Budget atau anggaran adalah rencana keuangan terstruktur untuk individu atau bisnis yang disusun berdasarkan pendapatan dan pengeluaran historis.
Karena sumber daya yang terbatas, maka kita harus menyusun penganggaran bisnis dengan penuh perhatian dan perencanaan yang kritis.
Penganggaran bisnis atau budgeting dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat, melacak kinerja, dan mencapai tujuan bisnis.
Pada artikel ini, kami akan membahas apa itu budget, manfaat, metode dan tips menyusunnya, hingga contoh laporannya.
Mengapa Kita Harus Menyusun Budget?

Budget atau anggaran menunjukkan semua sumber daya yang tersedia untuk menghitung pengeluaran dan omset yang sesuai.
Budget berfungsi sebagai bagian dari proses perencanaan dalam hal penetapan tujuan, pelaksanaan kegiatan, dan kemungkinan pengeluaran di masa depan.
Oleh karena itu, merumuskan budget sangat penting untuk membantu Anda memahami seberapa baik kinerja bisnis Anda.
Budget memastikan Anda mengetahui:
- Pendapatan yang perlu Anda hasilkan
- Alokasi pengeluaran
- Berapa banyak uang yang tersisa, jika ada
- Jumlah uang yang Anda perlukan di masa depan berdasarkan penjualan, keuntungan, dan posisi kas Anda
Dengan budget, Anda bisa membuat keputusan bisnis yang tepat, apalagi jika menyangkut hal-hal yang memerlukan uang seperti peralatan baru, gedung kantor, pengeluaran, staf, dan banyak lagi.
Selain itu, menyusun budget juga membantu Anda mengelola utang, mengurangi pinjaman, atau mendapatkan pinjaman.
Baca juga: Cara Buat Line Item Budget, Komponen, dan Contohnya
Risiko Menjalankan Bisnis Tanpa Budget yang Tepat
Menjalankan bisnis tanpa anggaran ibarat mengemudikan mobil tanpa peta. Mungkin terasa bebas, tetapi bisa membawa Anda ke masalah besar.
Berikut alasan mengapa memiliki anggaran sangat penting:
1. Masalah keuangan
Tanpa anggaran, akan sulit mengetahui seberapa besar pemasukan dan pengeluaran bisnis Anda.
Hal ini bisa menyebabkan masalah arus kas di mana Anda menghabiskan lebih banyak uang daripada yang diperoleh, yang pada akhirnya bisa membuat bisnis gulung tikar.
Anggaran membantu Anda memantau aliran uang dan memastikan bahwa Anda mampu membayar tagihan serta menghadapi biaya tak terduga.
2. Keputusan yang kurang tepat
Anggaran menunjukkan ke mana uang Anda digunakan dan membantu Anda mengambil keputusan yang lebih bijak.
Tanpa anggaran, Anda mungkin mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak penting atau berinvestasi dalam proyek yang sebenarnya tidak mampu Anda danai, yang bisa membahayakan keberlangsungan bisnis.
3. Peluang yang terlewat
Anggaran membantu Anda melihat area di mana Anda bisa menghemat atau berinvestasi dengan bijak.
Tanpa anggaran, Anda bisa saja melewatkan peluang pertumbuhan atau penghematan yang dapat membawa bisnis ke tingkat yang lebih tinggi.
4. Pemborosan sumber daya
Tanpa perencanaan anggaran, Anda mungkin mengalokasikan dana ke hal-hal yang tidak memberikan manfaat nyata bagi bisnis.
Anggaran memastikan setiap rupiah digunakan secara efektif untuk mencapai tujuan usaha.
5. Risiko yang lebih tinggi
Tidak memiliki anggaran berarti Anda lebih rentan terhadap masalah keuangan jika terjadi sesuatu yang tidak terduga.
Dengan anggaran, Anda bisa mempersiapkan diri untuk masa-masa sulit dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Baca Juga: Perbedaan Budgeting dan Forecasting dalam Proses Bisnis
Perbedaan Budget dan Budgeting
Budget dan budgeting adalah konsep yang berbeda, tetapi berkaitan.
Budgeting adalah proses membuat rencana anggaran atau estimasi biaya untuk masa depan, sedangkan budget adalah dokumen yang merekam hasil proses budgeting.
Kedua hal ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengatur pengeluaran dan mengatur arus kas yang dapat menunjang tujuan organisasi atau individu.
Budgeting adalah proses perencanaan jangka panjang yang melibatkan analisis data, pengembangan strategi dan pengambilan keputusan berdasarkan kebutuhan masa depan.
Tujuan dari budgeting adalah untuk membuat estimasi biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran keuangan organisasi atau individu.
Budgeting juga bertujuan untuk membantu menentukan prioritas keuangan, mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan, mengatur pengeluaran, dan mengendalikan arus kas.
Sementara itu, budget adalah rekam jejak dari proses budgeting. Ini mencakup semua target keuangan dan estimasi biaya yang dihasilkan dari proses budgeting.
Budget juga mencakup semua target biaya yang akan dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran keuangan organisasi atau individu.
Setelah selesai, budget akan digunakan sebagai panduan untuk memonitor pengeluaran dan arus kas.
Baca juga: 6 Tips untuk Mengelola Budget Klien Lebih Hemat dan Efektif
Manfaat Budget bagi Bisnis
Budget sama pentingnya untuk bisnis kecil seperti halnya perusahaan besar. Paling tidak, budgeting akan membantu Anda mencatat pendapatan dan pengeluaran Anda.
