Jurnal Penjualan: Ini Definisi, Fungsi, dan Format Penyusunannya

jurnal penjualan

Jurnal penjualan merupakan salah satu jenis jurnal yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat semua transaksi penjualan secara kredit.

Jenis jurnal ini sangat cocok digunakan oleh perusahaan dagang. Sebab, perusahaan dagang seringkali melakukan transaksi jual beli.

Sedangkan untuk penjualan secara tunai, Anda dapat mencatatnya pada jurnal penerimaan kas.

Nah, supaya Kawan Kledo jadi lebih paham, artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai jurnal penjualan yang meliputi definisi, fungsi, format, dan contoh kasusnya. Baca dengan seksama, ya!

Memahami Pengertian Jurnal Penjualan

jurnal penjualan

Jurnal penjualan (sales journal) merupakan jurnal yang berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan perusahaan yang dilakukan secara kredit.

Sama halnya dengan jurnal pembelian, sales journal hanya mencatat penjualan secara kredit (utang), ya. Lalu, bagaimana dengan penjualan yang terjadi secara tunai? Nah, ada jurnal khusus yang mencatatnya, yaitu jurnal penerimaan kas.

Adapun jenis barang yang bisa Anda catat ke dalam sales journal hanya jenis barang dagangan.

Sedangkan penjualan aset seperti tanah, mesin, gedung bangunan, dan jenis aset lainnya tidak bisa karena jarang terjadi.

Anda dapat mencatat penjualan aset ke jurnal umum, atau ke jurnal khusus penerimaan kas dengan men-debit akun kas dan meng-kredit akun penjualan.

Baca Juga: Contoh dan Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Perlengkapan

Apa Sih Fungsi dan Manfaat Jurnal Penjualan Untuk Bisnis?

Nah, seperti yang sudah kami sampaikan di paragraf sebelumnya, fungsi dari sales journal tak lain untuk mencatat semua transaksi penjualan barang dagang secara kredit.

Dengan begitu, akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pencatatan dan analisis transaksi untuk kemudian dipindahkan ke buku besar.

Pencatatan tersebut dilakukan dengan cara men-debit akun piutang usaha dan meng-kredit akun penjualan.

Selain itu, karena pencatatan di jurnal ini menjadi dasar untuk pencatatan di buku besar dan laporan keuangan, maka jurnal ini pun menjadi bagian penting dari siklus akuntansi. 

Jurnal penjualan juga membawa manfaat sebagai berikut:

  • Mempermudah Anda melacak arus kas
  • Membantu memantau performa penjualan produk
  • Sebagai bukti kepatuhan terhadap hukum
Banner 2 kledo

Baca Juga: Jurnal Pembelian Barang Dagang: Contoh dan Cara Membuatnya

Bagaimana Bentuk Sales Journal?

Secara umum, bentuk sales journal mempunyai enam kolom. Nah, berikut bentuk dari sales journal.

TanggalNo. FakturKeteranganRefSyarat PembayaranPiutang Dagang (D)
Penjualan (K)
Bentuk sales journal

Nah, untuk penjelasan lengkapnya mengenai fitur masing-masing kolom ada di bawah ini.

  1. Tanggal, kolom tanggal berisikan tanggal kejadian transaksi. Untuk menentukan tanggal jurnal, Kawan Kledo dapat melihatnya pada faktur.
  2. Nomor faktur, berisi nomor yang tertera pada faktur, ya.
  3. Keterangan, kolom ini berisikan pihak melakukan pembelian secara kredit kepada perusahaan.
  4. Ref, yakni kolom yang berisikan nomor referensi. Anda dapat menyesuaikan penyusunan nomor referensi dengan kebutuhan perusahaan.
  5. Syarat Pembayaran, kolom yang berisi syarat ketentuan pembayaran yang penjual wajibkan kepada pembeli. Misalnya n/30, 2/10, 3/45. (Untuk penjelasan mengenai syarat pembayaran ini akan kami jelaskan di bawah)
  6. Piutang Dagang dan Penjualan, berisikan jumlah nominal transaksi berdasarkan faktur dengan men-debet piutang dagang dan meng-kredit penjualan.

Memahami syarat pembayaran dalam transaksi

jurnal penjualan

Kawan Kledo tentu familiar dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 kan? Nah, itu merupakan salah satu contoh syarat pembayaran yang sering muncul dalam transaksi jual beli.

