Melakukan evaluasi kinerja keuangan akan membantu Anda menentukan apakah perusahaan memiliki kinerja yang baik. Untuk melakukannya, Anda dapat menggunakan berbagai teknik evaluasi keuangan.
Dengan mempelajari berbagai teknik yang ada, akan memberi Anda gambaran bagaimana cara yang tepat untuk mengevaluasi keuangan perusahaan dan alasan penggunaan teknik tersebut.
Pada artikel ini, kami akan mendefinisikan apa itu evaluasi kinerja keuangan, menjelaskan berbagai teknik yang dapat digunakan serta manfaatnya bagi perusahaan.
Apa itu Evaluasi Kinerja Keuangan?
Evaluasi kinerja keuangan dapat diartikan sebagai proses penilaian kinerja keuangan suatu entitas. Para ahli keuangan umumnya menggunakan berbagai metode dan alat analisis untuk menilai kinerja keuangan tersebut.
Berikut adalah beberapa definisi evaluasi kinerja keuangan menurut para ahli:
Brigham dan Houston
Evaluasi kinerja keuangan mencakup analisis rasio keuangan, analisis trend, dan perbandingan kinerja dengan perusahaan pesaing atau industri secara keseluruhan.
Anthony dan Govindarajan
Evaluasi kinerja keuangan adalah proses membandingkan hasil keuangan aktual dengan target atau anggaran yang telah ditetapkan, dan menganalisis penyebab perbedaan antara keduanya.
Horngren, Datar, dan Rajan
Evaluasi kinerja keuangan adalah proses mengidentifikasi keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan keuangan dan operasional perusahaan.
I.M. Pandey
Evaluasi kinerja keuangan mencakup analisis laporan keuangan, pengukuran kinerja melalui rasio keuangan, dan penilaian atas kondisi keuangan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
Baca juga: Pengertian Arus Kas Pendanaan, Cara Hitung, dan Contohnya
Mengapa Perusahaan Harus Mengevaluasi Kinerja Keuangannya?
Mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan sangat penting dilakukan karena beberapa alasan seperti berikut:
Menilai kesehatan keuangan bisnis
Dalam prosesnya, evaluasi keuangan ini akan menggunakan berbagai rasio keuangan seperti rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan efisiensi.
Informasi dari perhitungan rasio keuangan tersebut akan digunakan oleh para pemangku kepentingan seperti investor, kreditur, dan pemasok untuk membuat keputusan terkait investasi atau kelanjutan hubungan bisnis mereka dengan perusahaan.
Mengidentifikasi apa yang perlu diperbaiki
Dengan melakukan evaluasi, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan kinerja keuangannya.
Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki profitabilitas yang rendah, analisis keuangan dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan menyarankan cara untuk memperbaikinya.
Memantau kinerja
Evaluasi keuangan juga berfungsi sebagai alat pemantauan berkelanjutan terhadap kinerja keuangan entitas. Pemantauan ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi tren, potensi masalah, dan perubahan strategi.
Alat komunikasi informasi keuangan
Perusahaan dapat menggunakan analisis kinerja keuangan untuk mengomunikasikan informasi keuangan yang kompleks agar dapat dipahami oleh para stakeholder.
Hal ini dapat membangun kepercayaan dan keyakinan manajemen keuangan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Laporan yang Dibutuhkan dalam Melakukan Evaluasi Kinerja Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan tertulis mengenai aktivitas bisnis beserta kinerja keuangannya.
Analis keuangan dapat menggunakan laporan ini saat menilai kinerja keuangan yang terdiri dari:
Neraca
Neraca adalah laporan keuangan mendasar yang menampilkan semua aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan.
Neraca melaporkan apa yang dimiliki perusahaan dan berapa jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham.
Analis keuangan melakukan analisis aset pada neraca dengan berfokus pada hal-hal penting, seperti menentukan berapa jumlah kas dan inventaris, untuk memprediksi kinerja masa depan perusahaan.
