Mengenal Berbagai Akun Pengeluaran dalam Akuntansi

akun pengeluaran dalam akuntansi

Pengeluaran adalah suatu proses yang mengharuskan pengeluaran uang oleh perusahaan untuk berbagai macam alasan. Dalam akuntansi, pengeluaran dibedakan berdasarkan sumber dan tujuannya. Akun pengeluaran digunakan untuk mencatat jumlah uang yang dikeluarkan dalam bentuk tunai, kredit atau lainnya.

Akun pengeluaran akan mencerminkan jumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan produksi dan operasional.

Dengan menggunakan akun pengeluaran, perusahaan dapat mengukur efisiensi pengeluaran yang telah dilakukan dan membuat informasi akuntansi yang akurat. Artikel ini akan menjelaskan jenis-jenis akun pengeluaran yang digunakan dalam akuntansi.

Pengertian Akun Pengeluaran

Akun pengeluaran adalah akun catatan akuntansi yang digunakan bisnis untuk menyimpan informasi tentang pengeluaran mereka.

Perusahaan biasanya menyiapkan catatan ini untuk periode tertentu dan menggunakannya untuk mendokumentasikan beban, seperti beban layanan dan gaji karyawan.

Akun untuk pengeluaran sering kali ada untuk periode tertentu, bisa satu bulan, satu kuartal, atau satu tahun. Bisnis biasanya membuat catatan baru untuk setiap periode baru.

Akun untuk pengeluaran umumnya muncul dalam laporan laba rugi perusahaan. Bisnis dapat menggunakannya untuk tujuan yang berbeda, termasuk:

  • Memelihara catatan pengeluaran bisnis
  • Memahami kewajiban pajak
  • Menghitung laba bersih
  • Mematuhi standar hukum untuk laporan keuangan
  • Memelihara catatan yang akurat dari semua transaksi keuangan

Baca juga: Rumus dan Contoh Rasio Margin Kontribusi (Margin Contribution Ratio)

Mengapa Bisnis Memerlukan Akun Pengeluaran?

Ada sejumlah alasan mengapa Anda perlu melacak pengeluaran Anda di akun bisnis.

Memisahkan pengeluaran dapat membantu bisnis Anda tetap sesuai dengan prinsip akuntansi yakni going concern.

Memisahkan jumlah pengeluaran ke dalam kategori yang berbeda dapat membantu Anda menghindari pencampuran beban yang dapat dikurangkan dan tidak dapat dikurangkan.

Ketika Anda memisahkan pengeluaran bisnis, Anda mendapatkan ide yang lebih baik tentang pengeluaran mana yang konstan dan mana yang sering berubah. Dengan begitu, Anda dapat memprediksi pengeluaran di masa mendatang saat membuat anggaran.

Baca juga: 14 Prinsip Manajemen Henry Fayol yang Perlu Anda Ketahui

Kategori Akun Pengeluaran dalam Akuntansi

Ada dua kategori besar akun untuk mencatat berbagai jenis pengeluaran bisnis. Akun-akun ini adalah:

Beban operasi atau pendapatan

Beban operasi atau pendapatan adalah uang yang dikeluarkan bisnis untuk aktivitas yang membantunya menghasilkan pendapatan secara langsung.

Contoh beban operasional termasuk upah dan gaji, kompensasi karyawan, biaya penelitian dan pengembangan, pajak properti, beban perjalanan, dan utilitas.

Bisnis sering melacak pengeluaran operasional karena hubungan langsungnya dengan pendapatan perusahaan.

Bisnis akan mengurangkan nilai beban operasional dari total pendapatan yang mereka hasilkan dari penjualan untuk menentukan pendapatan atau laba bersih mereka.

Baca juga: Pengertian Current Ratio, Rumus, dan Contohnya Pada Sebuah Bisnis

Beban non operasional

Beban non operasional adalah pengeluaran dari kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan operasi sehari-hari. Pengeluaran ini sifatnya tidak terduga yang terjadi karena transaksi bisnis.

Contohnya termasuk bunga pinjaman, kerugian investasi, beban untuk kerusakan yang berhubungan dengan cuaca, beban kerusakan akibat kebakaran, dan beban restrukturisasi.

Baca juga: Apa itu Rasio Aktivitas? Pengertian, Manfaat, Rumus, dan Jenisnya

Jenis-Jenis Akun Pengeluaran

Di bawah ini adalah berbagai jenis beban yang biasanya dikeluarkan oleh bisnis:

Harga pokok penjualan (HPP)

Harga pokok penjualan (HPP) adalah jumlah yang dikeluarkan bisnis untuk memperoleh bahan baku yang diubah perusahaan menjadi barang jadi dan dijual untuk mendapatkan pendapatan.

