Hal yang paling menyenangkan bagi pemilik bisnis adalah ketika orang-orang membicarakan produk atau mereka, dan buzz adalah salah satu cara untuk membuatnya terjadi.
Menciptakan buzz adalah cara untuk menyebarkan berita mengenai peluncuran produk Anda, atau membuat orang-orang menyadari betapa hebatnya produk tersebut.
Tapi, bagaimana caranya?
Jangan khawatir, di artikel ini kami akan membahas semua hal yang perlu Anda ketahui mengenai buzz dalam marketing, mulai dari definisi, contoh, serta kelebihan dan kekurangannya
Apa itu Buzz dalam Marketing?
Buzz dalam marketing mengacu pada istilah dalam viral marketing yang menggambarkan strategi untuk menciptakan hype dan mendorong orang-orang di dunia maya untuk membicarakan produk atau merek Anda.
Jika eksekusinya benar, hasilnya adalah orang-orang membicarakan perusahaan Anda baik secara online maupun offline.
Fokus utama buzz marketing adalah agar nama merek Anda terkenal lewat word of mouth. Ini adalah metode di mana Anda dan audiens membicarakan pesan Anda.
Pemasar menggunakan berbagai teknik agar orang-orang mau membicarakan tentang merek mereka di media sosial, internet, di kantor, bahkan dengan teman mereka.
Baca Juga: Mengetahui Tugas Marketing dan Parameter Keberhasilannya
Mengapa Buzz Marketing Efektif?
Iklan pay-per-click, kampanye email, dan iklan berbayar di platform media sosial kurang efektif daripada promosi dari mulut ke mulut. Sebab, 92% pelanggan lebih mengandalkan rekomendasi teman.
Karena itu, strategi ini terbilang ampuh untuk mempromosikan produk, yang merupakan alasan utama perusahaan menerapkan pemasaran buzz.
Jenis pemasaran ini bergantung pada pemimpin opini dan rekomendasi mereka. Dengan buzz, Anda dapat:
- Membuat kampanye, acara, atau produk viral dan menciptakan sensasi
- Membantu meningkatkan promosi dari mulut ke mulut
- Membuat orang membicarakan produk tertentu dan merekomendasikannya kepada teman dan keluarga mereka.
Baca Juga: Marketing Channel (Saluran Pemasaran): Fungsi, Jenis, dan Contohnya
Keuntungan dari Buzz Marketing
Buzz membuat orang tertarik, penasaran, dan membangkitkan emosi serta ketertarikan terhadap produk yang dipromosikan. Teknik ini terbilang efektif karena terbukti membawa beberapa keuntungan seperti ini:
- Brand awareness yang tinggi
- Biaya pengiklanan yang rendah
- Traffic organik
- Popularitas di media sosial
- Jangkauan yang besar
- Punya keberadaan yang kuat di dunia maya
- Tingkat engagement yang tinggi
Dengan kelebihan-kelebihan di atas, tidak heran bahwa strategi buzz menjadi cukup populer di kalangan pemasar perusahaan.
Baca Juga: Pengertian Interactive Marketing, Manfaat, Strategi, dan Contohnya
Buzz Negatif dalam Marketing
Namun, ternyata strategi buzz marketing juga memiliki kekurangannya tersendiri, yaitu menghasilkan buzz negatif. Apa itu? Buzz negatif adalah ketika percakapan terkait merek atau pesan Anda menjadi lebih buruk/negatif.
Misalnya, seperti ketika influencer yang Anda ajak bekerja sama ternyata bermasalah, atau ada kesalahan pada produk Anda. Jka buzz menjadi negatif, maka reputasi brand Anda bisa terpengaruh.
Anda bisa mengelola buzz negatif dengan mencari sumbernya, mengambil langkah-langkah yang jelas untuk menyelesaikan permasalahan, dan jujur terhadap situasi.
Baca Juga: Marketing dan Branding: Pengertian Serta Perbedaannya
Apa Saja Jenis-Jenis Buzz Marketing?
Berikut ini adalah beberapa jenis kampanye buzz yang bisa Anda luncurkan untuk produk Anda:
1. Referral marketing
Program referral memungkinkan Anda untuk menawarkan insentif kepada pelanggan dan calon pelanggan ketika mereka mengundang teman dan keluarga ke peluncuran produk Anda.