Yang mengejutkan, penganggaran sederhana ternyata dapat membawa lebih banyak manfaat langsung daripada perencanaan keuangan, peramalan, dan proses rumit lainnya.
Adapun manfaat budget bagi bisnis adalah:
Membantu mencapai tujuan perusahaan
Keuntungan terbesar dari berpegang teguh pada budget adalah memaksa Anda untuk terus mengawasi tujuan bisnis.
Sebagai pemilik bisnis, Anda dapat menggunakan budget untuk membantu memandu rencana tindakan Anda dan menempatkan Anda pada posisi untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Budget bisa menjadi tujuan keuangan, strategis, atau operasional. Gunakan budget Anda sebagai peta jalan dalam perencanaan bisnis taktis Anda.
Memenuhi tujuan keuangan
Metode budget yang paling banyak diterapkan tentu saja adalah penganggaran keuangan. Usaha kecil membutuhkan proses penganggaran yang komprehensif dan realistis untuk memenuhi tujuan keuangan mereka.
Bagilah anggaran keuangan Anda menjadi rencana harian, mingguan, bulanan, dan tahunan, sehingga Anda dapat mencapai tujuan keuangan berkala secara efisien.
Penganggaran dengan cara ini dapat membantu bisnis kecil Anda mencapai tujuan keuangan dalam jangka pendek dan panjang.
Bahkan untuk bisnis kecil baru yang belum memiliki riwayat data pengeluaran, anggaran dapat bertindak sebagai alat perencanaan keuangan yang sangat baik.
Melacak manajemen utang
Secara realistis, utang adalah bagian tak terelakkan dari setiap bisnis kecil. Namun, Anda bisa mengelola utang dengan aktivitas keuangan yang terkendali dan terencana.
Budget adalah alat keuangan yang efektif untuk mengalokasikan sumber daya keuangan secara tepat.
Lacak dan sesuaikan anggaran Anda. Setelah keuangan Anda terkendali, Anda dapat mengelola hutang bisnis Anda secara efisien.
Selain itu, Anda dapat mengatur rencana pengelolaan utang secara tepat melalui kontrol anggaran.
Melakukan evaluasi kinerja
Banyak usaha kecil memiliki sumber daya manusia yang terbatas, tetapi para pemimpin dapat menggunakan kontrol anggaran untuk mengevaluasi kinerja karyawan mereka.
Untuk bisnis manufaktur, pengendalian anggaran tersebut dapat berupa anggaran kinerja dan operasional. Misalnya, dengan menetapkan anggaran tenaga kerja atau volume di fasilitas produksi.
Cara jitu lainnya untuk memanfaatkan penganggaran usaha adalah dengan mengevaluasi keuntungan bisnis terhadap anggaran.
Bandingkan pendapatan dan pengeluaran secara komprehensif untuk setiap periode anggaran. Dengan begitu, Anda mengevaluasi efisiensi operasional dan profitabilitas bisnis.
Mempersiapkan diri untuk keadaan darurat
Setiap bisnis sangat rentan terhadap faktor pasar eksternal seperti resesi ekonomi, gejolak politik, pandemi, dan faktor ekonomi makro lainnya.
Jadi, Anda bisa memanfaatkan anggaran untuk membantu Anda hidup sesuai kemampuan sambil membuka jalan bagi pertumbuhan bisnis.
Selalu ciptakan dana untuk tabungan darurat dengan mengalokasikan proporsi pendapatan yang konsisten ke dana darurat tanpa perlu meminjam.
Kelola arus kas
Anggaran kas dapat membantu Anda melacak dan mengelola arus kas bisnis Anda. Tanpa anggaran kas, usaha kecil akan kesulitan untuk mempertahankan operasi sehari-hari.
Sebagian besar usaha memiliki arus kas yang terbatas. Artinya, mereka perlu menggunakan sumber daya kas secara lebih strategis.
Manajemen arus kas dapat menghasilkan keputusan bisnis yang terinformasi dalam hal investasi, pembiayaan, manajemen aset, dan manajemen modal kerja.
Alokasi sumber daya
Anggaran terstruktur yang Anda patuhi memastikan bahwa Anda tidak pernah kehabisan hal-hal yang Anda butuhkan untuk tetap beroperasi.
Misalnya, bisnis kecil bisa pun tetap bisa untung meski dengan arus kas terbatas.
Terapkan kontrol anggaran secara luas untuk membantu bisnis Anda mencapai keadaan manajemen sumber daya yang efisien di setiap departemen.
Baca juga: Proyeksi Keuangan: Pengertian, Tujuan, dan Tips Membuatnya
5 Jenis Budget untuk Bisnis
Budget membantu bisnis melacak dan mengelola sumber daya mereka.
Bisnis menggunakan berbagai anggaran untuk mengukur pengeluaran mereka dan mengembangkan strategi yang efektif untuk memaksimalkan aset dan pendapatan mereka.
Jenis budget yang biasanya bisnis gunakan adalah:
1. Budget induk
Budget induk adalah agregat anggaran individu perusahaan yang dirancang untuk menyajikan gambaran lengkap tentang aktivitas keuangan dan kesehatannya.
