Melakukan evaluasi strategi pemasaran digital merupakan langkah penting yang sering kali memerlukan waktu dan perhatian khusus.
Dengan meninjau strategi pemasaran secara berkala, Anda dapat mengidentifikasi apa yang sudah berjalan efektif, yang perlu perbaikan, serta peluang baru yang dapat memberikan dampak signifikan bagi kesuksesan bisnis Anda.
Selain itu, evaluasi ini juga menjadi cara yang efektif untuk tetap selangkah lebih maju dari para pesaing di tengah dinamika dunia pemasaran yang terus berkembang.
Pada artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah untuk melakukan evaluasi strategi pemasaran digital Anda.
Langkah 1: Tahap Persiapan
Langkah awal dalam melakukan evaluasi strategi pemasaran mencakup dua elemen penting: memperjelas tujuan bisnis Anda dan memahami lanskap digital tempat bisnis Anda beroperasi.
Perjelas tujuan bisnis Anda
Menyelaraskan tujuan pemasaran dengan strategi bisnis secara keseluruhan sangat penting untuk memastikan hasil yang optimal dari setiap upaya pemasaran yang Anda lakukan.
Tujuan bisnis Anda tentu akan berbeda-beda, tergantung pada produk atau layanan yang Anda tawarkan serta siapa target audiens Anda.
Oleh karena itu, strategi digital marketing harus disesuaikan secara khusus dengan sasaran tersebut.
Pahami lanskap digital
Penting bagi Anda untuk memahami siapa pelanggan Anda, serta di mana dan bagaimana mereka berinteraksi dengan bisnis Anda secara online.
Hal ini sangat krusial, terutama untuk kanal iklan berbayar. Setiap platform digital seperti Instagram, LinkedIn, dan TikTok memiliki karakteristik demografis audiens yang berbeda.
Misalnya, panduan demografi media sosial dari Khoros memberikan informasi detail tentang pengguna berbagai platform sesuai industri dalam infografis ini:

Dari infografis di atas, Anda bisa melihat bahwa dalam industri retail, saluran iklan berbayar yang paling cocok adalah Meta (Facebook dan Instagram), Pinterest, dan Snapchat.
Sementara itu, untuk organisasi di sektor jasa keuangan, platform seperti Facebook, X (sebelumnya Twitter), dan LinkedIn lebih relevan.
Melakukan evaluasi ulang terhadap target audiens dan demografi usia akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam memilih platform iklan berbayar terbaik untuk mempromosikan produk atau layanan bisnis Anda.
Baca Juga: 10 Jenis Strategi Pemasaran yang Wajib Bagi Pebisnis Baru
Langkah 2: Memahami Audiens dan Digital Presence Anda
Setelah seseorang mengunjungi situs Anda melalui mesin pencari atau iklan berbayar, pengalaman mereka di situs tersebut harus dibuat sebaik dan semudah mungkin.
Hal ini akan meningkatkan peluang terjadinya konversi, misalnya melalui pembelian langsung atau pengisian formulir prospek.
Memahami bagaimana pelanggan menavigasi situs Anda dapat memberikan wawasan penting terkait efektivitas strategi digital yang Anda gunakan.
Selain itu, Anda akan terbantu dalam mengetahui siapa sebenarnya target audiens Anda yang paling sempurna.
Customer journey mencakup rangkaian interaksi pelanggan dengan merek, produk, atau bisnis Anda.
Interaksi ini mulai dari kesadaran akan masalah hingga pengambilan keputusan pembelian.
Menurut Hubspot, customer journey terdiri dari lima fase: Awareness, Consideration, Decision, Retention, dan Loyalty.
Dengan memetakan proses pembelian, mengidentifikasi emosi yang terlibat, dan menganalisis perilaku konsumen di tiap tahap, tim marketing Anda dapat menemukan celah maupun potensi dalam strategi yang sedang berjalan.
Selain itu, mengevaluasi sumber riset pengguna dan mencari solusi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam berbelanja.
Hal ini akan membantu Anda menyasar audiens yang benar-benar relevan dengan lebih tepat.
Baca Juga: Contoh Strategi Pemasaran Terbaik dan Cara Membuatnya
Langkah 3: Mengevaluasi Channel Digital Marketing Anda
Meninjau semua channel digital marketing yang Anda gunakan sangat penting sebagai evaluasi strategi pemasaran digital organisasi Anda.