Selain itu, mereka juga menilai jumlah aset jangka pendek dan jangka panjang untuk menentukan potensi masalah likuiditas dan pembayaran utang.
Laporan laba rugi
Laporan laba rugi menunjukkan keuntungan dan kerugian perusahaan selama periode tertentu.
Anda dapat menghitungnya dengan mengurangkan pengeluaran perusahaan untuk aktivitas operasional dan non-operasional dari total pendapatannya.
Informasi ini akan membantun pemilik bisnis untuk menentukan apakah mereka dapat meningkatkan laba dengan cara meningkatkan pendapatan, mengurangi pengeluaran, atau bahkan keduanya.
Mereka juga dapat menggunakan laporan ini untuk mengevaluasi keefektifan strategi bisnis yang baru.
Laporan arus kas
Laporan arus kas menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan perusahaan dalam periode tertentu. Format laporan ini bisa triwulanan atau tahunan.
Laporan arus kas bertindak seperti jembatan antara laporan laba rugi dan neraca karena berfokus pada pelaporan aktivitas operasional, investasi dan pembiayaan perusahaan.
Aktivitas operasi adalah aktivitas yang menghasilkan pendapatan perusahaan. Investasi mengacu pada arus kas yang diperoleh perusahaan dari pembelian atau penggunaan aset jangka panjangnya (manfaat dari investasi tersebut).
Sementara pembiayaan mengacu pada arus kas yang mengubah jumlah dan struktur modal ekuitasnya, seperti saham dan obligasi.
Laporan komprehensif
Laporan komprehensif memberikan informasi kualitatif yang dapat Anda gunakan untuk menganalisis operasional bisnis.
Laporan ini terdiri dari semua laporan yang disebutkan di atas dengan beberapa informasi tambahan.
Laporan ini dapat mencakup informasi yang lebih mendetail tentang berbagai segmen bisnis, tolok ukur, dan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
Baca juga: Pengertian Arus Kas Operasi, Cara Hitung, dan Contohnya
Jenis Analisis Evaluasi Kinerja Keuangan
Berikut adalah beberapa jenis analisis kinerja keuangan yang dapat Anda gunakan untuk menentukan dan mengembangkan kinerja bisnis:
Horisontal
Analisis horizontal, dinamis, atau tren adalah teknik yang membandingkan data masa lalu perusahaan dengan data saat ini.
Metode ini membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan tahun-tahun sebelumnya untuk menentukan tren historis.
Hal ini berguna untuk menentukan adanya kenaikan atau penurunan kinerja selama periode tertentu yang dapat digunakan untuk melakukan analisis mendalam atas hasil keuangan perusahaan.
Sehingga perusahaan dapat menetapkan batasan kemampuan finansial perusahaan dan menentukan strategi bisnis yang cocok untuk mereka.
Vertikal
Metode vertikal akan menghitung setiap item pada laporan keuangan sebagai persentase dari angka dasar dalam laporan tersebut.
Penggunaan persentase dalam teknik ini memberikan pedoman untuk membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaingnya dalam industri atau dengan perusahaan yang berbeda ukuran.
Anda dapat menggunakan teknik analisis ini pada neraca, laporan laba rugi atau arus kas.
Likuiditas
Teknik analisis ini berfokus terutama pada neraca. Anda dapat menghitung piutang, tingkat perputaran hutang dan persediaan. Jenis analisis likuiditas meliputi rasio kas, rasio lancar, dan modal kerja.
Profitabilitas
Tujuan utama memperoleh aset dan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Analisis profitabilitas dapat membantu organisasi memahami bagaimana perusahaan dapat menghasilkan pendapatan.
Teknik ini dapat membantu Anda menilai kelayakan keputusan investasi dengan menghitung tingkat pengembalian dalam jangka waktu tertentu.
