Aliansi strategis adalah ketika dua atau lebih bisnis membuat kesepakatan untuk bekerja sama menuju tujuan bersama yang menguntungkan tanpa harus melakukan merger maupun akuisisi.
Jenis kemitraan ini memungkinkan Anda untuk mengumpulkan sumber daya, memanfaatkan keahlian gabungan, dan melangkah lebih jauh sebagai tim daripada yang bisa Anda lakukan sendiri.
Sementara aliansi menawarkan banyak manfaat, kerja samai ini juga memiliki beberapa risiko yang melekat. Penting untuk memahami dasar-dasar perjanjian bisnis dan apa yang Anda hadapi saat membuat aliansi.
Dalam artikel ini, kita mempelajari apa itu aliansi strategis, tiga jenis aliansi yang berbeda, manfaat serta risikonya, dan bagaimana membuat aliansi yang efektif serta contoh suksesnya.
Memahami Pengertian Aliansi Strategis
Aliansi strategis adalah kerja sama antara dua bisnis untuk mencapai tujuan bersama yang saling menguntungkan. Dalam hubungan bisnis ini, setiap perusahaan tetap berdiri sendiri, sembari mengumpulkan sumber daya bersama untuk menjangkau pasar baru.
Selain itu,aliansi ini juga bertujuan untuk memperkuat kedua merek, meningkatkan pangsa pasar, dan mendapatkan hasil yang mungkin tidak dapat mereka lakukan sendiri.
Kemitraan semacam ini biasanya bersifat jangka panjang, dengan masing-masing bisnis membawa keahlian dan sumber daya dalam kerja sama ini.
Tetapi tidak semua aliansi dianggap strategis. Ada lima kriteria yang diterima untuk memeriksa apakah kemitraan bersifat strategis untuk bisnis Anda atau tidak. Berikut ini persyaratan sebuah kemitraan dianggap strategis:
- Aliansi sangat penting untuk pencapaian tujuan bisnis. Dengan kata lain, keterlibatan setiap perusahaan dalam aliansi akan berdampak signifikan terhadap tercapai atau tidaknya tujuan.
- Aliansi sangat diperlukan dalam menciptakan atau mempertahankan setiap aspek bisnis yang berfungsi sebagai keunggulan kompetitif.
- Aliansi memperkuat kemampuan untuk mengatasi ancaman pesaing.
- Kemitraan membangun, mendukung, atau mempertahankan pengambilan keputusan strategis.
- Alianis secara signifikan mengurangi risiko.
Baca juga: Tips Melakukan Kerjasama Bisnis Agar Saling Menguntungkan
Mengapa Aliansi Strategis Begitu Populer?
Aliansi strategis telah menjadi cara populer yang digunakan untuk mengembangkan bisnis. Dalam Kemitraan Strategis oleh Robert L. Wallace, ia menguraikan tiga alasan mengapa jenis kemitraan ini sangat efektif untuk memperluas jangkauan bisnis:
Pelanggan adalah Raja
Pelanggan saat ini sudah begitu sadar, terinformasi, dan cerdas. Dengan segala sesuatu di ujung jari mereka, pelanggan dapat mempelajari segala sesuatu tentang perusahaan Anda dan membeli produk atau layanan apa pun hanya dalam beberapa klik.
Untuk bersaing secara efektif di pasar, bisnis tidak hanya harus memenuhi, tetapi juga melebihi harapan pelanggan. Bisnis dapat melibatkan pelanggan dengan cara baru melalui aliansi strategis yang memungkinkan mereka menciptakan penawaran yang lebih kompetitif dan memperluas ke audiens baru.
Baca juga: Cara Meningkatkan Kualitas Pelayanan dalam Bisnis
Besar Belum Tentu Lebih Baik
Teknologi telah membantu menjembatani kesenjangan antara usaha kecil dan perusahaan, memungkinkan perusahaan dari semua ukuran untuk membentuk aliansi strategis satu sama lain.
Misalnya, startup dapat menawarkan keahlian yang menguntungkan perusahaan yang lebih besar, sementara perusahaan yang lebih besar memiliki jangkauan dan sumber daya yang sudah mapan yang dibutuhkan oleh startup.
Konektivitas Global
Efek lain dari teknologi adalah waktu dan jarak yang tidak menjadi penghalang kerja sama bisnis. Munculnya keragaman dan pergeseran populasi di seluruh negara telah mendorong bisnis untuk memasuki aliansi strategis sebagai cara untuk menjangkau audiens baru dan mendapatkan wawasan tentang pasar dan operasi global.
Dan dengan begitu banyak platform perangkat lunak baru, bekerja sama dengan tim jarak jauh semakin lebih mudah dan memperluas bisnis Anda ke pasar baru.