Anggaran induk menggabungkan faktor-faktor seperti penjualan, biaya operasional, aset, dan aliran pendapatan untuk memungkinkan perusahaan menetapkan tujuan dan mengevaluasi kinerja mereka secara keseluruhan, serta pusat biaya individu dalam organisasi.
Anggaran induk sering digunakan di perusahaan besar untuk menjaga agar semua manajer individu tetap selaras.
2. Budget operasional
Budget operasional adalah perkiraan dan analisis pendapatan serta pengeluaran yang diproyeksikan selama periode waktu tertentu.
Untuk membuat gambaran yang akurat, anggaran operasi harus memperhitungkan faktor-faktor seperti:
- Penjualan
- Produksi
- Biaya tenaga kerja
- Biaya bahan
- Biaya overhead
- Biaya produksi
- Biaya administrasi
Anggaran operasional umumnya dibuat secara mingguan, bulanan, atau tahunan.
Seorang manajer mungkin membandingkan laporan-laporan ini dari bulan ke bulan untuk melihat apakah sebuah perusahaan membelanjakan lebih banyak untuk persediaan.
3. Budget arus kas
Budget arus kas adalah sarana untuk memproyeksikan bagaimana dan kapan kas masuk dan keluar dari bisnis dalam periode waktu tertentu.
Ini dapat berguna dalam membantu perusahaan menentukan apakah ia mengelola kasnya dengan bijak.
Anggaran arus kas mempertimbangkan faktor-faktor seperti hutang dan piutang untuk menilai:
- Apakah perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk melanjutkan operasi
- Sejauh mana perusahaan menggunakan kasnya secara produktif
- Kemungkinan perusahaan menghasilkan uang tunai dalam waktu dekat
Misalnya, perusahaan konstruksi A mungkin menggunakan anggaran arus kas untuk menentukan apakah mereka bisa memulai proyek bangunan baru sebelum membayar untuk pekerjaan yang sedang berlangsung.
4. Budget keuangan
Anggaran keuangan menyajikan strategi perusahaan untuk mengelola aset, arus kas, pendapatan, dan pengeluarannya.
Anggaran keuangan berfungsi untuk menetapkan gambaran kesehatan keuangan perusahaan dan menyajikan tinjauan komprehensif tentang pengeluarannya relatif terhadap pendapatan dari operasi inti.
Sebuah perusahaan software misalnya, mungkin menggunakan anggaran keuangannya untuk menentukan nilainya dalam konteks penawaran saham publik atau merger.
5. Budget statis
Budget statis adalah anggaran tetap yang tidak berubah terlepas dari perubahan faktor seperti volume penjualan atau pendapatan.
Perusahaan pemasok pipa ledeng, misalnya, mungkin memiliki anggaran statis setiap tahun untuk pergudangan dan penyimpanan, terlepas dari berapa banyak persediaan yang masuk dan keluar karena peningkatan atau penurunan penjualan.
Baca juga: 10 Kesalahan Pembukuan, Solusi, dan Cara Mencegahnya
Komponen-Komponen dalam Anggaran Bisnis
Perusahaan umumnya menyusun anggaran bisnis satu kali dalam setahun, kemudian membaginya ke dalam periode bulanan.
Anggaran yang efektif terdiri dari beberapa komponen utama berikut:
1. Penjualan dan pendapatan
Komponen ini mencakup total pendapatan yang diharapkan dari penjualan produk atau jasa.
Biasanya ditulis di baris pertama anggaran dan menjadi dasar bagi hampir semua perhitungan dalam dokumen anggaran.
Angka ini dihitung berdasarkan pendapatan tahun sebelumnya ditambah proyeksi untuk tahun berjalan.
2. Total biaya dan pengeluaran
Perhitungan anggaran harus mencakup estimasi semua biaya operasional bisnis. Jenis pengeluaran ini mencakup:
- Harga Pokok Penjualan (HPP/COGS): Total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang. Misalnya, perusahaan manufaktur suku cadang mobil akan mencatat biaya bahan baku, perawatan mesin, dan tenaga kerja khusus dalam HPP.
- Biaya Tetap: Biaya yang sifatnya konsisten dan tidak berubah dalam periode anggaran. Contohnya meliputi sewa gedung, premi asuransi, gaji tetap, dan biaya langganan.
- Biaya Variabel: Biaya yang berubah-ubah tergantung pada volume produksi atau penjualan. Termasuk di dalamnya komisi, gaji per jam, biaya transportasi bisnis, serta jasa administrasi seperti pembukuan.
- Biaya Sekali Waktu (One-off): Biaya yang hanya terjadi satu kali, seperti pembelian alat dalam jumlah besar atau biaya relokasi kantor. Meski hanya terjadi sekali, komponen ini tetap perlu dimasukkan agar anggaran mencerminkan kondisi keuangan secara akurat.
3. Laba
Laba adalah selisih antara pendapatan dan total biaya. Jika perusahaan memperoleh lebih banyak uang daripada yang diinvestasikan, maka disebut laba.
Perkiraan laba digunakan untuk merencanakan pengembangan bisnis seperti pembelian alat baru, ekspansi lokasi, penambahan staf, atau pemberian bonus dan kenaikan gaji karyawan.
Baca Juga: Laporan Anggaran (Budget Report): Fungsi, Format, dan Cara Buatnya
Metode Budgeting dalam Bisnis
Metode #1: Incremental budgeting
Metode incremental budgeting adalah salah satu teknik yang paling sering digunakan dalam penganggaran.