Beberapa alat yang dapat Anda gunakan untuk melakukan analisis profitabilitas meliputi perhitungan margin laba operasi, laba sebelum bunga, pajak, margin depresiasi dan amortisasi.
Varians
Analisis varians menghitung selisih antara estimasi anggaran bisnis dan jumlah aktual yang dibelanjakannya.
Dikatakan ada varians jika ada selisih antara anggaran dan jumlah yang dikeluarkan.
Misalnya, jika perkiraan anggaran organisasi untuk tahun keuangan tertentu adalah Rp200 juta tetapi menghabiskan Rp285 juta, maka ada selisih sebesar Rp85 juta.
Setelah menghitung variansnya, Anda dapat melakukan investigasi internal untuk menentukan penyebab dan cara mencegahnya.
Skenario dan sensitivitas
Analisis skenario dan sensitivitas dapat menilai perubahan kinerja bisnis berdasarkan skenario saat ini dan elemen yang berbeda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut dapat mencakup prospek ekonomi, perubahan struktur pajak, dan tarif bunga bank.
Teknik analisis ini menggunakan data dari pengalaman sebelumnya untuk menentukan bagaimana perubahan tersebut dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Teknikini dapat membantu analis membuat keputusan yang tepat untuk menghindari hasil yang tidak menguntungkan.
Baca juga: Cara Melakukan Optimasi Struktur Modal & Faktor yang Mempengaruhinya
Metrik yang Digunakan untuk Mengukur Kinerja Keuangan
Berikut adalah 10 metrik penting untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan:
1. Margin laba kotor
Margin laba kotor mengukur persentase pendapatan setelah dikurangi harga pokok penjualan.
Perlu diingat bahwa harga pokok penjualan tidak termasuk biaya operasional atau pajak. Sebaliknya, margin laba kotor hanya mengukur tingkat profitabilitas.
Margin laba kotor = (Pendapatan – HPP) : Pendapatan x 100
2. Margin laba bersih
Margin laba bersih mengukur profitabilitas dan dihitung dengan mencari laba sebagai persentase dari pendapatan.
Perbedaannya dengan margin laba kotor, margin laba bersih ini adalah ukuran profitabilitasnya keseluruhan bisnis dan memperhitungkan biaya lainnya seperti pajak dan biaya operasional.
Margin laba bersih = Laba bersih : Pendapatan
3. Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk menilai likuiditas perusahaan yang tersedia. Nilai likuiditas dapat digunakan untuk mendanai hal-hal seperti operasional harian bisnis.
Modal kerja dihitung dengan mengurangkan kewajiban lancar dari aset lancar.
Modal kerja = Aset lancar – Kewajiban lancar
4. Rasio lancar
Rasio lancar atau current ratio mengacu pada rasio likuiditas. Rasio ini digunakan untuk menilai apakah suatu bisnis memiliki aset lancar yang cukup untuk membayar kewajiban lancarnya.
Rasio lancar = Aset lancar : Kewajiban lancar
5. Rasio cepat
Rasio cepat atau quick ratio menghitung kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek.
Rasio ini berfokus pada aset lancar yang likuid (mudah diubah menjadi uang tunai), termasuk kas, surat berharga, dan piutang.
Rasio cepat = (Aset lancar – Persediaan) : Hutang lancar
6. Leverage
Leverage menghitung jumlah utang yang digunakan untuk membeli aset. Levarage disebut juga angka pengganda ekuitas dan nilainya akan meningkat apabila perusahaan menggunakan banyak hutang untuk membeli aset.
Leverage = Total aset : Total Ekuitas
7. Return on Equity (ROE)
Pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) menilai seberapa efektivitas ekuitas, yang menunjukkan berapa banyak keuntungan yang akan diperoleh investor selanjutnya.
Nilai pengembalian ekuitas yang lebih tinggi adalah pertanda baik. Karena ini menunjukkan bahwa investor akan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Selain itu, nilai ROE menunjukkan bahwa operasional bisnis berjalan baik.