Berikut adalah kanal utama yang umum digunakan untuk mempromosikan produk atau layanan, beserta panduan untuk mengukur performanya:
Analisis Website
Ada sejumlah metrik untuk menilai performa website, yang umumnya terbagi ke dalam kategori berikut: traffic, engagement, user experience, dan conversions.
Traffic mencakup jumlah total kunjungan dan unique visitors serta sumber trafik.
Unique visitors adalah jumlah individu yang mengunjungi situs Anda berdasarkan parameter spesifik.
Sementara itu, sumber trafik bisa mencakup pencarian organik, metode langsung, dan referral.
Kami menyarankan Anda untuk menggunakan Google Analytics GA4 jika belum mengaktifkannya.
GA4 adalah platform analitik yang sangat populer dan memungkinkan Anda melacak interaksi pengguna di situs, aplikasi, maupun iklan berbayar secara menyeluruh dan presisi.
SEO
Keberhasilan SEO dapat dilihat dari metrik trafik organik dan performa kata kunci.
- Beberapa metrik penting: total clicks, impressions, dan click-through rate (CTR).
- Data performa kata kunci seperti ranking posisi dan search query yang menghasilkan trafik membantu menilai relevansi konten Anda.
Semua data ini tersedia secara gratis melalui Google Search Console, alat penting untuk memantau performa pencarian organik situs Anda.
Iklan Berbayar (Paid Advertising)
Setiap platform PPC memiliki karakteristik sendiri, namun prinsip dasarnya tetap sama:
- Tetapkan tujuan kampanye dan KPI seperti conversion rate, cost per conversion, dan ROAS (Return on Ad Spend).
- Gunakan pelacakan konversi dan model atribusi seperti yang tersedia di GA4 untuk mengukur hasil iklan secara akurat.
- Lakukan A/B testing secara rutin untuk menguji variasi iklan.
Email Marketing
Untuk menilai efektivitas email marketing, ada beberapa metrik penting yang perlu Anda perhatikan, antara lain:
- Open rate (tingkat email yang dibuka)
- Click-through rate (tingkat klik terhadap tautan di dalam email)
- Conversion rate (tingkat konversi dari penerima email).
Metrik-metrik ini membantu Anda dan tim untuk memahami seberapa besar keterlibatan audiens terhadap email yang dikirimkan.
Selain itu, metrik seperti unsubscribe rate (tingkat berhenti berlangganan) dan spam complaints (aduan spam) juga penting untuk dievaluasi karena memberikan gambaran tentang respons audiens dan seberapa baik email yang Anda kirim diterima oleh penerima.
Membagi daftar email berdasarkan perilaku dan demografi pelanggan memungkinkan Anda menyampaikan pesan yang lebih relevan dan terarah.
Dengan melakukan peninjauan dan interpretasi metrik secara rutin, Anda dan tim marketing bisa mengidentifikasi pola, menyempurnakan konten serta waktu pengiriman email, dan pada akhirnya meningkatkan hasil kampanye.
Evaluasi media sosial
Apa pun platform media sosial yang Anda gunakan untuk beriklan, dua metrik utama yang harus selalu dievaluasi adalah engagement (keterlibatan) dan reach (jangkauan).
Alat analitik khusus platform seperti Facebook Audience Insights, X Analytics (sebelumnya Twitter Analytics), dan Instagram Insights menyediakan data mendalam seperti jumlah likes, shares, komentar, retweet, dan jangkauan konten, serta data demografi dan perilaku audiens.
Agar strategi media sosial Anda semakin efektif, ikuti tips ini:
- Analisis tren data secara rutin untuk menyempurnakan strategi konten
- Mengoptimalkan waktu posting
- Mengidentifikasi jenis konten dengan performa terbaik guna meningkatkan keterlibatan dan memperluas jangkauan.
Optimasi tingkat konversi (conversion rate optimization / CRO)
CRO adalah proses mengubah elemen-elemen tertentu di situs web Anda dengan tujuan meningkatkan kemungkinan terjadinya konversi berdasarkan analisis perilaku pengguna, pengujian, dan optimalisasi berbasis data.
Beberapa metrik kunci yang bisa Anda pantau dalam proses CRO antara lain:
- Conversion rate: Persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang Anda inginkan, seperti mengisi formulir atau melakukan pembelian.
- Bounce rate: Persentase pengunjung yang langsung meninggalkan situs tanpa melakukan interaksi lebih lanjut.
- Average session duration: Rata-rata durasi waktu yang dihabiskan pengunjung selama satu sesi kunjungan.
- Click-through rate (CTR): Persentase pengguna yang mengklik tautan atau tombol CTA dibandingkan dengan total pengguna yang melihatnya.
