teknologi dan tren dalam pertanian dan peternakan dapat memengaruhi cara bisnis dijalankan dan produk yang dihasilkan.

Ini dapat memengaruhi penghitungan biaya produksi, penilaian aset, dan pengelolaan persediaan, sehingga menjadi tantangan tersendiri.

Peraturan lingkungan

Dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan kesadaran akan masalah lingkungan dalam industri pertanian dan peternakan.

Hal ini menyebabkan adanya peraturan dan persyaratan baru yang harus dipenuhi, seperti aturan pengelolaan limbah dan aturan tentang keselamatan hewan.

Baca juga: 10 Tips dalam Mengelola Modal Usaha untuk Pemula

Kesimpulan

Kehadiran akuntansi di bisnis pertanian maupun peternakan sangat penting karena membantu setiap pelaku usaha menjaga kesehatan finansial bisnis agar bisa tetap survive secara berkelanjutan.

Jika kamu masih awam dengan dunia akuntansi dan pembukuan, tak usah khawatir! Sebab, kamu bisa menggunakan bantuan software akuntansi seperti Kledo yang hadir untuk membantu para pelaku bisnis dalam mengelola keuangan.

Kenapa harus Kledo?

Kledo merupakan software akuntansi online berbasis cloud yang memiliki fitur terlengkap dan mudah digunakan untuk semua kalangan. Apabila kamu masih merasa bingung bagaimana cara pemakaian Kledo, tim CS Kledo akan selalu siap untuk membantu dan mendampingi perjalanan bisnismu.

Selain itu, Kledo juga menyediakan paket gratis selama 14 atau selamanya melalui tautan ini yang tentunya sangat membantu para pelaku UMKM maupun bisnis rintisan lainnya. Yuk, coba upgrade level bisnismu dengan menggunakan Kledo sekarang juga!

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − 15 =