Yang harus Anda lakukan adalah menyesuaikan anggaran periode fiskal yang ada atau terakhir dengan kenaikan atau persentase untuk mendapatkan anggaran tahun baru atau tahun berjalan.
Metode #2: Penganggaran berbasis aktivitas
Metode berbasis aktivitas adalah pendekatan yang menganalisis aktivitas secara menyeluruh untuk memprediksi anggaran operasi dan biaya masa depan.
Dalam konteks ini, “aktivitas” mengacu pada segala sesuatu yang menimbulkan biaya dan akuntan dapat memeriksa berbagai cara untuk menciptakan efisiensi.
Anggaran tahun berjalan dibentuk berdasarkan informasi ini.
Ada tiga langkah utama untuk menentukan anggaran baru dengan pendekatan ABB ini, yaitu:
- Identifikasi pemicu biaya dan aktivitas relevan, yang merupakan item yang bertanggung jawab atas pendapatan dan pengeluaran bagi perusahaan.
- Tentukan total unit yang diproyeksikan untuk kegiatan ini, yang merupakan dasar untuk menghitung anggaran tahun berikutnya.
- Perkirakan biaya per unit aktivitas, yang dikalikan dengan tingkat aktivitas.
Metode #3: Penganggaran berbasis nol
Penganggaran berbasis nol adalah metode yang baru dimulai dengan mengasumsikan bahwa semua anggaran departemen adalah nol dan harus dibangun kembali dari awal setiap periode fiskal.
Setiap departemen perlu merencanakan dan membenarkan setiap rupiah yang dihabiskan untuk membangun anggaran dari bawah ke atas.
Meskipun penganggaran berbasis nol membutuhkan ketelitian, ini adalah metode fleksibel yang dapat berubah sesuai kebutuhan.
Metode #4: Penganggaran proposisi nilai
Metode proposisi nilai atau penganggaran berbasis prioritas adalah metode campuran antara penganggaran inkremental dan nol.
Metodologi ini bertujuan untuk menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu dengan menangani pengeluaran dan memutuskan apakah nilainya membenarkan biaya tersebut.
Metode ini dilakukan melalui proses tiga langkah:
- Menentukan dan memperjelas visi perusahaan atau hasil yang diinginkan
- Mengidentifikasi program dan layanan
- Alokasikan sumber daya ke program
Metode #5: Penganggaran fleksibel
Tidak seperti anggaran statis, yang tetap sama, apa pun yang terjadi, anggaran fleksibel mengikuti pasang surut bisnis.
Anda dapat menggunakan metode anggaran ini jika Anda memiliki pendapatan yang bervariasi dan perlu menilai bagaimana Anda akan secara fleksibel menggunakan uang Anda tanpa berhutang.
Anggaran ini ideal untuk bisnis baru dan bisnis musiman yang bergantung pada ketersediaan pekerja.

Baca Juga: Activity Based Budgeting (ABB): Pengertian, Cara Hitung, dan Contohnya
Bagaimana Cara Membuat Budget?

Berikut ini merupakan langkah-langkah menyusun budget dalama bisnis, yaitu:
1. Persiapan
Sebelummenyusun budget, Anda harus tahu sumber omzet, dan jumlah pengeluaran yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Dengan begitu, Anda berarti harus merinci pengeluaran itu, entah itu dengan anggaran jangka pendek selama setahun misalnya, anggaran jangka menengah selama 2-3 tahun, atau anggaran jangka panjang 5+ tahun.
Anggaran Anda dapat memandu operasi sehari-hari serta item pembelian besar yang signifikan, seperti infrastruktur teknologi baru.
Kuncinya adalah menganalisis riwayat pengeluaran kebutuhan sumber daya, perputaran dana, dan arus kas.
Dari data tersebut, Anda kemudian dapat mulai mengalokasikan target pendapatan dan pengeluaran yang sesuai.
Untuk mengukur apa yang perlu bisnis Anda belanjakan, Anda perlu menetapkan tanggal tenggat waktu biasanya jauh sebelum akhir tahun kalender saat ini.
Misalnya, Anda dapat memulai proses anggaran pada bulan November dengan tujuan untuk mendiskusikan temuan pada pertengahan bulan tersebut.
Tenggat waktu berpusat di sekitar rencana produksi untuk:
- Pendapatan
- Jumlah pekerja
- Pengeluaran
Membuat rencana ini jauh sebelum akhir tahun memastikan bahwa setelah berdiskusi dengan berbagai pihak terkait, Anda memiliki waktu yang cukup untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Setelah penyesuaian, buatlah membuat rancangan anggaran untuk ditinjau dan dikomentari oleh pimpinan senior.
Dengan begitu, Anda bisa melakukan perubahan lebih lanjut dengan maksud untuk menyelesaikan anggaran pada akhir November.
Jumlah waktu yang dialokasikan untuk proses ini tergantung pada ukuran bisnis Anda dan jumlah orang yang dipekerjakannya.
Ingat, anggaran Anda harus komprehensif tetapi fleksibel, karena keadaan dapat berubah dengan cepat, dan seringkali rencana yang disusun dengan baik mungkin perlu berputar untuk mengakomodasinya.
2. Proyeksi penjualan dan pendapatan
Karena bisnis Anda menghasilkan penjualan, maka kumpulkan untuk membuat proyeksi pendapatan tahunan (atau mingguan, bulanan, dan triwulanan jika perlu).