Dalam dunia jual beli, memang terkadang terdapat syarat pembayaran khusus dan disimbolkan dengan kode tertentu. Di bawah ini penjelasan beberapa syarat pembayaran yang sering terjadi:

  • n/30 (n slash 30) maksudnya jangka waktu pembayaran maksimal adalah 30 hari setelah terjadinya transaksi. n sendiri berarti jumlahnya banyaknya hari. Apabila lebih 30 hari pembeli belum bisa melunasi pembayaran, maka pembeli dapat mengajukan perjanjian dengan penjual,
  • 2/10, n/30 (2 slash 10, n slash 30). Seperti pembahasan sebelumnya, n/30 mempunyai makna bahwa jangka waktu maksimal pembayaran utang yaitu 30 hari setelah terjadinya transaksi. Sedangkan 2/10 artinya pembeli akan mendapatkan diskon sebesar 2% apabila mampu melunasi pembayaran maksimal 10 hari setelah terjadinya transaksi. Jika lebih dari 10 hari, maka penawaran diskon tersebut tidak berlaku lagi.

Dua penjelasan di atas hanyalah beberapa contoh syarat pembayaran, ya. Secara faktual, jumlah diskon dan hari dapat berubah sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli.

Agar Kawan Kledo semakin paham, berikut kami sajikan contoh kasusnya.

Pada tanggal 1 Oktober 2021, Toko Rama menjual barang kepada Toko Irama sebesar Rp. 20.000.000 dengan syarat 3/15, n/ 45.

Analisis soal:

Syarat pembayaran yang tertera yaitu 3/15, n/45 artinya jangka waktu pembayaran maksimal 45 hari setelah transaksi.

Namun, jika Toko Irama mampu membayar maksimal 15 hari setelah transaksi maka akan mendapat potongan pembayaran sebesar 3%.

15 hari setelah transaksi yakni tanggal 16 Oktober 2021. Jika Toko Irama mampu membayar maksimal pada tanggal tersebut, maka akan mendapat potongan sebesar berikut:

3% x 20.000.000 = 600.000

Jadi, potongan diskon yang Toko Irama dapatkan sebesar Rp. 600.000.

Baca juga: Jurnal Penjualan Kredit: Pengertian, Bentuk, dan Contoh Penyelesaiannya

Apa Saja Jenis Jurnal Penjualan?

Dalam praktik akuntansi, terdapat empat jenis jurnal penjualan yang untuk mencatat berbagai jenis transaksi penjualan.

Keempat jurnal ini membantu bisnis dalam menyusun laporan keuangan secara akurat dan terstruktur:

1. Jurnal penjualan tunai

Jurnal ini mencatat semua transaksi penjualan tunai, baik yang dibayar menggunakan uang fisik maupun kartu kredit.

Biasanya, lembaga kliring atau bank (seperti BDO atau BPI) yang memproses transaksi menggunakan kartu kredit.

Kemudian, mereka mentransfer dana ke rekening penjual setelah memotong biaya pemrosesan (sekitar 2–3%).

Biaya ini tercatat sebagai beban kartu kredit dalam jurnal.

2. Jurnal penjualan kredit

Jurnal ini mencatat semua transaksi penjualan secara kredit. Dalam pencatatan akuntansi, akun piutang usaha didebit dan akun penjualan dikredit.

Jurnal ini penting untuk memantau piutang dari pelanggan, sekaligus mengelola risiko gagal bayar, misalnya dengan menerbitkan surat promes atau menetapkan syarat pembayaran tertentu.

3. Jurnal potongan penjualan

Potongan penjualan bertujuan untuk mendorong pelanggan membayar lebih awal.

Misalnya, bisnis memberikan syarat pembayaran “2/10, n/30”. Berarti, seperti penjelasan kami sebelumnya, pelanggan mendapat potongan 2% jika membayar dalam 10 hari, sedangkan jatuh tempo penuh adalah 30 hari.

Potongan ini tercatat dalam jurnal potongan penjualan dan akan mengurangi saldo piutang usaha.

4. Jurnal retur penjualan dan pengurangan

Jurnal ini mencatat barang yang pelanggan kembalikan atau pengurangan harga akibat barang rusak/cacat.