HPP tidak termasuk inventaris yang tidak terjual pada akhir periode akuntansi. HPP juga tidak termasuk beban administrasi atau kerugian investasi dan bunga, karena Anda biasanya mengurangi biaya ini dari perhitungannya.

Berbagai bisnis menyebut HPP secara berbeda. Jika bisnis menyediakan jasa dan tidak memproduksi barang, harga pokok penjualan diesebur sebagai biaya layanan.

Perusahaan yang memproduksi barang dan menyediakan layanan secara bersamaan mengacu pada HPP sebagai harga pokok penjualan.

Baca juga: Administrasi Keuangan: Pengertian, Tujuan, dan Tugasnya

Depresiasi dan amortisasi

Jika suatu bisnis memperoleh aset jangka panjang, maka perusahaan tidak membebankan penurunan masa manfaat aset dalam satu periode. Sebaliknya, penurunan tersebut akan dibebankan selama masa manfaatnya.

Jenis beban ini disebut beban penyusutan atau amortisasi. Penyusutan lebih berlaku untuk aset berwujud seperti peralatan, kendaraan, dan bangunan, sedangkan amortisasi lebih berlaku untuk aset tidak berwujud, seperti goodwill, hak merek, dan kekayaan intelektual.

Penelitian dan pengembangan

Bisnis dapat mengeluarkan uang untuk penelitian dan pengembangan ketika mereka terus meningkatkan produk, proses, dan layanan mereka. Mereka umumnya mencatat beban semacam ini untuk periode akuntansi di mana mereka mengeluarkan biaya tersebut.

Beban penelitian dan pengembangan lebih umum di industri farmasi, teknologi, dan perawatan kesehatan, di mana ada penekanan kuat pada peningkatan produk dan proses.

Biaya tetap dan variabel

Biaya tetap ialah biaya yang nominal pengeluarannya tetap sama saat Anda membandingkannya antara dua bulan berturut-turut. Contohnya termasuk tagihan sewa dan asuransi.

Pengeluaran yang nominalnya cenderung tetap artinya biaya tersebut dapat diprediksi, jadi bisnis yang membayar sewa bulanan mengetahui jumlah pasti yang dibayarkan setiap periode.

Biaya tetap dapat berubah sedikit atau tidak berubah dari waktu ke waktu, tergantung pada faktor-faktor tertentu.

Misalnya, bisa sewa perusahaan naik setelah berakhirnya perjanjian awal. Pengeluaran ini umumnya tidak dapat dinegosiasikan, dan bisnis membayarnya secara teratur.

Biaya variabel adalah biaya yang berubah dalam periode pembayaran. Biaya ini termasuk biaya bahan baku, biaya perjalanan, dan biaya pemasaran dan periklanan.

Perubahan jumlah biaya ini dapat timbul secara internal oleh aktivitas perusahaan maupun secara eksternal. Sebagai contoh, perusahaan tidak dapat mempengaruhi biaya bahan baku atau tiket penerbangan, tetapi dapat memutuskan berapa banyak yang dibelanjakan untuk iklan setiap periode.

Pajak

Pajak adalah kewajiban pembayaran yang sah untuk melakukan kegiatan usaha.

Contoh pajak termasuk pendapatan, penjualan, dan pajak properti. Pajak merupakan komponen penting dari tiga laporan keuangan utama, yaitu laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

Beban utilitas

Beban utilitas adalah biaya yang dikeluarkan bisnis untuk menggunakan listrik, air, dan gas. beban ini juga termasuk biaya pemanasan, pembuangan sampah, dan pembuangan limbah.

Perusahaan juga dapat memasukkan pengeluaran untuk komunikasi dan layanan internet sebagai utilitas. Beban utilitas umumnya merupakan biaya tetap, tetapi mungkin juga mengandung biaya variabel berdasarkan penggunaan.

Beban administrasi

Beban administrasi adalah pengeluaran bisnis yang tidak berhubungan langsung dengan produksi barang atau penjualan.

Contohnya termasuk upah, tunjangan, asuransi, serta biaya hukum dan akuntansi. Biaya administrasi juga dapat mencakup biaya perjalanan dan beban perlengkapan kantor.

Beban administrasi tidak termasuk gaji karyawan yang berkontribusi langsung pada produksi barang yang dijual bisnis. Pengeluaran untuk orang-orang ini biasanya muncul dalam harga pokok penjualan.