Proyeksi ini berfungsi sebagai target untuk tenaga penjualan dan tim yang relevan.
Oleh karena itu, kumpulkan data mengenai penjualan secara real time sehingga Anda dapat mengukur seberapa baik kinerja bisnis Anda dibandingkan dengan sasaran yang ditentukan.
Sangat penting untuk menggunakan data dari tahun-tahun perdagangan sebelumnya untuk menghasilkan perkiraan dan target yang realistis.
Semakin dekat anggaran Anda dengan hasil aktual, semakin besar kredibilitas yang akan dipegang oleh orang-orang yang bekerja di bisnis Anda.
Ada 2 metode yang dapat Anda terapkan untuk perkiraan pendapatan:
Peramalan bottom up
Metode di mana Anda memperkirakan kinerja masa depan berdasarkan informasi pelanggan dan/atau produk tingkat rendah, yang kemudian Anda gunakan untuk memperkirakan angka pendapatan.
Misalnya, sebuah bisnis jasa mungkin melihat jumlah karyawan dan jumlah pekerjaan dan biaya yang mungkin mereka hasilkan dengan kapasitas penuh per orang.
Peramalan top down
Untuk cara kedua, Anda menggunakan data pasar tingkat tinggi yang lebih rumit.
Contohnya Anda dapat menganalisis nilai total pasar, atau sektor dan tempat bisnis Anda beroperasi.
Kemudian Anda akan mempertimbangkan pangsa pasar Anda dan berapa banyak yang akan Anda peroleh untuk bergerak maju dalam bentuk persentase.
Proyeksi pendapatan Anda dihitung dengan mengalikan nilai pasar dengan persentase pangsa pasar Anda.
Membuat proyeksi pendapatan bisa sangat sulit untuk bisnis baru karena hanya ada sedikit atau tidak ada data yang menjadi dasar perkiraan.
Karena itu, Anda bisa mencoba riset pasar. Anda bisa menanyakan calon pelanggan Anda tentang apa yang akan mereka belanjakan untuk penawaran Anda dan bahkan melihat penjualan pesaing.
Dengan begitu, Anda akan memperoleh informasi untuk membuat proyeksi realistis di hari-hari awal.
3. Mengidentifikasi biaya tetap, variabel, dan sunk cost
Pertama, Anda perlu mengidentifikasi dan mengkategorikan biaya menjadi biaya tetap dan variabel.
Biaya tetap adalah biaya yang terjadi secara teratur dengan jumlah tetap. Biasanya, biaya ini meliputi:
- Pertanggungan
- Peralatan leasing
- Sewa di tempat
- Pajak terkait properti
Setelah Anda mengidentifikasinya, tambahkan biaya tetap Anda untuk mendapatkan total.
Sebagai catatan, bisnis yang memproduksi barang seperti di bidang teknik, cenderung memiliki biaya tetap yang lebih tinggi karena kebutuhan akan ruang pabrik dan penyewaan peralatan.
Biaya variabel adalah biaya yang akan bervariasi tergantung pada volume barang, atau jasa, yang dihasilkan bisnis Anda.
Biasanya, biaya ini akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah aktivitas di organisasi Anda. Contohnya meliputi:
- Utilitas – listrik, gas, air, internet, dan telepon
- Komisi – pembayaran berdasarkan penjualan
- Bahan baku – barang/persediaan untuk memproduksi produk seperti baja, bahan bakar, minyak, dan plastik
Anda juga perlu mempertimbangkan sunk cost atau biaya hangus. Ini akan menjadi item pengeluaran satu kali yang sangat jarang.
Biaya hangus cenderung sangat umum selama fase start up dan awal dalam siklus hidup bisnis. Misalnya, biaya seperti pembelian peralatan IT dan server.
Sebagai catatan, tidak semua pos pengeluaran satu kali dapat diprediksi. Oleh karena itu bijaksanalah untuk menyisihkan uang untuk hal-hal seperti itu, seperti menabung untuk keadaan darurat.
Berapa banyak lagi sumber daya yang dibutuhkan dalam hal orang untuk mencapai target penjualan Anda? Anda harus merinci ini secara khusus untuk setiap area atau divisi bisnis Anda.
4. Perencanaan jumlah karyawan
Perencanaan jumlah karyawan dilakukan dengan melihat berapa banyak karyawan yang Anda miliki saat ini.
Kemudian, Anda harus mempertimbangkan berapa banyak lagi karyawan yang harus Anda pekerjakan untuk membantu Anda mencapai sasaran pendapatan Anda.
Setelah itu, komunikasikan dengan orang-orang dari masing-masing divisi dan diskusikan apakah perekrutan tambahan benar-benar perlu.
Bagaimanapun, perekrutan adalah investasi yang berpotensi signifikan untuk bisnis Anda, dan Anda pasti ingin semua keputusan investasi dibuat dengan cara yang tepat.
5. Menilai margin keuntungan
Untuk menilai margin keuntungan, bandingan pendapatan Anda sebenarnya dengan proyeksi yang sudah Anda buat. Bandingkan juga pengeluaran dengan anggaran Anda.
Ini menilai berapa banyak keuntungan yang diperoleh bisnis Anda dari penjualannya dan berapa banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari setiap pendapatan yang dihasilkan.