Strategi jenis ini memanfaatkan kepercayaan konsumen terhadap rekomendasi dari teman yang telah kita bahas beberapa saat lalu.
Anda dapat menawarkan berbagai jenis program rujukan:
- Insentif satu sisi, di mana hanya pemberi rujukan yang mendapatkan imbalan
- Insentif dua sisi, di mana pemberi rujukan dan orang yang dirujuk sama-sama mendapatkan imbalan
Dengan memberikan sesuatu sebagai imbalan atas rekomendasi, kemungkinan besar orang membicarakan Anda akan lebih tinggi.
Untuk membuat orang bersemangat tentang peluncuran produk baru Anda dan membicarakannya dengan teman-teman mereka, Anda bisa membuat daftar tunggu pra-peluncuran dengan insentif referral, seperti yang dilakukan oleh bank digital Greenwood.
Sebagai bagian dari kampanye, mereka yang bergabung dengan daftar tunggu bisa merujuk teman, mendapat akses yang lebih cepat, serta hadiah finansial.
Karena strategi ini, Greenwood mendapat ratusan hingga ribuan orang yang menunggu serta membicarakan peluncuran produk mereka.
2. Influencer marketing
Bekerja sama dengan influencer adalah cara efektif untuk membuat penggemar mereka membicarakan produk Anda. Menemukan mikro-influencer yang terhubung dengan audiens Anda dapat membantu menyampaikan pesan dan menciptakan hype untuk peluncuran Anda.
Menyampaikan produk Anda ke orang-orang dengan banyak pengikut di media sosial akan membuat audiens mereka tahu bahwa produk Anda tepercaya.
Faktanya, sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa menggunakan selebriti Instagram daripada selebriti “biasa” akan membuat merek Anda:
- Lebih dipercaya
- Memiliki sentimen yang lebih positif
- Mendapatkan kehadiran sosial yang lebih kuat
- Menimbulkan perasaan FOMO
Semua itu akan meningkatkan share dan obrolan umum dengan merek Anda sebagai pusatnya.
Baca Juga: Ingin Endorse Selebgram? Perhatikan Hal Berikut Ini
3. Kampanye online
Sekarang ini, semua orang fokus pada hal-hal digital, dan pemasaran daring telah menjadi rumah bagi buzz marketing.
Anda bisa membuat kampanye online berdasarkan kombinasi beberapa strategi berikut ini:
- Iklan berbayar
- Posting organik di media sosial
- Blog dan artikel
Dengan begitu, merek dan produk Anda akan terlihat oleh sebanyak mungkin audiens Anda saat mereka menghabiskan waktu daring.
Menurut Forbes, pada akhir tahun 2020, orang-orang menghabiskan waktu online hampir tujuh jam setiap hari, dengan media yang paling umum dikonsumsi adalah media sosial, berita, dan situs streaming.
Di sinilah sebagian besar orang menghabiskan waktu dan berbincang-bincang, jadi ini adalah tempat yang ideal untuk mulai menghasilkan perhatian.
Jika orang-orang melihat tagar merek Anda dan postingan terkait produk Anda, ini akan menimbulkan FOMO dan mendorong mereka untuk mencari merek Anda.
4. Menjadi sponsor event
Menjadi sponsor event adalah cara untuk mengasosiasikan nama Anda dengan brand lain yang juga sukses. Anda bisa memilih event yang sesuai dengan produk Anda, atau yang sekiranya sering dihadiri oleh target audiens Anda.
Anda bisa menjadi sponsor berbagai event, misalnya:
- Acara lokal kota atau sekolah
- Konferensi global online
- Festival atau konser nasional
- Acara olahraga
Begitu nama Anda mengudara di situs web dan materi pengiklanan lain, akan ada lebih banyak orang yang penasaran dengan perusahaan Anda.
Misalnya, perusahaan teknologi Intel mensponsori Intel Extreme Masters, turnamen esport sejak tahun 2006. Event ini berjalan lancar, karena untuk memainkan game, komputer memerlukan prosesor (produk yang Intel jual). Sehingga, semua orang yang mengikuti turnamen ini akan tahu perusahaan Intel dan sponsor-sponsor lainnya.
5. Menyebarkan rumor
Hampir semua orang suka gosip, mendengar rahasia, dan mengetahui kabar terkait hal-hal yang ada di dunia. Anda bisa memanfaatkan sifat ini dengan menyebarkan rumor positif terkait merek Anda.