Saat menyiapkan laporan laba rugi, beban administrasi biasanya muncul di baris bawah HPP, yang membentuk item baris biaya penjualan, umum, dan administrasi.

Baca juga: Aset Keuangan: Pengertian dan Bedanya dengan Real Asset

FAQ Seputar Akun Pengeluaran

akun pengeluaran dalam akuntansi

Di bawah ini adalah jawaban atas beberapa pertanyaan yang mungkin Anda miliki tentang akun pengeluaran:

Apa perbedaan antara pengeluaran umum dan pengeluaran modal?

Selain pengeluaran operasional dan non operasional, bisnis sering mengeluarkan belanja modal.

Pengeluaran modal adalah dana yang digunakan perusahaan untuk memperoleh, memelihara, dan meningkatkan aset fisik atau tidak berwujud jangka panjang.

Bisnis biasanya mencatat pengeluaran modal di neraca, dan dicatat dengan penyusutan atau amortisasi dalam jangka waktu lama, biasanya lebih dari satu dekade.

Apakah pengeluaran dapat dikurangkan dari pajak?

Ada beberapa pengeluaran yang bisa mengurangi nilai pajak. Biaya yang dapat dikurangkan dari pajak adalah biaya yang dikeluarkan agar bisnis bisa tetap beroperasi.

Contoh pengeluaran dalam kategori ini adalah asuransi, biaya awal bisnis, biaya hukum dan akuntansi, biaya bunga dan bank, serta biaya manajemen dan administrasi.

Apa perbedaan antara pengeluaran (expense) dan biaya (cost)?

Biaya dan pengeluaran adalah dua istilah yang digunakan orang secara bergantian tetapi memiliki arti yang berbeda.

Bisnis biasanya menggunakan pengeluaran untuk aktivitas yang menghasilkan pendapatan. Artinya, bisnis sering melakukan pengeluaran secara berkala untuk operasi bisnis yang sedang berlangsung.

Sedangkan biaya biasanya merupakan pembayaran satu kali untuk memperoleh aset. Aset ini mungkin bersifat jangka panjang dan tidak likuid, seperti tanah.

Likuiditas sendiri adalah tingkat kecepatan suatu aset bisa diubah menjadi kas. Semakin cepat aset dikonversi menjadi kas, maka semakin likuid aset tersebut, dan sebaliknya.

Nah, perlu dicatat bahwa tidak semua pengeluaran tergolong biaya, akan tetapi semua biaya pasti termasuk dalam golongan akun pengeluaran (expense).

Bagaimana Anda mencatat pengeluaran?

Ada dua cara umum untuk mencatat pengeluaran, yaitu basis akrual dan kas.

Di bawah basis akrual, bisnis mencatat pengeluaran setelah melakukan aktivitas atau penyelesaian kewajiban. Di bawah dasar kas, bisnis mencatat pengeluaran setelah membayar secara tunai.

Misalnya, jika suatu perusahaan menerima tagihan internet pada bulan Juli tetapi dibayar pada bulan Agustus, menurut metode akrual, tagihan ini menjadi beban untuk bulan Juli.

Sedangkan pada metode kas, karena bisnis menyelesaikan pembayaran di bulan Agustus, bisnis mencatatnya sebagai pengeluaran untuk bulan Agustus, bukan Juli.

Perusahaan kemudian mencatat ringkasan pengeluaran mereka dalam laporan laba rugi dengan menggunakan rumus di bawah ini:

Laba bersih = Pendapatan – Beban

Baca juga: Pembahasan Lengkap Vendor Managed Inventory dan Strateginya

Kesimpulan

Banner 1 kledo

Dalam akuntansi, mengelola pengeluaran dengan benar adalah sesuatu yang penting untuk mencapai kesejahteraan finansial. Dengan memahami berbagai akun pengeluaran dalam akuntansi, Anda dapat mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa Anda memiliki laporan keuangan yang akurat.

Untuk itu, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Kledo yang akan membantu Anda memantau berbagai pengeluaran bisnis secara real time dan tentu saja akurat.

Dengan Kledo, Anda bisa melakukan pembukuan dan mendapatkan 30 jenis laporan keuangan secara instan. Tak hanya itu, Kledo juga dibekali dengan beragam fitur lainnya yang membatu mempermudah pengelolaan keuangan bisnis Anda.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, gunakan Kledo sekarang juga gratis selama 14 hari melalui tautan ini dan buktikan sendiri bagaimana Kledo membantu bisnis Anda menjadi lebih sukses!

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13 + 2 =