- Revenue per visitor: Rata-rata pendapatan yang dihasilkan dari setiap pengunjung situs.
Dengan memantau metrik-metrik ini secara konsisten, Anda dapat mengevaluasi efektivitas upaya optimasi dan mengidentifikasi titik-titik yang masih perlu peningkatan dalam proses konversi.
Baca Juga: 19 Jenis Pemasaran, Tujuan, Fungsi, dan Strateginya
Langkah 4: Mendiagnosis Kelemahan Strategi
Tidak ada strategi pemasaran yang benar-benar sempurna.
Kelemahan strategi bisa muncul dari berbagai sumber, seperti bias, blind spot (titik buta), hingga kurangnya pengetahuan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda dan tim untuk mampu mengidentifikasi area yang tidak memberikan performa optimal, memahami penyebab umum dari kelemahan tersebut, dan mengembangkan solusi yang dapat langsung diterapkan untuk mengatasinya.
Memahami penyebab kinerja buruk
Kinerja digital marketing yang kurang optimal dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti:
- Menyasar audiens yang tidak tepat
- Ketidaksesuaian antara pesan dan kebutuhan audiens
- Pemilihan atau penggunaan kanal yang kurang optimal.
Jika kampanye tidak mampu menjangkau atau menarik perhatian target pasar, bisa jadi permasalahannya adalah segmentasi pasar yang tidak akurat atau riset yang kurang mendalam.
Ketidaksesuaian pesan terjadi ketika konten yang disampaikan tidak berhasil menjawab kebutuhan, permasalahan, atau minat audiens secara efektif.
Selain itu, kurangnya optimalisasi kanal distribusi bisa menyebabkan konten dipublikasikan di platform yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau preferensi target audiens.
Solusi yang bisa langsung diterapkan
Nah, ada berbagai strategi yang bisa Anda gunakan untuk memperbaiki strategi Anda:
- Revisi persona audiens. Ini untuk memastikan segmentasi dan penargetan audiens sudah benar. Dengan menganalisis data demografis, perilaku, dan preferensi audiens, Anda dapat menyempurnakan profil audiens sehingga strategi pemasaran menjadi lebih tepat sasaran.
- Perbaiki pesan iklan. Pastikan bahwa konten yang Anda sampaikan sesuai dengan kebutuhan, masalah, dan ketertarikan audiens. Penyusunan pesan yang selaras dengan nilai, aspirasi, dan konteks mereka akan meningkatkan daya tarik serta keterlibatan.
- Optimalkan kanal distribusi. Pilih platform yang paling sering digunakan oleh target audiens, sesuaikan konten dengan karakteristik masing-masing platform, dan lakukan evaluasi serta penyempurnaan secara rutin. Dengan begitu, efektivitas strategi akan meningkat secara nyata.
Baca Juga: 10 Contoh Strategi Pemasaran Produk Ini Wajib Dicoba di 2025
Langkah 5: Mengukur Efektivitas Digital Marketing dan ROI

Langkah berikutnya dalam evaluasi strategi pemasaran adalah menetapkan Key Performance Indicators (KPI).
Setelah menetapkan KPI, Anda dapat menggunakan berbagai alat analitik untuk melacak kemajuan dan menghitung Return on Investment (ROI).
Dengan begitu, Anda dapat memastikan bahwa strategi digital marketing Anda menguntungkan dan dapat ditingkatkan.
Menentukan KPI
Menentukan KPI yang tepat sangat penting agar strategi digital marketing selaras dengan tujuan bisnis Anda.
Misalnya, bagi bisnis e-commerce, KPI bisa berupa target pendapatan tahunan.
Sedangkan untuk bisnis B2B, KPI dapat berfokus pada jumlah konversi prospek dari iklan PPC seperti Google Ads atau Meta Ads.
Mengetahui tujuan utama Anda, apakah meningkatkan brand awareness, traffic situs, atau penjualan akan membantu menyusun proses evaluasi yang relevan.
Menggunakan alat analitik
Berikut beberapa tools utama untuk membantu mengukur performa digital marketing Anda:
- Google Analytics 4 (GA4): Untuk melacak traffic website, perilaku pengguna, dan konversi. Terintegrasi dengan Google Ads, Tag Manager, dan Search Console.
- Facebook Insights, X Analytics, Instagram Analytics: Menyediakan data demografis audiens dan performa konten.
- Mailchimp, Constant Contact: Menganalisis performa kampanye email seperti open rate dan CTR.
