Dalam bisnis, seringkali Anda harus membayar biaya pengiriman barang, entah itu pada transaksi penjualan maupun transaksi pembelian. Dalam hal ini, Anda perlu membuat jurnal pengiriman barang untuk memperhitungkan arus kas keluar dari bisnis.
Beban pengiriman terdiri dari dua jenis yang mana cara pencatatan dan pengakuaannya tidaklah sama. Pada artikel ini, Kledo akan membahas apa sebenarnya biaya pengiriman itu, berbagai faktor yang mempengaruhinya, jenis dan cara menjurnalnya.
Pengertian Biaya Pengiriman dalam Akuntansi
Biaya pengiriman (freight cost) dalam akuntansi adalah biaya yang ditimbulkan dari pengangkutan produk atau bahan baku dari penjual ke pembeli.
Biaya pengiriman ini juga bisa disebut sebagai biaya pengangkutan yang dapat berupa biaya tunai atau pun biaya kredit, tergantung pada kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Baca juga: 10 Ide Usaha untuk Pensiunan dan Tips Agar Tetap Produktif
Mengapa Akuntansi Biaya Pengiriman Penting?
Akuntansi biaya pengiriman penting karena dapat memberikan informasi tentang pengeluaran perusahaan Anda. Beberapa biaya pengangkutan mungkin dapat dinegosiasikan atau dimodifikasi, sehingga Anda bisa menghemat uang.
Untuk mengidentifikasi area ini, tim akuntansi Anda harus melacak biaya pengangkutan secara akurat. Dengan gambaran menyeluruh tentang bagaimana dan di mana Anda mengeluarkan uang, Anda dapat lebih mudah mengembangkan solusi untuk meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya.
Jika akuntansi pengiriman merupakan bagian penting dari bisnis Anda, pertimbangkan untuk membuat akun terpisah untuk biaya pengiriman yang dapat Anda akses dan kelola dengan mudah.
Anda dapat memasukkan semua biaya yang terkait dengan pengangkutan barang ke pelanggan atau perusahaan lain.
Selain itu, penting untuk memastikan praktik pengiriman dan akuntansi perusahaan Anda mematuhi semua peraturan, termasuk peraturan lingkungan dan pajak. Untuk itu, perusahaan Anda harus:
- Membuat catatan keuangan yang akurat.
- Mengajukan semua dokumen yang diperlukan dengan otoritas yang mengatur.
- Memperoleh izin yang relevan.
- Menyimpan catatan dengan aman.
- Audit catatan Anda secara teratur.
- Menerapkan kontrol untuk melindungi data Anda.
Baca juga: Kenali Berbagai Istilah Audit dalam Laporan Keuangan Berikut Ini
Jenis-Jenis Biaya Pengiriman
Biaya pengangkutan dikeluarkan saat barang dibawa dari pemasok ke konsumen dan harus dibebankan menggunakan teknik yang benar agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Dalam akuntansi, biaya pengangkutan dibedakan menjadi 2 jenis yakin pengiriman keluar (freight out) dan pengiriman masuk (freight in).
Pada laporan laba rugi, pengiriman keluar dan pengiriman masuk diklasifikasikan secara berbeda. Setiap bentuk biaya dijelaskan pada bagian ini, beserta bagaimana cara pengakuan dan pencatatan pengeluaran tersebut.
Berikut adalah ringkasan singkat tentang freight out dan freight in serta perebadaannya sebagai pengeluaran dalam akuntansi:
Pengiriman masuk (freight in)
Biaya freight in mengacu pada transaksi di mana pembeli membayar biaya pengankutan barang yang dimasukkan sebagai bagian dari pembelian untuk tujuan akuntansi.
Kargo menjadi milik pembeli setelah barang dimuat ke kendaraan pengiriman, yang berarti bahwa pembeli menanggung semua risiko pengangkutan barang tersebut selama dalam perjalanan sampai tiba ke tempat pembeli.