Baca juga: Pasar Bebas: Pengertian, Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan dan Tips Menghadapinya
Manfaat Aliansi Strategis bagi Bisnis
Aliansi strategis menawarkan banyak manfaat mulai dari peningkatan sumber daya, mengakses pasar baru, menumbuhkan kesadaran merek, dan banyak lagi.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari aliansi strategis:
Meningkatkan Sumber Daya
Aliansi memungkinkan bisnis untuk mendapatkan akses sumber daya tambahan dalam bentuk pengetahuan, produk, atau aset lain tanpa mengubah bisnis mereka.
Setiap bisnis memiliki keahliannya sendiri dan sebagian besar lebih memilih untuk berfokus pada kelebihan tersebut. Dua bisnis yang beraliansi ini akan berbagi keahliannya.
Selain itu, apa yang Anda pelajari dari keahlian perusahaan lain sering kali dapat disesuaikan dan diterapkan pada bisnis Anda sendiri.
Akses ke Pasar baru
Salah satu alasan paling populer untuk masuk ke aliansi strategis adalah untuk mendapatkan akses ke pasar lain. Hal ini sangat umum ketika produk, acara, atau promosi baru diluncurkan.
Menawarkan sesuatu yang baru bersama dengan mitra menciptakan rasa kegembiran dan kebanggaan, yang dapat membantu penetrasi pasar untuk kedua bisnis.
Memperluas Basis Pelanggan
Aliansi strategis mampu memperluas basis pelanggan kedua perusahaan. Hal ini mungkin sulit dilakukan apabila perusahaan melakukannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain.
Mempercepat Pertumbuhan Bisnis
Dengan melakukan aliansi strategis, bisnis akan memiliki dua kali lipat tenaga kerja, keterampilan, pengetahuan, dan banyak lagi. Sehingga mencapai tujuan bisnis dapat dilakukan lebih cepat dan lebih efisien.
Namun, karena biaya dan risiko juga ditanggung bersama, sifat informal dari aliansi strategis menjadikannya cara yang baik untuk mengeksplorasi ide dalam kerangka waktu yang lebih singkat, dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Meningkatkan Brand Awareness
Dengan basis pelanggan yang diperluas dan pertumbuhan ke pasar baru, aliansi strategis memiliki keuntungan tambahan dalam membangun kesadaran merek Bermitra dengan bisnis yang memiliki reputasi positif juga dapat meningkatkan reputasi Anda.
Baca juga: Brand Awareness: Pengertian dan Cara Membangunnya dalam Bisnis
Jenis-Jenis Aliansi Strategis
Sekarang setelah kita mengetahui arti aliansi strategis dan manfaatnya, mari kita lihat berbagai jenis aliansi strategis:
Aliansi Strategis Ekuitas
Ketika sebuah perusahaan membeli ekuitas di perusahaan lain, kedua perusahaan tersebut dikatakan telah membentuk aliansi strategis ekuitas.
Transaksi semacam itu juga dikenal sebagai akuisisi parsial. Aliansi ekuitas juga terbentuk ketika setiap perusahaan yang berpartisipasi membeli ekuitas perusahaan yang menjadi mitranya.
Aliansi Strategis Non Ekuitas
Aliansi strategis non ekuitas adalah salah satu jenis aliansi yang paling umum. Aliansi ini terjadi ketika dua perusahaan menandatangani perjanjian untuk menyatukan sumber daya dan keahlian untuk menciptakan sinergi dan kerja sama mencapai tujuan tanpa membentuk perusahaan baru.
Aliansi semacam itu lebih fleksibel dibandingkan dengan aliansi ekuitas.
Joint Venture
Di antara jenis aliansi lainnya yang menonjol adalah joint venture atau usaha patungan. Dalam joint venture, dua atau lebih perusahaan berkumpul untuk berbagi sumber daya dan menggabungkan keahlian untuk jangka waktu tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu, seperti inisiatif atau proyek bisnis baru.
Kepemilikan bisnis, keuntungan atau kerugian dibagi di antara perusahaan yang berpartisipasi. Seringkali, usaha patungan dapat menghasilkan pembentukan bisnis baru yang terpisah, yang dikenal sebagai perusahaaan anak dari perusahaan dua induk.
Memilih jenis aliansi strategis yang tepat sangat penting untuk keberhasilan usaha baru. Perusahaan perlu melihat kebutuhan dan tujuan bisnis unik mereka sendiri untuk memutuskan jenis aliansi mana yang paling menguntungkan mereka.
Terlepas dari jenisnya, arti penting dari aliansi adalah untuk membantu setiap organisasi yang berpartisipasi berbagi biaya proyek, meningkatkan proses operasional, mengatasi ancaman di pasar, mengurangi risiko, dan mempertahankan posisi pasarnya.