- HubSpot, Marketo: Tools marketing automation untuk analisis lintas kanal dan penilaian ROI.
Menghitung ROI
ROI (Return on Investment) mengukur berapa besar keuntungan yang diperoleh dari investasi pemasaran.
Formula sederhananya:
ROI = (Laba Bersih / Total Biaya) × 100
Contoh: jika iklan berbayar senilai $10.000 menghasilkan penjualan $30.000, maka ROI = (30.000 / 10.000) × 100 = 300%.
Dengan menghitung ROI secara rutin, Anda bisa dengan mudah menilai efektivitas strategi marketing Anda.
Baca Juga: Gunakan Strategi Marketing Ini Untuk Meningkatkan Keuntungan
Langkah 6: Menyempurnakan Strategi

Setelah Anda dan tim menyelesaikan seluruh langkah di atas, maka evaluasi strategi pemasaran Anda telah selesai.
Namun, strategi ini bukanlah sesuatu yang statis.
Anda harus terus mengembangkan strategi secara bertahap melalui perbaikan berkelanjutan dan pengujian A/B agar dapat mencapai hasil maksimal.
Perbaikan secara bertahap
Pendekatan bertahap memungkinkan Anda dan tim untuk menyesuaikan strategi secara proaktif terhadap tren, teknologi, dan perilaku konsumen yang terus berubah.
Dengan menggunakan data yang akurat dan terkini, Anda bisa mengambil keputusan berdasarkan metrik kinerja aktual, bukan sekadar intuisi atau pengalaman masa lalu.
Hal ini memastikan bahwa setiap perubahan bersifat tepat sasaran dan berdampak nyata terhadap ROI.
Contohnya, dalam penggunaan Google Ads, Anda bisa secara rutin menganalisis metrik seperti rasio klik (CTR) dan rasio konversi untuk mengidentifikasi peluang peningkatan seperti penyempurnaan teks iklan, pemilihan kata kunci, atau strategi bidding.
Proses ini adalah siklus perbaikan terus-menerus yang perlu dijalankan agar strategi pemasaran digital memberikan hasil maksimal.
A/B Testing untuk Optimasi
Seperti dijelaskan sebelumnya dalam bagian tentang CRO, A/B testing adalah metode yang sangat efektif untuk meningkatkan kinerja strategi pemasaran secara sistematis.
Tes ini membandingkan dua pendekatan atau lebih untuk mengetahui mana yang paling efektif.
A/B testing tidak hanya berlaku untuk website, tetapi juga bisa Anda terapkan pada iklan berbayar dan email marketing.
Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam A/B testing:
- Tentukan apa yang ingin diuji: Misalnya judul iklan, gambar atau video, tombol CTA, atau subjek email.
- Buat variasi uji coba: Kembangkan dua atau lebih versi elemen yang ingin diuji (versi A dan versi B).
- Luncurkan tes: Jalankan tes pada waktu yang sama kepada segmen audiens yang serupa untuk menjaga keadilan hasil.
- Kumpulkan data: Tinjau metrik seperti CTR, konversi, atau tingkat interaksi untuk menentukan performa masing-masing versi.
- Pilih yang terbaik: Setelah hasilnya signifikan secara statistik, terapkan versi yang terbukti paling efektif.
A/B testing memerlukan perencanaan yang matang, tujuan yang jelas, serta kesabaran dalam menunggu hasil yang valid.
Baca Juga: 15 Contoh Strategi Pemasaran Terbaik untuk Meningkatkan Profit Bisnis
Kesimpulan
Melakukan evaluasi dan menyempurnakan strategi pemasaran Anda merupakan langkah penting untuk memaksimalkan peluang keberhasilan jangka panjang organisasi Anda.
Dengan evaluasi secara rutin, Anda dapat menangkap peluang baru yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap kinerja bisnis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Aplikasi kasir Kledo POS dapat sangat membantu operasional harian bisnis Anda.
Tidak hanya mencatat transaksi penjualan, Kledo POS juga menyediakan laporan penjualan yang bisa Anda gunakan sebagai data evaluasi strategi pemasaran.
Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS, Anda bisa klik tautan ini untuk mencobanya.
- 6 Langkah untuk Evaluasi Strategi Pemasaran Digital - 4 Juni 2025
- 12 Ide Bisnis dengan AI yang Menjanjikan di Tahun 2025 - 3 Juni 2025
- 6 Peluang Franchise Es Krim Menjanjikan + Tipsnya - 2 Juni 2025