Baca juga: 42 Istilah Akuntansi dalam Bisnis yang Wajib Anda Ketahui
Pengiriman keluar (freight out)
Biaya freight out mengacu pada transaksi di mana penjual menanggung semua biaya pengiriman. Penjual umumnya memperhitungkan biaya ini sebagai bagian dari pengeluaran bisnis mereka. Biaya ini dikurangkan dari laba kotor untuk menentukan laba bersih.
Baca juga: Pengertian Akuntansi Adalah? Berikut Pembahasan Lengkap dan Mendalam
Contoh freight in dan freight out
PT. Ceria adalah produsen buku anak-anak sementara Togamas adalah distributor buku yang memesan pengiriman besar dari PT. Ceria.
Kontrak tersebut menyatakan bahwa Togamas akan membayar biaya pengangkutan buku dari pabrik PT. Ceria ke toko buku di seluruh Yogyakarta. Transaksi ini merupakan contoh freight in.
Namun, jika kontrak menyatakan sebaliknya yakni PT. Ceria menjadi pihak yang menanggung biaya pengangkutan, maka metode yang digunakan berubah menjadi freight out.
Baca juga: 15 Tips Untuk Membuat Usaha Daycare yang Menguntungkan
Ayat Jurnal untuk Pengiriman Barang
Jurnal biaya freight out
Perusahaan dapat membuat jurnal biaya pengankutan keluar dengan mendebit akun biaya pengiriman dan mengkredit akun kas atau hutang dagang.
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Biaya pengiriman | XXXX | |
Kas/hutang | XXXX |
Dalam entri jurnal ini, total biaya pada laporan laba rugi meningkat karena perusahaan membebankan ongkos pengiriman ke akun biaya pada laporan laba rugi.
Tentu saja, perusahaan juga dapat menggunakan istilah “freight out” daripada “biaya pengiriman” untuk membedakannya dari biaya pengiriman lainnya dalam proses pembukuan.
Dalam hal ini, Anda juga bisa membuat jurnal untuk freight out seperti di bawah ini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Freight out | XXXX | |
Kas/hutang | XXXX |
Dalam entri jurnal ini, akun freight out adalah akun pengeluaran yang dibebankan ke laporan laba rugi periode tersebut. Sebenarnya, jurnal ini sama dengan entri jurnal sebelumnya karena pencatatan jurnal freight out bersifat opsional.
Perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa perusahaan yang mungkin hanya menggunakan akun biaya pengiriman sementara perusahaan yang lain mungkin ada yang membuat jurnal khusus untuk freight in dan freight out untuk mempermudah klasifikasi biaya.
Dalam kasus kedua, perusahaan tidak boleh mencampurkan biaya freight out dengan biaya freight in.
Hal ini karena meskipun biaya freight ini dianggap sebagai biaya yang harus dibebankan langsung ke laporan laba rugi, biaya tersebut tetap dianggap sebagai tambahan biaya pembelian yang harus dimasukkan dalam akun persediaan.
Baca juga: Memahami Rekapitulasi Jurnal dalam Akuntansi dan Contohnya
Jurnal biaya freight in
Seperti yang telah disebutkan, biaya freight in dianggap sebagai biaya tambahan untuk pembelian persediaan dan harus dimasukkan dalam akun persediaan.
Oleh karena itu, ketika pembeli membayar pengiriman barang yang biasanya, mereka perlu mempertimbangkan apakah akan menggunakan sistem persediaan periodik atau sistem persediaan perpetual.
Hal ini disebabkan kedua sistem tersebut memiliki perlakuan yang berbeda terhadap persediaan yang masuk atau keluar. Khususnya, jika perusahaan menggunakan sistem persediaan periodik, mereka hanya perlu memperbarui saldo persediaan secara berkala (misalnya setahun sekali).
Sebaliknya, jika persediaan menggunakan sistem persediaan perpetual, mereka perlu memperbarui saldo persediaan setiap kali ada persediaan masuk (pembelian) atau persediaan keluar (penjualan).