Perusahaan besar dapat menciptakan kehebohan dengan merilis potongan informasi kepada masyarakat tentang produk baru sebelum tanggal peluncuran.
Di dunia per-film-an, salah satu strateginya adalah membiarkan para pemeran film membocorkan sedikit detail tentang film tersebut. Misalnya, ketika Tom Holland membocorkan rahasia tentang film The Avengers.
Teknik menyebarkan rumor ini bisa Anda adaptasikan di hampir semua produk, tidak hanya film, selama Anda memiliki audiens yang aktif.
Baca Juga: Key Opinion Leader (KOL): Arti & Pentingnya dalam Pemasaran Bisnis
Cara Menciptakan Kampanye Buzz yang Sukses
Dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini, Anda bisa mengintegrasikan kampanye buzz terhadap pemasaran Anda, sehingga menjangkau demografis baru untuk target pelanggan Anda.
1. Mengidentifikasi target audiens
Pertama, Anda perlu memahami target audiens Anda. Ketahui preferensi, kendala, dan kebutuhan mereka. Semakin banyak Anda mempelajari tentang pelanggan Anda, semakin baik Anda dapat menyesuaikan strategi pemasaran Anda.
Memahami nuansa target audiens Anda adalah hal mendasar untuk pemasaran buzz yang efektif. Anda bisa membuat buyer persona yang mencakup demografi, psikografi, dan perilaku mereka.
Sambil menganalisis persona, lakukan penelitian menyeluruh tentang analisis tren pasar. Dengan melakukan hal itu, Anda akan memperoleh wawasan berharga tentang preferensi konsumen, pola yang muncul, dan kondisi kompetitif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu Anda menyesuaikan pesan, konten, dan upaya Anda agar beresonansi dengan audiens Anda.
2. Menyusun konten yang menarik
Konten adalah elemen inti dari pemasaran buzz untuk membuat konsumen berbicara, membangkitkan emosi, dan mendorong keterlibatan.
Untuk menyusun kampanye content marketing yang bermakna, Anda harus bisa menggabungkan teknik bercerita dan elemen visual yang interaktif. Jenis konten ini terbukti memikat dan mendorong audiens.
Dengan memanfaatkan kekuatan narasi, Anda dapat mengembangkan pesan yang original, relevan, dan beresonansi dengan emosi. Dengan ini, Anda dapat menjalin hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan, bukan hanya sekadar hubungan transaksional saja.
3. Manfaatkan platform media sosial
Di era digital saat ini, media sosial adalah raja. Misalnya, merek viral di TikTok atau Instagram memiliki satu kesamaan: mereka mengenal audiens mereka dan cara melibatkan mereka.
Platform media sosial adalah salah satu sumber informasi dan interaksi utama konsumen modern. Platform ini berfungsi sebagai pondasi untuk menumbuhkan minat dan mendorong keterlibatan komunitas.
Dengan mengingat hal itu, merek harus memilih saluran yang tepat yang selaras dengan audiens target mereka. Pemilihan platform media sosial yang strategis memungkinkan Anda memaksimalkan visibilitas dan pengaruh Anda.
4. Mendorong partisipasi pengguna
Strategi buzz bergantung pada partisipasi pengguna. Untuk itu, Anda perlu mendorong pengguna agar aktif berpatisipasi dalam narasi brand Anda.
Anda dapat menginspirasi pelanggan untuk menjadi brand ambassador dan berbagi user-generated content melalui kontes, tantangan, dan pengalaman interaktif.
Dengan memberi insentif atas partisipasi dan kreativitas pengguna, Anda dapat membangun komunitas pelanggan setia yang sudah ada maupun calon pelanggan yang bersedia berbagi pengalaman dan rekomendasi mereka dengan orang lain.
Baca Juga: 10 Jenis Strategi Pemasaran yang Wajib Bagi Pebisnis Baru
Metrik untuk Mengukur Keberhasilan Buzz Marketing
Seperti strategi pemasaran lainnya, penting untuk mengukur hasil dari usaha Anda. Metrik buzz berguna untuk mengevaluasi seberapa efektif kampanye Anda dan mengoptimalkan strategi Anda di masa depan.