ROE = Laba bersih : [(Ekuitas awal + Ekuitas akhir) : 2]
8. Return on Asset (ROA)
Pengembalian aset atau return on asset menunjukkan seberapa efektif perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan.
Nilai ROA yang rendah merupakan indikasi bahwa aset perusahaan tidak digunakan secara efektif.
ROA = Laba bersih : [(Aset awal + Aset akhir) : 2]
9. Perputaran persediaan
Perputaran persediaan atau inventory turnover adalah rasio efisiensi yang mengukur seberapa sering perusahaan menjual persediaan per periode akuntansi.
Perputaran persediaan = Harga pokok penjualan: [(Persediaan awal + Persediaan akhir) : 2]
10. Arus kas operasi
Arus kas operasi menghitung berapa banyak kas yang dimiliki bisnis sebagai hasil dari operasional bisnis. Informasi mengenai arus kas ini dapat ditemukan pada laporan arus kas.
Arus kas operasi = (Pendapatan operasi + Biaya non-kas) – (Perubahan modal kerja + Pajak)
Arus kas bebas = Arus kas operasi – Total pengeluaran
Baca juga: Pengertian Keputusan Manajerial, Karakteristik, Jenis, dan Tahapnya
Bagaimana Cara Melakukan Evaluasi Kinerja Keuangan?
Proses menilai bagaimana kinerja keuangan perusahaan terbilang rumit dan membutuhkan banyak data keuangan. Tetapi ada beberapa langkah dasar yang dapat Anda ikuti untuk menyederhanakan prosesnya.
Langkah pertama adalah mengumpulkan semua laporan keuangan yang diperlukan, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
Setelah Anda memiliki berbagai laporan tersebut, mulailah dengan menghitung rasio utama seperti rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio leverage.
Rasio ini membantu Anda untuk memahami seberapa baik kinerja perusahaan secara finansial.
Selanjutnya, cari tahu bagiamana tren data dari waktu ke waktu. Apakah metrik tertentu meningkat atau menurun? Informasi ini dapat membantu Anda mengidentifikasi potensi risiko atau peluang pertumbuhan.
Penting juga untuk membandingkan temuan Anda dengan tolok ukur industri. Yang akan memberi Anda gambaran tentang seberapa baik kinerja perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain di sektor atau industri yang sama.
Pertimbangkan juga faktor kualitatif yang dapat memengaruhi kesehatan keuangan perusahaan. Misalnya, perubahan kepemimpinan perusahaan atau peraturan yang dapat berdampak signifikan terhadap kinerja bisnis.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memperoleh informasi berharga mengenai kesehatan keuangan perusahaan dan membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut.
Baca juga: 12 Metrik Kinerja Keuangan yang Harus Ada di KPI Perusahaan
4 Indikator Utama Evaluasi Kinerja Keuangan
Tidak ada cara mana yang lebih baik dalam mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan. Pasalnya, bagaimana satu perusahaan menilai kesehatan keuangan bisa saja berbeda dengan perusahaan lain.
Namun, ada beberapa indikator utama yang harus Anda nilai ketika menilai kinerja keuangan perusahaan. Keempat hal tersebut adalah:
- Likuiditas
- Solvabilitas
- Profitabilitas
- Efisiensi pengoperasian
Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh uang tunai ketika diperlukan.
Yang menentukan posisi likuiditas perusahaan adalah kemampuannya mengubah aset menjadi uang tunai.
Jika suatu perusahaan dapat melakukan ini, maka ini adalah tanda bahwa perusahaan dapat membayar kewajiban lancarnya. Jika perusahaan tidak dapat membayar hutang lancarnya, maka ini menjadi indikasi bahwa perusahaan tidak akan bertahan lama.
Solvabilitas
Bisakah perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya? Solvabilitas adalah kunci saat mengukur kesehatan keuangan untuk perusahaan mana pun.