Baca juga: Sistem Informasi Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Komponen dan Jenisnya
Ayat jurnal dengan sistem persediaan periodik
Jika perusahaan menggunakan sistem persediaan periodik, perusahaan dapat membuat jurnal untuk pengiriman barang dengan mendebit akun pengiriman barang (freight in) dan mengkredit akun kas atau hutang dagang.
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Freight in | XXXX | |
Kas/hutang | XXXX |
Karena perusahaan menggunakan sistem periodik, mereka tidak akan memperbarui inventaris segera setelah terjadi pembelian. Sehingga, mereka tidak bisa langsung memasukkan biaya pengiriman ke akun persediaan.
Oleh karena itu, perusahaan menggunakan akun freight in dalam ayat jurnal ini sebagai akun sementara yang saldo normalnya berada di sisi debit.
Akun freight in ini serupa dengan akun pembelian yang akan ditutup pada akhir periode akuntansi saat menghitung harga pokok penjualan.
Baca juga: Debit dan Kredit dalam Akuntansi: Pahami Pengertian dan Penggunaannya
Jurnal dengan sistem persediaan perpetual
Di bawah sistem persediaan perpetual, perusahaan akan memasukkan biaya freight in atau biaya pengiriman ke dalam akun persediaan segera setelah menerima barang. Oleh karena itu, tidak diperlukan akun sementara pada metode perpetual.
Pada sistem perpetual, ayat jurnal untuk freight in akan dicatat dengan mendebit akun persediaan masuk dan mengkredit akun kas/hutang.
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Persediaan | XXXX | |
Kas/hutang | XXXX |
Dalam entri jurnal ini, tidak ada pencatatan akun freight in karena ongkos pengiriman barang akan langsung dimasukkan ke dalam biaya pembelian barang yang dicatat pada akun persediaan di neraca.
Baca juga: Nota Kredit: Arti, Komponen, Contoh, dan Bedanya dengan Nota Debit
Contoh Kasus Jurnal Pengiriman Barang
Contoh 1
Pada tanggal 31 Januari 2023, PT. Ceria melakukan pembayaran tunai sebesar Rp. 1.000.000 untuk biaya pengiriman barang ke salah satu pelanggan yang berada di luar kota.
Ongkos pengiriman sebesar Rp. 1.000.000 ini ditanggung PT. Ceria karena mereka menawarkan promo gratis ongkir selama bulan Januari untuk pelanggan yang membeli barang dagangan dengan jumlah tertentu.
Dalam hal ini, PT. Ceria dapat membuat ayat jurnal untuk pengiriman barang pada tanggal 31 Januari, dengan mendebit jumlah Rp. 1.00.000 ke akun biaya pengiriman dan mengkredit jumlah yang sama ke akun kas.
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Biaya pengiriman | 1.000.000 | |
Kas | 1.000.000 |
Dalam entri jurnal ini, total biaya pada laporan laba rugi akan bertambah sebesar Rp. 1.000.000, sedangkan total aset pada neraca akan berkurang dengan jumlah yang sama untuk biaya pengiriman barang pada tanggal 31 Januari 2023.
Baca juga: Download Nota Pembelian Word, Pdf, dan Excel Gratis
Contoh 2
Misalnya, pada tanggal 1 Februari 2023, PT. Madu melakukan pembelian tunai barang dagangan senilai Rp. 50.000.000 dari salah satu pemasok. Selain jumlah pembelian, PT. Madu juga membayar tunai Rp. 2.000.000 untuk ongkos pengiriman barang dagangan.
PT. Madu menggunakan sistem persediaan periodik untuk mengelola persediaan barang dagangan dan barang dagangan senilai Rp. 50.000.000 tiba di tempat usaha mereka pada hari pembelian yang sama.
Dalam hal ini, PT. Madu dapat membuat entri jurnal untuk biaya pengiriman barang sebesar Rp. 2.00.000 serta pembelian barang dagangan seperti di bawah ini:
Pengiriman barang:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Freight in | 2.000.000 | |
Kas | 2.000.000 |
Pembelian barang:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Pembelian | 50.000.000 | |
Kas | 50.000.000 |
Dalam entri jurnal untuk pengiriman barang, PT. Madu memisahkan jumlah Rp. 2.000.000 dari biaya pengiriman dan mencatatnya dalam akun terpisah dari akun pembelian.