Margin laba kotor dapat memberi tahu Anda seberapa banyak yang bisnis Anda hasilkan setelah membayar biaya langsung dalam menjalankan bisnis.
Rumusnya adalah:
Margin Laba Kotor: (Pendapatan kotor – Biaya Langsung) : Total Pendapatan x 100
Keterangan : Biaya langsung adalah biaya bahan dan pengeluaran yang terkait secara khusus dengan pembuatan produk atau layanan Anda. Biaya ini termasuk biaya overhead seperti asuransi, sewa, dan utilitas.
Sementara itu, Margin laba bersih menghitung persentase keuntungan yang bisnis Anda hasilkan dari total pendapatan dan semua biaya dalam menjalankan bisnis.
Rumus margin laba bersih:
Margin Laba Bersih = (Pendapatan – (Biaya langsung + Biaya Operasional +Biaya lainnya)) : Pendapatan x 100
Keterangan:
- Biaya operasional termasuk biaya yang dikeluarkan melalui operasi bisnis normal seperti biaya overhead, pemasaran, dan penggajian.
- Bunga mengacu pada pembayaran utang dan bunga yang dibayarkan.
- Pajak mengacu pada semua pajak yang dipotong dari penghasilan.
Persentase ini akan memberi tahu Anda banyak hal, misalnya jika penjualan Anda meningkat tetapi pengeluaran meningkat lebih cepat.
Dalam skenario seperti itu, margin keuntungan Anda akan terkikis seiring waktu dan jika tidak ditangani, maka akan berdampak pada potensi profitabilitas Anda di masa depan.
6. Laporan laba rugi
Menjumlahkan semua penghasilan Anda dan kemudian pengeluaran memastikan Anda kemudian dapat membuat Laporan Laba Rugi.
Caranya adalah dengan mengurangi total pengeluaran dari pendapatan untuk menentukan apakah bisnis Anda untung atau tidak.
Jika hasilnya positif, maka Anda memperoleh keuntungan, sementara angka negatif menunjukkan kerugian.
Hal-hal ini penting untuk Anda pertimbangkan dalam pembuatan anggaran masa depan karena Anda jadi bisa menilai apakah Anda memerlukan pemotongan biaya atau peningkatan pendapatan untuk mempertahankan margin keuntungan saat ini.
7. Tren dan perdagangan musiman
Bisnis Anda mungkin rentan terhadap perdagangan musiman, yaitu periode penjualan tinggi yang kemudain diikuti oleh permintaan yang jauh lebih lambat.
Nah, penting untuk mengidentifikasi ini dalam proyeksi pendapatan anggaran Anda.
Sebab, ini membantu menunjukkan prediksi posisi kas Anda di berbagai titik sepanjang tahun berdasarkan kemungkinan pendapatan dan pengeluaran untuk jangka waktu tersebut.
Anda kemudian dapat mempertimbangkan berapa banyak karyawan tambahan atau bahan produk yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan puncak.
Mengelola budgeting memang bukan perkara yang gampang. Selengkapnya, Anda bisa mempelajari artikel manajemen anggaran ini.
Baca juga: Manajemen Usaha: Pengertian, Manfaat, dan Tips Mengelolanya
Tips Menyusun Budget untuk Bisnis
1. Anggarkan pengeluaran lebih besar dari perkiraan
Membuat anggaran yang fleksibel dan cenderung melebihkan estimasi pengeluaran bisa sangat membantu bisnis kecil saat menjalankan operasional.
Sebagai pelaku usaha kecil, Anda mungkin tidak memiliki “safety net” seperti perusahaan besar dalam menghadapi pengeluaran tak terduga.
Karena modal usaha yang terbatas, kesalahan dalam memperkirakan anggaran bisa berdampak besar pada bisnis kecil.
Sebaliknya, jika pengeluaran nyata lebih rendah dari yang perkiraan, Anda bisa menghemat dana dan memperbaiki arus kas bisnis.
2. Identifikasi dan pahami risiko
Perlu diingat bahwa proses penyusunan anggaran merupakan estimasi yang didasarkan pada asumsi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap komponen dalam anggaran memiliki risiko tersendiri, bisa saja lebih besar atau lebih kecil dari estimasi.
Lakukan penilaian risiko dan ajukan pertanyaan pada setiap komponen anggaran untuk memahami alasan di balik nominal yang diajukan oleh tim.
Prioritaskan berdasarkan dampak yang mungkin ditimbulkan dari masing-masing komponen. Dapatkan pemahaman lebih dalam pada bagian-bagian penting untuk meningkatkan akurasi estimasi.
Lakukan manajemen risiko secara menyeluruh dalam proses penyusunan anggaran guna mengidentifikasi dan memitigasi potensi risiko.
3. Pahami industri Anda
Harga dan jenis pengeluaran dapat sangat berbeda antar industri.
Pengetahuan yang kuat tentang industri dan standar biaya di dalamnya sangat penting agar Anda dapat berkontribusi secara efektif dalam tim penyusunan anggaran.
Tanpa pemahaman ini, Anda berisiko membuat estimasi yang keliru atau terlalu rendah, yang dapat mengganggu permodalan bisnis.
4. Minta saran dari akuntan
Akuntan memiliki pemahaman yang baik mengenai penyusunan anggaran dan pengeluaran.
Mereka memahami detail pengeluaran karena terbiasa memproses kredit dan debit perusahaan, serta memiliki pengetahuan yang memadai mengenai perpajakan.
