Anda mungkin bertanya-tanya apa sebenarnya push dan pull marketing itu? Nah, jangan khawatir, karena di artikel ini, kami akan menghilangkan semua kebingungan Anda.
Baik push marketing dan pull marketing keduanya penting dalam dunia pemasaran. Jika Anda adalah pemilik bisnis baru, Anda perlu tahu mengenai kedua strategi tersebut.
Yuk, baca artikel ini hingga selesai, ya!
Apa yang Dimaksud Push Marketing?
Push marketing adalah strategi pemasaran di mana perusahaan mempromosikan produk atau layanan mereka kepada pelanggan melalui berbagai saluran yang bisa berupa media fisik maupun digital.
Push marketing juga dikenal sebagai push communication, yang merupakan jenis pemasaran langsung di mana perusahaan mengirimkan informasi tentang produk atau layanan mereka langsung kepada konsumen yang belum tentu tertarik dengan produk Anda.
Bentuk komunikasi ini dapat membantu bisnis menjangkau klien potensial. Tujuan utama push marketing adalah untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan.
Push marketing terjadi ketika Anda secara aktif mencoba meyakinkan orang untuk membeli produk atau layanan Anda. Anda dapat melakukan ini dengan banyak cara, termasuk iklan, surat langsung, email, dan saluran pemasaran lainnya.
Baca juga: Jenis Teknik Marketing Berdasarkan Jenis Bisnis dan Tips Melakukannya
Bagaimana Strategi Push Marketing Dilakukan?
Strategi push marketing dilakukan dengan cara mengenalkan produk atau layanan secara langsung kepada pelanggan tanpa perantara. Sesuai namanya, strategi ini dilakukan berfokus untuk mendorong merek, produk, atau layanan Anda agar bisa dilihat para konsumen.
Sederhananya, tim marketing perusahaan yang harus aktif mendatangi dan mendorong pelanggan potensial agar mau membeli produk Anda dengan berbagai taktik pemasaran.
Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan yang ingin meningkatkan brand awareness untuk produk mereka.
Anda bisa melakukannya dengan menggunakan taktik pemasaran dan periklanan yang agresif untuk mendorong produk mereka dikenali pelanggan.
Dengan begitu, pesan pemasaran dapat tersampaikan, pelanggan tahu apa saja kelebihan produk Anda, dan alhasil membuat mereka mau membeli produk Anda.
Baca juga: Pentingnya Strategi Digital Marketing untuk Penjualan yang Maksimal
Apa Saja Contoh Push Marketing?
Berikut adalah beberapa contoh agar bisa memahami strategi push marketing dengan cara yang lebih baik:
Display Ads
Display Ads adalah contoh utama iklan digital yang dipasang merek di beberapa platform online.
Platform ini termasuk media sosial, mesin pencari, situs web, atau platform streaming. Jadi, Display Ads adalah cara yang efektif untuk menarik perhatian audiens saat mereka menjelajahi internet.
Billboard
Billboard juga dikenal sebagai baliho adalah struktur iklan outdoor yang digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk mereka.
Anda biasanya menemukan billboard di area dengan lalu lintas tinggi agar bisa mendapatkan banyak perhatian. Baliho adalah taktik pemasaran tradisional yang digunakan banyak perusahaan untuk membangun kesadaran merek.
Direct marketing
Ketika tim sales melakukan presentasi produk dengan pelanggan, artinya mereka melakukan pemasaran langsung kepada audiens.
Direct marketing melibatkan taktik pemasaran yang mengandalkan komunikasi langsung dengan konsumen dan tidak ada pihak ketiga yang terlibat dalam strategi pemasaran ini.
Baca juga: Direct Marketing: Pahami Pengertian, Komponen, Jenis, dan Contohnya
Apa Pengertian Pull Marketing?
Pull marketing adalah strategi pemasaran di mana bisnis mencoba ‘menarik‘ pelanggan dengan teknik pemasaran yang halus. Jadi, pull marketing ini kebalikan push marketing yang cenderung melakukan pemasaran secara frontal.
Perusahaan yang menggunakan pull marketing berusaha membangun hubungan interpersonal dengan pelanggan dan bertujuan untuk pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Taktik pull marketing membutuhkan banyak waktu dan usaha sebelum memberikan hasil yang positif. Merek harus membuat banyak konten berkualitas tinggi secara konsisten dalam jangka waktu lama untuk mendapatkan traffic organik yang lebih luas.
Baca juga: Mengetahui Perbedaan Sales dan Marketing dalam Bisnis
Bagaimana Strategi Pull Marketing Dilakukan?
Pull marketing dilakukan dengan membuat konten berkualitas yang sesuai dengan target audiens. Bisnis mencoba memikat pelanggan secara alami. Sesuai strategi ini, maka pelanggan menjadi pihak yang aktif mendatangi produk atau layanan Anda.