Hal ini dikarenakan PT. Madu menggunakan sistem persediaan periodik dimana mereka tidak perlu memperbarui saldo persediaan untuk pembelian Rp. 50.000.000.
Baca juga: Jurnal Penjualan Kredit: Pengertian, Bentuk, dan Contoh Penyelesaiannya
Contoh 3
Misalnya, dengan asumsi PT. Madu menggunakan sistem persediaan perpetual dan bukan sistem persediaan periodik seperti pada contoh 2 di atas.
Jika demikian, PT. Madu dapat membuat entri jurnal untuk biaya pengiriman barang sebesar Rp. 2.000.000 dan biaya pembelian sebesar Rp. 50.000.000 cukup pada akun persediaan seperti di bawah ini:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Persediaan | 52.000.000 | |
Kas | 52.000.000 |
Dalam ayat jurnal ini, biaya pengiriman barang sebesar Rp. 2.00.000 dimasukkan ke dalam biaya pembelian. Oleh karena itu, saldo persediaan di sini akan bertambah sebesar Rp. 52.000.000 setelah pembelian pada tanggal 1 Februari 2023.
Baca juga: Tips Membuka Usaha Apotek dan Modal yang Diperlukan
Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Biaya Pengiriman?
Beberapa faktor yang memengaruhi berapa biaya pengangkutang barang, di antaranya adalah:
Moda transportasi
Jenis transportasi, seperti truk, pesawat terbang, kapal laut atau kereta api, mempengaruhi biaya pengiriman yang dibebankan perusahaan kepada pelanggan.
Berat muatan
Muatan yang lebih berat membutuhkan biaya lebih besar untuk diangkut daripada muatan yang lebih ringan karena biaya bahan bakar tambahan dan keausan ekstra pada moda transportasi.
Bahan bakar
Biaya bahan bakar yang sering berubah dapat mengakibatkan biaya pengiriman yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Ketika biaya bahan bakar naik, perusahaan pengangkutan sering mengenakan biaya lebih untuk mengimbangi biaya ini, sedangkan biaya bahan bakar yang lebih rendah dapat membuat perusahaan bisa melakukan penghematan biaya mengangkut barang.
Permintaan untuk pengangkutan
Jika ada permintaan yang tinggi untuk pengangkut barang, perusahaan angkutan dapat membebankan biaya lebih untuk layanan mereka. Permintaan yang lebih sedikit sering kali mengarah pada tarif yang lebih murah untuk klien perusahaan angkutan.
Risiko
Bepergian melalui kondisi atau area berbahaya atau mengangkut material berbahaya dapat meningkatkan biaya pengangkutan.
Regulasi
Peraturan pemerintah tertentu yang memengaruhi transportasi dapat memengaruhi biaya pengangkutan, termasuk pembatasan jam mengemudi, undang-undang pajak, dan pengurangan volume kargo.
Baca juga: Akuntansi Koperasi: Pengertian, Jenis Transaksi, dan Pencatatannya
Kesimpulan
Nah, itulah pembahasan lengkap seputar biaya pengiriman dalam akuntansi. Sekarang, Anda jadi lebih memahami biaya pengiriman dan proses pencatatannya dalam akuntansi, bukan?
Supaya proses pembukuan biaya dan transaksi bisnis lainnya jadi lebih gampang, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Kledo yang telah digunakan lebih dari 45 ribu pelaku bisnis dari berbagai jenis dan skala industri.
Kledo merupakan software online berbasis cloud yang memiliki fitur terlengkap, mudah digunakan, dan harganya terjangkau dibandingkan software sejenis lainnya.
Tertarik mencoba? Dapatkan kesempatan free trial Kledo selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.
- Cara Kelola Keuangan Bisnis dengan Corporate Card, Lebih Efisien! - 9 Desember 2024
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024