Dalam mengukur keberhasilan buzz, Anda bisa fokus pada dua area:
Engagement media sosial
- Like, share, dan komen: Metrik ini menunjukkan tingkat interaksi audiens dan keterlibatan mereka dengan konten Anda. Tingkat engagement yang tinggi menunjukkan bahwa konten Anda beresonansi dengan audiens Anda dan membuat mereka tertarik.
- Kinerja hashtag: Memantau performa hashtag dapat memberi tahu Anda informasi terkait jangkauan kampanye, visibilitas, dan user-generated content. Melacak penggunaan dan engagement di platform media sosial membantu mengukur sentimen audiens dan buzz yang efektif.
Traffic situs web dan rasio konversi
- Memantau peningkatkan kunjungan situs web: Melacak volume situs web selama dan setelah kampanye buzz bisa menunjukkan seberapa efektif strategi ini dalam menarik audiens dan mendorong keterlibatan mereka. Peningkatan kunjungan yang signifikan artinya kampanye Anda memiliki visibilitas tinggi dan masyarakat tertarik padanya.
- Mengukur rasio konversi: Menganalisis metrik konversi seperti pendaftaran, pembelian, atau pertanyaan memungkinkan merek menilai dampak pemasaran dalam mendorong tindakan yang diinginkan. Dengan mengaitkan konversi ke saluran atau inisiatif kampanye tertentu, merek dapat menentukan strategi mana yang menghasilkan ROI tertinggi.
Baca Juga: Analisis ROI: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya
Contoh Kampanye Buzz dari Brand Lain
Di sini, kita akan melihat beberapa contoh kampanye buzz dalam beberapa tahun terakhir yang bisa menjadi inspirasi Anda.
Contoh 1: Influencer marketing dari Puma
Brand olahraga terkenal Puma telah sukses meluncurkan kampanye influencer yang menghasilkan buzz di kalangan fan base dari pihak kolaborasi. Mereka bekerja sama dengan berbagai bintang olahraga terkenal, seperti pesepak bola dari Brazil, Neymar Jr.
Mereka juga bahkan berkolaborasi dengan bintang musik pop terkenal Dua Lipa untuk menjangkau audiens baru dan meningkatkan jumlah orang yang akan membicarakan dan membagikan gambar produk Puma.
Dari kolaborasi ini, Puma berhasil menciptakan buzz di antara audiens yang berasal dari demografi yang berbeda.
Contoh 2: Apple dan menyebarkan rumor
Peluncuran produk Apple selalu dinanti-nantikan, dan perusahaan mendukung hype tersebut dengan merilis rumor tentang fitur produk baru.
Rumor Apple sangat terkenal, hingga ada situs web yang khusus untuk melacak informasi yang dibocorkan sebelum peluncuran produk, seperti MacRumors.
Misalnya, pada peluncuran iPhone 13 pada pertengahan September 2021, situs seperti ini segera ramai oleh rumor mulai dari nama, warna ponsel baru, hingga seberapa besar penyimpanan yang akan tersedia.
Karena besarnya hype terkait produk iPhone baru, orang-orang merasakan FOMO. Dimana-mana orang membicarakan soal iPhone terbaru dan ingin ikut mengobrol, serta tentunya, menjadi salah satu orang pertama yang memiliki produk terbaru di antara rekan-rekannya.
Baca Juga: Contoh Strategi Pemasaran Terbaik dan Cara Membuatnya
Kesimpulan
Dari artikel di atas, dapat Anda ketahui bahwa buzz marketing adalah metode untuk membuat orang-orang terus membicarakan produk atau merek Anda. Ini adalah alat yang ampuh untuk meningkatkan kesadaran merek dan mendorong penjualan.
Selain mengoptimalkan pemasaran buzz Anda, jangan lupa untuk mengelola transaksi penjualan bisnis dengan akurat dengan aplikasi kasir Kledo POS.
Kledo POS adalah aplikasi kasir serba bisa yang mampu mencatat penjualan, mengelola inventaris, membuat laporan, hingga bisa digunakan untuk mengawasi toko yang memiliki banyak cabang.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Kledo POS sekarang juga melalui tautan ini!
- Buzz adalah: Kelebihan dan Kekurangannya dalam Marketing - 24 Desember 2024
- Katalog Makanan: Tips Membuat dan Contohnya - 24 Desember 2024
- Content Mapping: Pengertian dan Langkah Membuatnya - 23 Desember 2024