Baca juga: Apa itu Joint Venture? Berikut Pembahasan Lengkap dan Mendalam
Bagaimana Cara Membangun Aliansi Strategis?
Aliansi strategis adalah cara yang bagus bagi bisnis untuk menyatukan sumber daya dan bereksperimen di pasar baru. Jika Anda telah mantap untuk masuk ke dalam aliansi strategis, penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat agar terhindar dari kerugian fatal.
Berikut adalah beberapa langkah umum untuk memandu Anda menyiapkan aliansi strategis yang sukses:
Langkah 1: Nilai Pasar dan Validasi Ide Anda
Sebelum mencari mitra strategis, penting untuk melakukan penilaian awal terhadap lingkungan bisnis, target pasar, dan memvalidasi ide Anda.
Mulailah dengan produk atau solusi terbaik yang seharusnya ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, kemampuan perusahaan untuk menyediakan produk tersebut dan apa yang Anda butuhkan untuk menjembatani kesenjangan di antara keduanya.
Apa yang Anda identifikasi dalam kesenjangan antara kedua solusi (apa yang dapat diberikan dan kapasitas perusahaan) pada dasarnya adalah apa yang seharusnya bisa dibantu oleh calon mitra strategis Anda.
Langkah 2: Pilih Mitra yang Tepat
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi mitra strategis yang tepat. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa diajukan untuk menentukan pilihan terbaik Anda:
- Apa ciri-ciri utama yang Anda cari dari seorang mitra?
- Nilai apa yang Anda harapkan dari calon mitra? (Semakin Anda dapat mengukur ini, semakin baik.)
- Seberapa besar risiko yang Anda lihat berasal dari calon mitra?
- Apakah Anda memiliki nilai, visi, dan tujuan yang sama? Apakah struktur perusahaan/manajemen Anda kompatibel satu sama lain?
- Apakah mitra memiliki pengalaman sebelumnya dalam kemitraan? Jika ya, sudahkah Anda meninjau rekam jejak dan kinerja mereka?
- Sudahkah Anda meneliti reputasi, profitabilitas, dan keahlian calon mitra secara menyeluruh? (Anda dapat melakukan ini melalui referensi, penelitian Anda sendiri, dan saran dari para ahli di industri ini.)
- Berapa lama Anda melihat kerja sama ini berlangsung?
- Dapatkah mitra menghubungkan Anda dengan bisnis lain yang berpotensi menguntungkan dalam jaringan mereka?
Baca juga: Kolaborasi Bisnis: Pengertian dan 10 Tips Melakukannya, Mudah!
Langkah 3: Pertemuan Awal dengan Calon Mitra Strategis
Setelah Anda menyelesaikan dasar dan memiliki pemahaman yang kuat tentang bisnis mitra Anda dan bagaimana Anda dapat bekerja sama, inilah saatnya untuk terhubung dengan mitra Anda.
Kirimkan proposal Anda ke pemangku kepentingan utama dan siapkan waktu untuk membahasnya secara mendetail. Ingat, aliansi strategis seharusnya menjadi hubungan yang saling menguntungkan. Jadi proposal Anda harus mencakup nilai apa yang akan mereka dapatkan dalam membentuk kemitraan dengan Anda.
Secara umum, pertemuan awal harus mencakup:
- Penilaian pasar, proses validasi, dan hasil serta wawasan Anda
- Road map dan model implementasi terperinci, berdasarkan analisisis pasar Anda
- Tujuan pendapatan/laba, dan strategi serta sumber daya khusus yang diperlukan untuk mencapainya
- Kekuatan yang Anda tawarkan ke kemitraan
- Apa yang diharapkan dari setiap mitra selama hubungan
Setelah presentasi Anda, lakukan diskusi terubak untuk mendapatkan umpan balik atau saran dari calon mitra Anda. Bersikaplah terbuka untuk mendiskusikan peluang potensial lain yang mungkin mereka pikirkan.
Berdasarkan pertemuan tersebut, kedua bisnis dapat menilai apakah ada peluang untuk maju dan menutup kesepakatan. Terkadang, ini membutuhkan sedikit negosiasi untuk menyelesaikan semua detail berdasarkan umpan balik dari kedua bisnis.
Langkah 4: Meresmikan Aliansi Strategis
Setelah kedua pihak selaras dan setuju untuk bekerja sama, inilah saatnya untuk meresmikan aliansi Anda. Buatlah perjanjian yang harus mencakup hal-hal berikut:
- Road map terperinci dan durasi kemitraan
- Kontak utama dari masing-masing pihak
- Harapan dan sumber daya yang diperlukan dari salah satu pihak (termasuk informasi kepemilikan, klausul kerahasiaan, atau perjanjian kerahasiaan)
- Metrik dan langkah-langkah akuntabilitas
- Protokol manajemen dan struktur hubungan
- Tonggak penting dan jadwal pertemuan
- Setiap kasus di mana kemitraan dapat diakhiri
- Aturan keterlibatan lainnya
Sebaiknya semua dokumen ditinjau oleh tim hukum Anda dan pemangku kepentingan utama.