Saat Anda melakukan analisis kinerja keuangan, selalu periksa kinerja solvabilitas perusahaan. Cari tahu apakah perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Profitabilitas
Semua perusahaan harus menguntungkan jika ingin berhasil. Tentu, start-up dapat mengandalkan investor dan kreditor yang akan membantu mereka melewati masa sulit dalam memulai bisnis baru.
Tapi, jika perusahaan ingin bertahan dalam jangka panjang, maka perusahaan harus profit. Metrik terbaik untuk menghitung profitabilitas bersih perusahaan adalah margin bersih.
Efisiensi pengoperasian
Seberapa efisien organisasi Anda? Efisiensi pengoperasian adalah metrik kunci yang harus dilacak dalam analisis kinerja keuangan.
Efisiensi pengoperasian akan menunjukkan seberapa efisien operasi perusahaan berjalan dan seberapa baik manajemen dalam mengendalikan biaya.
Baca juga: Pengertian Jenis Analisis Keputusan Keuangan Bisnis dan Manfaatnya
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melakukan Evaluasi Kinerja Keuangan
Ada beberapa kesalahan yang harus dihindari saat melakukan analisis kinerja keuangan. Berikut daftar kesalahan yang sering dilakukan ketika mengevaluasi kinerja keuangan:
1. Berfokus pada kinerja keuangan jangka pendek
Kinerja keuangan jangka pendek memang penting, namun melihat bagaimana gambaran kinerja keuangan jangka panjang perusahaan juga tidak kalah penting.
Suatu perusahaan bisa saja memiliki kinerja keuangan jangka pendek yang bagus. Tetapi jika kinerja tersebut tidak berkelanjutan dalam jangka panjang, hal ini bisa indikasi bahwa perusahaan tersebut bukan tempat investasi yang bagus.
2. Hanya mengandalkan rasio keuangan
Rasio keuangan memberikan informasi yang berguna mengenai keuangan perusahaan. Akan tetapi, rasio keuangan bukan satu-satunya alat untuk menilai keuangan perusahaan.
Misalnya, dalam melakukan evaluasi keuangan perusahaan, Anda juga harus melihat faktor-faktor seperti tren pasar, feedback pelanggan, dan kualitas manajemen.
3. Mengabaikan faktor kualitatif
Analisis kinerja keuangan tidak boleh terbatas pada angka. Selain itu, faktor kualitatif seperti tim manajemen perusahaan, tren industri, dan persaingan juga bisa menjadi metrik daam menilai keuangan perusahaan.
4. Tidak memperhatikan faktor musiman atau siklus
Beberapa industri bersifat musiman atau siklus, yang dapat memengaruhi kinerja keuangan. Sehingga, penting untuk menyesuaikan faktor-faktor ini ketika melakukan analisis kinerja keuangan.
Baca juga: 10 Kompetensi Profesional Akuntan dan Cara Mengembangkannya
Kesimpulan
Evaluasi kinerja keuangan perusahaan adalah langkah krusial dalam pengambilan keputusan bisnis yang informasional dan berdasarkan data. Melalui evaluasi ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.
Evaluasi kinerja keuangan harus menjadi proses terus-menerus guna menjaga daya saing dan adaptasi perusahaan terhadap perubahan lingkungan bisnis.
Dalam mendukung proses evaluasi kinerja keuangan perusahaan, pemilihan software akuntansi yang tepat menjadi faktor penting. Salah satu solusi yang bisa menjadi pilihan adalah Kledo.
Dengan Kledo, Anda bisa lebih mudah membuat laporan keuangan, melacak arus kas, serta mengetahui seberapa baik kondisi keuangan perusahaan secara real time.
Tunggu apalagi? Yuk, buktikkan sendiri bagaimana Kledo akan membantu mengelola keuangan bisnis Anda melalui tautan ini.
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024
- Cara Membuat RAB, Contoh, dan Download Templatenya - 8 November 2024