Dengan begitu, mereka bisa memberikan kontribusi besar dalam membuat anggaran bisnis kecil yang realistis dan efektif.
5. Gunakan aplikasi
Daripada menghitung semuanya secara manual, lebih baik Anda menggunakan aplikasi yang lebih akurat dan juga cepat.
Misalnya, software akuntansi Kledo sudah dilengkapi dengan fitur manajemen anggaran yang memungkinkan Anda untuk membuat proyeksi pendapatan serta pengeluaran pada periode kapan pun dengan mudah.
Selain itu, Anda juga bisa melihat laporan realisasinya secara otomatis yang mencakup presentase pencapaian pendapatan dan perbandingannya dengan proyeksi Anda.
Untuk lebih lengkapnya, bisa Anda periksa pada video di bawah ini:
Baca Juga: Melakukan Planning, Budgeting, dan Forecasting Keuangan Bisnis
Apa Saja Isi Laporan Budget?
Laporan budget adalah alat penting untuk membantu manajer bisnis membuat keputusan yang tepat dan mencapai tujuan mereka. Namun, membuat laporan budget yang benar dan informatif tidaklah mudah.
Ada banyak komponen yang harus dipertimbangkan saat membuat laporan budget bisnis yakni:
1. Daftar Tujuan Bisnis
Salah satu komponen penting dari laporan budget bisnis adalah daftar tujuan bisnis.
Ini adalah daftar tujuan bisnis yang telah Anda buat sebelumnya dan akan menjadi basis dari laporan budget Anda.
Daftar ini mencakup semua tujuan utama yang ingin Anda capai dalam bisnis Anda.
2. Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi adalah komponen lain yang harus dimasukkan ke dalam laporan budget bisnis Anda.
Ini termasuk informasi tentang kondisi ekonomi saat ini, proyeksi ekonomi masa depan, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi bisnis Anda.
Analisis ekonomi ini akan membantu Anda membuat keputusan bisnis yang bijaksana dan tepat.
3. Analisis Kompetitif
Analisis kompetitif juga merupakan komponen penting laporan budget bisnis Anda.
Ini mencakup informasi tentang persaingan bisnis saat ini, pesaing utama Anda, dan strategi yang mungkin Anda gunakan untuk unggul dalam persaingan.
Analisis ini akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis Anda.
4. Rencana Anggaran
Rencana anggaran adalah komponen penting lainnya yang harus Anda masukkan ke dalam laporan budget bisnis Anda.
Ini termasuk informasi tentang bagaimana Anda akan mengalokasikan anggaran bisnis Anda untuk berbagai tujuan bisnis.
Rencana anggaran ini akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat tentang bagaimana memaksimalkan anggaran bisnis Anda.
5. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah komponen lain yang harus dimasukkan ke dalam laporan budget bisnis Anda. Ini termasuk penilaian kinerja yang dilakukan oleh tim manajemen atau oleh konsultan.
Penilaian kinerja ini akan membantu Anda menentukan apakah tujuan bisnis Anda telah tercapai atau belum dan meninjau bagaimana performa bisnis Anda berubah dari waktu ke waktu.
Baca juga: Download Kertas Kerja Akuntansi Gratis, Format, dan Contohnya
Contoh Laporan Budget
Anda dapat membuat laporan anggaran untuk periode apa pun sesuai kebutuhan, baik dalam bentuk yang sederhana maupun kompleks tergantung pada preferensi dan kebutuhan organisasi Anda.
Berikut contoh yang bisa Anda jadikan acuan untuk membuat laporan anggaran yang terstruktur dan rapi:
Contoh 1: Laporan anggaran sederhana – Proyeksi Departemen Pemasaran
Deskripsi Produk | Kuantitas | Harga per Unit | Subtotal |
---|---|---|---|
Ruang iklan | 4 | Rp2.000.000 | Rp8.000.000 |
Peralatan baru | 6 | Rp3.000.000 | Rp18.000.000 |
Biaya acara | 10 | Rp5.500.000 | Rp55.000.000 |
Total Proyeksi | Rp81.000.000 |
Contoh 2: Laporan anggaran yang lebih rinci
Laporan ini menunjukkan proyeksi dan hasil akhir dari pendapatan dan pengeluaran organisasi selama bulan Februari 2025.
Dengan menganalisis data ini, kita dapat membuat proyeksi anggaran yang lebih akurat dan menetapkan tujuan untuk tahun-tahun mendatang.
Pendapatan
Deskripsi | Anggaran | Biaya Akhir |
---|---|---|
Pendapatan Produk | Rp200.000.000 | Rp350.000.000 |
Pendapatan Layanan | Rp500,000.000 | Rp730.000.000 |
Total Pendapatan | Rp700.000.000 | Rp1.080.000.000 |
Total Laba atau Rugi:
Jumlah keseluruhan yang diperoleh berdasarkan anggaran dan biaya akhir: Rp380.000.000
Pengeluaran
Deskripsi | Anggaran | Biaya Akhir |
---|---|---|
Penjualan | Rp5.000.000 | Rp3.000.000 |
Pengembangan Produk | Rp10.000.000 | Rp7.000.000 |
Total Pengeluaran | Rp15.000.000 | Rp10.000.000 |
Biaya yang Melebihi Anggaran: Rp5.000.000
Baca Juga: 9 Rekomendasi Aplikasi Budgeting Terbaik Tahun ini
Pihak-Pihak yang Bertanggung Jawab Membuat Laporan Budget
Untuk membuat laporan budget bisnis yang tepat dan efektif, ada beberapa pihak yang berperan dalam proses tersebut.