Baca juga: Jaringan Bisnis: Definisi, Manfaat, dan Tips Membangun Networking
Contoh Aliansi Strategis yang Sukses
Seperti yang telah kita lihat, aliansi strategis dibentuk untuk mendorong pertumbuhan dan keuntungan bagi kedua perusahaan. Tetapi cara untuk mencapai hasil bergantung pada apa yang dibawa oleh masing-masing mitra strategis. Mari kita lihat beberapa contoh sukses berikut ini:
Contoh 1: Spotify dan Uber
Contoh aliansi strategis yang menonjol adalah kemitraan antara Spotify dan Uber. Aliansi strategis antara kedua perusahaan memungkinkan pengguna Uber untuk terhubung ke Spotify dan streaming musik favorit mereka saat dalam perjalanan.
Pengalaman yang dipersonalisasi ini tidak hanya memberi Uber keunggulan signifikan atas para pesaingnya, tetapi juga membantu Spotify mendapatkan akses ke basis pelanggan yang lebih luas. Pengendara Uber didorong untuk berlangganan Spotify Premium untuk jangkauan musik yang lebih luas.
Contoh 2: Apple Pay dan MasterCard
Kolaborasi Apple dengan MasterCard adalah contoh aliansi strategis lainnya. Apple bermitra dengan MasterCard saat meluncurkan sistem Apple Pay untuk transaksi virtual.
Pelanggan MasterCard dapat memasangkan kartu mereka pada ponsel iPhone untuk melakukan pembayaran tanpa harus menggunakan kartu fisik.
Melalui aliansi ini, MasterCard mampu meningkatkan kehadiran mereknya dengan mengasosiasikan dirinya sebagai perusahaan terdepan seperti Apple.
Keahlian MasterCard membantu Apple menyempurnakan Apple Pay dengan mengatasi bug dan menyelesaikan masalah bagi pelanggan dengan cepat dan efisien.
Baca juga: Evaluasi Bisnis: Arti, Tujuan, Fungsi, Metode, Tahapan, dan Contohnya
Kerugian Aliansi Strategis
Meskipun aliansi strategis mempunyai banyak manfaat yang siginifikan. Namun, kerja sama ini ternyata juga memiliki beberapa dampak negatif terhadap perusahaan.
Kerugian pertama adalah kenyataan bahwa satu mitra yang sebelumnya menangani semua bisnisnya secara internal sekarang harus bergantung pada mitra kedua.
Selain itu, setiap perusahaan yang memutuskan menjalin aliansi harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Aliansi strategis memiliki risikonya sendiri, khususnya jika para pihak tidak setara secara finansial. Risiko ini meliputi hilangnya kendali operasional dan kerahasiaan informasi serta teknologi yang dimiliki.
Sejumlah aliansi dapat memunculkan benturan budaya perusahaan atau berkurangnya independensi perusahaan. Selain itu, mitra juga bisa menghilangkan peluang bisnis di masa depan yang dimiliki mitra strategis mereka.
Jika Anda tidak memiliki perjanjian kontrak yang diperiksa dengan cermat, Anda tidak memiliki jaminan bahwa aliansi tersebut akan baik untuk Anda.
Baca juga: Kelebihan, Kekurangan, dan Tips Memulai Usaha Bersama Teman
Kesimpulan
Aliansi strategis adalah cara yang bagus bagi bisnis untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan laba secara berkelanjutan. Meskipun mendatangkan banyak manfaat, bentuk aliansi ini juga memiliki risiko yang harus Anda pertimbangkan secara matang sebelum memtuskan menjalin aliansi dengan perusahaan lain.
Apap pun bentuk bisnis Anda, jangan lupa untuk selalu melakukan pembukuan dengan menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur terlengkap seperti Kledo.
Kledo merupakan software berbasis clou yang menyediakan lebih dari 30 jenis laporan keuangan yang bisa Anda gunakan darimana saja dan kapan saja dibutuhkan.
Software ini juga dibekali dengan berbagai fitur terbaik lainnya seperti perpajakan, pembelian, manajemen aset dan gudang, buat invoice dalam hitungan detik, dan masih banyak lagi.
Tidak percaya? Anda bisa membuktikannya sendiri dengan menggunakan Kledo gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024
- Cara Membuat RAB, Contoh, dan Download Templatenya - 8 November 2024