Tujuan utama dari strategi pemasaran konten ini adalah untuk menarik pelanggan agar mencari produk Anda secara aktif. Bisnis lebih fokus pada tujuan jangka panjang daripada tujuan jangka pendek.
Mereka ingin membangun loyalitas pelanggan daripada sekedar melakukan penjualan. Hubungan pembeli-penjual yang lebih baik berdampak pada loyalitas merek. Alhasil, pelanggan akan terus membeli produk dalam jangka panjang.
Baca juga: Rencana Pemasaran (Marketing Plan): Manfaat, Tujuan, Jenis, Contoh, dll
Contoh Pull Marketing
Mari kita lihat beberapa contoh strategi pull marketing berikut ini:
Pemasaran media sosial
Anda bisa menggunakan pemasaran media sosial untuk membantu strategi pull marketing bisnis.
Selanjutnya, Anda juga bisa membuat video tutorial singkat atau bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produk Anda. Selain itu, Anda dapat membuat infografis dan mempostingnya di platform media sosial Anda.
Berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk memasarkan produk Anda juga merupakan cara yang bagus untuk menarik perhatian konsumen.
Namun, penting untuk dicatat bahwa iklan media sosial berbayar tidak termasuk dalam contoh strategi pull marketing.
Search Engine Optimization (SEO)
Anda bisa memanfaatkan SEO untuk meningkatkan tingkat visibilitas bisnis di hasil penelusuran. Teknik SEO membuat konten Anda mudah ditemukan oleh orang yang menelusuri frasa dan kata kunci yang relevan.
SEO adalah cara yang bagus untuk mempromosikan pertumbuhan organik. Saat Anda menambahkan kata kunci dan frasa SEO ke dalam konten Anda, Anda bisa menarik audiens target Anda.
Hal ini memungkinkan Anda melakukan soft selling tanpa perlu memaksa audiens untuk membeli produk Anda.
Blog
Blog adalah taktik pemasaran konvensional yang digunakan oleh banyak perusahaan. Anda dapat menggunakannya untuk membuat konten edukatif dan informatif tentang produk dan merek Anda.
Semua konten yang Anda publish melalui blog Anda pasti akan membantu konsumen untuk membuat keputusan pembelian yang tepat.
Menggunakan taktik SEO dan blogging secara bersama terbukti sangat efektif dalam hal pemasaran. Anda dapat mengoptimalkan blog Anda dengan kata kunci SEO untuk meningkatkan konten blog. Blog yang dioptimalkan juga mendapatkan tingkat traffic dan keterlibatan yang lebih luas.
Jadi, Apa Bedanya Push Marketing vs Pull Marketing?
Meskipun pendekatan pull marketing dan push marketing hampir mirip, namun masih ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Berikut adalah beberapa perbedaan antara kedua strategi pemasaran tersebut:
- Strategi push marketing mencoba ‘mendorong‘ langsung produk agar dikenali dan dibeli pelanggan. Sedangkan strategi pull marketing ‘menarik‘ pelanggan secara halus untuk membeli produk mereka.
- Pada pull marketing, pelanggan memiliki kesempatan melakukan riset produk. Sedangkan pada push marketing, pelanggan cenderung tidak melakukan riset produk terlebih dulu sebelum melakukan pembelian.
- Push marketing fokus pada tujuan jangka pendek dari perusahaan yait, menghasilkan keuntungan. Namun, pull marketing lebih fokus pada tujuan jangka panjang perusahaan, yaitu membangun hubungan klien-perusahaan yang langgeng.
- Push marketing adalah pendekatan pemasaran yang tekniknya lebih dan diarahkan pada penjualan langsung. Di sisi lain, metode pull marketing lebih rumit dan lebih mahal karena berfokus pada tujuan jangka panjang.
Mana yang Lebih Efektif – Push Marketing atau Pull Marketing?
Kedua strategi tersebut sama-sama efektif dalam dunia pemasaran. Menentukan mana yang lebih efektif tergantung pada bisnis untuk memutuskan jenis strategi apa yang ingin mereka manfaatkan.
Karena bisnis yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda, sehingga membutuhkan cara kerja yang berbeda. Apa yang berhasil untuk satu perusahaan belum tentu berhasil untuk perusahaan lain.
Saat memutuskan strategi pemasaran apa yang akan diadopsi untuk bisnis, Anda perlu mempertimbangkan bagaimana Anda ingin mendekati pelanggan Anda.
Dianjurkan untuk menggunakan taktik push marketing jika ingin membangun kesadaran merek dalam waktu singkat. Demikian pula, Anda harus menggunakan pull marketing jika Anda memiliki bisnis yang baru didirikan dan ingin menjangkau pasar lebih luas.