Biasanya, bisnis akan menerbitkan nota kredit (credit memo) untuk transaksi ini, yang akan mengurangi saldo piutang usaha dan menyesuaikan kembali nilai persediaan serta harga pokok penjualan (HPP).

Baca Juga: Mengenal Jurnal Transaksi Dalam Akuntansi Beserta Contohnya

Cara Mencatat Jurnal Penjualan Secara Kredit

Lakukan pencatatan jurnal penjualan secara sistematis agar transaksi penjualan kredit terdokumentasi dengan akurat.

Berikut adalah langkah-langkah sederhana dalam mencatatnya:

1. Identifikasi transaksi

Pastikan bahwa transaksi merupakan penjualan secara kredit (bukan penjualan tunai).

2. Kumpulkan informasi penting

Data yang harus Anda kumpulkan antara lain:

  • Tanggal transaksi
  • Nama pelanggan
  • Nomor faktur
  • Nilai penjualan (jumlah penjualan kredit)
  • Harga Pokok Penjualan (HPP) – jika menggunakan sistem persediaan perpetual

3. Catat transaksi ke dalam jurnal penjualan

Buat entri jurnal dengan akun-akun berikut:

AkunDebit / KreditKeterangan
Piutang UsahaDebitJumlah yang harus pelanggan bayar
PenjualanKreditPendapatan dari penjualan
Harga Pokok PenjualanDebitBiaya barang yang dijual
Persediaan Barang DagangKreditPengurangan stok barang yang dijual

4. Posting ke buku besar umum

Pada akhir periode pelaporan, jumlahkan kolom-kolom dalam sales journal (misalnya: total Piutang Usaha dan Penjualan), lalu pindahkan nilainya ke akun yang sesuai di buku besar umum.

5. Verifikasi dan penyesuaian

Periksa kembali data untuk memastikan tidak ada kesalahan atau informasi yang tertinggal.

Jika ada potongan harga, retur, atau pengurangan, lakukan penyesuaian melalui jurnal yang sesuai (seperti jurnal retur penjualan atau jurnal potongan penjualan).

Baca Juga: Contoh Jurnal Koreksi Persediaan dan Cara Membuatnya

Apa Saja Tips Menyusun Sales Journal?

Nah, di bawah ini merupakan tips menyusun sales journal. Apa saja, ya?

  • Pastikan transaksi mempunyai bukti yakni dokumen faktur sebagai bukti bahwa transaksi benar-benar terjadi.
  • Setelah itu, lakukan analisis apakah transaksi yang terjadi sesuai dengan faktur yang ada. Jika sesuai, maka transaksi tersebut tidak fiktif.
  • Selanjutnya masukkan akun yang terpengaruh transaksi ke dalam sales journal yakni dengan men-debit akun piutang usaha dan meng-kredit akun penjualan.
  • Pada setiap akhir bulan, pindahkan entri sales journal ke buku besar.
  • Sedangkan pada akhir periode akuntansi, pindahkan entri sales journal ke dalam buku besar piutang usaha.
  • Jika Anda menggunakan software akuntansi Kledo, Anda bisa melihat alur bisnis penjualan dan bagaimana hal ini sangat mempermudah sales journal Anda, seperti di video ini:

Baca juga: Jurnal Pembelian: Definisi, Format, dan Contohnya

Contoh Penyelesaian Jurnal Penjualan

Di bawah ini merupakan contoh transaksi di UD Sanjaya selama bulan Juli 2021.

TanggalTransaksi
6 JuliDijual barang dagangan kepada Toko Bersama sebesar Rp. 3.200.000 dengan syarat 4/10, n/30 (Faktur 011)
10 Juli Mengirim barang dagang pesanan ke Toko Sahabat sebesar Rp. 2.400.000 dengan syarat 4/10, n/30 (Faktur 012)
19 JuliMelakukan pengiriman barang dagang pesanan ke Toko Famili sebesar Rp. 1.400.000 dengan syarat 4/10, n/30 (Faktur 013)
27 Juli Menjual barang dagangan kepada Pd. Cipta Usaha sebesar Rp. 2.800.000 dengan syarat 4/10, n/30 (Faktur 014)

Penyusunan sales journal terdapat di bawah ini.