1. Pemilik Bisnis
Pemilik bisnis adalah orang yang paling bertanggung jawab untuk membuat dan memantau laporan budget bisnis.
Pemilik bisnis harus mengkonfigurasi rencana budget yang tepat untuk bisnis mereka, mengumpulkan informasi yang diperlukan, dan membuat laporan yang memungkinkan mereka untuk memantau setiap aspek bisnis dengan cermat.
2. Manajer Keuangan
Manajer keuangan adalah orang yang ditugaskan untuk membantu pemilik bisnis membuat laporan budget bisnis.
Mereka harus memiliki pengetahuan yang luas tentang prinsip-prinsip akuntansi dan bisnis dan dapat membantu pemilik bisnis membuat laporan yang akurat dan berkelanjutan.
3. Auditor Eksternal
Auditor eksternal adalah pihak yang ditugaskan untuk memeriksa laporan budget bisnis dan memastikan bahwa laporan tersebut akurat dan memenuhi standar akuntansi yang berlaku.
Auditor eksternal juga bertanggung jawab untuk memeriksa kebutuhan keuangan bisnis dan memastikan bahwa rencana budget yang dibuat memenuhi laporan bisnis.
Baca juga: Pengertian Akuntansi Pemerintahan dan Bedanya dengan Akuntansi Komersial
FAQ
Apa beda budget dan budgeting?
Budget merujuk pada rencana keuangan yang mencakup estimasi pendapatan dan pengeluaran untuk periode tertentu.
Budget adalah jumlah yang ditentukan untuk alokasi sumber daya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Sementara itu, budgeting adalah proses perencanaan, penyusunan, dan pengelolaan anggaran.
Ini melibatkan langkah-langkah untuk menentukan sasaran keuangan, mengidentifikasi sumber dan penggunaan dana, serta mengatur alokasi anggaran sesuai dengan prioritas dan strategi perusahaan.
Budgeting merujuk pada proses perencanaan keuangan yang terstruktur dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.
Apa fungsi budget?
Budget memiliki fungsi utama sebagai alat perencanaan, pengendalian, evaluasi kinerja, pengambilan keputusan, dan komunikasi dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
Bagaimana cara membuat budget?
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat budget bisnis:
Kumpulkan Data Keuangan
Kumpulkan data keuangan yang diperlukan, seperti laporan keuangan historis, data penjualan, biaya operasional, pengeluaran tetap dan variabel, serta informasi lain yang relevan.
Hal ini akan membantu Anda memahami situasi keuangan saat ini dan memprediksi perkiraan keuangan di masa depan.
Identifikasi dan Kategorikan Pengeluaran
Identifikasi semua pengeluaran yang terkait dengan bisnis Anda, termasuk biaya operasional, gaji karyawan, bahan baku, pemasaran, biaya overhead, dan lain-lain.
Setelah itu, kategorikan pengeluaran tersebut ke dalam kelompok yang sesuai, seperti biaya produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi, dan sebagainya.
Tetapkan Anggaran
Tentukan jumlah anggaran yang akan dialokasikan untuk setiap kategori pengeluaran berdasarkan prioritas dan estimasi yang realistis.
Pertimbangkan faktor-faktor seperti target penjualan, persentase laba yang diinginkan, serta kondisi dan perkembangan industri.
Tinjau dan Pantau
Tinjau dan pantau budget secara berkala untuk melihat apakah anggaran tercapai dan apakah ada penyimpangan yang perlu diperbaiki.
Lakukan evaluasi terhadap kinerja aktual dengan anggaran yang telah ditetapkan dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Kesimpulan
Membuat budget untuk bisnis Anda akan memberi Anda informasi yang Anda butuhkan untuk mengembangkan bisnis , merencanakan hal yang tidak terduga, dan tetap berada di jalur untuk masa depan.
Anggaran bisnis dapat membantu Anda mengendalikan biaya dan meningkatkan pendapatan. Membuat anggaran juga memainkan peran penting dalam siklus akuntansi yang memastikan bahwa semua transaksi keuangan diperhitungkan dengan benar.
Namun, membuat anggaran untuk bisnis bukan perkara yang mudah bagi bisnis. Proses ini terbilang sangat rumit dan memakan waktu yang lama apabila dilakukan secara manual.
Untuk memudahkan proses pembuatan anggaran, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Kledo. Dengan begitu, Anda bisa membuat budget bisnis secara otomatisasi sehingga lebih cepat, mudah, dan akurat.
Kledo merupakan software berbasis cloud all in one dimana Anda bisa membuat invoice, mengelola kas, manajemen utang dan piutang, pengelolaan stok persediaan, otomatisasi laporan keuangan dan berbagai pekerjaan akuntansi lainnya melalui satu platform saja.
Jadi, tunggu apalagi? Anda bisa menggunakan Kledo gratis selama 14 hari melalui link ini.
- 4 Rumus Metode Penyusutan, Contoh, dan Cara Hitungnya - 30 Mei 2025
- Job Order Costing: Pembahasan Lengkap dan Cara Hitungnya - 30 Mei 2025
- Download Template Faktur Word dan Excel Gratis Di Sini! - 28 Mei 2025