Jika Anda memiliki anggaran yang cukup untuk iklan, Anda bisa melakukan push marketing. Namun, Anda bisa menggunakan taktik pull marketing jika bisnis Anda relatif masih kecil dengan modal minimal.
Banyak usaha kecil menggunakan platform media sosial untuk menciptakan buzz mengenai produk mereka ketika mereka tidak bisa mengiklankan produk di media arus utama seperti TV.
Baca juga: Mengenal Promotion Mix Sebagai Strategi Marketing
Kapan Harus Menggunakan Push dan Pull Marketing?
Anda harus menggunakan push marketing saat Anda ingin:
- Rilis produk baru
- Meluncurkan bisnis baru
- Meningkatkan penjualan
- Menggunakan promosi sementara
- Menghasilkan arus kas yang lebih cepat
- Cuci gudang sebelum akhir tahun
Di sisi lain, Anda harus memanfaatkan pull markting saat Anda ingin:
- Fokus pada pertumbuhan bisnis jangka panjang
- Meningkatkan loyalitas pelanggan
- Memperoleh lebih banyak keterlibatan dan visibilitas pelanggan
- Meningkatkan kehadiran media sosial dan traffic situs web
- Membuat traffic organik ke merek Anda
- Meningkatkan jumlah pendapatan dalam jangka panjang
- Manfaatkan strategi pemasaran yang terjangkau
Kelebihan dan Kekurangan Push Marketing
Kelebihan:
- strategi push marketing meningkatkan kesadaran konsumen pada merek Anda
- membantu closing penjualan lebih cepat.
- meningkatkan eksposur dan permintaan untuk produk Anda di pasar.
- bekerja paling baik untuk produsen yang mencoba membuat saluran penjualan yang efisien.
Kekurangan:
- Dibutuhkan anggaran iklan yang besar untuk mendanai berbagai kegiatan promosi.
- Permintaan pasar hanya berjalan singkat karena strategi push hanya berfokus pada jangka pendek.
- Strategi push bisa membuat beberapa konsumen enggan melakukan pembelian. Sering kali, orang menganggap strategi push terlalu memaksa konsumen untuk membeli produk.
Baca juga: Outbound Marketing: Pengertian dan Perbedaannya dengan Inbound Marketing
Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pull Marketing
Kelebihan:
- membangun loyalitas pelanggan.
- merubah konsumen menjadi pelanggan produk
- Strategi pull lebih fokus pada membangun ekuitas merek dan nilai produk.
- Ada peluang untuk mendapatkan lebih banyak penjualan karena pelanggan yang aktif menjangkau untuk membeli produk Anda.
Kekurangan:
- Mungkin butuh waktu lama untuk menghasilkan jumlah penjualan yang memadai.
- Lead time panjang dalam hal menarik strategi.
- Membutuhkan upaya yang konsisten dari tim pemasaran untuk mengiklankan produk.
- Menciptakan buzz seputar produk mungkin sulit dilakukan di pasar yang sangat kompetitif.
Bagaimana Cara Menggabungkan Teknik Push Marketing dan Pull Marketing?
Sebagian besar pemasar menggunakan strategi push dan pull saat merancang strategi pemasaran mereka. Anda dapat menggunakan kedua teknik pemasaran tersebut untuk mendapatkan hasil maksimal dari upaya pemasaran Anda.
Push marketing menciptakan permintaan pelanggan dan kesadaran produk di pasar. Anda dapat mendorong produk dengan terus mengembangkan peningkatan penjualan produk dan menawarkannya di toko. Nantinya, Anda dapat membuat buzz seputar peningkatan produk Anda dengan mengiklankannya di berbagai platform.
Karena strategi push dan pull memiliki pro dan kontra masing-masing, disarankan untuk menggunakan gabungan keduanya. Pendekatan pemasaran terpadu akan memberikan yang terbaik untuk bisnis Anda.
Baca juga: Marketing 4.0: Ini Definisi dan Dampaknya bagi Bisnis Online, Apa Saja?
Kesimpulan
Itulah pembahasan mengenai apa itu push marketing dan pull marketing. Meskipun keduangan berbeda, namun strategi push dan pull ini bisa digunakan secara bersama untuk mendukung strategi pemasaran bisnis Anda.
Dalam bisnis, pembukuan menjadi salah satu kewajiban agar bisa memantau kondisi kesehatan keuangan perusahaan Anda. Untuk itu, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Kledo.
Kledo merupakan software berbasis cloud multifungsi karena Anda bisa mengelola akuntansi, inventory, pajak, dan faktur cukup dengan satu aplikasi saja.
Software ini juga bisa digunakan darimana saja dan kapan saja serta dapat diakses melalui berbagai perangkat baik laptop, tablet, maupun ponsel pintar Anda.
Tertarik mencoba? Anda bisa mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Cara Kelola Keuangan Bisnis dengan Corporate Card, Lebih Efisien! - 9 Desember 2024
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024