CV SANJAYA

Sales Journal

Juli 2021

TglNo. FakturKeterangan Syarat PembayaranPiutang Dagang (D)
Penjualan (K)
6 Juli011Toko Bersama4/10, n/303.200.000
10 Juli012Toko Sahabat4/10, n/302.400.000
19 Juli013Toko Famili4/10, n/301.400.000
27 Juli014Pd. Cipta Usaha4/10, n/302.800.000

Baca Juga: Jurnal Utang Usaha: Contoh dan Cara Membuatnya

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Penjualan

Keuntungan menggunakan jurnal penjualan

Pada saat pencatatan transaksi penjualan kredit dalam jurnal penjualan, masing-masing transaksi tersebut dianalisis dalam aspek debit dan kredit dan didukung dengan invoice.

Jumlah, sifat transaksi, nama pelanggan, biaya persediaan, dll disebutkan dalam satu baris.

Nah, keuntungan terbesar menggunakan jurnal penjualan adalah tidak adanya keharusan untuk menjelaskan setiap transaksi, sehingga Anda bisa menghemat waktu dan menghindari pengulangan dalam penjurnalan.

Selain itu, Anda perlu mengelompokkan semua entri penjualan kredit ke dalam satu jurnal. Ini adalah dasar untuk finalisasi neraca saldo.

Kekurangan menggunakan jurnal penjualan

Entitas harus melewati entri yang benar dalam sales journal untuk akurasi neraca saldo. Jika entitas melewati entri penjualan kredit yang salah di dalamnya, maka akan ada ketidakcocokan antara akun penjualan dan akun piutang.

Hal ini menambah beban pekerjaan akuntansi pada entitas karena entitas juga dapat mengidentifikasi transaksi penjualan kredit dari akun Piutang Usaha.

Neraca Saldo, Akun Piutang, Akun Persediaan tidak akan dihitung jika ada perbedaan atau ketidaksesuaian dalam jurnal ini.

Entitas harus melewati entri dalam jurnal ini dengan sangat hati-hati. Sehingga, ini meningkatkan biaya tenaga kerja entitas.

Baca Juga: 8 Jenis Jurnal Akuntansi Ini Wajib untuk Dipahami, Apa Saja?

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Jurnal Penjualan

jurnal penjualan 3

Keterbatasan dalam membuat jurnal penjualan

  • Saldo Penutupan Rekening Piutang dan Rekening Penjualan Kredit harus dicocokkan dalam jurnal ini; jika tidak, tidak akan ada manfaatnya.
  • Entitas harus memiliki sumber daya manusia yang terpisah untuk melakukan entri penjualan kredit dalam jurnal ini.
  • Saldo Percobaan tidak dapat dicocokkan jika sales journal tidak cocok.
  • Entitas dapat melewati transaksi kredit penjualan melalui Jurnal juga, sehingga meningkatkan beban akuntansi pada entitas.

Hal penting yang harus diperhatikan

  • Entitas bisnis harus melewati entri kredit penjualan dengan benar sehingga waktu lebih lanjut dapat disimpan pada kesalahan.
  • Entitas harus menggunakan format yang ditentukan sesuai kebijakan akuntansi dan catatan panduan.
  • Karyawan terpisah harus dipekerjakan oleh entitas untuk melakukan entri transaksi penjualan kredit.
  • Ini digunakan untuk pemeliharaan dan pelacakan akun piutang dan akun inventaris.
  • Entitas harus memeriksa dan merekonsiliasi saldo sales journal secara berkala.

Baca Juga: Contoh Jurnal Khusus Penerimaan Kas dan Cara Membuatnya

Kesimpulan

Demikianlah artikel yang kami sajikan. Melalui artikel ini Kawan Kledo dapat memahami definisi hingga cara penyelesaian sales journal. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan Kawan Kledo, ya!

Sales journal merupakan jurnal untuk mencatat semua jenis transaksi penjualan secara kredit dan berulang kali terjadi.

Jika hanya sekali terjadi, maka Anda tak perlu mencatatnya ke dalam sales journal

Nah, agar lebih efektif dan efisien, Kawan Kledo dapat menggunakan software akuntansi Kledo untuk mencatat jurnal penjualan dan pencatatan keuangan lainnya. Yuk, join sekarang juga!

Desi Murniati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − nine =